Pondok Pesantren Darul Qur'an Wal-Hadits Martapura OKU

130 CARA MENDIDIK ANAK (1)

130 cara mendidik anak

130 CARA MENDIDIK ANAK (1) – Segala puji hanya milik Allah Subhanahu Wata’ala rabb alam semesta, sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada utusan-Nya nabi kita Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, sholawat juga untuk para keluarga dan para sahabat beliau.

Pendidikan anak merupakan seni dan keahlian yang jarang di kuasai seseorang kecuali hanya sedikit saja dari manusia, telah banyak buku-buku yang membahas pendidikan anak lebih kurang sekitar sepuluh buku yang menjelaskan pendidikan baik yang pembahasannya panjang maupun yang ringkas. Dan kami memandang perlu untuk meringkas sebagian dari buku-buku ini dengan susunan yang sistematis sehingga akan lebih bermanfaat. Yaitu pendidikan yang dibutuhkan oleh para orangtua dan para pendidik dalam mendidik anak-anak mereka dengan pendidikan yang benar dan selamat.

AQIDAH

  1. Ajarilah anakmu dengan kalimat tauhid dan apa-apa yang terkandung didalamnya dari pengingkaran dan penetapan, (لا إله) pengingkaran peribadatan kepada selain Allah Subhanahu Wata’ala. (إلا الله) penetapan Allah Subhanahu Wata’ala satu-satunya yang berhak di ibadahi.
  2. Kenalkan kepada anakmu kenapa kita diciptakan.

Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

(وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُوْنَ)

Artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Disertai penjelasan tentang makna ibadah secara luas.

  1. Jangan perbanyak menakut-nakuti dengan neraka, adzab, kemarahan Allah Subhanahu Wata’ala dan hukuman-Nya sehingga tidak dikaitkan dengan mengingat Allah Subhanahu Wata’ala didalam otaknya dengan gambaran yang menakutkan.
  2. Jadikan anak lebih mencintai Allah Subhanahu Wata’ala, karena Dia yang telah menciptakan kita, yang memberi rizki kita, yang memberi makan kita, yang memberi minum kita, yang memberikan pakaian kita dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang beriman.
  3. Ingatkan ia dari mengerjakan perbuatan yang salah dalam menyendiri, karena Allah Subhanahu Wata’ala melihatnya dalam segala keadaan.
  4. Perbanyaklah kata-kata yang menyebabkan ia selalu ingat kepada Allah Subhanahu Wata’ala seperti: membaca Bismillah ketika hendak makan, minum, masuk dan keluar rumah. Dan mengucapkan Alhamdulillah ketika telah selesai makan, dan mengucapkan Subhannallah ketika melihat sesuatu yang mengagumkan dan kata-kata lainnya.
  5. Ajarkan anakmu untuk mencintai kepribadian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang mulia dengan mengajarkan anak sesuatu dari sifat kepribadiannya, dan membacakan sesuatu dari kisah-kisah perjalanan kenabian di depan anak, dan mengucapkan sholawat atas nabi setiap menyebut namanya.
  6. Menanamkan pada hatinya aqidah tentang qodho’ dan qodar, maka apa-apa yang Allah Subhanahu Wata’ala kehendaki maka akan terjadi, dan apa-apa yang tidak Allah Subhanahu Wata’ala kehendaki maka tidak akan terjadi.
  7. Ajarkanlah anakmu rukun-rukun iman yang enam.
  8. Ajukanlah beberapa pertanyaan-pertanyaan kepada anak yang berkaitan dengan aqidah, seperti: Siapa tuhanmu? Apa agamamu? Siapa nabimu? Mengapa Allah Subhanahu Wata’ala menciptakan kita? Siapa yang memberikan kita rezeki, memberi kita makan, memberi kita minum, dan siapa yang menyembuhkan kita? Apa macam-macam tauhid? Apa itu syirik, kufur dan nifaq? Apa balasan bagi orang yang berbuat syirik, kafir dan munafik? Dan lain sebagainya.

IBADAH

  1. Ajarkanlah anakmu rukun islam yang lima.
  2. Biasakanlah anakmu untuk mengerjakan sholat:

مُرُوْا أَبْنَاءَكُمْ بِالصَّلاَةِ لِسَبْعِ، وَاضْرِبُوْهُمْ عَلَيْهَا لِعَشْرِ

Artinya: “Perintahkanlah anak-anakmu untuk mengerjakan sholat ketika berumur 7 tahun, dan pukullah mereka ketika mereka berumur 10 tahun” (HR. Malik dalam Muwaththa’)

  1. Biasakanlah anakmu untuk pergi ke masjid dan ajarkanlah dia bagaimana tata cara berwudhu.
  2. Ajarkan dia adab-adab ketika dimasjid dan cara menghormati masjid dan menjaga kebersihan masjid.
  3. Biasakanlah mereka untuk mengerjakan puasa sehingga anak terbiasa mengerjakan puasa ketika mereka sudah besar.
  4. Berikanlah kepada anakmu semangat/motivasi untuk menghafal apa yang mudah dari al-qur’an dan hadits-hadits nabi dan dzikir-dzikir yang shohih.
  5. Berilah penghargaan kepada anakmu ketika mendapatkan sebuah hafalan. Telah berkata Ibrahim bin adham: bapakku telah berkata kepadaku: ”wahai anakku mintalah sebuah hadits, maka tatkala engkau mendengar hadits dan engkau menghafalnya maka bagimu satu dirham” dia berkata maka aku meminta sebuah hadits untuk ini.
  6. Jangan engkau bebankan anakmu dengan banyaknya hafalan dan belajar, sehingga dia merasa bahwa ini adalah sebuah hukuman, sehingga dia tidak menyukai menghafal al-qur’an.
  7. Ketahuilah bahwasanya engkau adalah panutan bagi anak-anakmu, maka tatkala engkau lemah dalam beribadah atau bermalas-malasan dalam beribadah, dan merasa berat ketika melaksanakan ibadah, maka anakmu akan mencontohmu dalam hal-hal tersebut, dan merasa berat tatkala melaksanakan ibadah dan bisa jadi mereka tidak mengerjakan ibadah tersebut.
  8. Biasakanlah anakmu untuk bersedekah dan berinfaq, bisa saja sekali-kali engkau bersedekah dan dia melihatmu, atau engkau berikan ia sesuatu yang bisa ia infakkan kepada fakir, atau pengemis, dan yang lebih utama lagi engkau memotivasinya supaya dia bersedekah dengan hartanya sendiri sehingga ia akan terselamatkan.

 AKHLAQ

  1. Apa bila kamu menginginkan anakmu menjadi orang yang jujur, maka jangan kamu tanamkan rasa ketakutan pada dirinya.
  2. Kamu harus jujur terlebih dahulu, sehingga anakmu akan belajar jujur darimu.
  3. Jelaskan kepadanya keutamaan jujur dan amanah.
  4. Ujilah keamanahan anakmu tanpa dia mengetahui bahwa engkau sedang mengujinya
  5. Ajarilah anakmu untuk sabar dan tidak tergesa-gesa, dan bisa saja untuk melatihnya dengan belajar berpuasa, atau membiasakan dengan pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan kesabaran dan kehati-hatian.
  6. Berlaku adillah diantara anak-anakmu, karena sesungguhnya itu sebaik-baiknya cara untuk mengajarinya akhlak untuk berlaku adil.
  7. Ajarilah anakmu untuk berlaku itsar (lebih mengutamakan orang lain) pada saat-saat tertentu atau pada sebagian kisah-kisah yang menunjukkan tentang keutamaan itsar.
  8. Terangkan kepada anakmu tentang akibat buruk dari perbuatan menipu, berbuat curang, mencuri dan berbohong secara terperinci.
  9. Apabila anakmu menampakkan keberanian pada tempat-tempat tertentu, maka pujilah dia dan berilah dia hadiah, dan jelasknlah kepadanya bahwasanya keberaniaan itu adalah engkau melakukannya pada waktu yang benar dan di butuhkan.
  10. Janganlah engkau berlaku kasar kepadanya sehingga membuatnya menjadi takut, dan membuat dia berbohong dan menjadi anak yang penakut.
  11. Ajarilah dia untuk selalu suka untuk berprilaku tawadhu’, berkata lembut dan meninggalkan sifat sombong.
  12. Ajarkanlah kepadanya bahwasanya manusia itu saling membangga-banggakan dengan taqwa dan amal sholeh, tidak dengan membangga-bangakan keturunan dan banyaknya harta.
  13. Ajarilah dia banhwasanya berlaku dholim itu suatu kejahatan yang sangat jahat, dan bahwa kedholiman menjatuhkan pelakunya, dan khianat menjerumuskan kepada kehancuran.
  14. Ajarilah sesuatu yang berbeda-beda yang ia tidak ketahui, seperti perbedaan antara berani dengan nekat, perbedaan antara rasa malu dan pemalu, perbedaan antara rendah hati dengan penghinaan, perbedaan anatar cerdik dengan penipuan.
  15. Biasakan anak-anakmu dengan sifat mulia, sehingga ia akan terbiasa menjadi seorang yang mulia di dalam rumahmu, sehinga akan mewariskan kebaikanmu untuk orang lain.
  16. Jangan pernah kamu mengingkari janjimu terkhusus terhadap anak-anakmu, karena itu akan terbentuk pada diri mereka bahwa ingkar janji merupakan suatu yang utama.

SOPAN SANTUN DAN ADAB

  1. Balaslah salam terhadap anak-anakmu.
  2. Jangan bermudah-mudahan dalam mengumbar aurat dihadapan anakmu.
  3. Berbuat baiklah kepada tetanggamu.
  4. Ajarkan anakmu hak-hak tetangga dan peringatkan bahaya menyakiti tetangga.
  5. Berbaktilah kepada orangtuamu, sambunglah tali silaturahmi dan perlakukan anak-anakmu seperti mereka.
  6. Sampaikan kepada anak-anakmu bahwa manusia menyukai anak kecil dengan memperlakukan mereka dengan baik dan tidak menyakiti orang lain.
  7. Tulislah sebuah surat untuk anakmu yang mengandung sebagian adab, nasehat dan wasiat.
  8. Jelaskan kepada anak-anakmu bahwa sebagian perilaku ditolak dan sebutkan sebab ditolaknya perilaku tersebut.
  9. Duduklah disisi anak-anakmu dan bacakanlah setiap kali tentang adab dari adab-adab para nabi, dan tanyakan kepada mereka kenapa kita mengambil pelajaran dari mereka, dan sesekali mintalah anakmu untuk membaca dan kamu mendengarkannya.
  10. Nasehatilah anakmu secara tertutup dan jangan di hukum di depan orang lain.
  11. Jangan sering-sering menyalahkan anak jika mampu.
  12. Minta izin kepada anakmu sebelum masuk, karena itu merupakan seutama-utama cara mengajarkan kepadanya meminta izin.
  13. Jangan berhenti memahamkan kepada anakmu hanya pada pertama saja.

Allah Ta’ala berfirman:

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاَةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا

Artinya: “Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan sholat dan sabar dalam mengerjakannya.” (QS. Thaha: 132)

  1. Jangan lupa menyebut nama Allah sebelum makan dengan suara yang dapat didengar, begitu juga memuji Allah setelah selesai makan.
  2. Abaikan sebagian kesalahan-kesalahan anakmu, dan jangan disimpan dalam dadamu kesalahan-kesalahan tersebut.
  3. Kemukakan kepada anakmu ketika ia terjatuh pada kesalahan.
  4. Berikan dorongan/motivasi pada anakmu ketika ia berprestasi dan katakanlah kepadanya: ketahuilah bahwa engkau adalah anak yang berprestasi dan sebisa mungkin engkau lakukan itu.
  5. Lakukan pada anakmu sesuatu yang istimewa.
  6. Jangan kamu cela perkataan anakmu atau dari tindakannya.
  7. Ajarkan kepada anakmu ungkapan selamat dan basa-basi ketika penyambutan.
  8. Jangan memanjakan anak sehingga itu akan menjadi alasan bagi anak.
  9. Jangan membiasakan anakmu dibujuk dengan cara diberikan imbalan untuk melakukan pekerjaan yang kamu perintahkan, karena itu akan menyebabkan memiliki kepribadian yang lemah ketika disodorkan materi.
  10. Jadikan anakmu sebagai temanmu yang pertama.

 

REFERENSI:

130 Thariqoh Fi Tarbiyatil Abna karya: Doctor Ahmad Al Majid.

Diterjemahkan oleh : Abu Fahman Nafis Al Faruq (Imam Shafiyurrahman)

(Staf Pengajar di Ponpes Darul-Qur’an Wal-Hadits OKU Timur)

 

BACA JUGA:

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.