Pondok Pesantren Darul Qur'an Wal-Hadits Martapura OKU

SUASANA HARI ARAFAH MENGINGAT HARI KIAMAT

suasana-hari-arafah-mengingat-hari-kiamat

Suasana Hari Arafah Mengingat Hari Kiamat – Disaat pelaksanaan ibadah haji, pelajaran terpenting yang bisa kita ambil yaitu saat kita sedang melakukan ibadah wukuf di arafah sambil mengucapkan talbiyah dan memohon ampunan kepada Allah  ﷻ serta mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan adzab-Nya. Dan disaat itu juga ibadah wukuf di arafah akan mengingatkan kita akan adanya hari pengumpulan seluruh manusia, yaitu hari kiamat.

Di hari itu seluruh manusia menunggu keputusan dari Allah Satas segala apa yang mereka lakukan, dan manusia mulai melakukan perjalanannya masing-masing ada yang Allah ﷻ berikan nikmat yang kekal kepada manusia tersebut, dan ada juga Allah timpakan adzab yang pedih kepada manusia yang lain. Semoga Allah ﷻ menjadikan kita sebagai orang yang Allah berikan nikmat yang kekal di akhirat nanti, aamiin.

Ibnu Qayyim rahimahullah berkata dalam sya’irnya mimiyyahnya mengatakan : “sungguh agung hari pengumpulan itu, seperti pengumpulan dihari kiamat, namun hari kiamat itu lebih dahsyat”. Kedahsyatan hari kiamat itu sudah tidak diragukan lagi. Allah berfirman :

Allah ﷻ juga berfirman :

وعرضوا على ربك صفا

Artinya : “Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris.” (QS. Al-Kahfi : 48)

Pada hari kiamat itu, Allah ﷻ mengumpulkan semua hamba-Nya dan disaksikan oleh semua makhluk ciptaan-Nya, sebagaimana Allah berfirman :

الله لا إله إلا هو ليجمعنكم إلى يوم القيامة لا ريب فيه ومن أصدق من الله حديثا

Artinya : “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya. Dan siapakah orang yang lebih benar perkataan (nya) daripada Allah.” (QS. An-Nisa : 87)

إن في ذلك لآية لمن خاف عذاب الآخرة ذلك يوم مجموع له الناس وذلك يوم مشهود

Artinya : “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang takut kepada adzab akhirat. Hari kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia dikumpulkan untuk (menghadapi) nya, dan hari itu adalah suatu hari yang disaksikan (oleh segala makhluk).”(QS. Hud : 103)

Pada hari pengumpulan tidak ada perbedaan antara umat terdahulu dan umat terakhir, semua berkumpul diwaktu yang Agung itu. Allah ﷻ berfirman :

قل إن الأولين والآخرين (49) لمجموعون إلى ميقات يوم معلوم (50)

Artinya : “49. Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian . 50. benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal. ”(QS.Al-Waqi’ah : 49-50)

Dihari pengumpulan ini tidak ada seorangpun yang tidak hadir walaupun mayatnya hilang karena dimakan binatang buas, ataupun hancur diluar angakasa. Semuanya akan Allah kumpulkan dan kita tidak bisa untuk menghindar dari pengadilan Allah. Allah berfirman :

ويوم نسير الجبال وترى الأرض بارزة وحشرناهم فلم نغادر منهم أحدا

Artinya : “Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka.”(QS. Al-Kahfi : 47)

Kita akan dikumpulkan dibumi yang berbeda dengan bumi tempat yang sedang kita tinggali sekarang ini. Allah berfirman :

يوم تبدل الأرض غير الأرض والسماوات وبرزوا لله الواحد القهار

Artinya : “(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.”(QS.Ibrahim : 48)

Dan kitapun akan dikumpulkan dibumi yang datar, tidak ada dataran tinggi ataupun rendah, dan tidak ada tempat tinggal ataupun bangunan. Keadaan kita saat dikumpulkan tanpa mengenakan sandal, telanjang tidak mengenakan pakaian yang biasanya kita gunakan dalam keseharian kita.

Disebutkan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim bahwanya ia menceritakan Rasulullah bersabda, dan ada dalam firman Allah :

يوم نطوي السماء كطي السجل للكتب كما بدأنا أول خلق نعيده وعدا علينا إنا كنا فاعلين

Artinya : “(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kami lah yang akan melaksanakannya.”(QS.Al-Anbiya’ : 104). (HR. Bukhari, no. 3349 dan Muslim, no.2860)

Pada hari itu, jarak matahari semakin dekat ke manusia sehingga jaraknya hanya satu mil saja, sementara itu tidak ada tempat untuk bernaung kecuali naungan Arsy Allah (singgasana Allah). Diantara manusia, ada yang Allah beri naungan Arsy-Nya dan sebagian yang lain Allah biarkan terpanggang oleh panasnya matahari. Panasnya matahari pada saat itu akan menambah penderitaan seseorang yang tidak mendapatkan naungan Arsy-Nya dan akan semakin menambah kegelisahan pada seseorang yang merasakan panasnya matahari dikala itu.

Dan disaat itu pula banyak manusia yang saling berdesak-desakan dan saling berhimpitan antara satu sama lain, dan kaki-kaki mereka akan saling menginjak dan tenggorokan mereka kering karena kehausan. Sungguh semua manusia merasakan 3 hal yang berat dalam waktu yang bersamaan, yaitu panasnya sengatan matahari, kerongkongan yang kering serta badan berdesakan. Saat itu keringat bercucuran dan tumpah ke tanah, sehingga membasahi kaki-kaki mereka sesuai dengan kedudukan dan kedekatan mereka dengan Rabb mereka.

Dan keadaan manusia saat itu berbeda-beda, ada yang keringatnya sampai bahu mereka, ada yang keringatnya telinga mereka dan ada yang sampai tenggelam karena keringatnya itu sendiri. Semoga Allah memelihara dan menyelamatkan kita.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu‘anhu, ia berkata Rasullah ﷺ bersabda :

يعرف الناس يوم القيامة حتى يذهب عرقهم في الأرض سبعين ذراعا ويلجهم حتى يبلغ اذانهم

Artinya : “Pada hari kiamat, manusia berkeringat sehingga keringatnya mengalir ke bumi tujuh puluh hasta dan menenggelamkan mereka hingga telinga” (HR. al-Bukhari, no.6532)

Sehari mereka berdiri (di padang mahsyar) sama dengan lima puluh tahun dunia ini

Allah ﷻ berfirman :

تعرج الملائكة والروح إليه في يوم كان مقداره خمسين ألف سنة

Artinya : “Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.” (QS.al-Ma’arij : 4)

Namun kondisi ini akan diringankan oleh Allah ﷻ bagi orang-orang yang beriman. Kita memohon karunia kepada Allah ﷻ yang Maha Pemurah. Dalam kitab Mustadrak al-Hakim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu dia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda :

يوم القيامة على المؤمنين كقدر ما بين الظهر والعصر

Artinya : “lama hari kiamat bagi orang-orang yang beriman seperti antara waktu dzuhur dan ashar”(al-Mustadrak, 1/84) dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahihul Jami’ no.8193)

Allah juga akan menaungi orang-orang yang beriman dengan naungan-Nya dihari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. Allah berfirman dalam hadits qudsi :

أين مثحابون بجلالي البوم أظلهم في ظلي يوم لا ظل إلا ظلي

Artinya : “Dimana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku ? pada hari ini aku akan menaungi mereka saat tidak ada naungan pada hari ini selain naungan-Ku” (HR.Muslim, no.2566)

Pada hari itu, seluruh manusia meminta tolong kepda para Nabi. Mereka meminta agar diberikan syafaat disisi Allah ﷻ untuk segera menentukan dan memutuskan  perkara diantara para hamba. Namun semua nabi menyampaikan alas an tidak bias memberikan syafa’at kecuali nabi kita Muhammad ﷺ. Beliau berkata : “itu untuk saya”. Kemudian beliau ﷺ pergi dan sujud dibawah Arsy Rabbil alamin, Allah ﷻ mudahkan beliau untuk mengucapkan ucapan syukur dan pujian-pujian yang baik yang sebelumnya tidak pernah diajarkan untuk seorangpun, kemudian Allah ﷻ berfirman kepada beliau ﷺ “Angkatlah kepalamu ! mintalah niscahya engkau akan diberikan ! dan berilah syafa’atmu (akan didengar)! Dan disaat itulah Allah ﷻ datang untuk memberikan keputusan untuk para hamba-Nya”.

Allah ﷻ berfirman :

وجاء ربك والملك صفا صفا (22) وجيء يومئذ بجهنم يومئذ يتذكر الإنسان وأنى له الذكرى (23)

يقول يا ليتني قدمت لحياتي (24)

Artinya : “22. dan datanglah Tuhanmu; sedang malaikat berbaris-baris. 23. dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahanam; dan pada hari itu ingatlah manusia akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. 24. Dia mengatakan: “Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal shaleh) untuk hidupku ini. ” (QS. Al-Fajr : 22-24)

Dalam sebuah bait sya’ir disebutkan :

ثذكر يوم ثأثى الله فردا

وقد نصبث موازين القضاء

وهثكث السثور غن المعاصي

وجاء الذنب منكشف الغطاء

Ingatlah ketika engkau datang menghadap Allah seorang diri

Sementara timbangan untuk amalan telah ditegakkan

Segala yang menutupi maksiat telah dimusnahkan

Sementara dosa dating tanpa ada penutup

Maka marilah kita renungi hari yang sudah dijelaskan untuk kita. Kita merenungi kondisi yang sudah diberitakan kepada kita,. Hendaklah kita mempersiapkan segala yang diperlukan dan hendaklah kita senantiasa bertakwa kepada Allah. Allah berfirman diantara ayat-ayat tentang ibadah haji :

واذكروا الله في أيام معدودات فمن تعجل في يومين فلا إثم عليه ومن تأخر فلا إثم عليه لمن اتقى واتقوا الله واعلموا أنكم إليه تحشرون

Artinya : “Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang. Barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan barang siapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), maka tidak ada dosa pula baginya bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya.” (QS. Al-Baqarah : 203)

Semoga Allah ﷻ menjadikan kita semua termasuk para hamba-Nya yang senantiasa bertakwa, dan semoga Allah ﷻ melindungi kita semua dari kehinaan dihari kiamat dan kita memohon dengan karunia dan kemurahan Allah supaya kita termasuk orang-orang yang selamat.

 

  • Referensi : Majalah AS-SUNNAH Edisi no.06 Thn.XV Dzulqa’dah 1432H/Oktober 2011M. dengan judul “SUASANA HARI ARAFAH MENGINGAT HARI KIAMAT” oleh Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin al-Abbad
  • Penyusun: Salma Nadhir Fadhilah

 

BACA JUGA:

Be the first to comment

Ajukan Pertanyaan atau Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.