Membaca Tanda-Tanda Kematian (Bagian 4)

membaca tanda-tanda kematian-4

Membaca Tanda-Tanda Kematian – berikut merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya yang bisa dibaca disini: Membaca Tanda-tanda Kematian (Bagian 3), dan untuk bagian-bagian sebelumnya pada artikel tentang membaca tanda-tanda kematian ini, kami sematkan tautan/link nya pada artikel ini.

Seseorang pernah datang kepada Umar bin Abdul Aziz ia terkejut melihat perubahan kondisi fisiknya, karena besarnya kesungguhan, zuhud, dan ibadah. Kemudian Umar berkata kepadanya, “Wahai fulan seandainya engkau melihatku tiga hari setelah aku dikuburkan; saat darah mengalir membasahi dua pipi, bibir menyuusut dari gigi, mulut terbuka, perut melembung hingga di atas dada, tulang belakang keluar dari anus, dan cacing tanah keluar dari lubang hidung, niscaya engkau akan melihat, pemandangan yang lebih mengherankan dari pada apa yang engkau lihat sekarang.”

Suatu ketika Umar bin Abdul Aziz, mengiringi jenazah, ketika semuanya telah bubar, Umar dan beberapa sahabatnya tidak beranjak dari kubur jenazah tadi. Lalu beberapa sahabatnya bertanya, “Wahai Amirul Mukminin, ini adalah jenazah yang engkau menjadi walinya. Engkau menungguinya di sini lalu akan meninggalkannya.” Umar berkata, “Ya. Sesungguhnya kubur ini memanggilku dari belakang. Mau kah kalian kuberitahu apa yang ia katakana kepadaku?”

“Tentu,” jawab mereka.

“Kubur ini memanggilku dan berkata, “ Wahai Umar bin Abdul Aziz, maukah kuberitahu apa yang akan kuperbuat dengan orang yang kau cintai ini?” Aku pun menjawab, ‘Tentu.’ Kubur itu menjawab, ‘Aku bakar kaffannya, kurobek badannya, serta kusedot darahnya dan kukunyah dagingnya.’

‘Maukah kau kuberitahu apa yang kuperbuat dengan anggota badannya?”

‘Tentu,’ jawabku. ‘Aku cabut telapak satu per satu dari tangannya, lalu tangan dari lengan, dan lengan dari pangkal pundak. Lalu kucabut pula paha dari lututnya. Kucabut pula lutut itu dari betisnya. Dan dari betis menuju telapak kakinya.”

Lalu Umar bin Abdul Aziz menangis dan berkata, “ Ketahuilah umur dunia hanya sedikit. Kemuliaan di dalamnya adalah kehinaan. Kekayaannya adalah kefakiran, pemudanya akan menjadi renta, dan yang hidup di dalamnya akan mati. Janganlah kau tertipu oleh dunia, sementara engkau tahu bahwa engkau akan segera meniggalkannya. Celakalah yang tertipu olehnya. Orang yang tertipu adalah yang tertipu oleh dunia.“

Allah Subhanahu wa ta’ala  berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا ۖ وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ

“Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-sekali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-sekali janganlah setan yang pandai menipu, memperdayakanmu tentang Allah.” ( QS. Fathir: 5)

At-Tazmizi dan Ibnu Ibnu Majah telah meriwayatkan dari Hani’, mantan budak Utsman bin Affan. Hani’ berkata, “Ketika Ustman memperhatikan sebuah kuburan, ia menangis hingga air mata membasahi jenggotnya. Lalu ia ditanya, ‘Apakah engkau ingat surga dan neraka? Janganlah menangis. Kubur siapakah ini?’

Ustman menjawab, ‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إن القبر أول منازل الآخرة فإن نجا منه فما بعده أيسر منه وإن لم ينج منه فما بعده أشد منه

“Sesungguhnya kubur adalah persinggahan pertama alam akhirat. Jika seseorang selamat darinya maka setelah itu akan lebih mudah baginya. Sebaliknya, jika ia tidak selamat darinya maka setelah itu jauh lebih berat lagi.”

Hasan Al-Bashri mengatakan, “Dua hari dua malam yang belum pernah didengar oleh para makhluk: Satu malam yang dialami penghuni kubur belum pernah dia alami sebelumnya. Dan keesokan harinya adalah hari kiamat.”

Peristiwa Dahsyat Di Alam Kubur

1. Kubur Berbicara

Bayangkan ketika anak-anak dan orang-orang yang engkau cintai meletakan kamu di dalam kubur. Menutupimu rapat-rapat. Lalu mereka meninggalkanmu sendirian. Kemudian engkau mendengar sandal mereka. Mereka meninggalkanmu dalam suasana menakutkan dan mengerikan. Gelap gulita, jika engkau mengeluarkan tanganmu, niscaya engkau tidak akan dapat melihatnya. Kegelapan yang menakutkan dan suasana yang mengerikan. Dalam suasana ini engkau mendengar seseorang mengajakmu berbicara. Alangkah menakutkan! Dialah kubur. Jika penghuni kubur itu baik makai a berkata kepadanya, “Selamat dating.” Sebaliknya, bila penghuni ituorang yang durhaka, makai a berkata kepadanya, “Tidak ada ucapan selamat datang bagimu.”

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah masuk ke tempat shalatnya dan melihat orang-orang tertawa terbahak-bahak. Beliau kemudian bersabda, “Ketahuilah, seandainya kalian banyak-banyak mengingat pemutus segala kenikmatan (kematian) niscaya kalian tidak melakukan yang aku lihat sekarang ini. Karena itu perbanyaklah mengingat pemutus segala kenikmatan. Sesungguhnya tidaklah ada suatu hari melewati kuburan melainkan ia berbicara, ‘Aku rumah keterasingan, aku rumah kesendirian, aku rumah tanah, aku rumah cacing tanah.’ Bila seorang hamba mukmin dikuburkan kubur berkata berkata kepadanya, ‘ Selamat datang, engkau adalah orang yang berjalan di atas punggungku yang paling aku sukai, karena saat ini aku diberi kuasa menanganimu dan engkau Kembali kepadaku. Engkau akan melihat apa yang akan aku lakukan kepadamu.’ Rasulullah melanjutkan, “ Lalu di luaskan baginya sejauh mata memandang dan dibukakan baginya pintu menuju surga.”

Dan bila seorang hamba yang durhaka atau kafir yang di kubur, kubur berkata kepadanya, ‘ Tidak ada ucapan selamat datang bagimu. Engkau adalah orang yang melintas di atas punggungku yang paling aku benci. Saat ini aku di beri kuasa menanganimu dan engkau Kembali kepadaku, engkau akan mengetahui apa yang akan aku lakukan kepadamu.”

Lalu, kubur menghimpitnya hingga tulang-tulangnya tak karu-karuan. Rasulullah memperagakan dengan memasukan Sebagian jari-jemarinya ke Sebagian yang lain.

Allah menguasakan untuknya 70 ular besar. Seandainya satu diantaranya meniup bumi niscaya ia tidak akan bisa menumbuhkan apa pun selama dunia masih ada, lalu semua menggigit dan melukainya hingga datangnya hari perhitungan amal.”

Selanjutnya , Abu Sa’id berkata,” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya kubur adlah salh satu taman surga atau lubang neraka.”

Rahasia menyempitnya kubur ini adalah sebagaimana dikatakan oleh Muhammad At-Taimi yang disampaikan oleh Abi Dunya, “Sesungguhnya menyempitnya kubur pasti terjadi karena tanah adalah asal muasal manusia. Tanah adlah pokok mereka. Darinya mereka diciptakan. Lalu mereka meninggalkannya dalam waktu yang lama. Ketika Allah mengembalikan penghuni bumi, maka tanah menyempitkan mereka sebagaimana seorang ibu yang kehilangan anaknya. Karena itu, siapa saja yang taat makai bunya akan memeluknya dengan kasih saying. Sebaliknya siapa saja yang durhaka maka ibunya akan memeluknya dengan kasar karena marah kepadanya.”

Umar bin Khatab mengatakan,” Seandainya aku memiliki emas sepenuh bumi niscaya saya akan gunakan untuk menebus kengerian ini.”

2. Di datangi malaikat

Kondisi yang satu ini benar-benar sulit. Renungkanlah wahai saudaraku, engkau ditimpa kengerian sendiri di dalam kubur. Saat, itu engkau jua di datangi dua malaikat berkulit hitam. Ya Allah teguhkanlah kami, wahai dzat yang maha pengasuh.

Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan ciri-ciri dua malaikat ini kepad Umar. Rasulullah bersapda kepad Umar bin Khatab, “Wahai Umar, bagaimana seandainya jika kamu meniggal, lalu orang-orang dating mengukur tubuhmu untuk kuburanmu. Mereka memandikanmu, membungkusmu dengan kain kafan, dan mengusungmu. Lalu mereka memasukanmu ke dalam kubur, menimbunmu dengan tanah, menguburmu, dan pergi meninggalkanmu.

Kemudian, datanglah pembawa pertanyaan kubur, Munkar dan Nakir. Suaranya keras laksana gemuruh yang menggelegar. Mata mereka tajam bagaikan kilat yang menyilaukan. Rambut mereka terurai. Mereka membongkar kubur dengan taring mereka, sehingga dirimu pun terguncang. Bagaimana semua itu terjadi pada darimu, wahai Umar?”

Umar bertanya kepada Rasulullah,” Apakah pada saat itu keadaan akalku seperti saat ini?” Umar ganti bertanya. “Ya” jawab Rasulullah. “Kalau begitu cukuplah akalku untuk menghadapi meraka berdua”, kata Umar. (HR Al-Baihaqi dan Ibnu Dunya secara mursal dan dinilai maushul oleh Ibnu Bathathah dalam Al-banah.)

Dalam Riwayat lain disebutkan bahwa Umar bertanya, “Apakah saat itu akal-akal kami dikembalikan?”

“Sebagaimana keadaan kalian sekang ini,” jawab Rasulullah.

“Dengan mulut pemilik batu,” ujar Umar. (Ungkapan ini maksdunya Umar berbaik sangka kepad Rabbnya terhadap baiknya jawaban yang akan ia berikan kepada dua malaikat tersebut.)

Lalu, bagaimana jika keduanya mendatangi Anda di alam kubur, padahal saat itu anda sendirian di dalamnya? Sendirian dan lemah. Bagaiman kondisi anda nanti setelah kematian?

Ibnu Katsir dalam  Al-Bidayah Wan Nihayah mengatakan, “Kedua malaikat ini benar-benar ujian dalam kubur. Kuduanya ditugaskan untuk memberikan pertanyaan kepada mayit dalam kuburnya tentang Tuhannya, agamanya, dan Nabi-Nya. Keduanya merupakan ujian bagi orang yang baik ataupun buruk. Fisik keduanya sama. Keduanya memiliki gigi taring dan suara yang mengerikan.

3. Fitnah Kubur

Berbagai kejutan silih berganti. Tatkala seorang hamba masih berada dalam ketakutan yang luar biasa. Datanglah malaikat di hadapanya seraya menanyainya dengan suara seperti petir. Pertanyaan itu telah ditetapkan dan butuh jawaban seketika itu juga.

Ujian ini sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berikut:

“Sesungguhnya telah diwahyukan kepada saya bahwa di dalam kubur kalian akan diuji dengan ujian seperti atau mirip Fitnah Dajjal.” (HR Bukhari dan Muslim).

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan ketiga perkara ini, Ketika berbicara tentang seorang mukmin yang mengalami ujian alam kubur. Kemudian datalanglah kepadanya dua malaikat yang sangat kasar. Keduanya membentaknya dan menundukkan seraya bertanya kepadanya, “Siapa Tuhanmu? Apa agamu? Dan siapa Nabimu?” ini adlah fitnah terakhir yang di alami seorang mukmin. Itulah yang di firmankan Allah,

يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ ۖ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ ۚ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ

“Allah akan meneguhkan iman orang-orang yang beriman dengan ucapan teguh dalam kehidupan dunia dan akhirat”(QS. Surah Ibrahim: 27).

Lalu hamba tersebut menjawab, “Tuhanku adlah Allah, agamaku adalah islam,nabiku adalah Muhammad.” Kemudian seorang penyeru memanggilnya dari langit,”Hamba-Ku benar.” (HR At-Tirmidzi. Lihat ‘Alaihissalam-Silsilah Ash-Shahihah:3/1391).

Dalam Riwayat lain Rasullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

“Sesungguhnya Ketika mayit telah diletakan di dalam kuburnya, maka dia akan medengar derap sandal mereka (orang-orang yang mengiringinya ke pemakaman) Ketika mereka meninggalkanya. Jika dia itu seorang mukmin maka, amalan shalat di atas kepalanya, puasa ada di kanannya, zakat ada di kirinya, dan perbuatan baik yang berupa sedekah, silaturrahim, dan perbuatan baik kepada manusia ada pada kedua kakinya, maka shalat berkata, ‘tiada jalan masuk dari arahku.’

Lalu dia didatangi dari arah kanannya, maka puasa berkata, ‘Tiada jalan masuk dari arahku.’

Lalu dia didatangi dari arah kakinya, maka zakat berkata, ‘Tiada jalan masuk dari arahk.’

Lalu dia didatangi dari arah kedua kakinya, maka sedakah, silaturrahim dan perbuatan baik kepada manusia berkata, ‘Tiada jalan masuk dari arahku.’

 

Referensi:

Disusun oleh: Ustadz Abu Khalid Abdurrahman dari Buku Membaca Tanda-Tanda Kematian

Diringkas oleh: Bima Yoga Prasetiyo (Pegawai Ponpes Darul Qur’an Wal Hadist OKU Timur)

 

BACA JUGA:

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.