Pondok Pesantren Darul Qur'an Wal-Hadits Martapura OKU

Kiat-Kiat Sukses Taklukkan Hati Suami (Bagian 1)

kiat sukses taklukkan hati suami

Kiat-Kiat Sukses Taklukkan Hati Suami (Bagian 1) – Setiap wanita pasti memimpikan suatu pernikahan yang bahagia, dan mengharapkan pria yang memiliki cinta, kasih sayang, sikap lembut dan perhatian sebagai pasangan hidupnya. Akan tetapi kehidupan tidak selalu berjalan sesuai rencana. Terkadang hayalan tetaplah hayalan, dan harapan hanya tinggal harapan. Kenyataan yang dijalaninya tidak berbanding lurus dengan impiannya, dan kehidupan rumah tangganya bertolak belakang dengan harapannya. Suami yang di harap dapat mencintai, menyayangi, bersikap lembut, memanjakan dan penuh perhatian padanya, malah sebaliknya, bersikap kasar, egois, menyakitkan hati dan tidak peduli padanya.

Sikap negatif yang diperlihatkan seorang suami pada istrinya, boleh jadi karena sang suami pada dasarnya memang berperangai buruk, dan sang istri kurang selektif pada saat menjatuhkan pilihan padanya sebagai pasangan hidup. Namun tidak jarang pula sikap negatif tersebut muncul karena kesalahan sang istri. Baik itu kesalahan yang bersifat prinsip dan besar, maupun akumulasi dari kesalahan-kesalahan kecil yang terus-menerus terjadi, hingga pada akhirnya suami melampiaskan kekesalannya dengan perubahan sikap, bahkan berpaling dari sang istri.

Yang membuat masalah ini semakin pelik adalah, bahwa kebanyakan istri tidak menyadari kesalahan- kesalahan yang dilakukannya, atau tidak jeli terhadap kepribadian suaminya, sehingga tidak tahu mana hal- hal yang disukai oleh sang suami lalu dia melakukan- nya, dan mana hal-hal yang tidak disukai olehnya, lalu dia meninggalkannya. Apabila seorang istri mampu melakukan hal tersebut, maka dia akan dengan mudah merebut hati suaminya dan meraih cinta dan kasih sayangnya.

Penulis pada buku ini memberikan pencerahan kepada para istri dan membekali mereka dengan lebih dari 250 kiat yang dapat membuat istri sukses merebut hati suaminya dan meraih cinta kasihnya. Sehingga figur suami idaman yang selama ini menjadi impian seorang istri dapat terwujud secara nyata.

Kebahagiaan rumah tangga itu serupa dengan sarang madu yang dibangun sepasang lebah. Setiap kali upaya dalam membangunnya itu bertambah, maka bertambah pula kemanisan madunya. Banyak orang yang bertanya tentang bagaimana membuat kebahagiaan di rumah mereka, dan mengapa mereka gagal dalam merealisasikan kebahagiaan dan keharmonisan keluarga?

Tidak diragukan lagi, bahwa tanggung jawab kebahagiaan rumah tangga ada di pundak suami-istri. Karena itu, harus ada cinta di antara mereka berdua. Yang dimaksud dengan cinta di sini bukanlah perasaan menggebu yang berkobar kemudian redup secara tiba- tiba. Tapi yang dimaksud adalah keselarasaan jiwa dan perasaan mulia di antara suami-istri.

Rumah tangga bahagia tidak hanya terpaku pada cinta semata, tapi juga harus diikuti dengan jiwa toleran di antara suami-istri. Sedangkan toleransi tidak akan datang tanpa ada saling berprasangka baik dan menaruh kepercayaan di antara kedua belah pihak.

Kerjasama adalah faktor utama dalam menyiapkan rumah tangga bahagia. Tanpa kerja sama nilai-nilai cinta dan toleransi menjadi lemah. Kerja sama itu bisa berupa etika atau materi. Kerjasama yang pertama terpresentasikan dalam bentuk kesiapan yang baik dari suami-istri dalam memecahkan segala problem yang menghampiri keluarga.

Sungguh, Allah telah mensyari’atkan hubung- an pernikahan untuk merealisasikan kemanfaatan bagi suami-istri, yaitu ketenteraman dan optimisme, sehingga kebaikan merata untuk semua masyarakat.

Allah عزّوجلّ  berfirman:

وَمِنْ ءَايَـٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةًۭ وَرَحْمَةً

Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang… ” (QS Ar-Rum : 21)

Hanya saja, perjalanan rumah menghadapi berbagai problem tangga yang itu terkadang bisa mengeruhkan kejernihan hubungan suami-istri. Karena itu, istri memiliki tanggung jawab untuk menopang hubungan itu dan berusaha menjauhkan berbagai kepenatan yang merundung keduanya. Istri memiliki beban yang pa ling besar dalam memelihara kehidupan rumah ganya dari keambrukan. Meskipun pada hari ini tang- para wanita memiliki seabrek tanggung jawab, namun ia tetap bisa menjalankan urusan kerajaan mininya dengan sukses dan bijaksana, serta tidak tergesa-gesa me- ngeluarkan keputusannya atas berbagai urusan.

Wanita yang cerdas adalah wanita yang mengatakan kepada suaminya apa yang semestinya dikatakannya dan tidak mendebatnya dalam perkara yang tidak semestinya ia turut terlibat di dalamnya. Apalagi masing-masing suami-istri menanggung beban-beban berat dalam kehidupan rumah tangga.

Tidak diragukan lagi bahwa semua istri membutuhkan berbagai macam kunci yang bisa dijadikan sebagai alat untuk mengatasi berbagai kesulitan hidup yang banyak menghempaskan rumah tangga kaum Muslimin, terutama pada masa sekarang ini.

Pertama-tama, kita percaya kepada Allah disertai keikhlasan karena-Nya, bahwa setiap langkah dari langkah-langkah ini akan membuahkan hasil cinta dan kasih di antara suami-istri.

Kelak suami-istri akan merasa nikmat, sebagai yang paling pertama kali, di bawah naungan cinta itu. Lalu putra-putrinya di rumah. Kemudian keluarga di sekitar mereka, tetangga, kenalan, dan lainnya.

Mudah-mudahan ini menjadi langkah-langkah menuju hati suami, memperbaiki keluarga dan rumah tangga, serta menjadi langkah-langkah untuk mem- bangun masyarakat yang dipenuhi cinta dan kasih.

Ini adalah referensi penting tentang keluarga yang dibutuhkan oleh setiap istri, yang akan dikunjunginya dari waktu ke waktu untuk menciptakan suasana kasih sayang dan memperbarui cinta di antara suami-istri.

Berikut 251 kiat-kiat atau langkah-langkah menuju hati suami:

  1. RUMAH ADALAH TEMPAT KETENANGAN

Sungguh, manusia itu diciptakan dalam kesusah- an. Manusia, dan suami-istri pada khususnya, senan- tiasa menjalani kehidupan mencekam yang tidak di- harapkan seorang pun. Mereka kedamaian. sangat membutuhkan ketenangan dan kedamaian. Hanya saja tidak ada daripada istri yang baik yang yang lebih menenteramkan senantiasa menunggu suami dengan kebaikan, penyambutan, cinta dan ketenangan, serta dengan apa yang menggembirakan pandangan dan hati sekaligus. Janga sampai suami meninggalkan rumah mereka karena takut ber- temu istri dan lari dari rumah yang bak Neraka.

  1. KESEIMBANGAN DAN PERENCANAAN

Allah عزّوجلّ  berfirman, Artinya: “… makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan… ” (QS. Al-A’raf: 31)

Allah عزّوجلّ  juga berfirman:

إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَنَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ لشَّيْطَنُ لِرَبِّهِ كَفُورًا

Artinya: “Sungguh, orang yang berlaku boros itu adalah teman syaitan. Padahal syaitan itu sangat kafirnya kepada Rabb-nya.” (QS. Al-Israa’: 27)

Nabi صلى الله عليه وسلم  bersabda:

لَا عَقْلَ كَالتَّدْبِيرِ وَلَا حِلْمَ كَالْكَفِ.

Artinya: “Tiada kecerdasan yang seperti perencanaan dan tiada kesantunan sebagaimana menahan diri.” (HR. Ibnu Majah dalam sunannya)

  1. RAPIKAN DAN PERHATIKAN PAKAIAN SUAMI

Tidak pantas bila ia tetap mencari tiap-tiap potong pakaian dalam, terlihat di sembarang tempat, atau diabaikan dan tidak diingat. Bantulah ia dan belikanlah untuknya beberapa pakaian untuk tidur, di rumah, dan untuk bersantai.

Ragamkanlah pakaian itu, dan pahamilah bahwa ini lebih memotifasinya untuk lebih senang di rumah. Sehingga ia tidak mengabaikan dirinya saat ada di dalam  rumah, dan hanya menaruh perhatian saat keluar rumah saja.

  1. MENCATAT MASALAH-MASALAH KEUANGAN UNTUK MENENTRAMKAN HATI SUAMI

Terkadang sebagian kita mengeluhkan pertanya- an klasik: ke mana uang itu habis?

Kita menjawab, uang habis untuk berbagai keper- luan yang tidak tercatat.

Ada guna dan keunikannya bila kita menugaskan guna salah seorang anggota keluarga-terutama orang yang sudah memiliki kematangan untuk bekerja selaku bendahara rumah.

  1. MEMPERHATIKAN DALAM MELEPAS KEPERGIAN

Semestinya engkau memperhatikan dalam me lepas keberangkatan suami sebagaimana halnya me nyambut kepulangannya dan bahkan lebih. Ini adalah ungkapan akhir dari cinta sebelum pergi, dan ini tidak akan pernah dilupakan. Beberapa teori menetapkan bahwa suami yang dilepas istrinya sebelum berangkat bekerja ternyata lebih produktif dan lebih optimis.

  1. ISTRI YANG BERKARIR SEMESTINYA LEBIH TELITI

Agar masalah keuangan antara istri yang berkarir dan suaminya tidak menimbulkan berbagai problem, maka harus ada kesepakatan atas segala sesuatu dan mencatat semua transaksi sebisa mungkin, serta suka sama suka terhadap semua aspek urusan.

  1. RUMAH DARI LUAR

Bersihkan gerbang rumah (atau bangunan) dengan cara bekerja sama dengan tetangga, atau dengan cara apa pun meski harus dengan mengadakan kesepakatan bersama satpam atau karyawati. Sebab, tampilan luar adalah obyek pertama yang ditatap mata tamu dan suami saat mereka mengarah ke rumah.

  1. BERSEPAKAT DALAM SEMUA MASALAH KEUANGAN

Seperti anggaran belanja dan batas maksimalnya, biaya anak-anak, apa yang kita berikan untuk ayah atau ibu dan semisalnya, apa yang kita sedekahkan, apa yang kita tabung, apa yang kita kembangkan, apa yang kita beli, dan selainnya.

  1. GERBANG KHUSUS

Pepohonan yang indah dan hijau secara umum memberikan pesona pada gerbang yang diperuntukkan sebagai tempat masuk rumah atau apartemen. Engkau bisa memilih apa yang cocok bagi tempat itu.

  1. BENTUK PAKAIAN PEREMPUAN

Belilah secara berkala pakaian baru yang sederhana harganya bila memungkinkan. Ubahlah warna-warna hingga bisa memangkas kejenuhan. Demikian pula bentuk, model dan semisalnya. Bertanyalah kepada teman-temanmu tentang pakaian yang paling indah, dari manakah mereka membawanya. Tidak apa-apa melibatkan suami, jika ia senang memilih. Ini lebih mendorongnya untuk memberikan pujian kepadamu, menghargai kecantikan dan pakaianmu, melanggengkan cinta dan pergaulan yang baik.

Alhamdulillah pada artikel bagian satu ini peringkas sudah masuk pada poin ke-sepuluh dari kiat-kiat atau langkah-langkah menuju hati suami, dari  buku yang berjudul  “merebut hati suami”. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan diamalkan ilmunya  untuk kita semua terutama saya sendiri selaku peringkas dalam artikel ini. Barakallahu fiik.

 

Referensi :

Merebut Hati Suami  penulis Shafa’ Manshura Abdul Hamid, Penerbit pustaka Al-Inabah, Rabi’ul Awwal 1435 H – Januari 2014

Diringkas oleh : Latifah Septia Kirana (Staf Pengajar Ponpes Darul-Qur’an Wal-Hadits OKU Timur)

 

BACA JUGA :

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.