Pondok Pesantren Darul Qur'an Wal-Hadits Martapura OKU

Ketika ajal tiba

ketika ajal tiba

Ketika ajal tiba – Segala puji kita panjatkan kepada Allah, yang hanya kepada-Nya kita menyembah dan hanya kepada-Nya kita meminta pertolongan. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada baginda Nabi Muhammad, keluarga dan segenap sahabatnya. Aamiin..

Rasulullah Subhanahu Wata’ala bersabda,

أن الجنة لا يدخلها إلا نفس مسلمة وما أنتم في أهل الشرك إلا كااشعرة البيضاء في جلد الثور الأسود أو كاالشعرة السوداء في جلد الثور الأحمر

Artinya: “bahwa surga tidak akan dimasuki kecuali jiwa yang pasrah kepada Allah. Dan tidaklah kamu berada ditengah-tengan ahli syirik melainkan sehelai bulu putih pada kulit sapi yang hitam, atau sehelai rambut yang hitam pada kulit sapi yang merah.” (HR.al-Bukhari, kitab ar-riqaq, bab kaifa al-Hasyr).

Sesungguhnya secara umum, setiap kita mengetahui mana jalan keselamatan dan jalan menuu kebinasaan

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَهَدَينَٰهُ ٱلنَّجدَينِ

Artinya: “(Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan) maksudnya Kami telah menjelaskan kepadanya jalan kebaikan dan jalan keburukan.” (QS. Al-Balad 90: Ayat 10)

Di saat itu kita semua keluar untuk menghadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Masih ingatkah kita bagaimana Alquran menceritakan keadaan kita di hadapan Allah pada saat-saat yang menegangkan dan menakutkan tersebut.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

يَومَ تَرَونَهَا تَذۡهَلُ كُلُّ مُرضِعَةٍ عَمَّآ أَرضَعَتۡ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَملٍ حَملَهَا وَتَرَى ٱلنَّاسَ سُكَٰرَىٰ وَمَا هُم بِسُكَٰرَىٰ وَلَٰكِنَّ عَذَابَ ٱللَّهِ شَدِيد

Artinya: “(Pada hari kalian melihat keguncangan itu lalailah) disebabkannya (semua wanita yang menyusui anaknya) yang sebenarnya (dari anak yang disusukannya) ia melupakannya (dan gugurlah dari semua wanita yang sedang mengandung) yakni sedang hamil (kandungannya dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk) disebabkan tercekam perasaan takut yang amat hebat (padahal sebenarnya mereka tidak mabuk) disebabkan minuman keras (akan tetapi azab Allah itu sangat keras) maka mereka takut kepada azab itu.” (QS. Al-Hajj 22: Ayat 2)

bagaimana kita menjawab ketika kita ditanya oleh roh kita tentang segala dosa kecil dan dosa besar yang telah kita perbuat?

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

لَهُم مِّن فَوقِهِمۡ ظُلَل مِّنَ ٱلنَّارِ وَمِن تَحتِهمۡ ظُلَل ۚ ذَٰلِكَ يُخَوِّفُ ٱللَّهُ بِهِۦ عِبَادَهُۥ ۚ يَٰعِبَادِ فَٱتَّقُونِ

Artinya: “(Bagi mereka gumpalan-gumpalan di atas mereka) lapisan-lapisan (dari api dan di bawah mereka pun gumpalan-gumpalan) lapisan-lapisan dari api. (Demikianlah Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya dengan azab itu) yakni hamba-hamba-Nya yang beriman, supaya mereka bertakwa kepada-Nya; pengertian ini disimpulkan dari firman selanjutnya, yaitu, (Maka bertakwalah kepada-Ku hai hamba-hamba-Ku).” (QS. Az-Zumar 39: Ayat 16)

Mereka tenggelam dalam api. Makanan mereka api minuman mereka api pakaian mereka juga api.

Mereka mendambakan kematian Padahal mereka tidak bisa mati lagi

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

يَتَجَرَّعُهُۥ وَلَا يَكَادُ يُسِيغُهُۥ وَيَأۡتِيهِ ٱلۡمَوۡتُ مِن كُلِّ مَكَانٍ وَمَا هُوَ بِمَيِّتٍ ۖ وَمِن وَرَآئِهِۦ عَذَابٌ غَلِيظ

Artinya: “(Diminumnya air nanah itu) diteguknya air nanah itu seteguk demi seteguk karena rasanya teramat pahit (dan hampir dia tidak dapat menelannya) ia merasa amat jijik mengingat baunya yang sangat busuk dan rupanya yang sangat menjijikkan (dan datanglah bahaya maut kepadanya) hal-hal yang menyebabkan kematian, berupa berbagai macam azab (dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati dan di hadapannya) sesudah mengalami azab tersebut (masih ada siksaan yang berat) siksaan yang keras lagi terus-menerus.” (QS. Ibrahim 14: Ayat 17)

Dan seorang penyair berkata:

“Para Pendosa itu digiring tanpa busana ke arah malaikat pembawa rantai dan besi ke Kang mereka menyeru kecelakaan kami lama sekali mereka bertiak-teriak dalam lingkungan rantai panjang mereka tidak mati, hingga bisa beristirahat mereka semua terbakar dengan api neraka.”

Bayangkan seandainya engkau melihat langsung muka mereka menghitam mata mereka buta dan mulut mereka bisu. Seandainya engkau melihat langsung kubaran api yang melelehkan tubuh-tubuh mereka, ular-ular dan kalajengking menyengat anggota tubuh mereka titik Bagaimana jika kamu melihatnya, sedangkan mereka berada di antara bara api dan tetesan air panas yang mendidih?

Akan tetapi wahai saudaraku, Semoga Allah menyayangi kita semua, ketahuilah bahwa tempat yang penuh dengan kesedihan dan siksaan itu adalah kebalikannya. Marilah kita memikirkan bersama keindahan dan kenikmatannya.

Ya, wahai saudaraku, pikirkanlah tentang Ahli Surga setelah mereka berhasil melewati shirat atau Titian yang dibentangkan di atas neraka jahanam Lihatlah Mereka berdiri di depan pintu surga. Datanglah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam mengetuk pintu Surga itu Malaikat Ridwan penjaga surga bertanya, siapa? Beliau menjawab Muhammad! Malaikat-malaikat Ridwan berkata,

“saya telah diperintahkan Nabi Muhammad untuk memasuki Saya telah diperintahkan untuk membukakan pintu surga untuk anda maka Nabi Muhammad pun memasuki surga beserta orang-orang bersamanya banyak bukan dirimu bahasa saudaraku jika engkau bertobat di dunia, menangis sedang sayang telah engkau perbuat, takut terhadap Tuhanmu Bayangkanlah dirimu memasuki surga bersama Ahli Surga dengan rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.”

Engkau memasuki surga yang dalamnya belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga dan belum pernah terbetik dalam hati. Bayangkan engkau bersenang-senang dengan para bidadarinya, engkau tinggal di istana-istananya, engkau makan buah-buahannya dan engkau minum dari sungai-sungainya. Kemudian bayangkan engkau melihat wajah rob yang maha pengasih pada di mana Ahli Surga mendapatkan kenikmatan tambahan.

Wahai saudaraku tentunya kadang engkau bertanya-tanya tentang bidadari bidadari di surga bagaimana karakteristiknya, bertanya-tanya tentang sungai di surga, tentang makanan Ahli Surga, minuman Ahli Surga, tentang bejana-bejana mereka, tentang bumi dan langitnya, tentang bangunan dan luasnya. Kadang engkau bertanya-tanya tentang hari dimana Ahli Surga mendapatkan kenikmatan tambahan titik marilah kita bertanya kepada dokter hati, Ibnu qayyim rohimahullah untuk mendapat jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini. Marilah kita dengan apa yang dikatakan Imam kita ini, mudah-mudahan menghantarkan jiwa kita ke tempat yang kebahagiaan.

Ibnul qayyim berkata, “jika engkau bertanya tentang bidadari-bidadari surga mereka adalah wanita yang tinggi semapai dan selalu muda. Jika menjumpai kekasihnya, ungkapkanlah sesukamu tentang dua sejoli yang serasi. Jika sedang berbincang dengannya, apa dugaanmu mengenai percakapan dua sejoli yang sedang jatuh hati. Jika mendekapnya, apa yang bisa kamu bayangkan tentang dua dahan yang saling membeli titik bergaul dengannya jauh lebih nikmat dibanding semua angan-angan titik tiada tidak bertambah atas mereka pergeseran massa, kecuali keindahan dan kecantikan Tidak ada yang lebih diinginkan kecuali untuk bersama-sama tidak dengannya. Mereka tidak pernah hamil kau mau melahirkan, haid dan nifas. Selalu suci dari ingus, ludah, kencing, kotoran, dan berbagai macam najis. Tidak pernah habis masa mudanya dan tidak pernah kumal pakaiannya.

Hati mereka belum pernah tersentuh oleh manusia manapun maupun Jin. Jika dipandang, hati akan dipenuhi kebahagiaan. Bila mendengar suaranya, telinga akan terasa penuh dengan irama yang indah dan Syahdu, jika mereka muncul, istana dan kamar-kamar segera dipenuhi dengan cahaya. Jika engkau bertanya tentang kenikmatan berhubungan dengan mereka, tidak bisa dibayangkan nikmatnya. Bila mereka berbicara, begitu indah untuk dilihat dan didengar. Jika engkau bersenang-senang dan bergura dengan mereka, betapa indah dan nikmat Sunda gurauan itu jika menciumnya, tidak ada sesuatu yang lebih indah memabukkan daripada ciuman mereka.

Saudaraku jika engkau bertanya tentang sungai-sungai surga, sesungguhnya sungai-sungai itu berdiri terdiri dari air yang tidak pernah kotor. Sungai-sungai itu dari susu yang tidak berubah rasanya. Sungai-sungai itu dari khamar yang nikmat bagi yang meminumnya dan sungai-sungai dari madu yang jernih. Jika engkau bertanya tentang makanan surga, sesungguhnya makanan surga adalah buah-buahan yang bisa mereka pilih sekehendak mereka dan daging burung yang sangat mereka sukai. Jika engkau bertanya tentang minuman mereka, sesungguhnya minuman mereka adalah air putih jernih yang sedap dan enak serta air yang dicampur jahe dan kapur jika engkau bertanya tentang bejana-bejana mereka sesungguhnya bejana mereka terbuat dari emas dan perak.

Jika engkau bertanya tentang bumi dan debunya, sesungguhnya bumi dan debunya terdiri dari Misk dan zafaron. Jika bertanya tentang langitnya. Sesungguhnya langitnya adalah arsy yang maha pengasih. Jika engkau bertanya tentang bangunannya kau masih sesungguhnya bangunan surga terdiri dari emas dan perak jika engkau bertanya tentang luasnya, sesungguh gambarannya Ahli Surga yang terendah derajatnya ketika berjalan di kerajaannya, istana istana-istananya dan kebun-kebunnya maka akan memakan waktu Selama perjalanan 2000 tahun.

Jika engkau bertanya tentang wajah Ahli Surga dan ketampanannya ke masa sesungguhnya wajah mereka seperti bulan purnama sangat tampan dan cantik. Jika engkau bertanya tentang pelayanan pelayanannya, sesungguhnya pelayanan pelayanan di surga itu mudah dan selalu mudah bagaikan mutiara yang bertebaran. Jika engkau bertanya tentang hari di mana Ahli Surga mendapatkan kenikmatan tambahan dengarlah saat suara penyerum wahai Ahli Surga Sesungguhnya Allah masih mempunyai janji yang akan ditepatinya kepada kalian Hari Ini Mereka bertanya, apa janjinya? Bukankah dia telah memutihkan wajah-wajah kami memberatkan timbangan-timbangan Kami memasukkan kami ke dalam surga dan menghindarkan kami dari neraka di saat mereka bertanya tanya dengan demikian itu, tiba-tiba muncul di hadapan mereka cahaya yang menerangi seluruh kawasan surga.

 

REFERENSI:

Nama : Suci Lastri (Saudah syafiqatunnisa’)

Pengabdian di Rumah Tahfizh Miftahul Khoir Ulak Pandan DQH 2

Buku : Bagaimana bila ajal tiba

Karya : Abdul Muhsin bin Abdur Rahman

Terbitan : Darul Haq

 

BACA JUGA :

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.