Pondok Pesantren Darul Qur'an Wal-Hadits Martapura OKU

FITNAH TERBESAR MENJELANG BERAKHIRNYA DUNIA

fitnah-terbesar-menjelang-berakhirnya-dunia

Fitnah terbesar menjelang berakhirnya dunia, kehidupan di dunia ini tentunya bukanlah kehidupan yang kekal abadi, kehidupan ini akan berakhir dan berganti dengan kehidupan yang berbeda. Berakhirnya kehidupan di dunia ini dengan diawali terjadinya hari kiamat. Namun demikian tidak seorang pun yang mengetahui kapan kiamat terjadi.

Satu hal yang perlu diketahui kaum muslimin, bahwa kiamat akan terjadi dengan di dahului tanda-tandanya. Dan tidak akan terjadi kecuali setelah nampak tanda-tandanya yang terbesar. Diantara kejadian-kejadian besar yang mendahului terjadinya hari kiamat adalah yang disebutkan Rosululloh dalam hadits beliau, dimana dalam riwayat Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari Nabi bersabda:

إِنَّهَا لَنْ تَقُوْمَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوْعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُوْلَ عِيْسَى بْنِ مَرْيَمَ وَيَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ وَثَلَاثَةَ خُسُوْفٍ خَسَفٌ بِالمَشْرِقِ وَخَسَفٌ بِالمَغْرِبِ وَخَسَفٌ بِجَزِيْرَةِ العَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ اليَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ

Sesungguhnya hari kiamat tidak akan terjadi hingga kalian melihat sebelumnya sepuluh tanda,” kemudian beliau menyebutkan tanda tersebut: “Munculnya asap, Dajjal, hewan melata (yang keluar dari bumi), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam , munculnya Ya’juj dan Ma’juj, serta terbenamnya bumi di tiga tempat yaitu; tenggelamnya bumi di timur, di barat, serta di Jazirah Arab dan yang terakhir adalah api yang keluar dari Yaman yang menggiring manusia menuju tempat kumpul mereka.”[1]

Dalam riwayat yang lain disebutkan dengan lafazh:

وَالعَاشِرَةُ رِيْحٌ تُلْقِيْهِمْ فِي البَحْرِ

“Yang kesepuluh adalah angin yang menghempaskan manusia ke dalam laut.”[2]

Imam muslim meriwayatkan hadits dari Abu Huroiroh secara marfu` bahwa Rosululloh bersabda:

بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ سِتًّا الدَّجَّالَ وَالدُّخَانَ وَدَابَّةَ الأَرْضِ وَطُلُوْعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَأَمْرَ العَامَّةِ وَخُوَيْصَةَ أَحَدِكُمْ

“Bersegeralah melakukan amalan sebelum datangnya enam perkara: “Dajjal, munculnya asap, munculnya binatang melata dari bumi, terbitnya matahari dari barat, hari kiamat dan kematian salah seorang diantara kalian.”

Dalam beberapa hadits di atas Nabi Muhammad telah menyebutkan Dajjal, bahkan keluarnya Dajjal merupakan fitnah terbesar di muka bumi ini sehingga seluruh nabi telah memeringatkan umatnya dari fitnah Dajjal  seperti halnya yang disampaikan Rosululloh dalam sebuah haditsnya:

مَا بُعِثَ نَبِيٌّ إِلَّا أَنْذَرَ أُمَّتَهُ الْأَعْوَرَ الْكَذَّابَ أَلَا إِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ وَإِنَّ بَيْنَ عَيْنَيْهِ مَكْتُوبٌ كَافِرٌ

“Tiada seorang nabi yang diutus melainkan ia telah memeringatkan umatnya dari Dajjal yang picak matanya lagi pendusta. Ketahuilah bahwa ia picak matanya sementara Alloh Tuhan kalian tidaklah picak, diantara kedua mata Dajjal tertulis kata “Kâfir”.  [4]

Tiada fitnah di permukaan bumi sejak Alloh mempersiapkan keturunan Adam hingga hari kiamat yang lebih besar daripada fitnah Dajjal. Dan tiada seorang pun yang selamat dari fitnah sebelumnya melainkan ia akan selamat dari fitnah Dajjal. Setiap nabi yang Alloh utus telah memeringatkan umat dari Dajjal, demikian juga Rosululloh yang merupakan nabi terakhir, sementara umatnya adalah umat yang paling akhir.

Dajjal sudah pasti akan keluar, dan hal itu adalah sebuah kebenaran. Tidaklah Dajjal keluar hingga datang zaman dimana warisan tidak lagi dibagi, dan orang-orang tidak lagi bergembira karena memperoleh ghonimah (rampasan perang). Dajjal akan keluar dari negeri sebelah timur yang disebut Khurosan. Rosululloh bersabda:

إِنَّ الدَّجَّالَ يَخْرُجُ مِنْ أَرْضٍ بِالْمَشْرِقِ يُقَالُ لَهَا خُرَاسَانُ يَتْبَعُهُ أَقْوَامٌ كَأَنَّ وُجُوهَهُمْ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَة

“Sesungguhnya Dajjal akan keluar dari bumi sebelah timur yang disebut Khurosan. Ia akan diikuti orang-orang yang wajahnya seperti tameng yang ditempa.” [5]

Siapakah Dajjal itu ?

Dajjal adalah manusia buruk, jahat lagi pendusta yang Alloh utus yang akan menjadi fitnah terbesar di muka bumi ini. Mata Dajjal picak sebelah kiri, dibagian atasnya terdapat kulit yang tebal berwarna hijau seolah seperti bintang bercahaya bak mutiara, mata kanannya seperti sebiji anggur yang menonjol. Dajjal adalah seorang pemuda yang berambut sangat kaku, ia sangat mirip dengan Abdul Uzza bin Qothon. Di antara kedua matanya tertulis kata “kâfir” yang bisa dibaca seorang mukmin yang bisa menulis ataupun yang tidak bisa menulis. Ia akan diikuti oleh tujuh puluh ribu orang yahudi dari Ashbahan atau Ashfahan[6] yang mengenakan thoyalisah (jubah Persia berwarna hijau).

Seberapa besar fitnah Dajjal ?

Sungguh fitnah yang ditimbulkan Dajjal sangat besar, sehingga kekhawatiran terhadap fitnah Dajjal pun juga sangat besar. Oleh sebab itu Nabi pernah bersabda:

لَيَفِرَّنَّ النَّاسُ مِنَ الدَّجَّالِ فِي الْجِبَالِ

“Sungguh, orang-orang akan lari dari Dajjal di gunung-gunung.”[7]

Bahkan fitnahnya adalah fitnah yang terbesar dari sejak penciptaan Adam hingga hari kiamat, Nabi bersabda:

مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إلى قِيَامِ السَّاعَةِ أَمْرٌ أكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ

“Tiada suatu perkara dari sejak terciptanya Adam hingga hari kiamat yang lebih besar dari Dajjal.”[8]

Sungguh syubuhat yang ditimbulkan Dajjal sangatlah kuat, fitnahnya sangat besar. Nabi memerintahkan agar orang yang mendengar keluarnya Dajjal untuk menjauh darinya supaya terhindar dari fitnah dan syubuhatnya sehingga tidak menjadi pengikutnya. Telah diriwayatkan dari sahabat Imron bin Hushoin Rosululloh bersabda:

مَنْ سَمِعَ بِالدَّجَّالِ فَلْيَنُأْ عَنْهُ فَوَاللهِ إِنَّ الرَّجُلَ لَيَأْتِيْهِ وَهُوَ يَحْسَبُ أَنَّهُ مُؤْمِنٌ فَيَتْبَعُهُ مِمَّا يُبْعَثُ بِهِ مِنَ الشُّبُهَاتِ

“Barang siapa yang mendengar Dajjal hendaknya ia menjauh darinya, demi Alloh sesungguhnya akan ada seseorang yang menyangka dirinya sebagai seorang mukmin lalu mendatangi Dajjal ternyata kemudian ia mengikutinya disebabkan karena syubuhat-syubuhat yang dibawa Dajjal.”[9]

Apa saja fitnah Dajjal ?

Diantara fitnah Dajjal adalah bahwa ia memiliki surga dan neraka serta gunung roti. Akan tetapi surganya adalah neraka dan nerakanya adalah surga.[10] Orang yang menghendaki untuk minum air yang segar maka hendaknya ia memasuki apa yang ia lihat sebagai neraka dan memejamkan mata serta menundukkan kepala maka ia akan mendapati air dingin yang sejuk dan nikmat.[11] Dan barang siapa yang memasuki sungai Dajjal maka akan gugur pahalanya dan mendapatkan dosa.[12] Barang siapa yang diuji dengan nerakanya maka hendaknya ia meminta pertolongan kepada Alloh dan membaca awal-awal Surat Al-Kahfi, karena sesungguhnya awal-awal Surat Al-Kahfi akan membentengi dari fitnahnya.

Diantara fitnah Dajjal adalah bahwa ia mengatakan kepada seorang badui: “Apabila aku bangkitkan bapak-ibumu apakah engkau akan bersaksi bahwa aku adalah tuhanmu?” Orang tersebut berkata: “Ya.” Maka dua syetan muncul menyerupai kedua ibu-bapaknya dan berkata: “Wahai anakku, ikutilah tuhanmu!”

Diantara fitnahnya adalah bahwa ia diberikan kekuasaan atas seseorang yang ia bunuh dan ia belah menggunakan gergaji menjadi dua bagian. Diantara fitnahnya adalah bahwa Dajjal melewati suatu perkampungan lalu ia menyeru mereka untuk mengakui ketuhanannya, namun mereka mendustakan. Begitu Dajjal pergi maka tiada tersisa seekor binatang ternakpun milik mereka melainkan akan mati.

Diantara fitnahnya adalah bahwa Dajjal melewati satu perkampungan, lalu ia menyeru mereka untuk beriman kepadanya hingga merekapun beriman kepadanya. Kemudian Dajjal memerintahkan langit untuk menurunkan hujan, maka langitpun menurunkan hujan. Ia memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tanaman maka bumipun menumbuhkan tanaman hingga binatang-binatang ternak pada hari itu menjadi lebih gemuk dan lebih besar.

serta lebih banyak air susunya. Diantara fitnahnya adalah bahwa ia melewati tempat reruntuhan bangunan dan berkata kepadanya: “Keluarkanlah harta simpananmu!” Maka ia pun diikuti harta simpanan tempat tersebut seperti gerombolan lebah.

Kapan Dajjal keluar dan berapa lama ia keluar ?

Rosululloh pernah bersabda dalam beberapa hadts mengenai kapan Dajjal keluar, diantaranya bahwa Dajjal akan keluar saat ia telah marah. Rosululloh bersabda:

إِنَّمَا يَخْرُجُ الدَّجَّالُ مِنْ غَضْبَةٍ يَغْضَبُهَا

“Sesungguhnya Dajjal akan keluar karena kemarahan yang ia lakukan.”[13]

Ia  akan keluar di zaman banyaknya perselisihan dan perpecahan umat manusia serta kelemahan agama dan buruknya hubungan diantara mereka. Dajjal akan mendatangi mata air kemudian bumi akan himpun baginya seperti terhimpunnya bulu unta. Masa keluarnya Dajjal selama empat puluh hari, sehari terasa seperti satu tahun, hari ke dua seperti satu bulan, hari ketiga seperti satu pekan dan hari selanjutnya seperti hari-hari biasa. [14]

Kecepatan perjalanan Dajjal:

Dajjal melakukan perjalanan keliling dunia dengan cepat, kecepatan perjalanannya seperti awan yang ditiup angin seperti yang diberitakan Rosululloh dalam hadits riwayat Muslim dari sahabat An-Nawwas bin Sam`an. [15]

Dajjal tidak akan keluar hingga orang-orang Romawi turun ke daerah rendah, mereka berkumpul untuk memerangi kaum muslimin, dan orang-orang muslim berkumpul untuk memerangi mereka lalu datanglah kepada mereka pasukan dari Madinah yang merupakan penduduk terbaik pada saat itu. Apabila mereka berbaris maka orang-orang Romawi akan berkata: “Biarkan kami memerangi orang-orang yang menawan sebagian kami.” Maka orang-orang muslim berkata: “Demi Alloh, kami tidak akan membiarkan kami mengganggu saudara-saudara kami.” Kemudian sekelompok pasukan kaum muslimin maju berperang dan tidak kembali kecuali dalam keadaan menang. Kemudian mereka bertempur hingga malam menghalangi mereka, masing-masing dari kaum muslimin dan orang-orang Romawi mendapatkan harta dan kembali tidak ada yang menang.

Kemudian satu kelompok pasukan muslimin yang bertempur tersebut akhirnya habis dan digantikan dengan kelompok pasukan muslim yang lain. Tidaklah pasukan tersebut kembali kecuali dalam keadaan menang. Mereka bertempur hingga sore hari, masing-masing dari kaum muslimin dan orang-orang Romawi kembali sama-sama tidak ada yang menang. Sekelompok pasukan muslimin tersebut habis, dan pada hari keempat sisa-sisa kaum muslimin menyerang musuh, sepertiga dari mereka terkalahkan dan Alloh tidak menerima taubat mereka selamanya. Sepertiga mereka yang lain terbunuh, mereka adalah orang syahid yang terbaik di sisi Alloh, sementara sepertiga yang lain lagi mampu menaklukkan musuh dan tidak terkalahkan.

Kemudian mereka mampu menaklukkan Konstantinopel, tatkala mereka sedang membagi harta rampasan perang dan menggantungkan pedang mereka di pohon Zaitun, tiba-tiba syetan berteriak kepada mereka bahwa Al-Masih Dajjal telah menyambangi keluarga mereka. Maka merekapun keluar meninggalkan rampasan perang, dan berita tersebut adalah tidak benar. Tatkala mereka datang ke Negeri Syam, maka Dajjal keluar.

Dan ketika mereka pergi untuk berperang dan sedang merapikan barisan tiba-tiba dikumandangkan sholat dan turunlah Isa bin Maryam. Apabila musuh Alloh (Dajjal) melihat Isa, maka ia akan meleleh seperti halnya garang yang mencair di dalam air. Sekiranya Isa membiarkannya maka niscaya Dajjal akan meleleh hingga binasa, akan tetapi Alloh membunuhnya melalui tangan Isa dan ia pun memperlihatkan darah Dajjal dalam tombaknya kepada kaum muslimin.

Dalam shohih Muslim jilid 1 no. 2920 disebutkan bahwa kaum muslimin akan memasuki sebuah kota yang satu sisinya ada di daratan dan sebelah yang lain ada di lautan. Mereka tidak memerangi kota tersebut dengan senjata, tidak melepaskan anak panah, akan tetapi mereka mengucapkan “lâ ilâha illallôh wallôhu akbar”, maka satu sisinya yang berada di laut runtuh. Kemudian mereka mengucapkan “lâ ilâha illallôh wallôhu akbar”, maka sisinya yang lain runtuh pula. Untuk ketiga kalinya mereka mengucakan “lâ ilâha illallôh wallôhu akbar”, dan terbukalah bagi mereka hingga mereka bisa memasuki kota tersebut dan mendapatkan ghonimah (rampasan perang). Tatkala mereka sedang membagi-bagi ghonimah tiba-tiba datanglah seruan yang mengatakan bahwa Dajjal telah keluar. Maka mereka meninggalkan segala sesuatu dan mereka kembali.

Disebutkan dalam beberapa riwayat bahwa Dajjal keluar tatkala kaum muslimin mengirimkan sepuluh orang pasukan pelopor yang merupakan diantara pasukan penunggang kuda terbaik pada saat itu. Tatkala mereka telah sampai ke Negeri Syam, maka Dajjal keluar.

Dajjal akan muncul dan memasuki setiap tempat di muka bumi ini kecuali Mekkah dan Madinah. Tidaklah Dajjal mendatangi salah satu lorongnya melainkan Malaikat akan menghadangnya dengan pedang-pedang mereka. Kemudian Dajjal singgah di daerah yang namanya Sibkhoh[16].

setelah itu Madinah mengalami tiga kali goncangan. Tidak ada seorangpun dari orang-orang munafik laki-laki dan wanita melainkan ia akan pergi menemui Dajjal. Madinah pada saat itu membersihkan diri dari kotoran sebagaimana pandai besi membersihkan besi dari kotoran, hari itu disebut dengan hari Al-Khollash. Saat itu penduduk Madinah yang tinggal padanya sedikit, kebanyakan mereka berada di Baitul Maqdis yang dipimpin oleh seorang yang sholih (Imam Mahdi). Dajjal akan berjalan menuju Baitul Maqdis dan singgah padanya serta mengepung kaum muslimin yang ada padanya.

Di saat Dajjal mengepung kaum muslimin, turunlah Isa bin Maryam `alaihish sholâtu was salâm ketika  imam hendak memulai sholat Subuh. Ketika Isa telah turun, maka Imam Mahdi mengenalnya, maka ia pun mundur ke belakang agar Nabi Isa maju menjadi imam. Nabi Isa meletakkan tangannya pada kedua pundak Imam Mahdi kemudian berkata: “Lakukanlah sholat selaku sebagai imam, karena sholat ini ditegakkan karenamu.” Maka Nabi Isa melakukan sholat di belakang Imam Mahdi, tatkala Imam Mahdi telah mengucapkan salam maka Nabi Isa berkata: “Bukalah pintu (pintu gerbang Baitul Maqdis).”

Di belakang pintu tersebut terdapat Dajjal yang bersama tujuh puluh ribu orang yahudi, mereka semua membawa pedang yang dihiasi serta mengenakan jubah hijau. Apabila Nabi Isa melihat kepada Dajjal maka melelehlah Dajjal seperti mencairnya garam di dalam air, dan akhirnya melarikan diri. Nabi Isa berkata: “Aku memiliki satu pukulan kepadamu yang tidak akan meleset.

Nabi Isa akan mendapati Dajjal di pintu Lud sebelah timur, kemudian membunuhnya dan Alloh mengalahkan orang-orang yahudi. Tidaklah ada seekor binatang maupun pepohonan serta batu yang dijadikan tempat persembunyian orang yahudi melainkan Alloh jadikan mampu berbicara, ia akan mengatakan: “Wahai muslim hamba Alloh. Di sini ada orang yahudi, kemarilah dan bunuhlah dia!” Semua akan memberitahukan keberadaan orang yahudi di belakangnya selain pohon Ghorqod, karena sesungguhnya pohon tersebut tidak berbicara. Ada yang mengatakan bahwa Ghorqod adalah pohonnya orang-orang yahudi.

Keadaan setelah berakhirnya Dajjal dan Nabi Isa memimpin umat Islam:

Isa bin Maryam diantara umatnya akan menjadi pemimpin dan imam yang adil, ia akan menghancurkan salib, membunuh babi, meletakkan jizyah dan tidak mengambil zakat karena berlimpahnya harta. Tidak ada petugas yang mengambil zakat kambing dan unta, permusuhan dan kebencian diantara manusia hilang.

segala yang memiliki racun akan hilang racunnya hingga anak kecil memasukkan tangannya ke dalam mulut ular dan tidak terkena bahaya apapun, anak wanita berlari menuju singa dan tidak mendapatkan bahaya darinya, serta serigala berada di sisi kambing seolah seperti anjing penjaganya. Bumi terpenuhi dengan keamanan seperti halnya bejana yang terpenuhi dengan air. Kalimat yang didengung-dengungkan hanya satu “tiada yang disembah selain Alloh.” Peperangan telah terhenti, orang-orang Quraisy telah mengambil kembali kekuasaannya dan bumi seperti meja perak yang menumbuhkan tanaman seperti pada masa Nabi Adam sampai-sampai beberapa orang berkumpul untuk memakan sebiji buah dan ternyata bisa mengenyangkan mereka.

Satu buah delima bisa mengenyangkan beberapa orang, kuda hanya seharga beberapa dirham saja, sementara sapi betina bernilai lebih mahal. Yang demikian itu karena kuda tidak lagi digunakan untuk berperang, sementara sapi digunakan untuk membajak seluruh lahan. [17]

[1] Muslim (2901). Lihat Fitnatud Dajjâl wa Ya’jûj wa Ma’jûj; Syaikh Abdurrohman Nashir As-Sa`di

[2] Muslim (2901).

[3] Shohih Muslim (2947).

[4] Bukhori, (9/ 60), no. 7131

[5] As-Silsilah Ash-Shohîhah 4/ 122, no. 1591, Tirmidzi (3/ 234), Ibnu Majah (2/ 506), Hakim (4/ 527).

[6] Daerah bagian di Iran, dari riwayat Muslim (2944) dan yang lainnya.

[7] Muslim 1/ 2945.

[8] Muslim 1/ 2946

[9] Sunan Abi Daud (4319).

[10] Sebagaimana sebuah terdapat dalam hadits riwayat Bukhori (3338), Muslim (2936) dari sahabat Ibnu Umar.

[11] Seperti yang disebutkan dalam hadits riwayat Bukhori (3450), Muslim (2934) dari sahabat Hudzaifah.

[12] Qishshotul Masîhid Dajjâl wa Nuzûlu Isa bin Maryam; Syaikh Nashiruddin Al-Albani.

[13] Shohih Ibnu Hibban (6793) dan yang lainnya

[14] Disebutkan dalam hadits panjang dari sahabat Nawwas bin Sam`an, riwayat Muslim (2937).

[15] Muslim (2937)

[16] Daerah yang memiliki sedikit pepohonan di luar Madinah.

[17] Untuk lebih luas lihat Kitab Ithâful Khoirotil Maharoh; Kitâbul Fitan 8/ 130. Banyak hal yang disebutkan Nabi n mengenai keluarnya Dajjal hingga berakhirnya Dajjal, silahkan merujuk kepada Kitab Fitnatud Dajjâl wa Ya’jûj wa Ma’jûd; Syaikh Abdurrohman bin Nashir As-Sa`di, Kitab Akhbârud Dajjâl; Abdul Ghoni bin Abdul Wahid Al-Maqdisi, Kitab Qishshotul Masîhid Dajjâl; Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani serta kitab-kitab yang lainnya.

Referensi: Diambil dari majalah Lentera Qolbu

 

Baca juga Artikel juga berikut:

MENYELAMI DZIKIRB DAN DOA SAAT HENDAK TIDUR

CERMINAN DIRI ANDA

 

 

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.