INDAHNYA TAWAKKAL
Tawakal itu indah. Dengan bertawakal, beban hidup seberat apapun akan lebih terasa ringan, orang yang bertawakal, hidupnya akan terasa tanpa beban yang berlebihan. Sebab, ia dapat merasakan beban serta kerepotan-kerepotanhidupnya sebagai sesuatu yang dapat dinikmati.
Namun, mungkinkah seseorang bisa bertawakal apabila ia tidak mengimani bahwa beban dan kerepotan-kerepotan hidupnya adalah takdir dari Allah سبحان الله و تعالى .
Inilah persoalanya. Tawakal lebih mudah untuk diucapkan dengan lidah dari pada dipraktekan. Sebagaimana keimanan kepada takdir, juga lebih mudah dinalar dan dimengerti dengan akal dari pada dipraktekan dilapangan pada saat mendapat ujian.
Karena itu, perlu pembinaan tawakal secara baik, benar dan terus menerus, sebagaimana perlu pembinaan keamanan kepada takdir secara baik, benar dan terus menerus pula sesuai dengan pemahaman dan pengalaman para sahabat Nabi صلى الله عليه و سلّم . Pembinaan ini, bi taufiqillah, tentu akan lebih bagus dan lebih mengakar apabila dilakukan semenjak seorang masih kecil, terus berlanjut hingga seseorang menemui ajalnya.
Namun seberapa dan pentingkah tawakal itu?
Untuk menjawab persoalan ini, maka ada baiknya dikaji kembali hakikat tawakal meskipun secara garis besar.
Para ulama banyak menjelaskan arti tawakal deengan istilah yang berbeda-beda yang intinya tawakal adalah aktipitas hati. Hati yang sepenuhnya bersandar dan bergantung kepada Allah سبحان الله و تعالى . Dan tawakal ini tidaklah berarti menghilangkan usaha. Bahkan usaha merupakan bagian tak terpisahkan dari tawakal.
Setelah memaparkan banyak pernyataan ulama tentang makna tawakal yang pada intinya berkisar pada sikap bergantungnya hati kepada Allah سبحان الله و تعالى secara total, maka imam Ibnu Qoyyim menyimpulkan bahwa pada hakikatnya tawakal merupakan suatu keadaan hati yang berisi sejumlah unsur dimana hakikat, tawakal itu tidak aka nada kecuali bila semua unsur itu ada. Masing-masing unsur saling memberi isyarat pada adanya satu atau beberapa unsur lainya.
Unsur paling utama adalah memahami Allah سبحان الله و تعالى dan sifat-sifatnya. Memahami bahwa Allah سبحان الله و تعالى maha kuasa, maha mencukupi dan maha Qoyyum, juga memahai semua perkara pasti berujung pada ilmu Allah. Semua peristiwa yang terjadi berasal dari kehendak dan kekuasaan Allah سبحان الله و تعالى , jika seseorang sudah memahami hal ini, berarti ia sudah menapakan kakinya pada tanggapertama menuju kedudukan tawakal.
Artinya, bagaimana seorang bisa bertawakal apabila ia tidak meyakini bahwa Allah سبحان الله و تعالى maha mengetauhui detail-detail dari segala peristiwa, baik yang terjadi dialam atas maupun yang terjadi dialam bumi ini? Bagaimana mungkin seseorang bisa bertawakal bila ia tidak meyakini bahwa Allah سبحان الله و تعالى maha berbuat menurut pilohan dan kehendaknya? Dengan demikian, semakin seseorang memahami Allah سبحان الله و تعالى dan sifat-sifatnya, maka ia akan semakin kuat dan semakin benar tawakalnya.
Lebih lanjut, Imam ibnu Qoyyim menyimpulkan bahwa tawakal merupakan sebab tersebar bagi tercapainya suatu maksud. Maka barang siapa yang mengingkarij sebab, tawakal nyatidak akan lurus. Akan tetapi diantara bentuk sempurnanya tyawakal seseorang yaitu ia tidak bersandar pada sebab, ia harus memutuskan ketergantungan hatinya pada sebab. Kondisi hati harus tetap bergantung kepada Allah سبحان الله و تعالى , tidak boleh bergantung pada sebab. Sementara fisik tetap terus melakukan sebab.
Upaya melakukan sebab, merupakan hal yang berkaitan dengan kebijakan Allah سبحان الله و تعالى , perintah dan laranganya. Sedangkan sikap bertawakal, adalah perkara yang berkaitan dengan keyakinan terhadapRububiyyah, Qadha dan Qadar Allah سبحان الله و تعالى , ibadah yang berbentuk upaya ( melakukan sebab ) tida mungkin bisa tegak kecuali bila berdiri pada pilar tawakal, sedangkan pilar tawakal tidak mungkin bisa tegak bila bila tidak berpijak pada azas peribadatan kepada Allah سبحان الله و تعالى .
Demikian, yang jelass kedudukan tawakal amatlah sangat penting. Beberapa diantara alasanya, disamping alasan diatas adalah :
- Tawakal merupakan perintah Allah سبحان الله و تعالى dan merupakan tanda keimanan seorang hamba. Allah سبحان الله و تعالى berfirman :
وَعَلَى اللهِ فَتَوَكَّلُوْا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
“Dan bertawakallah kamu hanya kepada Allah jika kamu benar-benar beriman. ( QS Al-Maidah 23)
Juga firman Allah سبحان الله و تعالى .:
وَعَلَى اللهِ فَلْيَتَوَكَّلِ المُؤمِنونَ
“Dan hendaknya bertawakal hanya kepada Allah saja orang-orang yang beriman. ( QS Ibrahim :11 )
- Tawakal juga merupakan perintah Allah سبحان الله و تعالى kepada Rasulnya, Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلّم . Allah سبحان الله و تعالى antara lain berfirman memerintahkan Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلّم :
فَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ إِنَّكَ عَلَى الحَقِّ المُبِيْنِ
“Maka bertawakalllah engkau (wahai muhamad ), karena sesungguhnya engkau berada pada kebenaran yang nyata. ( QS An-Naml : 79 )
وَتَوَكَّلْ عَلَى الحَىِّ الّذى لاَ يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمدِهِ
“Dan bertawakallah engkau ( Hai Muhammad ) kepada Allah yang maha hidup, yang tidak pernah akan mati selama-lamanya, dan bertasbillah dengan memujinya. ( QS . Al-Furqan : 58 )
- Tawakal merupakan sifat para Nabi dan Rasul. Allah سبحان الله و تعالى berfirman antara lain :
وَمَا لَنَا أَلَّا نَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ وَقَدْ هَدَانَا سُبُلَنَا
“Mengapa kami tidak akan bertawakkal kepada Allah سبحان الله و تعالى pada hal dia telah memberi petunjuk kepada kami pada jalan kami. ( QS. Ibrahim :12 )
- Tawakal juga merupakan sifat dan pola hidup para sahabat Nabi صلى الله عليه و سلّم dan orang-orang yang beriman, Allah سبحان الله و تعالى berfirman :
“Yaitu orang-orang ( para sahabat Nabi صلى الله عليه و سلّم ) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan : Sesungguhnya manusia telah menghimpun pasukan untuk menyerang kamu, maka takutlah kamu kepada mereka. “ Tetapi perkataan itu justru menambah kuatnya keimanan para sahabat Nabi صلى الله عليه و سلّم dan mereka menjawab . “ cukuplah Allah صلى الله عليه و سلّم menjadi penolong kami dan Allah سبحان الله و تعالى adalah sebaik-baik penolong. “ ( QS. Ali-Imran : 173 )
Allah سبحان الله و تعالى juga berfirman :
“ Orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang apabila disebut nama Allah سبحان الله و تعالى , maka hati-hati mereka akan bergetar ketakutan, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah سبحان الله و تعالى maka ayat-ayat itu akan menambah keimanan mereka dan mereka hanya bertawakkal kepada Rabnya . ( QS. Al-Anfal : 2 )
- Tawakkal membawa pelakunya serba kecukupan dan masuk surga. Allah سبحان الله و تعالى .Allah سبحان الله و تعالى berfirman :
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ فَهُوَ حَسْبُهُ.
“ Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupi segala kebutuhanya. ( QS. Ath-Thalaq : 3 )
Rasulullah صلى الله عليه و سلّم bersabda menjawab pertanyaan para sahabatnya tentang tujuh puluh ribu orang yang masuk surga tanpa hisab :
هُمُ الَّذي لَا يَسْتَرقون ولا يتطيّرون ولا يكتوون و على ربّهم يتوكّلون ( رواه البخاري ومسلم )
“ Mereka itu adalah orang-orang yang tidak meminta untuk diruqiyyah, tidak bertatoyarun , tidak melakukan pengobatan dengan cara kay, dan mereka bertawakkal kepada Rabnya. ( HR. Bukhari dan Muslim )
Itulah beberapa alasan, mengapa tawakal itu penting dan merupakan ibadah yang sangat mulia. Jika setiap muslim mampu bertawakkal dengan baik dan benar, maka kehidupanya akan demikian indah, meskipun sering diwarnahi dengan ujian,cobaan dan tantangan. Siapa pula orang tua yang tidak menginginkan anaknya sukses dengan tawakkalnya. Sukses dunia dan akhirat. Wallahu A’lam..
Referensi:
DiAmbil Dari : Majalah As-Sunnah Edisi 06 Dzulhijjah 1437H/Oktober2016, Di Tulis Oleh : Ustadz Ahmad Faiz Asifuddin.
DiSalin Oleh : Anita Sari Ummu Hizam
Baca Juga Artikel:
Leave a Reply