Pondok Pesantren Darul Qur'an Wal-Hadits Martapura OKU

SURGA ITU BERTINGKAT-TINGKAT

SURGA BERTINGKAT-TINGKAT

SURGA ITU BERTINGKAT-TINGKAT

Beriman tentang kebenaran surga merupakan salah satu pokok iman kepada hari akhir yang harus diyakini setiap Muslim. Surga adalah balasana agung yang Allah ‘azza wa jalla siapkan untuk para wali Allah ‘azza wa jalla dan orang-orang yang taat kepada Allah ‘azza wa jalla sebuah kenikmatan yang sempurna yang tidak pernah dilihat mata, didengar oleh pendengaran telinga dan terbesit di benak seorang, sebab akan tidak mampu untuk mengetahui hakikat kenikmatannya. Alla ‘azza wa jalla berfirman:

فَلَا تَعۡلَمُ نَفۡسٌ۬ مَّآ أُخۡفِىَ لَهُم مِّن قُرَّةِ أَعۡيُنٍ۬ جَزَآءَۢ بِمَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ (١٧)

Seorangpun tidak amengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS. As-Sajdah/32:17)

Keagungan dan kesempurnaan surga dapat difahami ketika dibandingkan dengan kenikmatan dunia, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam membandingkannya dengan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasalam :

موضع سوط في الجنة خير من الدنيا و ما فيها

Tempat seukuran cambuk di Surga lebih baik dari dunia dan seisinya. (HR. Al-Bukhari, no. 3244)

Surga sudah ada?

Ahlussunnah wal-jama’ah telah sepakat meyakini bahwa surga dan neraka sudah diciptakan dan ada sekarang. Imam at-Thawawi rahimahullah dalam bukunya  Aqidah Thahawiyah, menjelaskan “Surga dan neraka telah tercipta. Tidak akan pernah sirna. Karena Allah ‘azza wa jalla telah menciptakan keduanya sebelum manusia diciptakan. Allah ‘azza wa jalla telah menetapkan penghuni untuk keduanya. Siapa yang menginginkan surga maka baginya surga, sebagaimana karunia Allah ‘azza wa jalla untuknya. Dan siapa yang menginginkan neraka maka nerakalah untuknya, sebagaimana bentuk keadilan-Nya. Takdir amal manusia sesuai dengan kemudahan yang didapati dalam meniti dua jalan tersebut. Mereka berjalan sesuai ketetapan yang telah Allah ‘azza wa jalla takdirkan untuknya. Kebaikan dan keburukan, telah ditakdirkan atas hamba.”

Keyakinan ini didasarkan pada banyak nash syariat, baik dari al-qur’an maupun dari as-Sunnah. Diantaranya;

Firman Allah ‘azza wa jalla yang menjelaskan surga telah disiapkan untuk orang yang bertakwa, seperti dalam firman Allah ‘azza wa jalla:

وَسَارِعُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٍ۬ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَـٰوَٲتُ وَٱلۡأَرۡضُ أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِينَ (١٣٣)

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (QS. Ali-imran/3:133)

Dan firman-Nya:

سَابِقُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٍ۬ مِّن رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُہَا كَعَرۡضِ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ أُعِدَّتۡ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦ‌ۚ ذَٲلِكَ فَضۡلُ ٱللَّهِ يُؤۡتِيهِ مَن يَشَآءُ‌ۚ وَٱللَّهُ ذُو ٱلۡفَضۡلِ ٱلۡعَظِيمِ (٢١)

Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Rabbmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bgai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. (QS. Al-Hadid/57:21)

Saat menjelaskan surat Ali Imran ayat ke-133, imam al-Qurtubi rahimahullah mengatakan, “Para Ulama umumnya menjelaskan bahwa surga telah tercipta dan telah ada sekarang. Berdasarkan firman Allah ‘azza wa jalla, yang artinya, “telah disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”. Dan keyakinan seperti ni, telah ada keterangannya secara jelas dalam hadits yang menceritakan peristiwa isra’ dan selainnya, baik yang ada dalam Shahihain maupun kitab hadits lainnya.”[1]

Juga dijelaskan dalam peristiwa isra’ mi’raj, disebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasalam melihat Sidratul Muntaha dan disisi Sidratul Muntaha tersebut ada surga. Sebagaimana dijelaskan oleh Sahabat Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasalam, belau shallallahu ‘alaihi wasalam bersabda:

ثُمَّ انْطَلَقَ بِي حَتَّى انْتَهَى بِي إِلَى سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى وَغَشِيَهَا أَلْوَانٌ لَا أَدْرِي مَا هِيَ ثُمَّ أُدْخِلْتُ الْجَنَّةَ فَإِذَا فِيهَا حَبَايِلُ اللُّؤْلُؤِ وَإِذَا تُرَابُهَا الْمِسْكُ

kemudian Jibril mengajakkau ke Sidratul Muntaha. Ia diselimuti warna-warni yang tidak aku ketahui. Lalu aku dibawa mask ke dalam surga. Ternyata di dalamnya terdapat dinding-dinding yang terbuat dari permata, dan debu dari wewangian kasturi”. (HR. Al-Bukhari, no. 336 dan Muslim, no. 237)

Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasalam pernah melihat surga, seperti dijelaskan Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu dari rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam, beliau bersabda:

Demi Dzat yang jiwa Muhammad ditangan-Nya, seandainya kalian melihat apa yang aku telah lihat, tentulah kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis. Mereka bertanya: apa yang engkau lihat wahai Rasulullah? Beliau menjawab, “Aku telah melihat surga dan neraka.” (HR. Muslim, no. 646)

Semua nas-nash syariat ini menunjukkan bahwa surga dan neraka benar sudah ada sekarang. Wallahu a’lam.

Nama-Nama Surga[2]

Surga memiliki beberapa nama jika dilihat dari sifatnya dan memiliki satu nama dalam tindauan dzatnya sehingga nama-nama surga adalah sinonim dari sisi ini. nama-nama surga ini berbeda dalam sifatnya sehingga saling berbeda dari sisi ini.[3]

Diantara nama-nama surga adalah:

  1. Al-Jannat bentuk plural dari Jannah

Nama ini Allah ‘azza wa jalla sebutkan dalam 115 ayat dalam al-qur’an. Al-jannah adalh nama umum yang mencakup surga dan semua jenis kenikmatan dan kebagiaan di surga. Asal kata ini berasal dari pengertian tertutup. Sehingga kebun disebut juga jannah karena ia tertutupi pepohonan yang lebat. Diantara dalil tentang nama ini adalah firman Allah ‘azza wa jalla :

تِلۡكَ ٱلۡجَنَّةُ ٱلَّتِى نُورِثُ مِنۡ عِبَادِنَا مَن كَانَ تَقِيًّ۬ا (٦٣)

Itulah surga yang akan kami wariskan kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertakwa. (QS. Maryam/19:63)

  1. Darus Salam

Allah ‘azza wa jalla menyebutkan ini dalam 2 ayat yaitu firman Allah ‘azza wa jalla:

لَهُمۡ دَارُ ٱلسَّلَـٰمِ عِندَ رَبِّہِمۡ‌ۖ وَهُوَ وَلِيُّهُم بِمَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ (١٢٧)

Bagi mereka (disediakan) Darussalam (surga) pada sisi Rabbnya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal saleh yang selalu mereka kerjakan. (QS. al-An’am/6:127)

Dan firman Allah ‘azza wa jalla:

وَٱللَّهُ يَدۡعُوٓاْ إِلَىٰ دَارِ ٱلسَّلَـٰمِ وَيَہۡدِى مَن يَشَآءُ إِلَىٰ صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيمٍ۬ (٢٥)

Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam). (QS. Yunus/10:25)

Darus Salam artinya negeri keselamatan dari semua bala’ dan yang tidak disukai.

  1. Darul Muqamah

Allah menyebutkan sekali dalam firmanNya:

ٱلَّذِىٓ أَحَلَّنَا دَارَ ٱلۡمُقَامَةِ مِن فَضۡلِهِۦ لَا يَمَسُّنَا فِيہَا نَصَبٌ۬ وَلَا يَمَسُّنَا فِيہَا لُغُوبٌ۬ (٣٥)

Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; didalamnya kami tiada mereasa lelah dan tiada pula merasa lesu”. (QS. Fathir/35:35)

Darul Muqamah adalah negeri tempat tinggal yang tetap.

  1. Al-Khuld (yang kekal)

Allah ‘azza wa jalla menyebutkan al-Khuld dalam satu ayat yaitu pada firman-Nya:

ٱلَّذِىٓ أَحَلَّنَا دَارَ ٱلۡمُقَامَةِ مِن فَضۡلِهِۦ لَا يَمَسُّنَا فِيہَا نَصَبٌ۬ وَلَا يَمَسُّنَا فِيہَا لُغُوبٌ۬ (٣٥)

Katakanlah, “apakah (adzab) yang demikian itu yang baik, atau surga yang kekal yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa?” Surga itu menjadi balasan dan tempat kembali bagi mereka. (Qs. al-Furqan/25:15)

Dinamai ini karena penduduk surga itu akan kekal berada di dalam surga, tidak berpindah posisi ke tempat yang lain, dan tidak mencari cari tempat lain selain surga.

  1. Jannatul Ma’wa (Tempat Kediaman)

Allah ‘azza wa jalla menyebutkan dalam dua ayat yaitu pada firman Allah ‘azza wa jalla:

عِندَهَا جَنَّةُ ٱلۡمَأۡوَىٰٓ (١٥)

Di dekatnya ada surga tempat kediaman (Qs. an-Najm/53:15)

Dan firman Allah ‘azza wa jalla:

أَمَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ فَلَهُمۡ جَنَّـٰتُ ٱلۡمَأۡوَىٰ نُزُلاَۢ بِمَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ (١٩)

Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shaleh, maka bagi mereka surga-surga tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS. As-Sajdah/32:19)

  1. Jannat ‘Adn (tempat kediaman yang kekal).

Allah ‘azza wa jalla menyebutkan nama surga ini dalam 11 ayat, diantara dalam firman Allah:

جَنَّـٰتِ عَدۡنٍ ٱلَّتِى وَعَدَ ٱلرَّحۡمَـٰنُ عِبَادَهُ ۥ بِٱلۡغَيۡبِ‌ۚ إِنَّهُ ۥ كَانَ وَعۡدُهُ ۥ مَأۡتِيًّ۬ا (٦١)

Yaitu surga ‘Adn yang telah dijanjikan oleh Ynag Maha Pemurah kepada para hamba-Nya, sekalipun (surga itu) tidak tampak. Sesungguhnya janji Allah itu pasti akan ditepati. (Qs. Maryam/19:61)

  1. Darul Hayawan (negeri kehidupan tanpa ada kematian).

Nama ini disebutkan dalam firman Allah ‘azza wa jalla:

وَمَا هَـٰذِهِ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا لَهۡوٌ۬ وَلَعِبٌ۬‌ۚ وَإِنَّ ٱلدَّارَ ٱلۡأَخِرَةَ لَهِىَ ٱلۡحَيَوَانُ‌ۚ لَوۡ ڪَانُواْ يَعۡلَمُونَ (٦٤)

Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. (QS. Al-Ankabut/29:64)

  1. Al-Firdaus

Allah ‘azza wa jalla sebutkan nama ini dalam dua ayat yaitu dalam firman-Nya:

أُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡوَٲرِثُونَ (١٠ٱلَّذِينَ يَرِثُونَ ٱلۡفِرۡدَوۡسَ هُمۡ فِيہَا خَـٰلِدُونَ (١١)

Itulah mereka orang-orang yang mewarisi. Orang yang mewarisi al-firdaus dalam keadaan kekal didalamnya. (Qs Al-Mukminun/23:10-11)

Dan firman Allah ‘azza wa jalla:

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ كَانَتۡ لَهُمۡ جَنَّـٰتُ ٱلۡفِرۡدَوۡسِ نُزُلاً (١٠٧)

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal. (Qs. al-kahfi/18:107)

Surga Firdaus ini adalah surga terbaik dan tertinggi .

  1. Jannatun Na’im (Surga penuh Kenikmatan)

Allah ‘azza wa jalla sebutkan Jannatun Na’im dalam 8 ayat, diawali dengan firman-Nya:

وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡڪِتَـٰبِ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَڪَفَّرۡنَا عَنۡہُمۡ سَيِّـَٔاتِہِمۡ وَلَأَدۡخَلۡنَـٰهُمۡ جَنَّـٰتِ ٱلنَّعِيمِ (٦٥)

Dan sekiranya Ahli kitab beriman dan bertaqwa, tentulah Kami tutup (hapus) kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah Kami masukan mereka ke dalam surga-surga yang penuh kenikmatan. (QS. al-Maidah/5:65)

  1. Maqam Amin (tempat yang aman)

Allah ‘azza wa jalla sebutkan dalam firman-Nya:

إِنَّ ٱلۡمُتَّقِينَ فِى مَقَامٍ أَمِينٍ۬ (٥١)

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman, (Qs. Ad-Dukhan/44;51)

  1. Maq’ad ash-Shidqi (tempat yang disenangi)

Allah ‘azza wa jalla sebutkan dalam firman-Nya;

إِنَّ ٱلۡمُتَّقِينَ فِى جَنَّـٰتٍ۬ وَنَہَرٍ۬ (٥٤فِى مَقۡعَدِ صِدۡقٍ عِندَ مَلِيكٍ۬ مُّقۡتَدِرِۭ (٥٥)

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu di dalam taman-taman dan sungai-sungai, di tempat yang disenangi di sisi (Rabb) Yang Maha Berkuasa. (QS. Al-Qamar/54;54-55)

Dinamakan demikian karena mendapatkan semua yang diinginkan dari tempat yang baik.

  1. Al-Ghurfah, al-Ghuraf dan al-Ghurafat

Nama-nama ini disebutkan dalam delapan ayat, diantaranya:

أُوْلَـٰٓٮِٕكَ يُجۡزَوۡنَ ٱلۡغُرۡفَةَ بِمَا صَبَرُواْ وَيُلَقَّوۡنَ فِيهَا تَحِيَّةً۬ وَسَلَـٰمًا (٧٥)

Mereka itulah yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan uapan selamat di dalamnya. (Qs. al-Furqan/25:75)

Demikian nama-nama surga yang disampaikan dalam al-qur’an dan semuanya menjelaskan sifat surga dan tingkatannya.

Surga Bertingkat-Tingkat

Surga hanya satu akan tetapi memilki derajat dan tingkatan yang banyak. Allah ‘azza wa jalla telah menjanjikan orang-orang yang taat dengan tingkatan kedudukan di surga apabila mereka mengerjakan semua yang ketaatan yang dianjurkan. Ini menunjukkan adanya perbedaan tingkatan dan derajat penduduk surga dengan sebab perbedaan amal ketaatan di dunia.

Allah ‘azza wa jalla berfirman:

ٱنظُرۡ كَيۡفَ فَضَّلۡنَا بَعۡضَہُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٍ۬‌ۚ وَلَلۡأَخِرَةُ أَكۡبَرُ دَرَجَـٰتٍ۬ وَأَكۡبَرُ تَفۡضِيلاً۬ (٢١)

Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagaian (yang lain). Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih  tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya. (QS. Al-Isra’/17:21)

Oleh karena itu syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Surga itu terdiri dari beberapa derajat yang berbeda-beda. Para wali Allah yang beriman dan bertakwa dalam derajat-derajat tersebut sesuai iman dan takwa mereka. Allah ‘azza wa jalla menjelaskan bahwa penduduk akherat bertingkat-tingkat yang lebih banyak dan tingkatan penduduk dunia dan derajat akherat lebih besar daripada derajat dunia.[4]

Derajat surga tidak dapat diketahui jumlahnya sesuai dengan tingkatan iman dan takwa. Derata ini menentukan kenikmatan dan karunia Allah ‘azza wa jalla yang diberikan kepada penduduk surga. Oleh karena itu, penduduk surga berbeda-beda tingkat kenikmatannya sesuai dengna derajatnya disana.

Tidak sama, antara orang yang tinggal di surga firdaus dengan surga-surga dibawahnya.

Imam al-Qurtubi rahimahullah menyatakan, “Ketahuilah bahwa ghuraf (kamar surga) ini berbeda-beda dalam ketinggian dan sifatnya sesuai dengan perbedaan pemiliknya dalam amalan. Sebagiannya lebih tinggi dari yang lainnya dan lebih bagus.[5]

Dengan demikian jelaslah pemilik derajat yang rendah tidak mampu meraih yang dimiliki pemilik derajat yang tingi, karen mereka tidak melakukan amalan-amalan yang menjadikan mereka berhak mendapatkan derajat tinggi. Perbedaan kwalitas iman dan ketaatan manusia di dunia mengakibatkan perbedaan kedudukan dan derajat mereka di akhirat.

Demikian kesempurnaan dan kemahaadilan Allah terhadap makhluk-Nya.

 

Disusun oleh: Ustadz Kholid Syamhudi, Lc hafizhahullah

Dari majalah As-Sunnah Edisi 08/Tahun. XXII/Rabbi’ul Akhir 1440 H/Desember 2018M

Diringkas oleh: Fauzan Alexander (Staf Ponpes Darul-Qur’an Wal-Hadits OKU Timur)

[1] Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 5/316

[2] Diadaptasi dari kitab Hadil Arwah, karya Ibnu Qayyim dan tulisan berjudul Asma al-jannat fil Qur’’an al-Karim karya Dr. Fakhri Ahmad Sulaiman yang diterbitkan dalam majalah Jami’ah Kuwait lil’ulum Insaniyah edisi 9/2010 dan dilengkapi dari https://dorar.net/aqadia/2762

[3] Hadil Arwah, hlm 74

[4] Majmu’ al-Fatawa, 11/188

[5] At-Tadzkirah Fi Ahwal al-Mauta Wad Darul Akhirah, hlm. 398

Baca Artikel Juga :

Kemuliaan Ahlul Bait Dalam Pandangan Ahlusunnah

Beberapa Pertanyaan Tentang Surga

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.