KHUSYUK MEMBACA AL-QUR’AN

khuyuk membaca al-quran

KHUSYUK MEMBACA AL-QUR’AN – Keimanan seseorang berubah-ubah, dapat meningkat, juga dapat merosot dengan tajam. Keimanan akan meningkat dengan amalan soleh yang di kerjakan. Dan merosotnya disebabkan terjadinya pelanggaran syariat dan maksiat. Nabi Muhammad menggambarkan keimanan dengan hadits yang di riwayatkan oleh Al hakim dalam Mustadrak dalam sanad hasan : “Sesungguhnya keimanan dapat menjadi lekang, bagaikan baju yang bisa menjadi usang. Karena itu, mintalah kepada Allah agar Allah memperbaharui Iman dalam hati kalian”.

Kita harus selalu memonitor keimanan yang merupakan barang paling beraharga yang kita miliki. Kita mesti mengontrol amalan yang selama ini biasa kita lakukan. Jangan sampai tearjadi kemerosotan, apalagi sampai keimanan hilang dari dada. Kemerosotan iman saja sangat merugikan manusia, apalagi jika seseorang murtad, keluar dari agama islam, sudah tentu kerugian dunia akhirat didapat.

Karena itu, marilah kita senantiasa menumbuhkan dan menumpuk ketakwaan kepada Allah. Marilah kita menjunjung tinggi perintah Allah dan Rasul-Nya. Itulah pintu keselamatan dan kemuliaan. Jangan sesekali melirik kepada maksiat dan pembangkangan kepada agama. Karena pelanggaran akan menjerumuskan kapada kesengsaraan dan kehinaan di akhirat.

Allah menurunkan Al Quran untuk kemaslahatan manusia . Al quran merupakan kitab petunjuk yang harus di jadikan pedoman oleh setiap insan yang mengharap keselamatan di dunia dan di akhirat. Tidak ada kitab yang mampu  menjelaskan arti kehidupan dengan benar selain Al quran. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :

إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا

Artinya: “Sesungguhnya Al Quran ini memberi petunjuk (kepada) jalan yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang beriman yang mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka pahala yang besar”. (QS. Al-Isra : 9)

Kandungan Al quran selai sarat dengan maslahat umum, juga merupakan kumpulan dari seluruh kebaikan yang tersimpan dalam kitab-kitab samawi terdahulu. Al quran berperan sebagai muhaimin, yaitu barometer penilaian. Kebaikan adalah yang dinilai baik oleh Al quran. Kejelakan adalah segala sesuatu yang bertengan dengan semangat Al quran. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :

وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ

Artinya: Dan kami telah menurunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya yaitu kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu. (QS. Al-Maidah: 48)

Al Quran juga berfungsi sebagai syifa` (obat) bagi berbagai penyakit, terutama penyakit hati. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

Artinya: “Dan kami turunkan dari Al Quran yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Dan Al Quran tidaklah menambah kepada orang-orang yang zhalim selain kerugian. (QS Al Isra: 82)

Ringkasnya tidak ada kitab yang sempurna di dunia ini kecuali Al Quran. Tidak ada petunjuk yang lebih baik daripada Al Quran. Tidak ada kitab samawi yang seotentik Al Quran. Kitab-kitab agama lain tidak terjamin kebenaran dan keasliannya. Para tokoh agama mereka telah menodai kesyuciannya dan keabhasaanya. Sedangkan Al Quran bersih dari semua itu. Inilah salahsatu keistimewaan agama kita. Landasan agamanya di jaga Allah. Ini harus kita yakini denga n mantap.

Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ فِي شِيَعِ الْأَوَّلِينَ

Artinya: “Sesungguhnya kami yang menurunkan Al Quran dan kami pula yang menjaganya”.  (QS. AL-HIJR: 09)

Pertanyaan yang timbul sekarang, siapa yang sudi memberikan perhatian kepada kitab ini? Siapa yang akan memabcanya dengan penghayatan? Siapa yang akan mengamalkan nilai-nilai Al Quran? Jawabnya, tentu kita. Siapa lagi yang akan menghormatinya kalau bukan kita, umat islam sendiri?

Dalam sebuah hadits, Rasulullah menundukan posisi Al Quran yang berfungsi sebagai sarana mengangkat derajat seseorang sekaligus juga menghinakan kedudukan manusia. Rasulullah  Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:   Sesungghanya Allah akan mengangkat dengan kitab ini (Al Quran) derajat beberapa kaum dan juga menghinakan dengannya kaum yang lain. (HR Muslim, no.817 dan Ibnu Majah, no.218).

Bagaimana agar kita selamat dari ancaman Al Quran yang bisa menghinkan sebagian manusia? Allah memerintahkan manusi agar merenungkan kandungan Al Quran, tidak sekedar membacanya saja. Al Quran diturunkan agar diperhatikan isinya. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ وَوَهَبْنَا لِدَاوُودَ سُلَيْمَانَ نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ

Artinya: “Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan agar orag-orang punya pikiran mengambil pelajaran”. (QS. AS-Shad: 29).

Dengan tadabbur dan penghayatan dalam membaca, akan terpancarlah petunjuk dan hidayah serta cahaya-Nya yang akan menerangi kehidupan manusia.

Orang membaca Al-quran dengan tadabbur, akan memperoleh banyak ilmu, keimanan yang akan meningkat, waspada dari segala hal yang akan mencelakakannya, berharap meraih surganya. Ia juga merasa sebagai hamba yang selalu membutuhkan pertolongan Allah setiap saat. Ia juga akan lebih mengenal Allah, Penguasa maha Agung, Yang Mahaya Penyayang, Pencipta Yang Maha Perkasa namun tetap Maha Lembut kepada para Hamba, dengan ini semakin tertarik untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wata’ala.

 

REFERENSI:

RINGKASAN DARI: MAJALAH AS SUNNAH EDISI 11/VIII/1425H/2005M

Diringkas oleh:  MUHAMMAD IQBAL (Pengajar ponpes Darul Qur’an Wal-Hadits)

 

BACA JUGA:

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.