Faktor Penyakit Hati dan Racunnya yang Berbahaya

penyakit hati dan racunnya

Faktor Penyakit Hati dan Racunnya yang Berbahaya – Semua dosa ibarat racun bagi hati, serta faktor yang menyebabkannya sakit dan rusak. Dialah yang membuat hati sakit dan keinginannya tidak sesuai dengan kehendak Allah Bahaya dosa bagi hati, bagaikan bahaya racun bagi tubuh.

Ibnul Mubarak Rahimahullah menuturkan: “Aku melihat dosa-dosa bisa mematikan hati, Kecanduan dosa menyebabkan hina, Sementara meninggalkan dosa menyebabkan hati hidup, Sebaik-baik perkara bagimu ialah meninggalkannya.”

Perbuatan dosa memiliki pengaruh bahaya pada hati dan tubuh baik di dunia maupun akhirat yang hanya diketahui Allah. Tidak ada kejelekan dan penyakit di dunia dan akhirat, kecuali disebabkan dosa dan maksiat. Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah secara ringkas menguraikan, “Apa yang menyebabkan bapak dan ibu kita, Adam dan Hawa, diusir dari surga, tempat segala kenikmatan, keindahan, dan kesenangan menuju negeri tempat berbagai penyakit, kesedihan, dan musibah (dunia)?

Apa yang menyebabkan iblis diusir dari kerajaan langit, dilaknat, dan diubah lahir dan batinnya. Lalu, perawakannya diubah menjadi yang paling buruk dan keji. Batinnya lebih jelek daripada perawakannya. Yang dekat diubah menjadi jauh, rahmat diubah menjadi laknat, indah diubah menjadi buruk, dan surga diubah menjadi neraka yang menyala-nyala?

Jadilah iblis hina sehina-hinanya dan jatuh sejatuh-jatuhnya dihadapan Allah, la mendapat murka Rabb yang paling besar, lalu Dia membinasakannya. Lantas, iblis menjadi pemimpin bagi setiap orang fasik dan berdosa yang rela dipimpin olehnya. Kami senantiasa memohon perlindungan kepada-Mu ya Allah, dari menentang perintah-Mu dan menerjang larangan-Mu.

Apa yang menyebabkan seluruh penduduk bumi tenggelam? Bahkan, air sampai naik menenggelamkan puncak gunung? Apa yang menyebabkan kaum ‘Ad diterpa angin topan hingga mencampakkan mereka? Mereka mati di muka bumi ini, seolah- olah mereka batang kurma yang telah kering?

Apa yang menyebabkan teriakan kepada kaum Tsamud hingga hati mereka terlepas dari lambung-lambung mereka dan mereka mati? Apa yang menyebabkan desa-desa Al-Luthiyah (kaum Nabi Luth) musnah, sehingga para malaikat mendengar lolongan anjing mereka. Lalu, Dia membalikkan mereka, yang atas menjadi bawah, dan menghancurkan mereka semua. Setelah itu, mereka dilempari batu-batu dari tanah liat yang kering. Maka, lengkaplah siksaan yang ditimpakan kepada mereka yang belum pernah ditimpakan kepada umat selain mereka. Hal itu sebagai contoh bagi orang-orang zalim lainnya. Jelas, siksaan itu tidak jauh dari orang-orang zalim.

Apa yang menyebabkan kaum Syuaib diterpa awan azab, seperti naungan. Ketika awan tersebut sampai di atas kepala, mereka dihujani api yang menyala-nyala? Apa yang menyebabkan Firaun dan kaumnya tenggelam di laut, lantas arwah-arwah mereka pindah ke neraka Jahannam. Jasad-jasad mereka tenggelam dan arwah-arwah mereka terbakar?

Apa yang menyebabkan Qarun, rumahnya, harta berikut keluarganya dibenamkan? Apa yang menyebabkan hancurnya beberapa kaum sesudah Nabi Nuh ‘alaihissalam dengan ragam siksaan dan melumatkannya dengan sehancur hancurnya? Apa yang menyebabkan Bani Israil didatangi kaum yang mempunyai kekuatan besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, membunuh kaum lelaki, dan menawan kaum perempuan? Lalu, untuk kedua kalinya, kaum tersebut kembali datang kepada mereka. Mereka pun menghancurkan apa saja yang mampu mereka hancurkan dan membinasakan dengan sehancur-hancurnya.

Apa pula yang menyebabkan mereka mengalami ragam siksaan dan hukuman. Adakalanya dengan pembunuhan, penawanan, keruntuhan negara, atau kesewenang- wenangan para penguasa. Adakalanya pula dengan mengubah mereka menjadi kera dan babi. Selain itu, Rabb juga bersumpah:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكَ لَيَبْعَثَنَّ عَلَيْهِمْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَن يَسُومُهُمْ سُوءَ الْعَذَابِ إِنَّ رَبِّكَ لَسَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ (167)

Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Rabb-mu memberitahukan, bahwa sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka azab yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya Rabb- mu amat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.” (QS. Al-A’raf: 167).

Di antara dampak perbuatan dosa dan maksiat ialah:

  • Bantuan kepada musuh yang membuat mereka kuat melawan pelaku dosa dan maksiat.
  • Menyebabkan seorang hamba berani (melawan), padahal sebelumnya ia tak berani.
  • Jika dilakukan terus-menerus, perbuatan tersebut bisa menutup hati. Hingga akhirnya, pelaku dosa termasuk orang-orang yang lalai. Sebagaimana ungkapan sebagian ulama salaf mengenai firman Allah Ta’ala:

كَلَّا  بَلْ  رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ

Artinya: “Sekali-kali tidak (demikian) sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.” (QS. Al Muthaffifiin: 14)

Hal itu disebabkan oleh dosa yang terakumulasi hingga membutakan hati. Dasar semua ini ialah, hati bisa berkarat karena maksiat. Jika dosa kian bertambah, karat ini kian tebal hingga menjadi tutup dan gemboknya. Hati pun tertutup.

  • Sering berbuat dosa bisa menghilangkan asumsi buruk terhadap dosa dan maksiat. Lalu, perbuatan dosa berubah menjadi hobi dan tradisinya.
  • Perbuatan maksiat dan dosa akan mengundang perbuatan dosa yang lain.
  • Perbuatan dosa dan maksiat laksana kegelapan dalam hati yang ia pakai untuk merasa, seperti halnya ia merasakan gelapnya malam. Ibnu Abbas berkata, “Sesungguhnya kebaikan menyebabkan sinar di wajah, cahaya dalam hati, kelapangan dalam rezeki, dan cinta dalam hati makhluk. Sementara maksiat menyebabkan noda hitam di wajah, kegelapan dalam hati, kesempitan dalam rezeki, dan amarah dalam hati makhluk.”
  • Perbuatan maksiat juga bisa melemahkan hati dan tubuh. Keberadaannya yang melemahkan hati itu sudah jelas. Bahkan, ia akan terus melemahkannya sampai hati mati secara total. Adapun melemahkan tubuh ialah karena kekuatan orang mukmin terletak dalam hatinya. Jika hatinya kuat, kuat pula tubuhnya. Begitu pula sebaliknya.
  • Perbuatan maksiat bisa menyulitkan persoalan-persoalannya. Akibatnya, ia harus menyelesaikan masalahnya dengan susah payah dan sulit. Misalnya, perkataan ulama salaf, “Setelah aku berbuat maksiat kepada Allah, aku mendapati dampaknya pada perilaku kendaraan dan istriku.”
  • Manusia, terutama orang-orang yang baik akan meninggalkannya. Abu Darda’ berkata, “Hendaklah kalian takut jika dilaknat oleh hati orang-orang beriman. la menyendiri sembari bermaksiat kepada Allah, lalu Allah menimpakan amarah kepadanya ke dalam hati orang-orang mukmin.”
  • Jatuhnya kedudukan dan kemuliaan di sisi Allah dan makhluk-Nya.

وَمَن يُهِنِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِن مُّكْرِمٍ  إِنَّ ٱللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَآءُ

Artinya: “…Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Al-Hajj: 18)

  • Memadamkan api cemburu yang baik di dalam hati.
  • Menghilangkan rasa malu yang merupakan subtansi kehidupan hati.
  • Melemahkan perjalanan hati menuju Allah dan akhirat.
  • Menyebabkan hamba terus-menerus melakukan maksiat, sampai ia menganggap perbuatan itu sepele dan kecil di dalam hatinya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ المُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ قَاعِدٌ تَحْتَ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ، وَإِنَّ الفَاجِرَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَذُبَابٍ مَرَّ عَلَى أَنْفِهِ

Artinya: “Sesungguhnya orang yang beriman melihat dosa-dosanya seperti ketika duduk di bawah gunung, dia takut kalau gunung tersebut jatuh menimpanya. Adapun orang yang fajir melihat dosa-dosanya seperti seekor lalat yang lewat (terbang) di depan hidungnya.” (HR. Bukhari no. 6308).

Anas radhiyallahu ‘anhu menuturkan:

إِنَّكُمْ لَتَعْمَلُونَ أَعْمَالًا، هِيَ أَدَقُّ فِي أَعْيُنِكُمْ مِنَ الشَّعَرِ، إِنْ كُنَّا لَنَعُدُّهَا عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنَ المُوبِقَاتِ

Artinya: “Sesungguhnya kalian melakukan suatu perbuatan yang lebih halus di mata kalian dibandingkan sehelai rambut, namun kami menilainya pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam termasuk dalam dosa yang membinasakan.” (HR. Bukhari no. 6492).

Ibnu Hajar rahimahullah berkata: Kalian melakukan perbuatan yang kalian anggap remeh, padahal (perbuatan dosa tersebut) besar atau dapat dihukumi sebagai dosa besar” (Fathul Baari, 11/330).

Bilal bin Sa’d Rahimahullah berkata:

لا تنظر إلي صغر المعصية, و لكن انظر من عصيت

“Jangan melihat pada kecilnya dosa, tapi lihatlah betapa agungnya Zat yang kamu durhakai.”

Sering kali dosa kecil memang dianggap remeh, padahal dosa kecil sangat berbahaya jika diremehkan. Karena dosa kecil yang terus-menerus dilakukan akan menjadi dosa besar yang berbahaya, terlebih hatinya meremehkan dosa tersebut. Terdapat ungkapan dari sebagian ulama kita:

لاَ صَغِيْرَةَ مَعَ الْاِسْتِمْرَارَ وَلاَ كَبِيْرَةَ مَعَ الْاِسْتِغْفَارِ

“Tidak ada dosa kecil apabila dilakukan terus-menerus, tidak ada dosa besar apabila diiringi dengan istighfar.”

Bagaimanapun juga, dosa yang kita lakukan besar atau kecil tetap akan membuat hati kita menjadi sakit bahkan mati.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ”Sesungguhnya seorang mukmin, jika melakukan satu perbuatan dosa, maka ditorehkan di hatinya satu titik hitam. Jika ia bertaubat, berhenti dan minta ampun, maka hatinya akan dibuat mengkilat (lagi). Jika semakin sering berbuat dosa, maka titik-titik itu akan bertambah sampai menutupi hatinya. Itulah ‘raan‘ yang disebutkan Allah ta’ala, sekali-kali tidak akan tetapi itulah ‘raan‘ yang disebutkan Allah dalam Al-Qur’an”. (HR. Ahmad, hasan)

Insya Allah, di artikel berikutnya akan kami uraikan secara khusus lima racun hati yang paling banyak tersebar dan membahayakan kehidupan hati. Racun hati tersebut ialah bicara, melihat, bergaul, makan, dan tidur yang semuanya itu berlebihan.

 

REFERENSI:

Diambil dari buku: Tazkiatun Nafs Karya Syaikh Ahmad Farid dengan sedikit tambahan.

Oleh: Sahl Suyono (Staff Pengajar Ponpes Darul-Qur’an wal Hadis OKU Timur)

 

BACA JUGA :

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.