Dzikrullah ( berdzikir Allah) merupakan amal yang utama, memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah ta’ala dan sangat besar pahalanya. Dzikrullah merupakan perkara teragung yang Allah subhanahu wata’ala perintahkan di dalam Al-qur’an melalui lisan Rosulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam. Allah telah menjanjikan pahala yang sangat besar baginya. Diantara adab yang harus di jaga adalah sebagai berikut:
- Ikhlas karena Allah ta’ala dalam Berzikir
Sebagaimana telah dimaklumi bahwasannya iklas karena Allah ta’ala dalam setiap
ucapan dan perbuatan merupakan syarat diantara syarat-syarat keabsahan dan diterimanya amal.
Firman Allah Subhanahu Ta’ala:
قُلْ إِنِّي أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ اللَّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ (11)
Artinya: “Katakanlah sesungguhnya aku di perintahkan agar menyembah Allah dengan penuh keta’atan kepadaNya dalam menjalankan agama.” (QS. Azzumar: 11)
Maka itu, wajib atas seorang hamba berdzikir kepada Allah dengan penuh keiklasan mengharap wajah, Dan mengharapkan pahalanya. Janganlah lantaran ria’ atau ingin di lihat manusia sehingga mereka berkata; “ Fulan adalah orang banyak berdzikir kepada Allah. “ Sebab, riya akan merusak amal soleh.
- Memperbanyak Dzikir dalam setiap keadaan
Sesungguhnya Dzikir merupakan amal yang paling utama. Dzikir menjadi penutup bagi kekurangan dalam sebagian ibadah. Dzikir juga sebagian penutup kekurangan dalam qiyamul lail dan puasa disiang hari. Dzikir merupakan amal ibadah yang paling agung untuk mendekatkan diri kepada Allah, serta termasuk perkara yang menjadikan seorang muslim senantiasa bersamanya.
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman;
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا (41) وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا (42)
Artinya; “ Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat nama-Nya pada waktu pagi dan petang. (QS. AL-Ahzab: 41-42)
Demikanlah petunjuk Nabi; “ Beliau senantiasa berdzikir kepada Allah Ta’ala dalam berbagai keadaan dan kondisi. “Yakni, Senantiasa berdzikir baik ketika berdiri, duduk, maupun berbaring. Berdzikir baik ketika junub maupun tidak, dietiap waktu dan keadaan kecuali ketika buang hajat.
Ada beberapa perkara yang dapat membantu seorang hamba agar banyak berdzikir. Kami akan menyebutkan diantaranya’
- Mengetahui pahala yang Allah janjikan bagi orang-orang yang banyak berdzikir.
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا (35)
Artinya; “…Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. “ ( Qs. Al-ahzab; 35)
- Selalu membayangkan syurga dan neraka dalam benaknya. Sebab, bila seorang dalam kondisi demikian, niscaya ia akan bersemanagat dalam berdzikir untuk meraih syurganya dan kenikmatannya serta menyelamatkan diri dari neraka dan adzabnya.
- Menghadirkan kebersamaan Allah ta’ala, bahwa dia senantiasa melihatmu dan mendengar ucapanmu. Dia senantiasa bersamamu jika engkau mengingatNya.
Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist qutsi, Allah berfirman ;
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا دَعَانِي “
Artinya; “ Aku menuruti persangkaan hambaKu dan aku selalu bersamanya bila ia mengingatnya. (Shahih, HR Bukhari (9/121))
- Menghadirkan di dalam hati bahwasannya Dzikrullah akan menjadi pelindung dari syaitan yang senantiasa mengganggu manusia selama hayat masih dikandung badan.
-
mengetahui bahwasannya dzikir dapat menjadi pengganti banyak ibadah dan menutupi kekurangannya.
-
Memahahi bahwasannya dzikir merupakan ibadah yang teringan yang dapat di lakukan seorang hamba, yang paling sedikit membutuhkan tenaga, dan tidak perlu mengeluarkan harta
- Memahami bahwasannya dzikir dapat membantu seorang hamba menunaikan ibadah yang lain, disamping dzikir itu sendiri juga ibadah. Kebaikan akan membawa kepada kebaikan yang lain. Masih ada lagi perkara-perkara lain yang dapat memotivasi seseorang untuk berdzikir.
- Menggabungkan antara dzikikir dengan hati, lisan dan anggota badan
Hendaknya seorang hamba bersungguh-sungguh menggabungkan antara dzikir dengan hati, lisan dan anggota badan. Seseorang yang berdzikir, hendaknya kita dia menggabunggkan antara dzikir dengan hati, yaitu menghadirkan kebersaman Allah, pengawasan, keagungan, kemulyaan dan kedekatanNya, dengan dzikir lisan karena hal itu termasuk amal yang mulia dan kesibukan lisan yang paling agung.
Rosulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda;
«لَا يَزَالُ لِسَانُكَ رَطِبًا مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ»
Artinya; “ Hendaknya lisanmu selalu basah dengan dzikrullah” (Shahih, HR Ahmad dalam Musnadnya (29/226))
Dengan dzikir anggota badan, diantaranya menghitung tasbih, takbir, tahlih, tahmid dan lain sebagainya dengan tangan.
Sebagaimana Abdullah bin Amru bin Ash Radhiyallahu Anhuma berkata, Rosulullah Shallallahu Alaihi Wasallam;
” رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْقِدُ التَّسْبِيحَ بِيَمِينِهِ “
Artinya: “Beliau menghitung tasbih dengan tangan kanan-Nya”. (Shahih, HR.Al-Baihaqi dalam Sunanul Kubro (2/267))
Syaikh Abdul Aziz bin Baz berkata di dalam salah satu majelis beliau, yaitu:” Dengan menggenggam dan membentangkan jemari.
Dengan dzikir anggota badan, diantaranya menghitung tasbih, takbir, tahlil, tahmid, dan sebagainya dengan tangan kanannya.
Syakh abdul ‘aziz bin baz dalam salah satu majelis beliau, yaitu; Dengan menggenggam dan membentangkan jemari.
Diantara bentuk dzikir dengan anggota badan adalah mengamalkan segala bentuk ketaatan kepada Allah Ta’ala yang dilakukan pada setiap waktu, dengan segala tuntutannya,
Serta menjauhi segala perkara yang di haramkan oleh Allah. Sesungguhya yang demikian itu termasuk dzikir dengan anggota badan.
- Berkumpul dan Berdzikir kepada Allah
Beskumpul dan berdzikir kepadaNya di lakukan sesuai dengan kadar kesanggupan. Rosulullah sollallahu ‘alaihi wasallam bersabda;
” إِنَّ لِلَّهِ مَلَائِكَةً سَيَّارَةً، وَفُضَلَاءَ يَلْتَمِسُونَ مَجَالِسَ الذِّكْرِ فِي الْأَرْضِ، فَإِذَا أَتَوْا عَلَى مَجْلِسِ ذِكْرٍ حَفَّ بَعْضُهُمْ بَعْضًا بِأَجْنِحَتِهِمْ إِلَى السَّمَاءِ فَيَقُولُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: مِنْ أَيْنَ جِئْتُمْ؟ وَهُوَ أَعْلَمُ، فَيَقُولُونَ: رَبَّنَا جِئْنَا مِنْ عِنْدِ عِبَادِكَ يُسَبِّحُونَكَ وَيُكَبِّرُونَكَ وَيَحْمَدُونَكَ، وَيُهَلِّلُونَكَ وَيَسْأَلُونَكَ وَيَسْتَجِيرُونَكَ، فَيَقُولُ: مَا يَسْأَلُونَنِي؟ وَهُوَ أَعْلَمُ، فَيَقُولُونَ: رَبَّنَا يَسْأَلُونَكَ الْجَنَّةَ. فَيَقُولُ: وَهَلْ رَأَوْهَا؟ فَيَقُولُونَ: لَا يَا رَبِّ. فَيَقُولُ: كَيْفَ لَوْ رَأَوْهَا؟ فَيَقُولُ: وَمِمَّ يَسْتَجِيرُونَنِي؟ وَهُوَ أَعْلَمُ، فَيَقُولُونَ: مِنَ النَّارِ. فَيَقُولُ: هَلْ رَأَوْهَا؟ فَيَقُولُونَ: لَا. فَيَقُولُ: فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْهَا؟ ثُمَّ يَقُولُ: اشْهَدُوا أَنِّي قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ، وَأَعْطَيْتُهُمْ مَا سَأَلُونِي، وَأَجَرْتُهُمْ مِمَّا اسْتَجَارُونِي. فَيَقُولُونَ: رَبَّنَا إِنَّ فِيهِمْ عَبْدًا خَطَّاءً جَلَسَ إِلَيْهِمْ وَلَيْسَ مَعَهُمْ، فَيَقُولُ: وَهُوَ أَيْضًا قَدْ غَفَرْتُ لَهُ، هُمُ الْقَوْمُ لَا يَشْقَى بِهِمْ جَلِيسُهُمْ
Artinya; “Sesungguhya Allah memiliki malaikat-malaikat tambahan yang senantiasa berkeliling mencari-cari majelis dzikir. Bila telah mendapatkan majelis dzikir, para Malaikat oun duduk bersama mereka. Para malaikat menaungi dengan sayap-sayap mereka, sebagian atas sebagian yang lainhingga sampai kelangit duni. Apabila majelis itu telah selesa, Para malikatpun naik kelangit. Beliau bersbda; Maka Allah bertanya kepada mereka sedang Dia Maha Mengetahui tentang mereka; Dari mana kalian? Para malaikata tersebut menjawab; kami datang dari para hambamu di muka bumi, mereka bertasbih kepadaMu, bertakbir, bertahlil, bertahmid, dan meminta kepadaMu. Allah berfirman; Apa yang mereka minta? Para malaikat menjawab; Mereka meminta syurgaMu. Allah bertanya; Apakah meraka pernah melihat syurgaKu? Para malaikat menjawab; Belum, wahai Rabbku. Allah berfirman; Bagaimana kalau mereka melihatnya? Para malaikat itu berkata ; Mereka berlindung kepadaMu. Allah bertanya; Dari apa mereka berlindung padaKu? Para malaikat menjawab; Dari nerakaMu, Wahai Rabbku. Allah kemudian bertanya; Apakah mereka telah melihat nerakaKu? Para malaikat malaikat menjawab; belum Allah lalu berfirman; Bagaimana jika mereka melihatnya? Malaikat menjawab; mereka memohon ampun kepadaMu. Rosulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; Allah berfirman; Aku telah mengampuni mereka, memberikan apa yang mereka minta dan melindungi apa yang mereka berlindung darinya. Rosulullah melanjutkan; Para malikat berkata; Di dalam majlis tersebut ada sifulan, hamba yang banyak berbuat kesalahan, namun ia lewat dan duduk bersama mereka. Allah berfirman; Aku juga mengampuninya Mereka adalah kaum yang tidak akan sengsara orang yang duduk bersama mereka ( HR. Bukhori 6408 ) dan Muslim 2689)
Subhanallah, betapa indah dan agung pahala dan balasan ini. Maka itu, sudah selayaknya seorang mukmin bersungguh sungguh dalam mengerjakannya semampu mungkin.
Demikianlah beberapa adab berdzikir. Semoga bermanfaat bagi kita semua
Oleh : Muslihan (Santri IDM Darul Qur’an Wal-Hadits)
Leave a Reply