Pondok Pesantren Darul Qur'an Wal-Hadits Martapura OKU

WANITA TELADAN SEPANJANG JALAN YAITU FATIMAH BINTI RASULULULLAH

FATIMAH BINTI RASULULLAH

 

Wanita Teladan Sepanjang Jalan Yaitu Fatimah binti Rasulillah

Kabar gembira dan persaksian salah satu malaikat datang menemui Rasulillah seraya berkata, “sesungguhnya fathimah adalah penghulu Wanita penghuni surga”. Dalam riwayat lain: Dan fathimah adalah penghulu kaum Wanita surga ,kecuali bagi Maryam binti Imran (HR. ahmad dan Ibnu Hibban)

Dalam hadits dari nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

أفضل نساء أهل الجنة خديجة بنت خويلد وفاطمة بنت محمد ومريم بنت عمران وآسية بنت مزاحم امرأة فرعون .

Artinya: “Seutama-utama perempuan ahli surga adalah : Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran dan Asiyah binti Mazahim, isteri Firaun.” (HR. Ahmad, dll)

Fathimah dididik di rumah penghulu anak Adam, ia menjjadi lulusan madrasah beliau, dia di bina langsung dan beliau mengawasi sendiri. Ia adalah putri Rasulillah ﷺ dan menjadi manusia yang paling beliau cintai. Bahkan, beliua mengategorikan peperangan bagi yang menerangi bagi dan perdamaian bagi yang berdamai denganya. Dan Ketika beliau melihatnya, beliau bangkit menghampirinya dan mencium diantara kedua matanya. Beliau beliaupun menempatkanya d posisi terdepan.

Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :

اِنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ اَهْلَ الْبَيْتِ

Artinya: “Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlulbait”. (QS. Al-Ahzab : 33)

Asbabun Nuzul, diterangkan dalam beberapa kitab tafsir: Takkala turun ayat ini. Rasulillah menyampaikan kepada Fathimah , Ali, Hasan, dan Husaen, seraya berdoa kepada Allah “, Ya Allah mereka adalah ahlul baitku, Fatimah mengatakan “maka akupun bertanya .”Wahai Rasulullah apakah aku termasuk ahlul bait ,beliau menjawab ya, Insya Allah .

Ketika Fathimah menginjak usia 15 tahun, Nabi menikahkannya dengan putra pamanya . Ali bin Abi Thalib Fathimah bersabar bersamanya dalam menghadapi kefakiran, rasa lapar, keletihan, dan beban berat.

Ali mengatakan “Aku menikahi fathimah sedangkan aku dan dia hanya memiliki tempat tidur berupa kulit domba yang kami gunakan untuk tidur di malam hari dan menjemurnya di waktu siang. Kami tidak memiliki pembantu.

Rumahnya sangat sederhana. Hartanya tak seberapa, hingga kelelahanya semakin bertambah dan tubuhnya semakin kurus. Namun, Nabi memotivasi mereka berdua untuk bersabar, sehingga mereka berduapun mampu bersabar. Beliau mendidik mereka berdua, sehingga mereka berduapun menjdi tahu.

Dari Ali bahwasanya Ketika menikahkanya dengan Fathimah beliau memberikan bekal kepadanya sebuah pakaian kasar, sebuah bantal yang terbuat dari kulit domba yang berisi sabut, dua alat peggilingan, satu tempat air, dan dua atap yang terbuat dari pelepah kurma.

Suatu hari Ali bertutur kepada Fathimah “ Demi Allah, aku telah mengambil air dari sumur hingga dadaku sakit. Sungguh Allah telah memberikan kepada ayahmu rampasan perang, maka dari itu, pergilah kepada beliau, dan mintahlah seorang pembantu, kemudian Fathimah berkata “ Demi Allah, aku telah menumbuk gandum sampai tanganku lecet,  maka Fathimahpu segera menemui Rasulillah, Lalu Nabi, bertanya”Ada apa, wahai putriku,  Fathimah menjawab, aku datang untuk mengucapkan salam kepadamu , Fathimah merasa malu untuk mengutarakan maksudnya, sehingga ia Kembali pulang.

Sesampainya di rumah, Ali bertanya, Bagaimana hasilnya,? Fathimah menjawab, Aku terlalu malu unutuk meminta kepada Beliau, kemudian mereka berdua datang menghadap Rasulillah, Ali berkata, Wahai Rasulilah, aku telah mengambil air dari sumur hingga dadaku sakit, Fathimah berkata, Aku telah menumbuk gandum sampai tanganku lecet, dan Allah telah memberimu rampasan perang ,maka berilah kami seorang pelayan, namu Rasulillah menjawab” Demi Allah, aku tidak akan memberi kalian berdua seorang pelayan, aku tidak akan membiarkan ahlussuffah menahan perutnya karena kelaparan. Aku tidak mempunyai sesuatu untuk mereka, jadi aku akan menjual barang rampasan itu dan memberikanya kepada meraka.

Akhirnya mereka berdua Kembali pulang. Lalu Nabi mendatangi keduanya, sedangkan keduanya berada di selimut mereka. Bila mereka menutupi kepala mereka, kaki mereka akn tersingkap ,bila mereka berdua menutupi kaki mereka ,maka akan tersingkap kepala mereka. Lantas, keduanya bangun karena merasa malu. Namun Rasulillah bersabda” Tetaplah kalian berdua di tempat kalian!

Maukan kalian aku ceritakan sesuatu yang lebih baik dari pada yang kalian minta tadi?’’ Mereka menjawab,’’Ya, tentu saja, beliau bersabda, yaitu, beberapa kalimat yang diajarkan Jibril  kepadaku, Ketika kalian selesai sholat, bacalah tasbih 10 kali, tahmid 10 kali, dan takbir 10 kali, ! Jika kalian hendak istirahat di tempat tidur bacalah tasbih 33 kali, tahmid 33 kali, dan takbir 34 kali, “  Ali berkata,”Demi Allah ,aku tidak pernah mengabaikan bacaan itu semenjak Rasulillah  mengajarkanya kepadaku.

Rasulullah marah karena kemarahanya dan Ridha karena kharidaanya. Ketika Ali hendak memadu Fathimah dengan menikahi putri Abu Jahl, maka Nabi naik ke mimbar seraya bersabda” Sesungguhnya keluarga Bani Hasyim bin Al-Mughirah meminta izin kepadaku untuk mengawinkan putri mereka, dengan Ali bin abi Thalib, Ketahuilah, aku tidak akan mengizinkan, sekali lagi tidak akan mengizinkan, ! Sungguh tidak aku izinkan , kecuali Ali bin Abi Thalib menceraikan putriku terlebih dahulu dan menikahi anak perempuan mereka.  Sesungguhnya Fathimah adalah bagian dariku. Apa yang meragukan dariya ,maka juga meragukan diriku. Dan apa yang menyakiti hatinya, juga menyakiti hatiku.

Ketika Rasulillah sakit untuk terakhir kalinya, Fathimah, datang kerumah ayahandanya. Ia menangis sejadi-jadinya, lalu tersenyum, Taukah kenapa.?

Aisyah berkata,” Aku pernah duduk di sisi Rasulillah Tiba-tiba datanglah Fathimah, ia berjalan persis seperti berjalanya Rasulillah beliau menyambutnya seraya bersabda” Selamat datang putriku” ,Beliau menyuruhnya duduk di sebelah kananatau kiri beliau, beliau berkata kepadanya sambal berbisik-bisik, lalu menangislah Fathimah sejadi-jadinya, lalu beliau berbisik lagi sehingga Fathimahpun tersenyum.

Aisyah Radhiyallahu Anha melanjutkan “Aku katakan’aku belum pernah melihat senyum yang lebih dekat kepda tangisan, Rasulillah mennyampaikan bisikanya hanya kepadamu, lalu engkau menangis, rahasia apa yang disampaikan oleh Rasulillah kepadamu,? Fathimah menjawab, “Aku takkan menyebarkan rahasia beliau (selagi beliau masih hidup)

Aisyah Radhiyallahu Anha berkata setelah Rasulillah wafat aku Kembali menanyakan hal itu kepadanya , makai a menjawab: “Beliau mengatakan “Jibril biasa datang kepadaku menyimak bacaan Al-Qur’an dalam setiap tahunya satu kali, akan tetapi, pada tahun ini ia datang menyimaknya sebanyak dua kali, aku merasa itu sebagai tanda dekatnya ajalku. Sebaik-baik pendahulu adalah diriku, dan engkau akan mengikutiku, maka, akupun menangis karenanya, kemudian beliau bersabda,” Apakah engkau tidak rela menjadi penghulu kaum Wanita umat ini atau kaum Wanita di alam semesta, Fathimah melanjutkan maka akupun tersenyum.

REFERENSI:

Ditulis Oleh : DR. Mushthafa Murad

Diringkas Oleh: Anita Sari Ummu Hizam

Diambil Dari: Buku Wanita Teladan Sepanjang Zaman

Baca juga artikel:

Amalan yang Menghilangkan Bencana

Pahala Membangun Masjid

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.