Kiat-Kiat Untuk Tetap Istiqomah

kiat-kiat-untuk-tetap-istiqomah

Kiat-Kiat Untuk Tetap Istiqomah – Berikut ini adalah tulisan yang telah bicarakan banyak nash dalam kedua wahyu (al-qur’an dan as-sunnah) dan rotasi kedua kutubnya bertumpu padanya. ini merupakan poros kebahagiaan, sekaligus dalam publikasi para ulama dan mereka yang menginginkan kebahagiaan, tema itu adalah “ istiqamah (konsisten)” yang kita di perintah menempuhnya, dan ”tsabat (teguh)” yang kita di suruh menetapinya.

Allah subhannallahu ta’ala memerintahkan nabinya sallallahu alaihi wassallam dan orang-orang yang beriman agar istiqamah.

Segala puji bagi Allah, kami memujinya, memohon ampun kepadanya, dan kami berlindung kepada Allah dari keburukan jiwa kami dan dari ke jelekan perbuatan-perbuatan kami. barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang menyesatkanya, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. saya bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak di sembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu baginya, dan saya bersaksi bahwa nabi Muhammad shallallahu alaihi wassallam adalah hamba dan utusanNya. Amma ba’du:

Allah berfirman,

فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ (112)

yang artinya; ”maka istiqamahlah (pada jalan yang benar), sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah bertaubat bersamamu.” (QS. Hud: 112).

Allah merangkainya dengan dakwah (mengajak kepada Allah). Allah berfirman,

فَلِذَلِكَ فَادْعُ وَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ (15)

yang artinya; ”karena itu serulah (mereka agar beriman) dan (tetaplah beriman dan berdakwah),sebagaimana di perintahkan kepadamu (wahai rasullullahu alaihi wassallam) dan janganlah kamu mengikuti keinginan hawa nafsu mereka.” (QS. Asy-Syura: 15).

Allah memuji mereka yang beristiqamah dan memberi mereka ganjaran pahalanya Allah berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ (30)

yang artinya; ”sesunguhnya orang-orang yang berkata,’tuhan kami adalah Allah,’kemudian mereka beristiqamah (meneguhkan pendirian mereka),maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata),’janganlah kalian merasa takut dan janganlah kalian merasa bersedih hati; dan bergembiralah kalian dengan (memperoleh) surga yang telah di janjikan kepada kalian.,” (QS. Fushshilat: 30).

Allah juga berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (13) أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (14)

yang artinya; ”sesunguhnya orang-orang yang berkata’tuhan kami adalah Allah,’ kemudian mereka tetap beristiqamah, tidak ada rasa khawatir terhadab mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati.mereka itulah penghuni surga,mereka kekal di dalamnya;sebagai balasan bagi apa-apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-Ahqaf: 13-14).

Allah memerintahkan beristiqamah di sertai istigfar (permohonan ampun). Allah juga berfirman,

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَاسْتَقِيمُوا إِلَيْهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ وَوَيْلٌ لِلْمُشْرِكِينَ (6)

yang artinya; ”maka istiqamalah kalian (beribadah) ke padanya dan mohonlah ampunan kepadanya.” (QS. Fushshilat: 6).

Allah juga memerintahkan beristiqamah setelah dikabulkan do’a. Allah berfirman,

قَالَ قَدْ أُجِيبَتْ دَعْوَتُكُمَا فَاسْتَقِيمَا وَلَا تَتَّبِعَانِّ سَبِيلَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ (89)

yang artinya; “Allah berfirman , ‘sungguh telah di perkenankan permohonan kalian berdua,sebab itu istiqamahlah kalian pada jalan yang yang lurus’, dan janganlah kalian bedua mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui” (QS. Yunus: 48).

Allah menjadikan siapa yang menyimpang dari sikap istiqamah akan menyesal. Allah berfirman,

وَأَلَّوِ اسْتَقَامُوا عَلَى الطَّرِيقَةِ لَأَسْقَيْنَاهُمْ مَاءً غَدَقًا (16)

yang artinya; “dan sekiranya mereka istiqamah (tetap berjalan lurus) diatas jalan itu agama (agama islam), kami benar-benar mencurahkan kepada mereka air yang banyak.” (QS. Al-jin:16).

Nabi shallallhu alaihi wassallam bersabda kepada orang yang bertanya kepada beliau,

يَا رَسُولَ اللَّهِ قُلْ لِي فِي الْإِسْلَامِ قَوْلًا لَا أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًا بَعْدَكَ. قَالَ: ” قُلْ: «آمَنْتُ بِاللَّهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ»

yang artinya; “Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku di dalam islam, suatu ucapan yang tidak akan aku menanyakanya kepada seorang pun selian dirimu.” beliau bersabda, “ucapkanlah, ‘Aku beriman kepada Allah,’ kemudian istiqamahlah.”

KEDUDUKAN TEGUH

Allah menganugrahkan keteguhan kepada para hambanya yang beriman. Allah berfirman,

يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ (27)

yang artinya;

Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zhalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki .” (QS. ibrahim; 27).

Allah memerintahkan mereka yang berjihad di jalannya agar teguh . Allah berfirman,

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (45)

yang artinya; “wahai orang-orang yang beriman, apa bila kalian menghadapi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kalian dan berzidkirlah kalian (mengingat dan menyebut) Allah sebanyak-banyaknya, agar kalian beruntung.” (QS. Al-Anfal: 45).

Nabi shallahu alaihi wassallam memotivasi para sahabat beliau untuk memohon keteguhan. beliau bersabda,

يَا شَدَّادُ بْنَ أَوْسٍ إِذَا رَأَيْتَ النَّاسَ قَدِ اكْتَنَزُوا الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ فَاكْنِزْ هَؤُلَاءِ الْكَلِمَاتِ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي الْأَمْرِ،

yang artinya; “Wahai Syaddad bin Aus, apabila engkau melihat manusia menghimpun emas dan perak, maka hendaklah kalian menghimpun kalimat-kalimat berikut, ‘ Ya Allah , sesungguhnya aku memohon keteguhan di dalam perkara (agama) ini’.”2 (HR Ibnu Hibban dalam Shahihnya (3/216))

Didalam riwayat lainya disebutkan,

وكان رسول الله صلى الله عليه وسلم يعلمنا كلمات ندعو بهن في صلاتنا، أو قال في دبر صلاتنا

yang artinya; “Rasullullah shallahu alihi wassallam mengajari kami kalimat-kalimat yang kami berada denganya di dalam shalat kami.-atau dia mengatakan,di penghujung shalat kami

Allah menganugrahkan dampak-dampak keteguhan kepada nabinya shallahu alaihi wassallam dan orang-orang yang beriman.Allah berfirman,

فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَأَلْزَمَهُمْ كَلِمَةَ التَّقْوَى وَكَانُوا أَحَقَّ بِهَا وَأَهْلَهَا وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا (26)

yang artinya ;’lalu Allah menurunkan ketenangan kepada rasulnya dan kepada orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan kepada mereka tetap taat menjalankan kalimat taqwa4, dan mereka lebih berhak dengan itu dan patut memilikinya.dan Allah maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Fath: 26).

Allah memuji mereka karena itu. Allah berfirman,

وَلَمَّا رَأَى الْمُؤْمِنُونَ الْأَحْزَابَ قَالُوا هَذَا مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَصَدَقَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَمَا زَادَهُمْ إِلَّا إِيمَانًا وَتَسْلِيمًا (22) مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا (23)

yang artinya; ”dan ketika orang-orang mukmin melihat golongan-golongan (yang bersekutu) itu,mereka berkata, ‘inilah yang telah dijanjikan Allah dan rasulnya kepada kita dan benarlah Allah dan rasulnya.’ dan demikian itu (justru) semakin menambah keimanan dan ke islaman mereka. Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah, maka diantara mereka ada yang telah gugur , dan di antara meraka ada (pula) yang menunggu dan mereka tidak mengubah (janjinya) sedikitpun.” (QS. Al-Ahzab: 22-23).

Allah mencela mereka yang tidak teguh lagi menyimpang. Allah berfirman,

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِي آتَيْنَاهُ آيَاتِنَا فَانْسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ (175) وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ذَلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ (176)

yang artinya; “dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah kami berikan kepadanya ayat-ayat kami, kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh setan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalau kami mengkehendaki, kami benar-benar meninggikan derajat nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan memperturutkan hawa nafsunya (yang rendah), maka perumpanmaannya adalah seperti anjing; jika kamu menghalaunya, ia menjalurkan lidahnya juga.demikian itulah orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami. Maka ceritahkanlah kepada mereka kisah-kisah itu, agar mereka berfikir.” (Al-A’raf: 175-176).

Dan Allah mengancam mereka . Allah berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا ثُمَّ آمَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا ثُمَّ ازْدَادُوا كُفْرًا لَمْ يَكُنِ اللَّهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلَا لِيَهْدِيَهُمْ سَبِيلًا (137)

yang artinya; “sesunggunya orang-orang beriman lalu kafir , kemudian berfirman lagi, kemudian kafir lagi ,lau dia bersumpah kekafiranya , maka Allah tidak akan mengampuni mereka, dan tidak pula menunjukkan kepada mereka jalan yang lurus, “ (QS. An-Nisa’: 137).

Nabi shallahu alaihi wassallam ,mengabarkan keaadaan orang-orang yang murtad dan mereka berpaling dari kebenaran pada hari kiamat.beliau bersabda,

فَلَيُذَادَنَّ الرَّجُلُ عَنْ حَوْضِي كَمَا يُذَادُ الْبَعِيرُ الضَّالُّ أُنَادِيهِمْ أَلَا هَلُمَّ أَلَا هَلُمَّ، فَيُقَالُ: إِنَّهُمْ قَدْ بَدَّلُوا، فَأَقُولُ: فَسُحْقًا فَسُحْقًا فَسُحْقًا

yang artinya; “ketahilah sungguh akan ada orang yang di tarik dari telagaku, sebagaimana di tariknya unta yang tersesat. Aku memanggil mereka ,’kemarilah!’ namun di katakan ,sesunguhnya mereka telah mengganti (agama) sepeninggalmu.’ maka aku berkata ,’jauh’jauh.”

Di dalam riwayat lainya di sebutkan, yang artinya;.”sesunguhnya mereka telah mengganti (agama) sepeninggalmu , dan mereka terus berbalik ke belakang mereka .” maka aku berkata,”jauh’jauh.’6

Nash-nash cukup menjelaskan kedudukan istiqamah dan keteguhan di atas hidayah, serta penyandangya,baik di dunia maupun di akhirat.dan juga dan juga cukup menjelaskan buruknya sikap menyimpang dan berpaling (dari kebenaran),serta celakahlah para pelakunya,baik di dunia maupun di akhirat.

HAKIKAT ISTIQAMAH

ibnu faris berkata (qaf, wawu, dan mim) ,memiliki dua makna yang asli.yang pertama manusia dan ada kalahnya dipinjam untuk menggunakannya untuk mengungkapkan sekelompok manusia.dan kedua menunjukkan pengertian teguh dan berketetapan hati.

Yang kedua inilah yang dimaksud. Ar-Raghib berkata ini digunakan untuk sebutan jalan yang terletak di atas garis yang rata.dan dengan inilah di serupahkanya jalan kebenaran, sebagaimana dalam berfirman Allah,

yang artinya; ’tunjukilah kami jalan yang lurus.’ (Al-fatihah: 6).

yang artinya; ’dan bahwasanya inilah jalanku yang lurus.’(Al-an’am; 153).

yang artinya;’’sesungguhnya tuhanku di atas jalan yang lurus.’(Hud: 56).

Istiqamahlah seseorang adalah konsistenya dengan manhaj yang lurus, seperti disebutkan di dalam firmanya, yang artinya; ”sesunguhnya orang-orang yang berkata’tuhan kami adalah Alllah. kemudian mereka istiqamah (meneguhkan pendirian mereka). (fushshilat:30).

Allah juga berfirman, yang artinya; “maka istiqamalah (pada jalan yang benar), sebagaimana diperintahkan kepadamu. (hud:112)

dan Allah juga berfirman, yang artinya; maka istiqamalah kalian (beribadah) kepadanya. (fushshilat:6).”

PENDAPAT PARA AHLI TAFSIR

imam para ahli tafsir, ibnu jarir ath-Thabari,mengemukakan dua pendapat mengenai penafsiran istiqamah. Kami akan kemukakan keduanya secara ringkas:

Dia berkata, sebagian ulama mengatakan, “Maknanya: Dan mereka tidak mempersekutukan sesuatu apa pun denganNya. Akan tetapi mereka sempurna di atas tauhid.”

yang berpendapat demikian diantaranya: Abu Bakar Ash-Shidiqiq, dia berkata,”mereka adalah orang-orang yang tidak mempersekutukan suatu apa pun dengan Allah.”

Diriwayatkan juga dari abu bakar bahwa dia bertanya kepada para sahabat, (‘apa pendapat tentang firman Allah), yang artinya; “sesungguhnya orang-orang yang berkata ,’tuhan kami adalah Allah,’kemudian mereka beristiqamah (meneguhkan pendirian mereka).” (Fushshilat: 30)?”

mereka berkata ,”mereka adalah orang-orang yang mengatakan tuhan kami adallah Allah’kemudian mereka mengamalkanya ,” Abu bakar berkata,”sungguh kalian telah mengartikanya secara tidak tepat, Allah berfirman, yang artinya; ”sesungguhnya orang-orang yang berkata,’tuhan kami adalah Allah,’kemudian mereka istiqamah (meneguhkan pendirian mereka).” (Fushshilat: 30),

yakni mereka tidak menyimpang darinya, baik dengan perbuatan syirik maupun lainya.”

di dalam riwayat lainya di sebutkan (bahwa abu bakar berkata),”apa pendapat kalian mengenai ayat ini,

Allah berfirman, yang artinya;”sesungguhnya orang-orang yang berkata ,’tuhan kami adalah Allah,’istiqamahkemudian mereka (meneguhkan pendirian mereka).’(Fushshilat: 30)?”

sehingga mereka tidak menoleh kepada sesembahan selainnya .”

diriwayatkan dari mujahid, dia berkata,”mereka memeluk islam,kemudian tidak mempersekutukanya hingga mereka berjumpa denganya.”

dari as-suddi, dia berkata, ”mereka sempurna di atas itu.” Diriwayatkan dari ikrimah,dia berkata”mereka mengkonsisten di atas pernyataan bahwa tidak ada tuhan yang berhak di sembah kecuali Allah.” Sebagian ulama lainya mengatakan, “maknanya:kemudian mereka konsisten dalam menaatinya.” yang bermenfaat demikian di antaranya:umar dalam surah (Fushshilat: 30).

penulis Dr. Ahmad Bin ABDURRAHMAN AL-QADHI

Di susun Oleh: FADHIL DIDI KURNIAWAN (Santri idad du’at mu’alimin Ponpes Darul Qur’an Wal-Hadits OKU Timur)

 

BACA JUGA:

1 Comment on Kiat-Kiat Untuk Tetap Istiqomah

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.