Nikmat Lautan Dalam Perspektif Fiqih

nikmat lautan dalam perspektif Fiqih

Nikmat Lautan Dalam Perspektif Fiqih – Allah telah memberikan seluruh yang ada di atas dan di bumi ini untuk digunakan manusia, sebagai bentuk anugerah dan karunia-Nya yang sangat besar dan luas.

Sebagaimana Allah Subhanahu Wata’ala berfirman;

أَلَمْ تَرَوْا أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُجَادِلُ فِي اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَلَا هُدًى وَلَا كِتَابٍ مُنِيرٍ (20)

Artinya: “Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk(kepentingan) mu apa yang ada di langit dan di bumi dan menyempurnakan nikmat Nya lahir dan batin . dan  di antara manusia ada yang membantah tentang(keesaan) Allah, tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberikan penerangan” .(QS. Luqman/31;20)

Dan di antara kenikmatan dan karunia Allah yang ada di bumi ini adalah lautan , yang mana Allah sebutkan

manfaatnya dalam firman-Nya ;

وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (14)

Yang artinya; “Dan Dia lah Allah yang menundukkan lautan untukmu, agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar(ikan) dan kamu dari lautan itu mengeluarkan perhiasan yang kamu pakai dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari keuntungan dari karunia Nya dan supaya kamu bersyukur. (QS. An-nahl /16;14)

Lautan memiliki urgensi dalam kehidupan manusia, di mana menjadi sarana berlayarnya kapal-kapal yang membawa manfaat bagi mereka. Juga memiliki kekayaan yang tak ternilai , berupa  barang tambang ,hewan-hewan laut dan bebatuan berharga serta yang lainnya dari kebutuhan manusia.

Apalagi dimasa kini, semakin terasa urgensi lautan dengan banyaknya orang yang beralih kelautan dalam menggali dan mengekploitasi kekayaan yang terkandung di dalamnya . demikian banyaknya ketertarikan manusia dengan lautan dewasa ini mendorong setiap muslim untuk mengetahui hukum dengan pandangan Islam terhadap lautan.

Manfaat Lautan Sebuah Anugrah Ilahi

Lautan termasuk tanda kebesaran Allah dan keajaiban ciptaan-Nya . lautan berisi manfaat yang besar bagi makhluk sebagai bentuk anugrah-Nya kepada mereka.

Dan di antara bentuk-bentuk manfaat lautan adalah;

1.Allah tundukkan lautan yang bergelombang ombaknya dan mudahkan untuk para hamba-Nya , sehingga mereka mampu mengarunginya dan mengambil manfaat dari kandungannya seperti menangkap ikannya. Juga mereka mampu memanfaatkan lautan untuk mencapai daerah-daerah yang terpisahkan oleh lautan.

Allah jelaskan nikmat yang agung ini pada banyak ayat dalam Al-qu’an  seperti dalam firmanNya;

وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (14)

Artinya: ‘‘dan Dia lah Allah yang telah menundukkan lautan untukmu, agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar(ikan), (QS An-nahl/16;14)

Firman Allah Subhanahu Wata’ala ;

وَآيَةٌ لَهُمْ أَنَّا حَمَلْنَا ذُرِّيَّتَهُمْ فِي الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ (41) وَخَلَقْنَا لَهُمْ مِنْ مِثْلِهِ مَا يَرْكَبُونَ (42)

Yang artinya: ’’Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar)bagi mereka adalah bahwa kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan . dan kami ciptakan untuk mereka kendarai seperti bahtera itu. (QS.Yaasin/36;41-42)

Allah Subhanahu Wata’ala juga berfirman;

اللَّهُ الَّذِي سَخَّرَ لَكُمُ الْبَحْرَ لِتَجْرِيَ الْفُلْكُ فِيهِ بِأَمْرِهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (12

Artinya: “Allah yang menundukkan lautan untuk mu supaya kapal kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya dan supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan mudah mudahan kamu bersyukur”. ( QS al Jatsiyah/45; 12)

Diantara bentuk kemudahan yang Allah berikan disini adalah Allah ta’ala menahan air laut dengan kekuasaan dan kehendakNya sehingga tidak melebihi bumi dan menenggelamkannya. (lihat miftahh Dar –as saadah.1/210)

2.Allah ta’ala memberikan kemudahan bagi kapal kapal untuk membelah ombak lautan yang ganas dengan ujung depannya. Kapal-kapal tersebut berlayar membelah air dan mengambang di atasnya dengan beban berat  yang dibawanya. Allah ta’ala yang memberikan petunjuk kepada hambaNya untuk membuat kapal-kapalnya dan membimbing mereka sebagai bentuk warisan dari nabi nus alaihissalam, karena beliau lah orang yang pertama yang membuat perahu dan kapal dan menggunakan nya .(lihat tafsir ibnu katsir 4/481).

Allah ta’ala telah menjelaskan nikmat berlayarnya kapal-kapal membelah ombak ombak lautan dalam beberapa ayat, seperti dalam firman Allah ta’ala:

وَخَلَقْنَا لَهُمْ مِنْ مِثْلِهِ مَا يَرْكَبُونَ (42) وَإِنْ نَشَأْ نُغْرِقْهُمْ فَلَا صَرِيخَ لَهُمْ وَلَا هُمْ يُنْقَذُونَ (43

Artinya: ’’dan kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu. Dan jika kami menghendaki niscaya kami tenggelamkan mereka, maka tiadalah bagi mereka penolong dan tidak pula mereka di selamatkan.(QS. Yasin/36;42-43)

Allah Subhanahu Wata’ala juga berfirman;

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ وَسَخَّرَ لَكُمُ الْفُلْكَ لِتَجْرِيَ فِي الْبَحْرِ بِأَمْرِهِ وَسَخَّرَ لَكُمُ الْأَنْهَارَ (32)

Artinya: ’’dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu, layar di lautan dengan kehendakNya , dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai. (QS.Ibrahim/14;32)

 

Serta firman Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (14)

Artinya: ‘‘dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari(keuntungan)dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl/16; 14).

Allah ta’ala mengungkapkan hal ini sebagai nikmat dari-Nya Allah ta’ala berfirman;

أَلَمْ تَرَ أَنَّ الْفُلْكَ تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِنِعْمَتِ اللَّهِ لِيُرِيَكُمْ مِنْ آيَاتِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ (31)

Artinya: ‘‘tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebahagiaan dari tanda-tanda (kekuasaan) Nya.” (QS. Luqman: 31)

  1. diperbolehkan menangkap dan dihalalkan hewan laut berupa ikan dan lainNya baik masih hidup atau sudah jadi bangkai, baik dalam keadaan berihram maupun sedang berihram.(lihat tafsir ibnu kastsir4/480)

Sebagaimana firman Allah ta’ala;

أُحِلَّ لَكُمْ صَيْدُ الْبَحْرِ وَطَعَامُهُ مَتَاعًا لَكُمْ وَلِلسَّيَّارَةِ وَحُرِّمَ عَلَيْكُمْ صَيْدُ الْبَرِّ مَا دُمْتُمْ حُرُمًا وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ (96)

Artinya: ’’dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan(yang berasal)dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang orang yang dalam perjalanan”. (QS. Al-Maidah/5; 96)

Diantara anugerah Allah ta’ala terhadap makhluk dengan lautan adalah Allah ta’ala ciptakan di lautan daging segar dari ikan dan selainya untuk dimakan. Disifatkan dengan kata segar; karena daging tersebut cepat rusak sehingga harus segera dimakan karena khawatir rusak

Demikian juga Allah ta’ala jelaskan nikmat ini dalam beberapa ayat diantara-Nya;

وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (14)

Artinya: ‘‘dan Dia-lah Allah yang menundukan lautan (untuk mu) agar kamu dapat memakan daripadaNya daging yang segar (ikan).” (QS AN-Nahl/16; 14)

Demikianlah anugrah Allah ta’ala terhadap hamba-hambaNya dengan lautan dan isi kandungannya yang telah dijelaskan dalam Al-qur’an dan sunnah rasulullah shallahu alaihi wassalam. Dan semoga ini bermanfaat untuk kita semua.

 

REFERENSI:

Di tulis ustadz Kholid Syambudi Lc Dari Majalah As-sunnah Edisi 10/XVII/1435H/2014M

Di ringkas oleh : Anas Arlaya (Pengajar ponpes Darul Qur’an Wal-Hadits).

 

BACA JUGA:

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.