Pondok Pesantren Darul Qur'an Wal-Hadits Martapura OKU

MENANTI SANG BUAH HATI

menanti-sang-buah-hati

Menanti sang buah hati, hal- hal yang perlu diperhatikan orang tua mulai dari sebelum anak itu dilahirkan dan setelah dilahirkan.

SEBELUM ANAK DILAHIRKAN

  1. Islam menganjurkan umatnya agar mempunyai anak bahkan mempunyai banyak anak

Pernyataan ini berdasarkan dalil-dalil diantaranya: firman Allah Ta’ala

وابتغوا ما كتب الله عليكم

Dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untuk kamu (yaitu anak). ( QS Al-Baqarah : 187)

Abu hurairah, ibnu Abbas dan anas bin malik dan imam yang lainnya dari kalangan tabi’in menafsirkan ayat diatas dengan anak. ( tafsir ibnu jarir dan tafsir ibnu katsir). cukuplah ayat diatas sebagai dalil yang tegas dan terang bahwa islam memerintahkan mempunyai anak dengan jalan nikah dan bercampurnya suami istri.

Dan sabda  Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam

تزوجوا الودود الولود فإني مكثر بكم الأمم

Nikahilah perempuan yang pencinta, dan yang dapat mempunyai banyak anak, sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab (banyaknya) kamu di hadapan umat-umat ( terdahulu ) ( SHAHIH riwayat Abu dawud, Nasa’i, ibnu hibban dan Hakim dari jalan ma’qil bin yasar. )

Kemudian hadits yang sangat terkenal yaitu do’a Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam  kepda anas bin malik ;

اللهم  إكثر ماله وولده وبارك له فيما إعطيته.

“Ya Allah banyaklah hartanya, dan banyakkanlah anaknya dan berkahilah pa yang engkau telah berikan kepadanya. (hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim)

  1. Islam mengharamkan tidak mau mempunyai anak karena takut miskin

Firman Allah Ta’ala ;

ولا تقتلوا أولدكم من إملق نحن نرزقكم وإياهم ( الأنعام : 151)

dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena kemiskinan (kamu) kami akan memberi rizki kepada kamu dan kepada mereka, (al-an’am : 151)

Dan firman Allah

ولا تقتلوا أولدكم خشية إملق نحن نرزقهم وإياكم إن قتلهم كان خطئا كبيرا ( الإسراء: 31)

dan jangan kalian membunuh anak-anak kalian karena takut miskin kamilah yang akan memberi rizki kepda mereka dan juga kepada kalian, sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang sangat besar . (Al-Iara’ : 31)

  1. Keutamaan mempunyai banyak anak

عن أبى هريرة قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إن الرجل لترفع درجته فى الجنة. فيقول  : أنى (لي) هذا ؟ فيقال : بااستغفار ولدك لك ( حسن رواه إبن ماجه و إحمد و البخارى في كتابه الأدب المفرد )

Dari Abu hurairah : sesungguhnya Rasulullah Shalallahu’alaihi wsallam bersabda “ sesungguhnya ada seseorang yang diangkat (ditinggikan) derajatnya dijannah “ lalu ia bertanya (terheran-heran) bagaimana aku bisa mendapatkan ini (derajat yang tinggi di syurga) dikatakan kepadanya “ (ini) disebabkan istigfar (permohonan ampun) dari anakmu (kepada Allah) untuk mu.

عن إبى هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : إذا مات الإنسان إنقطع عنه عمله إلا من ثلاثة : إلا من صدقة جارية أو علم ينتفع به أو ولد صالح يدعوله . (رواه  مسلم وغيره )

Dari Abu hurairah : sesungguhnya Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda : apa manusia telah mati, maka putuslah dari semua amalannya kecuali tiga perkara :

  1. Shadaqah jariyah
  2. Ilmu yang diambil manfaatnya
  3. Dan anak shalih yang mendo’akannya.”

Inilah puncak tertnggi dari keutamaan-keutamaan mempunyai ana, yaitu anak yang shalih yang bermanfaat bagi orang tua di dunia dan akhirat.

  1. Anak merupakan fitnah (ujian)

Firman Allah Subhanahu wata’ala

واعلموا أنّما أموالكم وأولدكم فتنه وأنّ الله عنده أجر عظيم (الأنفال

Dan ketahuilah sesungguhnya harta-hjartamu, anak-anakmu adalah fitnah (ujian) dan sesungguhnya Allah disisinyalah ganjaran yang besar (al-an’am :28)

إنّما أموالكم وأولدكم فتنة والله عنده أجر عظيم

hanya saja harta-hartamu dan nak-anakmu fitnah ujian bagimu) dan sesungguhnya Allah di sisinyalah ada ganjaran yang  besar  (Ath-Taghabun : 15)

Anak merupakan fitnah atau ujian bagi setiap orang tua yang dapat membawa orang tua kepada kesenangan dunia dan akhirat, atau membawa mereka kepada kesengsaraan didunia dan akhirat.

  1. Kapankah seorang menjadi manuisa didalam rahim ibunya?

Jawabannya adalah setelah lewat 120 (seratus dua puluh hari), sebagaimana hadits nabi shalallahu`alaihi wasallam :

عن عبدالله قال : حدتنا رسول الله صلى الله عليه وسلم : إنّ أحدكم يجمع خلقه في بطن أمه أربعين يوم , ثم يكون في ذالك علقة مثل ذلك , ثم يكون مضغة مثل ذلك ثم يرسل الملك فينفخ فيه الروح ويؤمر بأربع كلمات بكتب رزقه وأجله وعمله وشقيّ أو سعيد … (رواه البخارى ومسلم)

Artinya “ dari Abdullah (ibn mas’ud) ia berkata : telah menceritakan kepada kami Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam,” sesungguhnya salah seorang dari kamu dikumpulkan penciptaan di perut ibunya selama empat puluh hari kemudian segumpal darah seperti itu, kemudian menjadi segumpal daging, kemudian diutus seorang malaikat lalu ia meniupkan ruh kepadanya, dan diperintahkan untuk mencatat empat kalimat : rizkinya, ajalnya, amalnya dan apakah menjadi orang dcelaka atau bahagia…(HR. BUKHARI DAN MUSLIM)

  1. Anak merupakan pemberian Allah Azza Wa Jalla

Allah ta’ala menciptakan apa-apa yang ia kehendaki dan memberikan kepada siapa yang ia kehendaki, Allah ta’ala berfirman :

لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًاوَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ ٍ,أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا وَيَجْعَلُ مَنْ يَشَاءُ عَقِيمًا إِنَّهُ عَلِيمٌ قَدِيرٌ

“kepunyaan Allah kerajaan langit dan bumi. Ia menciptakan apa-apa yang ia kehendaki. Ia memberikan kepada siapa yang ia kehendaki anak-anak perempuan dan ia memberikan kepada siapa yang ia kehendaki anak-anak laki-laki. Atau (ia memberikan kepada siapa yang ia kehendaki) anak-anak laki-laki dan perempuan. Dan ia jadikan siapa yang ia kehendaki mandul (tidak dapat mempunyai anak). sesungguhnya ia maha mengetahui dan maha berkuasa .( Asy – Syura :49-50)

  1. Haram murka ketika Allah ta’ala memberikan kepadanya anak perempuan

Pada zaman jahiliyah apabila mendengar suara tangis anak perempuan kecil yang disiksa oleh bapaknya untuk dikubur hidup-hidup adalah hal yang lumrah. Karena hal tesebut merupakan kebiasaan orang pada zaman jahiliyyah kerena mereka merasa malu dan terhina dan merupakan ‘aib bagi mereka ketika istri-istri mereka melahirkan anak perempuan. Dan apabila mereaka mendengar berita tentang kelahiran seorang anak perempuan maka wajah mereka langsung memerah, mereka marah dan menyembunyikan dari orang lain sebagaimana yang firman Allah Ta’ala :

وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالأنْثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ

Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. (QS. An-Nahl: 58)

يَتَوَارَى مِنَ الْقَوْمِ مِنْ سُوءِ مَا بُشِّرَ بِهِ أَيُمْسِكُهُ عَلَى هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ أَلا سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ

Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu. (QS. An-Nahl: 59)

Cukuplah seorang tersebut berdosa ketika mendengar kabar gembira dengan kelahiran anak perempuannya, kemudian dia marah atau bermuka masam. Muka yang menunjukkan ketidak ridhaannya kepada pemberian Rabb-nya. Orang tersebut telah melakukan dua dosa: yang pertama: dia membenci dan tidak ridha kepada rizki yang Allah berikan kerpadanya berupa seorang bayi perempuan. Kedua: dia telah mengikuti akhlak dan sifat kaum jahiliyyah yang sangat membenci anak-anak sehingga mereka mengubur hidup-hidup bayi-bayi perempuan dan anak-anak perempuan mereka.

  1. Keutamaan mendidik dan berbuat ihsan kepada anak-anak perempuan

Hadits Rasulullah shalalllahu’alaihi wasallam: bahwasannya aisyah istri nabi shalallahualaihi wasallam berkata: datang kepadaku seoarng perempuan dengan keud anak perempuannya lalu ia meminta sesuatu kepadaku dan aku tidak memmpunyai suatupun juga selain dari sebiji kurma, lalu aku memberikan sebiji kurma tersebut kepadanya dan iapun mengambilnya.

kemudian ia membagi sebuah kurma tersebut kepada kedua anak perempuannya, dan perempuan itu tidak makan sedikitpun juga dari kuram tersebut kemudian dia keluar bersama kedua anak perempuannya lalu masuklah nabi shalallahualaihi wasallam menemuiku, kemudian akau ceritakan kejadian diatas, maka bersabdalah Nabi shalallahualaihi wasallam barang siapa yang diuji dengan sesuatu dari anjak-anak perempuannya, lalu ia berbuat ihsan kepanya niscaya mereka ( anak-anak perempuan yang dididik orang tuanya dengan baik) akan menjadi tabir baginya dari pai neraka. (hadits shahih riwayat Bukhari dan muslim )

hadits kedua:

من كان له ثلاث بنات وصبر عليهن وأطعمهن وسقاهن وكسا هن من جدته (أى غناه) كن له حجابا من النار يوم القيامة (رواه ابن ماجه والبخارى في الأدب مفرد و أحمد من حديث عقبة بن عامر

Artinya: barang siapa yang mempunyai tiga orang anak perempuan lalu ia bwersabar atas mereka, dan memberi makan dan minum, dan pakaian kepada mereaka dari kekayaanya, ciscaya mereka (anak-anak perempuan) menjadi hijab baginya dari api neraka pada hari kiamat. Hadits shahih riwayat ibnu majah no 3669, dan bukhari kitab adabul mufrad no, 76, dan ahmad (4/154) dari hadits uqbah bin aamir.

  1. Bagaimanakah anak itu menjadi laki-laki atau perempuan dan serupa dengan orang tuanya didalam rahim

Allahlah yang telah menciptakan segala sesutu sesuai yang ia kehendaki dan allahlah yang memberikan segala seuatu dan allah yang telah menakdirkan seseorang di beri anak laki-laki atau perempuan,

Firman Allah ta’ala kepunyaan Allah kerajaan langit dan bumi. Ia menciptakan apa-apa yang ia kehendaki. Ia memberikan kepada siapa yang ia kehendaki anak-anak perempuan dan ia memberikan kepada siapa yang ia kehendaki anak-anak laki-laki. Atau (ia memberikan kepada siapa yang ia kehendaki) anak-anak laki-laki dan perempuan. Dan ia jadikan siapa yang ia kehendaki mandul (tidak dapat mempunyai anak). sesungguhnya ia maha mengetahui dan maha berkuasa ( Asy – Syura :49-50)

dan allah juga yang telah membentuk atau menyerupakan kamu didalam rahim dan itu semua sesuai dengan kehendak-Nya. Allah ta’ala berfirman:

هُوَ الَّذِي يُصَوِّرُكُمْ فِي الأرْحَامِ كَيْفَ يَشَاءُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Ali Imran: 6)

Adapun sebab kesamaan bentuk rupa antara anak dengan bapak atau ibunya, ialah sebagaimana sabda Nabi Shalallahu’alaihi wasallam:

وامااالشبه في الولد فإن الرجل إذا غشي المرأة فسبقها ماؤه كان الشبه له وإذا سبق ماؤها كان شبه لها (رواه البخارى من حديث طويل)

Adapun kesamaan rupa pada anak sesungguhnya seorang laki-laki apabila menmyetubuhi istrinya, lalu air maninya keluar, mendahului air mani istrinya niscaya anak akan serupa dengannya, dan apabila mani istrinya keluar mendahului suaminya niscaya anak akan serupa dengannya. (hadits shahih riwayat bukhari 4/102-103) dari jalan anas bin malikcdalam hadis yang panjang tentang masuk islamnya Abdullah bin sallam)

Sabda nabi shalallahu ‘alaihi wasallam :

أي نطفتين سبقت إلى الرحيم غلبت على الشبه, (رواه أحمد من حديث أم سلمة)

Artinya: manasja diantara dua nuthfah  (mani laki-laki dan prempuan ) yang lebih dahulu masuk kedalam rahim, kesamaan ada padanya, (hadits shahih riwayat Ahmad 6/308-309 dari jalan ummu salamah)

Kesimpulan: pertama:apabila mani laki-laki mengalahkan mani perempuan dan lebih dahulu keluarnya, maka jadilah anak laki-laki yang serupa dengan bapaknya. Kedua: dan demikian sebaliknya, ketiga: dan apabila mani laki-laki mengalahkan perempuan sedangkan mani perempuan keluar lebih dahulu maka jadilah anak laki-laki yang serupa dengan ibunya. Keempat: demikian sebaliknya. Kelima: dan apabila mani laki-laki mengaklahkan mani perempuan sedangkan keluarnya bersamman maka jadilah anak laki-laki akan tetapi tidak khusus serupa dengan bapaknya atau ibunya, atau barang kali anak akan mirip ibu dan bapak. Dan demikan juga sebaliknya. Walllahu a’lam.

KETIKA ANAK ITU DILAHIRKAN

  1. Setiap anak dilahirkan atas dasar islam

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, (QS. Ar-ruum : 30)

Al hafidz ibnu hajar mengatakan bahwa pendapat yang paling masyhur tentang arti fitrah adalah al-slam. Al-imam ibnu qayyim meberikan kesimpulan “bahwa kaum salaf tidak memahami lafadz fitrah kecuali Al-Islam (fathul baari no 1385)

  1. Tasmiyatul maulud (memberi nama kepada anak)

Hakikat tasmiyah ialah untuk mengenal terhadap sesuatu yang dinamakan. Dalam masalah pemberian nama kepada anak islam telah menetapkan beberapa peraturan yang berbeda dengan kebiasaan jahiliyyah. Dan islam menganjurkan untuk memberikan nama anak dengan nama yang baik, diantara nama-nama yang disukai Allah dan rasulnya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

عن بن عمر قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إن أحب أسمائكم إلى الله عبد الله و عبد الرحم(ن رواه مسلم)

Artinya dari ibnu umar  dia berkata telah bersabda rasulullah shalallahu’alaihi wasallam sesungguh nya nama-nama kamu yang paling dicintai allah adalah abdullah dan abdurrahman ( HR, muslim)

Dan setelah itu semua yang telah disebutkan ditas maka kewajiban orang tua adalah mendidik anaknya dengan pendidikan yang baik agar anak tersebut manjadi anak yang bermanfaat didunia dan akhirat. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca amiin.

Referensi:

Diringkas dari buku yang berjudul MENANTI BUAH HATI DAN HADIAYAH UNTUK YANG DINANTI, KARYA abduk hakim bin amir abdat. Penerbit pustaka muawiyyah bin abi sufyanmjakarta

Diringkas Oleh: Ali Shodikin

Baca juga artikel berikut:

HAKEKAT DUNIA YANG FANA

BULAN MUHARRAM DAN KEUTAMAAN BERPUASA DI DALAMNYA

 

Be the first to comment

Ajukan Pertanyaan atau Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.