Dalam hidup ini, setiap insan pasti berhubungan dengan orang lain. Ia hidup di sekeliling tetangga kanan dan kiri ,muka dan belakangnya ,dengan berbagai macan corak ragam, tingkah laku dan latar belakangnya.ada yang muslim,dan barang kali ada yang non muslim.ada yang multazim(menetapi syari’at islam ), ada pula yang fasik dan ada pula yang terpelajar dan ada pula yang awam.Rasulullah telah mengingatkan kepada kita pentingnya menjaga hak-hak tetangga ini.tetangga memiliki kedudukan yang agung dalam kehidupan beliau. Beliau bersabda :”malaikat jibril senantiasa mewasiatkan agar aku berbuat baik kepada tetangga ini.sehingga aku mengira ia (jibril) akan memberi hak waris (bagi mereka).” (HR Ahmad, dll)
Dan juga beliau mewasiatkan :
Tidak akan masuk surga, seseorang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatan.
Dengan akhlak seperti ini, Rasulullah telah berhasil menguasai hati,perasaan dan pikiran manusia. sehingga, dalam bermu’amalah kepada manusia, kita harus menghadapkan ahklak yang terpuji.demikian pula dalam bermu’amalah dengan manusia, seharusnya bersikap sopan dan santun,memili kata yang menyejukan hati. Allah berkata lemah lembut kepada oarng yang paling keras kekafirannya, yaitu firaun;
فقولا له قولا لينا لعله يتذكر أو يخشى
maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut”.(QS.Thaha/20:44).
“Janganlah engkau mengangap remeh suatu kebaikan, walaupun sekedar bermanis muka ketika engkau bertemu dengan saudaramu “.
Begitu pula, seharusnya menghindari sikap keras dalam bermu’amalah dan kata-kata kasar dalam berbicara. Allah berfirman:
فبما رحمة من الله لنت لهم ولو كنت فظا غليظ القلب لانفضوا من حولك فاعف عنهم واستغفر لهم وشاورهم في الأمر فإذا عزمت فتوكل على الله إن الله يحب المتوكلين
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.(QS.Ali Imran/3:159).
Oleh karna itu, sikap kasar dan berlagak dalam berbicara merupakan perkara yang di benci oleh nabi.
Apalagi menghadapi kebanyakan orang,kita harus banyak bersabar .jika menolak perbuatan mereka yang kasar, lakukanlah dengan cara yang baik, Allah berfirman:
ولا تستوي الحسنة ولا السيئة ادفع بالتي هي أحسن فإذا الذي بينك وبينه عداوة كأنه ولي حميم
وما يلقاها إلا الذين صبروا وما يلقاها إلا ذو حظ عظيم
Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.(QS.Fushshilat/41:34-35).
Rasulullah bukanlah seorang yang keji,dan (ia) tidak suka berkata keji.beliau bukan seorang yang suka berteriak-teriak di pasar dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Bahkan sebaliknya, beliau suka memaafkan dan merelakan .(HR Ahmad). Siapa saja yang mengharapkannya, pasti tidak akan kecewa. Dan siapa saja yang yang memenuhi undangannya, pasti akan senantiasa puas. Beliau meninggalkan tiga perkara,(yaitu) riya, berbangga-bangga diri, dan dari yang tidak yang bermanfaat. Dan beliau menghindarkan diri dari manusia karena tiga perkara (yaitu): beliau tidak suka mencela atau memaki orang lain, dan beliau tidak suka mencari-cari aib orang lain, dan beliau hanya berbicara untuk suatu maslahat yang bernilai pahala. Jika berbicara, pembicaraan beliau membuat taman duduknya bertengun, seakan akan kepala mereka dihinggapi burung. Jika beliau diam, barulah mereka berbicara. Mereka tidak pernah membantah sabda beliau. Bila ada yang berbicara dihadapan beliau, mereka diam memperhatikannya sampai ia selesai bicara. Pembicaraan mereka di sisi beliau hanyalah pembicaraan yang bermanfaat saja. Beliau tertawa bila mereka tertawa. Beliau takjub,bila mereka takjub, dan beliau bersabar menghadapi orang asing yang kasar ketika berbicara atau ketika bertanya sesuatu kepada beliau, sehingga para sahabat selalu mengharapkan kedatangan orang asing seperti itu, guna mengambil manfaat. Beliau bersabda, “Beliau tidak mau menerima pujian orang kecuali menurut yang selayaknya. Beliau juga tidak mau memutuskan pembicaraan seseorang, Kecuali orang itu melanggar batas. Beliau segera memberhentikan pembicaraan tersebut dengan melarangnya, atau berdiri meninggalkan majelis. (HR at Tirmidzi).
Tak hilang dari ingatan kita, yaitu kisah seorang Arab badui yang buang air kecil di dalam masjid, Rasulullah berkata kepada nya :”Sesunggunya masjid ini bukan untuk kencing atau membuang kotoran lainnya. Sesunggunya masjid ini untuk dzikrullah dan bacaan Al-Quran.”
Rasulullah berkata kepada para sahabat: ”Biarkanlah dia dan siramlah kencingnya dengan seember air . Sesungguhnya kamu di utus untuk memudahkan, bukan untuk menyusahkan.”
Saking gembiranya para Arab badui itu, sehingga ia berdoa: Ya Allah ampunilah aku dan Muhammad, dan jangan ampuni selain kami berdua.”
Sikap-sikap seperti ini yang di terangkan dalam bermu’amalah di antara sesama manusia. Dan Rasulullah telah mencontohkan kepada kita. Demikian para ulama, mereka adalah pewaris nabi. Mereka pula telah mencontohkan sikap-sikap seperti ini dalam bermu’amalah kepada sesama manusia.Tidak bersikap mentang –mentang dan semau gue.
Pada suatu hari, saat sedang merekam program ‘Ala Darb pada waktu dhuha. Tiba-tiba pintu di ketuk oleh orang pipa air. Maka beliau menbiri syarat kepada ku agar menghentikan rekaman. Lalu beliau mempersilakan tukang pipa tersebut masuk. Kemudian beliau mendatangi ku sambil tersenyum dan berkata : ”Maaf ya Abu Khalid, kami memotong waktu anda setengah jam untuk memperbaki pipa air yang ada di halaman.”
Kukatakan : ”Tidak mengapa ya syaikh, ”kemudian tukang pipa itu memulai pekerjaannya memperbaiki pipa,dan syaikh membantunya untuk memegang beberapa perkakas tukang pipa tersebut hingga ia selesai memperbaikinya.
Untuk memanfaatkan waktu senggang tersebut aku membaca kembali soal-soal yang akan di Tanya ke pada syaikh. Setelah tukang pipa itu selesai memperbaiki pipa air , ia pun keluar . Lalu syaikh mendatangiku sambil tersenyum.
Kisah yang lain yaitu ,Ketika rekaman sedang berlangsung lebih kurang jam sepuluh pagi ,tiba-tiba ada dua orang yang mengetuk pintu, lalu syaikh membuka pintu dan memberi salam. Beliau melihat,bahwa nampaknya orang ini datangnya dari jauh, kemudian beliau mempersilahkan untuk masuk dan mengabarkan kepada mereka, bahwa beliau sedang merekam untuk acara radio. Kemudian beliau menyalakan keperluan mereka.
Salah seorang mereka berkata: ”Kami datang dari salah satu kota di Negara ini yang akan menyalahkan tentang masalah perceraian.”Karena salah seorang dari mereka telah menceraikan istrinya dan ingin rujuk. Mereka juga membawah surat dari pengantar dari perwakilan dakwah yang ada di kota mereka yang ditujukan kepada syaikh , dan didalamnya terdapat keterangan yang rinci tentang duduk permasalahannya.
Setelah beliau menanyakan beberapa permasalahannya tentang perceraianya tersebut, beliaa menuliskan jawaban permasalahan ini kepada kantor dakwah dan irsyad yang ada di kota mereka.Orang tersebut kelihatannya mempunyai beberapa kekurangan dalam melaksanakan syari’at. Ia memakai baju dan melebihi mata kaki,dan hal ini lain dalam menyalakan syar’i . Adapun temannya kelihatannya seorang yang taat.
Satu jam lamanya syaikh melayani keperluan orang ini. Setelah beliau selesai memberi fatwa kepada orang ini, syaikh mengingatkannya agar memperbaiki pakaiannya,dan memberi nasihat agar mereka berusaha melakukan amalan-amalan kebaikan, serta hal-hal yang dilarang oleh syar’i. Kemudian syaikh pergi kedalam untuk menghidangkan teh, kopi dan kurma. Kami duduk bersama beliau sambil menikmati teh dan kopi tersebut.Di tengah pembicaraan kami, orang yang mempunyai permasalahan tersebut berkata: ”Ya Fadhilatusy-Syaikh .Aku banyak mempunyai kekurangan dalam menjalankan syari’at.Namun setelah anda menasehatiku , melepaskan dari kesulitan yang menimpaku ,dan setelah aku rujuk istriku ,aku berjanji kepada Allah kemudian kepada mu ,untuk istiqomah dan melakukan amal kebaikan serta menaati Rabb-ku.
Mendengar hal itu ,syaikh merasa gembira dan wahanya berbinar-binar. Kemudian kedua orang itu pamit dan mencium kening syaikh serta berdoa untuk beliau .Kemudian,sekitar pukul setengah dua belas kami meneserkan rekaman . Kisah kisah ini masih segar di ingatanku .Kami tugaskan bagi yang tukang merekam .Ketika kami merekam beberapa pertemuan untuk program siaran nurun Ala Darb, pada sat terdengar suara pekerja bangunan yang sedang bekerja di dekat rumahnya ,yaitu rumah tetangga beliau .Kelihatannya beliau sedabg membenarkan suatu dari mesin ,dan suara tersebut masuk dalam rekaman.
Semoga Allah merahmati beliau dengan rahmat yang luas. Walaupun bagaimanapun keadaan saudara kita masih sesama muslim yang awam itu, mereka ibarat tambang emas dan perak. Jikalau Allah membuka hati mereka untuk menerima kebenaran, maka akan menjadi asset yang berguna bagi islam. Bahkan kadang kala, mereka rela berkorban demi membela agama ini. Setiap orang pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan. Tidak ada manusia yang sempurna. Nabi telah mengingatkan, semua anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang salah adalah yang cepat-cepat bertaubat. Ini merupakan asas yang paling agung. Rasulullah telah meletakan asas tersebut dalam bermu’amalah tehadap manusia. Jika kita membangun hubungan mu’amalah kita dan sikap kita terhadap manusia atas dasar akhlak yang terpuji,niscaya kita melihat sambutan yang hangat dari mereka.
REFERENSI: Majalah As-Sunnah Edisi 11/ x/ 1428H/ 2007 M, Hal:40-45.
JUDUL :SALAFIYYAH DARI DEKAT
Penulis USTADZ :Abu Ihsan al-Atsar
Ditulis ulang oleh: LIA MAULANA
Leave a Reply