Hakekat dunia yang fana, manusia yang mengamati dirinya dan orang-orang sekitarnya , akan mengetahui dengan pasti dan yakin tentang berbagai kekuasan Allah. Dia juga akan memahami bahwa kehidupanya didunia ini melewati fase-fase yang pasti dia lewati, tidak bisa dihindari. Sebelumya dia tidak ada, kemudian lahir kedunia sebagai bayi, lalu menjadi anakkecil , muda, dewasa, tua, dan akhirnya ajal menyemputnya, jika dia berumur panjang.
KEMATIAN PASTI AKAN DATANG
Bagaimanapun manusia berysaha lari dai kematian itu akan menjemputnya dimanapun dia berada. Walaupun dia berada didalam gedung dan benteng yang tinggi dan kokoh.
Allah berfirman:
اينما تكونوا يدرككم الموت ولو كنتم فبروج مشيدة
Artinya : dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu didalam benteng yang tinggi lagi kokoh. (QS An-nisa/4:78)
Imam ibnu katsir berkata, maksudnya adalah semua orang akan mati, tidaka ada pilihan tiada sesuatupun yang akan bisa menyelamatkanya dari kematian, sama saja apakah orang itu ikut berjihad ataupun tidak ikut. Karna sesungguhnya manusia memiliki ajal yang telah ditetapkan dan waktu yang telah dibgikan. Sebagaimana khalid bin walid berkata ketika kematian menyemputnya di atas tempat tidur, sesungguhnya aku telah mengikuti sekian peperangan, tidaka ada satu anggota badanku keculia terdapat luka bekas tikaman tombak atau lemparan anak panah. Namun sekarang aku akan mati di atas tempat tidurku, sedangkan mata para pengecut tidak bisa tidur, (tafsir ibnu katsir, 2/360)
Juga firman Allah dalam surah Al-Jumuah ayat 8 yang artinya “ Katakanlah sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemuikamu kemudian kamu akan dikembalikan kepada Allah, yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
DUNIA INI FANA
Hakekatnya dunia ini fana, bersifat sementara Allah. Mengingatkan semua manusia tentang hal ini dengan banyak ayat al-quran antara lain firman Allah :
اعلموا انما الحيوة ادنيا لعب ولهم وزينة وتفاخربينكم وتكاثر في الاموال والاولاد كمثل غيث اعجب الكفار نباته ثم يهيج فتراه مصفرا ثم يكون حطاما وفي الأخرة عذاب شديد ومغفرة من الله ورضون وما الحيوة الدنيا الا متاع الغرور
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan, dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah megah anatara kamu serta berbanga-bangga tentang banyaknya harta dan anak. Seperti petani yang tanam-tanamanya mengagumkan para petani kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan diakherat nanti ada azab yang keras dan ampun dari Allah serta keridhoanya. Dan kehidupan dunia ini tidak alain hanyalah kesenangan yang menipu. (QS Al-hadid/57:20)
Imam al-alusi berkata: setelah Allah menjelaskan kedaan dua kelompok manusia (Yaitu orang-orang yang beriman dan orang-orang yang kafir pada ayat ke 19 pen), Allah menjelaskankeadaan kehidupan yang disenangi oleh kelompok ke-dua (orang orang kafir), dan di isyaratkan bahwa kehidupan dunia itu termasuk perkara perkara remeh yang tidak akan terlalu di inginkan oleh orang orang yang berakal apalagi meresa tentram denganya. Dunia itu permainan yang tidak ada hasilnya keculi capai, dan suatu yang melalaikan, melalaikan manusia dari perkara yang bermanfaat dan penting baginya, perhiasan tidak akan menghasilkan kemulian yang hakiki, seperti pakayan-pakanyan yang indah dan kendaran yang bagus serta rumah rumah yang tinggi, dan bermegah megah antara kamu dengan nasab dan tulang tulang yng telah lapuk serta berbangga banggan tentang banyaknya anak, dengan jumlah dan persiapan.
Kemudian Allah menjelaskan bersamaan dengan itu, dunia itu cepat binasa dan segera hancur : seperti hujan yang tanamanya megangumkan para petani, demikian juga perhiasan dunia yang sangat mengagumkan orang-orang kafir. Adapun seorang yang beriman jika melihat prerkara yang mengagumkan maka pikiran akan melayang kepada kekuasan penciptanya Allah, sehingga dia menjadi kagum atas kekuasaan Allah. Sedangkan orang kafir, pkikiranya tidak melampaui apa yang dia lihat, sedingga warna warni dunia membuatkanya tengelam dalam kekaguman. Kemudian tanaman itu menjadi kering, bergerak menjuju akhirnya, yaitu kering bergerak setelah warnaya yang hijau dan keindahanya. Da kamu lihat warnanya kuning yang sebelumya kamu melihat indah dan elok, kemudian menjadi hancur, remuk karna kering.
Dalam ayat ini kehidupan manusia yang bertahun tahun itu digambarkan dengan masa satu tumbuhan yang tumbuh dengan sebab hujan, lalu hancur dan hilang kurang dari satu tahun. Ini mengngisyaratkan betapa cepat kebinasan itu datang dan betapa dekatnya kehancuran. Setelah Allah menjelaskan urusan dunia yang rendahitu supaya manusia meremehkanya dan tidak tengelam dalam urusan dunia semata, Allah menjelaskan ke agungan urusan akherat, mengangumkan kelezatan dan kepedihan diakhirat tujuannya adalah memndorong manusia meraih kenikmatanya ayang abadi dan memperingatkan dari siksa yang pedih.
Allah berfirman, dan diakherat nanti ada azab yang keras, Allah menyebutkan siksa terlebih dahulu karna ini sebagai akibat perilaku orang tengelam dalam gemerlapnya kehidupan dunia yang telah dijelaskan (diatas lalu berfirman Allah-red), dan ampunan dari Allah dan keridhaanya ; demikian jugapenyebutanya siksa yang pedih tampa menebutkan siksa itu dari Allah menunjukan bahwa rahmat Allah itu mendominasi dan bahwa tujuan yang utama adalah kebaikan.
Dan kehidupan dunia ini adalah kesenangan yang menipu yaitu bagi orang yang mersa tentram dengan dunia dan tidak menjadikan kehidupan dunia ini sebagai sarana untuk kebaikan akherat dan alat untuk meraih kenikmatanya. Diriwayatkan bahwa said bin jubair mengatakan, dunia itu adalah kesenangan yang menipu, jika dunia melalaikanmu dari mencari akherat. Namun jika dunia itu mengajak mu untuk mencari ridho Allah dan mencari kebaikan akherat, maka dunia itu sebaik-baik kesennagan dan sarana. (diringkas dari tafsir ruhrur ma’ani, 20/335)
KEUTAMAN AKHERAT DARI DUNIA
Nabi sering menyebutkan bahwa kenikmatan dan keutaman diakherat itu sangat besar dibandingkan kesenangan di dunia. di antaranya hadist yang artinya dari abdullah bin masud dia berkata: rosulullah bersabda, aku benar-benar mengetahui seorang penduduk neraka yang paling akhir keluar darinya dan seorang penduduk surga yang paling akhir masuk ke surga. Yaitu seseorang yang keluar dari neraka dalam keadaan merangkak, lalu Allah berkata padanya, pergilah kamu ! masuk kedalam surga!.
Nabi bersabda: lalu dia mendatangai surga, namun dikhayalkan kepadanya bahwa surga telah penuh. Allah berkata kepadanya, pergilah kamu masuklah kedalam surga.
Nabi berabda, lalu dia mendatangi surga, namun di kahayalkan padanya bahwa surga telah penuh. Maka dia kembali lalu berkata, wahai rabbku! Aku mendapati surga telah penuh
Allah berkata lagipadanya pergilah masukkalah kedalam surga ! sesungguhnya engkau memiliki semisal dunia dan sepuluhkalinya, atau engkau memiliki 10 kali dunia.
Nabi bersabda: laki laki itu berkata, apakah engkau memperolok olok aku (atau engkau mempertawakan aku) padahal engkau adalah raja? Abdullah bin masud berkata, aku melihat rosulullah sampai nampak gigi gerahamnya dan dikatakan bahwa orang itu adalah penduduk surga yang paling rendah derajatnya. (HR Muslim, no. 308/186)
BERLOMBA DALAM KEBAIKAN
Jika manusia telah mengetahui hakekatnya dunia yang fana ini , maka selayaknya dia selalu waspada. Jangan sampai ia tergoda kenikmatan dunia yang sementara, kemudian melalaykan akherat yang sangat berharga. Sepantasnya manusia berlomba melakukan ketaatan ketaatan dan meninggalkan kemaksiatan untuk meraih kebaikan akherat. Allah berfirman yang artinya : berlomba lombalahkamu kepda mendapatkan ampunan dari tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang orang yang beriman kepda Allah dan rosul rusulnya. Itulah karunia Allah, diberikanya kepada siapa yang dikehendakinya dan Allah mempunyai karunia yang besar. (QS Al-hadid/57:21)
REFERENSI :
REFENSI : MAJALAH AS-SUNNAH, DISUSUN OLEH: USTADZ ISMAIL MUSLIM AL-ATSARI
DIRINGKAS OLEH : LATIFAH SANIA KIRANI
KELAS : IMAH 2
Baca juga artikel berikut :
Pesan pesan generasi salaf kepada para pemuda
Leave a Reply