Kesalahan Dalam Adzan Dan Iqamat

kesalahan dalam adzan dan iqamat

Kesalahan Dalam Adzan Dan Iqamat – Segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam senantiasa terlimpah atas Rasulullah beserta keluarga, para sahabat, dan siapa saja yang meniti jalannya hingga hari Pembalasan.

Ini adalah bagian ketiga dari serial al-Kalimat an-Nafi’ah fi al-Akhtha’ asy-Sya’iah, dengan judul:80 Kesalahan Dalam Adzan dan Iqamah. Di dalamnya saya membicarakan tentang kesalahan-kesalahan yang biasa dilakukan oleh muadzin atau orang yang mendengarkannya. Dan sebagian ulama telah mengisyarakatkan hal itu.

Kesalahan-kesalahan dalam Adzan dan Iqamah

  1.  MENERUSKAN JUAL BELI DAN PEKERJAAN SETELAH ADZAN

Sebagian orang mendengar adzan dalam keadaan sibuk dengan jual beli atau pekerjaan. Ia tetap dalam pekerjaannya dan tidak memenuhi seruan adzan serta menunaikan shalat. Ini kesalahan yang nista. Tetapi semestinya ia meninggalkan segala kesibukan dunia, dan memenuhi seruan Allah yang menguasai dunia dan akhirat.

Dia Subhanahu Wata’ala berfirman,

[يأيّها الّذين ءامنواْ إذا نودى للصّلاة من يوم الجمعة فآسعوا إلى ذكر الله وذرواْ آلبيع ذلكم خير لّكم إن كنتم تعلمون (9)]

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada Hari Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Qs. Al-Jumu’ah: 9).

Sebagian ulama menganalogikan shalat-shalat lainnya dengan Shalat Jum’at.

Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,

من سمع النّداء فلم يأته فلا صلاة له إلاّ من عذر.

Artinya: “Barangsiapa mendengar seruan adzan lalu tidak mendatangi seruan itu, maka tiada shalat baginya kecuali karena udzur .” (HR. Ibnu Majah)

Jika anda mendengar seruan adzan: Allahu Akbar Allahu Akbar, maka lepaskan kedua tangan anda dari berbagai kesibukan dunia yang rendah lagi hina, guna menyiapkan diri anda untuk berdiri di hadapan Rabb para makhluk.

Tinggalkan yang kecil untuk berdiri di hadapan Yang Maha besar.

Allah Mahabesar dibandingkan harta yang menyibukkan anda

Allah Mahabesar dibandingkan pekerjaan yang melalaikan anda

Allah Mahabesar dibandingkan sawah ladang yang menyibukan anda

Allah Mahabesar dibandingkan bisnis yang menyibukan anda

Allah Mahabesar dibandingkan segala sesuatu.

Ketahuilah bahwa jika anda mempersiapkan diri, membersihkan hati, dan berdiri di hadapan Allah dengan baik, maka Allah memudahkan kepada anda berdiri di hadapan Allah pada Hari Kiamat, hari yang sangat mencekam.

– Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, ibu dan bapaknya.

– Pada hari ketika harta dan anak-anak tidak lagi bermanfaat.

– Hari ketika langit pecah belah mengeluarkan kabut dan diturunkan malaikat bergelombang-gelombang.

– Pada hari ketika anda melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya.

– Pada hari ketika bumi digantikan dengan bumi yang lain, dan demikian pula langit.

– Pada hari (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.

– Pada hari ketika mereka keluar (dari kubur), tida suatu pun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah.

– Pada hari ketika manusia teringat akan apa yang telah di kerjakannya.

– Pada hari ketika seseorang tidak berdaya sedikit pun untuk mendorong orang lain.

– Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran.

Hari Kiamat sekiranya kau tahu kedahsyatannya

Niscaya kau menyingkir dari keluarga dan tanah air

Hari di mana orang-orang bermuka masam penuh kesulitan

Keburukkannya merata pada semua makhluk lagi besar perkaranya

Pada hari ketika langit pecah karena kedahsyatannya

Dan para remaja rambutnya beruban karenanya

  • PENDAPAT YANG MENGATAKAN BAHWA ADZAN ADALAH SUNNAH. BUKAN FARDHU

Sebagian orang menyangka bahwa adzan adalah sunnah, tidak berdosa penduduk suatu negeri bila meninggalkannya.

Ini salah.

Yang benar bahwa adzan adalah fardhu kifayah, bila tiada seorang pun yang menjalankannya di suatu negeri maka mereka berdosa semuanya.

Karena itu, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan dalam al-Fatawa, 22/65, “Barangsiapa menyangka bahwa adzan adalah sunnah, tidak berdosa dan sanksi atas orang yang meninggalkannya, maka pendapat ini salah.”

Menurut penulis, hal itu didukung oleh hadits riwayat Ahmad, Abu Daud dan an-Nasa’I dari Abu ad-Darda’. ia mengatakan, “Aku mendengar RasulullahShallallahu Alaihi Wasallam  bersabda:

ما من ثلاثة في قرية لا يؤذّنون ولا تقام فيهم الصّلاة إلاّ استحوذ عليهم الشيطان فعليك بالجماعة فإنّما يأكل الذّئب من الغنم القاصية.

Artinya: “Tidaklah tiga orang berada di suatu kampung di mana mereka tidak mengumandangkan adzan dan tidak pula shalat didirikan di tengah-tengah mereka, melainkan setan telah menguasai mereka. Oleh karena itu, tetaplah kamu dalam jannah, karena srigala hanya makan kambing yang jauh (dari kawannya).” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Nasa’i, dll)

  • MEMBACA AL-QUR’AN DENGAN PENGERAS SUARA SEBELUM SHUBUH

Sebagian muadzin semoga Allah memberi hidayah kepada mereka membaca al-Qur’an lewat pengeras suara sebelum Shubuh di masjid. Mereka melakukan sejumlah kesalahan:

  1. Mereka mengada-adakan sesuatu yang belum pernah ada pada masa Rasulullah, padahal beliau mengatakan,

كلّ محدثة بدعة وكلّ بدعة ضلالة وكلّ ضلالة ف النّار.

Artinya: “Setiap yang diada-adakan adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya di neraka.” (Muttafaqun Alaih)

  • Mengacaukan orang-orang yang yang bertahajjud atau orang-orang yang melaksanakan qiyamul lail. Akibatnya, bacaan Qur’an mereka bercampur aduk, serta tasbih dan do’a mereka menjadi simpang siur karena pengeras suara tersebut.
  • Mengganggu orang yang sedang sakit dan anak-anak yang tidak diwajibkan mengikuti shalat berjamaah.

Jika mereka mengatakan, kami hanya membangunkan orang-orang untuk shalat.

Kita katakan, tidak semestinya kalian membangunkan mereka dengan sesuatu yang tidak disyariatkan.

Jika mereka mengatakan, apakah al-Qur’an tidak disyariatkan?

Kita jawab, al-Qur’an disyariatkan dan membacanya dianjurkan, tetapi caranya yang demikian tidak disyariatkan. Karena Nabi tidak pernah memerintahkan kepada Bilal agar naik ke atas masjid sebelum Shubuh dan membaca al-Qur’an dengan suara keras, seperti suaranya saat mengumandangkan adzan.

Jadi, jelas, ini adalah perbuatan mengada-ada dan bid’ah.

Jika mereka mengatakan, lalu bagaimana kita membangunkan orang-orang yang sedang tidur?

Kita jawab, bangunkan mereka dengan perkara yang disyariatkan saja.

Jika mereka bertanya, apakah itu?

Kita jawab, adzan Fajar awal kemudian kedua.

Inilah yang dari Nabi.

وخير الهدي هدي محمّد.

“ Dan sebaik-baik petunjuk ialah petunjuk Muhammad.”

Segala kebaikan terletak dalam mengikuti salaf

Dan segala keburukan terletak dalam mengikuti siapa yang menyelisihinya

Jika mereka bertanya, apa yang kita katakan tentang Firman Allah Ta’ala,

[وقرءان آلفجر إنّ قرءان آلفجر كان مشهودا (78)]

Artinya: “Dan (dirikanlah Shalat) Shubuh. Sesungguhnya shalat shubuh itu di saksikan (oleh malaikat).” (Qs. Al-Isra’: 78)

Kita jawab, yang dimaksud dengan Qur’an al-fajr ialah al-Qur’an yang dibaca Imam dalam Shalat Shubuh, yang disaksikan para malaikat malam dan para malaikat siang.

Menurut Ibnu Katsir rahimahullah, وقرآن الفجر, artinya Shalat Fajr (shubuh).

Menurut Al-Qurthubi rahimahullah, وقرآن الفجر ialah shalat subuh.

Kemudian al-Qurthubi mengatakan, “Amalan ahli Madinah telah mengukuhkan atas dianjurkannya memanjangkan bacaan dalam Shalat Subuh, menurut kadar yang tidak membahayakan (atau memberatkan) jamaah yang berada di belakang imam.”

Kemudian dia melanjutkan, “Dan lafazh, ‘ wa qur’an al-fajr’ sebagai dalil bahwasanya shalat tidak sah kecuali dengan qira’ah (membaca al-Quran), karena Allah menyebut dengan shalat Qur’an.”

  • Senandung Puji-Pujian Sebelum Adzan Subuh

Di antara bid’ah mungkar yang dilakukan sebagian muadzin di negeri Mesir dan Syam, ialah melantunkan kasidah, puji-pujian dan syair-syair menjelang adzan Subuh lewat pengeras suara. Mereka menyebutnya sebagai Tausyikh. Sedang dibulan Ramadhan, disepuluh hari terakhir, mereka menyebutnya dengan Taukhisy (perpisahan). karena mereka mengatakan didalamnya, “Allah tidak meninggalkanmu, wahai Ramadhan, Allah tidak meninggalkanmu, wahai bulan puasa … dan sejenisnya.”

Semua itu termasuk bid’ah yang diada-adakan yang wajib dilenyapkan, dan mengembalikan umat manusia kepada sunnah yang bersih dan tidak tercemar oleh suatu noda dan kejernihannya tidak dikeruhkan oleh bid’ah.

Imam Malik raimahullah pernah ditanya tentang melantunkan doa-doa ditempat peribadatan, sebagaimana yang dilakukan para muadzin hari ini ketika berdoa menjelang Shubuh.

Beliau menjawab, “Itu adalah bid’ah yang digabungkan kepada bid’ah lainnya. Karena berdoa ditempat peribadatan adalah bid’ah, dan menyenandungkan syair dan kasidah adalah bid’ah yang lainnya. Sebab, semua itu tidak ada masa salaf yang dijadikan sebagai panutan.”

Ibnu al-Jauzi rahimahullah mengatakan, “Salah satu tipuan iblis terhadap sebagian muadzin bahwa mereka mencampur aduk adzan Fajar dengan dzikir, tasbih dan nasihat. Mereka meletakkan adzan ditengah-tengah sehingga bercampur aduk. Para ulama memakruhkan segala sesuatu yang digabungkan kepada adzan. Kami melihat orang yang banyak melakukan qiyamul lail diatas menara, lalu ia memberi nasihat dan peringatan. Diantara mereka ada yang membaca beberapa surat al-Quran dengan suara keras, sehingga mengganggu orang-orang tidur (seperti orang sakit dan anak-anak) dan mengganggu bacaan orang-orang yang bertahajjud. Semua itu merupakan kemungkaran.

Kita sudah sampai akhir pembahasan. Aku memohon kepada Allah Yang Maha Pemurah agar mengampuni berbagai dosa dan kesalahanku, menutup usiaku dan para pembaca dengan keshalihan, serta memasukkan kita semua dalam surga yang tertinggi, berkat nikmat dan kemurahanNya.

Mahasuci Engkau ya Allah dan segala pui untukMu. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepadaMu.

REFERENSI:

Di Ringkas oleh : Yasmin Yuni Azrah

Sumber : 474 Kesalahan Umum dalam Aqidah dan Ibadah Beserta Koreksinya, penulis Syaikh Wahid Abdussalam Bali

BACA JUGA :

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.