Penghalang-Penghalang Datangnya Keberkahan – Telah berlalu pada pembahasan sebelumnya bahwasanya takwa adalah sebagai sebab terbesar yang dapat mendatangkan keberkahan, demikian halnya dengan, maksiat memiliki dampak yang sangat besar dalam menghancurkan keberkahan dan menghilangkannya.
- Maksiat dan dosa
Yang dimaksud dengan ‘’kerusakan‘’ adalah perbuatan dosa dan penyebab-penyebabnya, sedangkan lanjutan ayat yang artinya ‘agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, ’inilah keadaan kita saat ini dimana Allah hanya merasakan kepada kita sedikit dari azab-Nya; karena perbuatan dosa-dosa kita. sekiranya ditimpakan seluruh akibat dari dosa- dosa yang telah kita perbuat, niscaya tidak ada seekor binatang pun yang dibiarkan hidup di muka bumi ini.
Sesungguhnya maksiat kepada Allah adalah sebagai sebab hancurnya keberkahan ajal dan rezeki; karena setan beserta komplotannya senantiasa bersemangat memperdaya manusia hingga menghancurkan keberkahan. Oleh karenanya, agama ini8 mensyariatkan untuk menyebut nama Allah tatkala hendak makan, minum, memakai pakaian, dan mengendarai kendaraan seta jima’; karena dengan menyebut nama Allah itu terdapat keberkahan, dengan menyebut nama-Nya dapat mengusir setan sehingga dapat menghasilkan keberkahan yang tidak dapat terbantahkan. Segala sesuatu yang dilakukan bukan karena Allah maka keberkahannya akan tercabut, karena yang dapat memberikan keberkahannya hanyalah Allah dan keberkahan hanyalah di dapatkan dari-Nya, semua yang disandarkan kepada-Nya adalah penuh keberkahan seperti perkataan-Nya, utusan-Nya, hamba yang beriman, yang dapat memberikan manfaat kepada yang lainnya adalah penuh keberkahan, rumah-Nya Al-Haram adalah penuh keberkahan, tempat anak panah-Nya di muka bumi yaitu Syam adalah bumi yang penuh berkah yang mana Allah telah menyifatinya dengan keberkahan di dalam Al–Qur’an sebanyak enam ayat.
- Tidak mengucapkan tasmiyah tatkala hendak makan, minum, jima’, dan masuk ke dalam rumah serta lain-lainnya
Diriwayatkan oleh Muslim di dalam shahih-nya dari hadist Umar bin Abi Salamah, bahwasanya Nabi Shqllallahu Alaihi Wa Salam bersabda, ’jika seseorang menyebut nama Allah ketika hendak masuk rumahnya dan ketika hendak makan , maka setan berkata ‘’kalian (bangsa setan) tidak bisa menginap dan tidak bisa makan! ’jika seseorang menyebut nama Allah ketika hendak masuk rumahnya, maka setan berkata, ’’kalian bisa menginap dan bisa masuk. ’jika seseorang tidak menyebut nama Allah sewaktu hendak makan, maka setan berkata, ’kalian bisa menginap dan makan malam.’’
- Sumpah
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim di dalam Shahih keduanya, dari hadits Abu Hurairah dia berkata,
الحلف منفقة للسلعة ممحقة للبركة
“Sumpah itu dapat melariskan barang dan namun ia dapat menghilangkan berkah.”
- Dusta berbuat curang.
Telah lalu hadits yang diriwayatkan oleh Al- Bukhari dan Muslim, dari hadits Hakim bin Hizam bahwasanya Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda” Dua orang yang melakukan jual beli boleh melakukan khiyar (pilihan untuk melangsungkan atau membatalkan jual beli) selama keduanya belum berpisah. Jika keduanya jujur dan menampakkan dengannya maka keduanya di berkahi dalam jual belinya, dan bila menyembunyikan serta berdusta maka akan dimusnahkan keberkahan jual belinya.”
- Berinfak atau bersedekah dengan harta yang tidak baik
Diriwayatkan oleh An-Nasa’i di dalam sunannya, dari hadits Wail bin Hujr bahwa Nabi Shalallahu alaihi wa salam mengutus petugas pengambil zakat, lalu ia mendatangi seseorang dan orang itu memberikan seekor anak unta sapihan yang kurus, maka Nabi Shalallahu alaihi wa sallam bersabda, “Kami telah mengutus seorang petugas pengambil zakat utusan Allah dan Rasul-Nya, dan sungguh si Fulan telah memberikan kepadanya seekor anak unta sapihan yang kurus. Ya Allah janganlah Engkau berikan berkah kepadanya dan jangan pula kepada untanya.” Lalu berita itu sampai kepada orang tersebut, maka ia datang dengan membawa unta yang baik seraya berkata, “Aku bertaubat kepada Allah Azza wa jalla dan kepada Nabi-Nya Shallahu alaihi wa sallam.” Nabi Shallahu alaihi wa sallam bersabda, “Ya Allah berikan berkah kepadanya dan kepada untanya.”
Doa ini meliputi kepada semua orang yang melakukan perbuatan sebagaimana perbuatan orang yang melakukan perbuatan orang dalam hadits tersebut.
- Menjual sesuatu yang jauh di atas harga pasaran
Diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad di dalam Musnadnya, dari hadits Said bin Harits ia berkata, ’’Aku mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, ’’Barang siapa yang menjual rumah atau tempat tinggal, namun ia tidak menentukan harganya sebagaimana harga rumah yang lain, maka sudah sepantasnya ia tidak mendapatkan keberkahan padanya.’’
Serupa dengan hal itu, yakni sebuah peristiwa yang pernah terjadi dahulu, tatkala sebagian manusia berencana hendak menjual rumah serta tanah mereka dikemudian hari, dan mereka menamainya dengan investasi namun yang mereka dapatkan dari itu semua justru kegagalan dan kerugian.
- Memakan harta yang haram dengan berbagai macam rupa bentuknya.
Yang terbesar dalam masalah ini yaitu riba, karena tidak ada sama sekali keberkahan dan juga kebaikan pada hal tersebut, Allah Ta’ala berfirman
يمحق الله الربوا و يربى الصدقت و الله لا يحب كل كفار اثيم
‘’Allah memusnahkan riba dan menyemburkan sedekah. Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa.“ (QS. Al-Baqarah: 276)
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan muslim di dalam shahih keduanya, dari hadits Abu Said Al-Khudri, ”suatu ketika Rasulullah pernah berdiri dan menyampaikan khutbah di depan manusia. Beliau bersabda, ”Tidak, demi Allah, tidak ada sesuatu yang lebuh aku khawatirkan menimpa kalian selain dari pada kenikmatan dunia yang Allah lapangkan untuk kalian. “seorang sahabat bertanya, “wahai Rasullah, apakah harta yang didapat dari jalan yang baik juga bisa mendatangkan keburukan?” Rasullah terdiam sesaat, lalu beliau berkata, ’Apa yang engkau katakan? “Dia berkata, “Aku pun mengurangi pertanyaanku, ”wahai Rasullah, apakah harta yang di dapat dari jalan yang baik juga bisa mendatangkan keburukan? Beliau menjawab, ’sesungguhnya kebaikan yang hakiki hanya akan membuahkan kebaikan, apa pun kebaikan tersebut. Sungguhnya semua tanaman yang tumbuh di musim semi hanya akan membinasakan hewan-hewan yang rakus yang melahap semua jenis tumbuh-tumbuhan, atau minimal akan membuat sekarat, kecuali yang hanya memakan sayur-sayuran saja .Ia makan, lalu jika kedua sisi perutnya telah penuh dengan makanan, ia pun menghadap matahari untuk buang air besar dan kecil, kemudian ia kembali mengunyah makanan lagi dan menelannya. Barang siapa yang mengambil harta yang menjadi haknya, maka akan di berikan keberkahan kepadanya. Dan barang siapa yang mengambil harta yang bukan menjadi haknya, maka ia seperti hewan yang selalu makan dan tidak pernah merasa kenyang.’’
Ibnu Hajar berkata, ’Hal ini menunjukkan bahwa harta yang di hasilkan dengan jalan yang haram tidak akan ada keberkahan padanya; karena hal tersebut diserupakan dengan orang yang selalu makan dan tidak pernah merasa kenyang. Di dalam hadits tersebut juga dijelaskan akan tercelanya sikap pemborosan dan banyak makan serta tamak terhadapnya. Demikian pula halnya dengan menahan harta dari haknya, hal itu pula dapat menghilangkan keberkahan sebagaimana firman ALLAH Ta’ala, ’’ALLAH memusnahkan riba dan menyeburkan sedekah. Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa.”(QS.Al-Baqarah:276)
Termasuk dalam hal ini yaitu penyia-nyiaan amanah yang di bebankan kepadanya dalam pekerjaan, hal pula ini dapat menghilangkan keberkahan harta ataupun gaji yang dia terima, hingga dia menunaikan amanah tersebut dengan sempurna.
- Tamak terhadap dunia
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, dari hadits Hakim bin Hizam bahwasanya Nabi shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, ‘’Wahai Hakim, harta itu hijau lagi manis, maka barang siapa yang mencarinya untuk kedermawanan dirinya maka harta itu akan memberkahinya. Namun barang siapa yang mencarinya untuk keserakahan maka harta itu tidak akan memberkahinya, seperti orang yang makan namun tidak pernah kenyang.’’
- Enggan mengeluarkan zakat
Ibnu Majah meriwayatkan di dalam sunannya dari hadits Ibnu Umar bahwasanya Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, ’Wahai golongan muhajirin, lima perkara apabila kalian tertimpa dengannya, dan aku berlindung kepada Allah semoga kalian tidak mengalaminya. ’lalu beliau menyebutkan yaitu, ’tidaklah mereka enggan membayar zakat harta-harta mereka kecuali langit akan berhenti meneteskan air(hujan) untuk mereka, kalau bukan karena hewan-hewan ternak niscaya mereka tidak akan beri hujan. ’Sebagaimana telah disinggung bahwasanya hujan merupakan keberkahan.
- Mencurangi takaran dan timbangan
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah di dalam sunannya, dari hadits Ibnu Umar bahwasanya Nabi Shallallahu Alaihi wasallam bersabda ,’’wahai golongan Muhajirin, lima perkara apabila kalian tertimpa dengannya, dan aku berlindung kepada Allah semoga kalian tidak mengalaminya. ’Lalu beliau menyebutkan di antara yaitu,
‘’Tidaklah mereka mengurangi timbangan dan tangkaran kecuali mereka akan disiksa dengan kemarau berkepanjangan dan penguasa yang zhalim.”
- Tidak ridha dengan pembagian rezeki ALLAH
Diriwatkan oleh Al-Imam Ahmad di dalam Musnadnya, dari hadist salah seorang dari bani Sulaim, dan aku tidak pernah menyangkanya kecuali dia telah melihat Rasullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “ Sesungguhnya Allah Ta’ala akan menguji hamba-Nya dengan pemberian, barang siapa ridha terhadap pemberian Allah Azza wa Jalla, maka ALLAH akan memberkahinya dan barang siapa tidak ridha maka Allah tidak akan memberkahinya.”
Referensi:
Penulis: Dr. Amin bin Abdulah asy-Syaqawi
buku: Kiat Merah Keberkahan
Ringkas oleh: Eva Purnama Sari
BACA JUGA :

Ajukan Pertanyaan atau Komentar