Pondok Pesantren Darul Qur'an Wal-Hadits Martapura OKU

Jalan Wanita Menuju Surga

Jalan Wanita Menuju Surga

JALAN WANITA MENUJU SURGA. Surga adalah tempat penuh kenikmatan dan kebahagiaan yang Allah sediakan untuk orang-orang yang beriman di akhirat, tiada kesedihan dan keletihan di dalamnya. Orang-orang yang memasukinya hanyalah orang-orang yang taat kepada Allah, dari laki-laki- maupun wanita.

Sedikitnya penduduk surga dari kaum wanita.

Rasulullah telah mengabarkan bahwa kaum wanita adalah orang-orang yang paling sedikit di surga. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

إنّ أقلّ ساكني الجنّة: النّساء

Artinya:

“Sesungguhnya penduduk surga yang paling sedikit adalah dari kaum wanita”.[1]

Beliau juga bersabda yang artinya,

قمت على باب الجنّة فإذا عامّة مَنْ دخلها المساكين وإذا أصحاب الجدّ محْبوسون إلاّ

أصحاب النّار فقد أمِربهم إلى النّار وقمت على 

باب النّار فإذا عامّة عامّة من يدخلها النّساء

Artinya:

”Aku telah berdiri di pintu surga,ternyata kebanyakan orang yang memasukinya adalah orang-orang yang miskin, dan ternyata orang-orang yang memiliki kekayaan terhalang, kecuali penduduk neraka, kecuali penduduk neraka, mereka telah diperintahkan agar dimasukkan ke dalam neraka. Aku telah berdiri di atas pintu neraka, ternyata kebanyakan orang yang memasukinya adalah kaum wanita.(Shahih Al-Jami’ no.4411; syaikh Albani berkata; Shahih).

Itulah berita dari Rasulullah yang tidak mengandung keraguan tentang kebenarannya.

Berita gembira bagi kaum wanita yang beriman.

Meskipun penduduk surga yang paling sedikit adalah dari kaum wanita, akan tetapi Rasulullah telah memberikan kabar gembira untuk kaum muslimat dengan berbagi berita yang menyenangkan.

  1. Janin yang gugur menjadi sebab ibunya masuk surga

Apabila seorang wanita mengalami keguguran, lalu ia mengharapkan pahala dari Allah dengan kejadian tersebut, maka anaknya akan menjadi sebab ia masuk kesurga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

والذي نفسي بيده إنّ السّقط ليجرّ أمّه بسرره إلى الجنّة إذا احتسبته

Artinya:

“demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya janin yang gugur dari rahim ibunya sebelum sempurna benar-benar menyeret ibunya dengan tali pusarnya menuju surga apabila dia mengharapkan pahala dari Allah dengannya.[2]

  1. Meninggal saat melahirkan adalah termasuk tanda husnul khotimah.

Salah satu tanda khusnul khatimah yang telah disebutkan oleh syaikh Al Albani adalah meninggalnya seorang wanita dalam masa nifasnya yang disebabkan melahirkan anaknya. Hal itu berdasarkan hadits ubaidah bin Ash Shamit:

ان رسول الله عاد عبدالله بن رواحة, قال: فماتجوزله عن فراشه, فقال:أتدري من اشهداء

أمتي ؟قالوا:قتل المسلم شهادة, قال:ان

شهداء أمتي اذالقليل, قتل المسلم شهادة, والطاعون شهادة, والمرأةيقتلهاولدهاجمعاء,

شهادة, يجرهابسرره إلى الجنة

Artinya:

Bahwa rasulullah menjenguk Abdullah bin Rakhawah. Ubaidah  bin Ash-Shamit berkata:”Dia (Abdullah bi rowahah) tidak meninggalkan ranjangnya.” beliau bersabda:”tahukah engkau siapakah orang-orang yang syahid dari ummatku?” mereka menjawab:”terbunuhnya seorang muslim adalah syahid.”beliau bersabda “Apabila demikian orang-orang yang syahid dari ummatku jumlahnya sedikit (padahal) terbunuhnya seorang muslim adalah syahid, meninggal karena tha’un(pes) adalah syahid, seorang wanita yang meninggal dunia disebabkan oleh anaknya yang masih berada dalam kandungannya adalah syahid, anaknya akan menariknya dengan tali pusarnya ke surga.[3]

 

  1. Apabila anak-anaknya meninggal dunia.

Apabila seorang wanita di tinggal mati oleh tiga anaknya, maka hal itu menjadi sebab mendapatkan keselamatan dari neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أيّها امرأة مات لها ثلاثة من الولد كنّ لها حجابا من النّر

Artinya:

“Siapapun wanita yang meninggal tiga orang anaknya, maka mereka menjadi penghalang baginya dari neraka.”[4]

Itulah di antara gambar gembira yang di sampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada ummatnya yang berkaitan dengan kaum wanita muslimah.

Wanita yang dijamin masuk surga

Di antara karunia Allah yang di berikan kepada sebagian hamba-Nya adalah adanya beberapa wanita yang telah dijamin masuk surga dan telah di sebutkan nama mereka. Di antara orang yang telah dijamin masuk surga adalah:

  1. Khadijah
  2. Aisyah
  3. Fathimah
  4. Maryam
  5. Asiyah

Hal itu berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

أفضل نساء أهل الجنّة خديجة بنت خويلد وفاطمة بنت محمّد ومريم بنت عمران وآسية

بنت مزاحم امرأة فرعون

Artinya:

“Seutama-utama wanita penduduk surga adalah Khodijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Maryam binti Imron, dan Asiyah binti Muzahim, istri Fir’aun.”[5]

Berkaitan dengan Khadijah, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:

أمرت أن أبشّر خديجة ببيت في الجنّة من قصب لاصخّب فيها ولا نصب

Artinya:

“Aku telah di perintah untuk memberi kabar gembira kepada Khadijah dengan sebuah rumah di surga dari mutiara yang bertahtakan batu mulia yang tidak terdapat suara-suara yang bising dan rasa capei.”[6]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

عائشة زوجتي في الجنّة

Artinya:

“Aisyah adalah isteriku di surga” (Al-Musnad, imam Abu Hanifah)

Itulah di antara kaum wanita yang di jamin masuk surga sebagaimana di terangkan dalam hadits yang shohih.

Agar menjadi wanita penghuni surga

Meskipun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah menjelaskan bahwa kebanyakan penduduk neraka adalah kaum wanita dan orang yang paling sedikit masuk surga adalah mereka, akan tetapi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah menjelaskan pula jalan-jalan yang dapat mengantarkan kaum wanita ke dalam surga. Di antaranya sebagai berikut:

  1. Shalat lima waktu, berpuasa ramadhan, menjaga kehormatan, dan menaati suaminya di antara sebab wanita masuk surga

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إذا صلّت المرأة خمسها وصامت شهرها وحصنت فرجها وأطاعت زوجها, قيل لها: ادخلي

الجنّة من أيّ أبواب الجنّة شئت

Artinya:

“Apabila seorang wanita melakukan shalat lima waktu, berpuasa ramadhan, menjaga kehormatannya, dan mentaati suaminya, maka akan di katakan kepadanya: Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu manapun dari pintu-pintu surga yang engkau kehendaki.” (shohih al-jami’, no. 660).

  1. Tidak meminta cerai dengan alasan tidak syar’i

Dalam keadaan tertentu, di bolehkan bagi seorang lelaki menceraikan istrinya. Akan tetapi apabila tidak ada perkara-perkara yang membolehkan cerai, tidak boleh bagi seorang wanita meminta kepada suaminya agar mencerainya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam besabda:

أيّما امرأة سألت زوجها الطلاق من غير ما بأس فحرام عليها رائحة الجنّة

Artinya:

“Wanita mana saja yang meminta kepada suaminya cerai, bukan dalam kedaan sulit yang memaksanya dan mendorongnya untuk meminta berpisah, maka di haramkan baginya bau surga. (Shohih Al-Jami’, no.2706, Syaikh Albani berkata: shohih).

  1. Tidak menyerupai kaum lelaki

Allah subhanahu wata’ala telah menciptakan kaum lelaki dan wanita. Masing-masing memiliki bentuk yang berbeda. Dengan demikian, maka seorang wanita tidak di bolehkan menyerupai kaum lelaki, bahkan pelakunya termasuk orang-orang yang terhalang dari surga.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

ثلاثة لا يدخلون الجنّة أبدا: الدّيّوث والرّجلة من النساء ومدمن الخمر

Artinya:

“Ada tiga golongan yang tidak masuk surga selama-lamanya: Dayyuts (orang yang tidak memiliki cemburu dengan kemaksiatan yang ada pada keluarganya), kaum wanita yang menyerupai kaum lelaki pecandu khamr.” (Shohih Al-Jami’, no.3062. Syaikh Albani berkata: shohih).

  1. Meninggalkan tabarruj

Menampakkan perhiasan bagi kaum wanita kepada orang-orang asing yang bukan mahramnya adalah terlarang. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai berikut:

خير نسائكم الولود الودود المواسية المواتية إذا اتقين الله وشرّ نسائكم المتبرّجات

المتخيّلات وهنّ

المنافقات لايدخل الجنّة منهنّ إلاّ مثل الغراب الأعصم

Artinya:

“Sebaik-baik wanita kalian adalah yang banyak anaknya, tinggi kecintaannya kepada suaminya, memiliki kesesuaian dan keserasian bagi suaminya apabila mereka bertakwa kepada Allah. Seburuk-buruk wanita kalian adalah wanita yang menampakkan perhiasannya kepada orang-orang bukan mahramnya lagi sombong. Mereka itulah wanita-wanita munafik, tidaklah salah seorang dari mereka masuk surga melainkan seperti gagak yang putih kedua sayapnya atau kedua kakinya (yaitu sangat sedikit yang masuk surga karena sifat ini bagi gagak adalah jarang).” (Shohih Al-Jami’, no.3330).

  1. Meninggalkan wewangian saat keluar shalat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أيّما امرأة تطيّبت ثمّ خرجت إلى المسجد لم تقبل لها صلاة حتّى تغتسل

Artinya:

“Wanita mana saja yang memakai minyak wangi, kemudian keluar menuju masjid, maka tidaklah di terima shalatnya sampai dia mandi.” (Shohih Al-Jami’, no. 2703).

  1. Membebaskan budak

Di antara sebab seorang wanita selamat dari neraka adalah dengan membebaskan budak. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, yang artinya:

“Seorang muslim mana saja yang memerdekakan seorang muslim, maka itu adalah tebusannya dari neraka. Ia mendapatkan balasan dengan setiap tulang darinya tulang dari apa yang di bebaskannya. Wanita muslimah mana saja yang membebaskan seorang wanita muslimah, maka itu adalah tebusannya dari neraka. Ia mendapatkan pahala dengan setiap tulang darinya sebuah tulang dari apa yang di bebaskannya. Seorang muslim mana saja yang membebaskan dua orang wanita muslimah, maka keduanya adalah tebusannya dari neraka, ia mendapatkan pahala dengan setiap dua tulang dari keduanya sebuah tulang darinya.”

(Shohih Al-Jami’, no.2700).

Demikian uraian ringkas berkaitan dengan wanita dan surga. Semoga Allah memberi petunjuk dan rahmat-Nya kepada kaum muslimat agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat aamiin.

 

Sumber                 : Dari majalah Lentera Qalbu yang di tulis oleh Ustadz Mukhtar Arifin                                       hafizahullah

Di ringkas oleh  : Yasmin Yuni Azrah

[1] Shohihul-Jami’, no.1574, Syaikh Albani berkata: “Hadits ini Shohih”.

[2] Shohihul Al-Jami’, no.7064.

[3] Ahkamul Janaiz, hal.54 dan Syaikh Albani berkata: “Sanadnya Shohih”.

[4] Shohihul Jami’, no.2707.

[5] Shohih Al-Jami’, no.1135. Syaikh Albani berkata: “Hadits Shohih”.

[6] Shohih Al-Jami’, no.1368.

Baca Juga:

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.