Agar Kita Dicintai Dan Tidak Dibenci oleh Allah ta’ala – Pertanyaan: Assalamu’alaikum Ustadz. Bagaimana upaya kita untuk meraih kecintaan Allah? Andri-S
Jawaban: Wa’alaikumussalam. Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang sangat penting dan sangat bermanfaat insyaallah. Sebenarnya banyak sekali dalil yang menunjukkan tentang bagaimana agar kita bisa dicintai oleh Allah dan tidak dibenci oleh-Nya, baik dari Al-Qur’an maupun Al-Hadits. Akan tetapi, dalam menjawab soal ini saya cukupkan dengan menyebutkan sebagiannya saja.
Cara yang bisa kita tempuh untuk mendapatkan kecintaan Allah adalah dengan mengerjakan hal-hal yang disukai oleh Allah ta’ala dan meninggalkan hal-hal yang tidak disukai oleh-Nya.
Di antara hal-hal yang disukai oleh Allah ta’ala yang disebutkan dalam Al-Qur’an adalah sebagai berikut:
- Menjadi orang yang bertakwa dengan menjalan perintah-perintah Allah dan meninggalkan larangan-larangannya.
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa.” (QS At-Taubah:4)
- Menjadi orang yang bersabar
وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ
“Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (QS Ali ‘Imran: 146)
- Menjadi orang yang ber-tawakkal atau bergantung hanya kepada Allah ta’ala
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang ber-tawakkal.” (QS Ali ‘Imran: 159)
- Selalu berbuat kebaikan
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS Al-Baqarah: 195)
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang suka bertaubat dan mencintai orang yang suka bersuci.” (QS Al-Baqarah: 222).
- Berbuat adil dalam segala hal
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat adil.” (QS Al-Hujurat: 9)
- Berjihad di jalan Allah sesuai dengan ketentuan-ketentuannya
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (QS Ash-Shaff: 4)
- Mengikuti petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Katakanlah: ‘Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian.’ Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Ali ‘Imran: 31)
Dan di dalam hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, disebutkan ciri-ciri orang yang dicinta oleh Allah, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Berzuhud terhadap dunia
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ازْهَدْ فِي الدُّنْيَا يُحِبَّكَ اللَّهُ ، وَازْهَدْ فِيمَا فِي أَيْدِي النَّاسِ يُحِبُّكَ النَّاس.
“Zuhudlah kamu terhadap dunia maka Allah akan mencintaimu dan berzuhudlah kamu terhadap apa-apa yang dimiliki manusia, maka manusia akan mencintaimu.” (HR Ibnu Majah)
- Senantiasa mengerjakan kewajiban yang Allah wajibkan dan mengerjakan amalan-amalan sunnah
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : إِنَّ اللَّهَ قَالَ مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطُشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإِنْ سَأَلَنِي لأُعْطِيَنَّهُ وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لأُعِيذَنَّهُ.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwasanya dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata bahwa sesungguhnya Allah berkata, “Barang siapa yang memusuhi wali-Ku maka Aku mengumumkan peperangan kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan sesuatu yang paling Aku cintai melebihi (pendekatan dirinya kepada-Ku) dengan apa-apa yang Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan amalan-amalan tambahan (sunnah) sampai Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya maka Aku adalah pendengarannya yang dia mendengar dengannya, penglihatannya yang dia melihat dengannya, tangannya yang dia memegang dengannya dan kakinya yang dia berjalan dengannya. Apabila dia meminta kepada-Ku maka Aku akan mengabulkannya. Apabila dia meminta perlindungan kepada-Ku maka Aku akan melindunginya.” (HR Al-Bukhari no. 6502)
- Berakhlak mulia
Para sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
فَأَيُّ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ ، يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ ، قَالَ : أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا.
“Manusia seperti apakah yang paling dicintai oleh Allah?” Beliau menjawab, “Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR Ibnu Hibban dalam Shahih-nya)
- Menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling bermanfaat untuk manusia.” (HR Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir)
- Membaca Al-Qur’an langsung dengan mushaf
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُحِبَّ اللهُ وَرَسُوْلُهُ فَلْيَقْرَأْ فِي الْمُصْحَفِ
“Barang yang siapa yang ingin dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, maka hendaknya dia membaca (Al-Qur’an) dengan mushaf.” (HR Ibnu Syahin, Ibnu ‘Adi dan Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah. Syaikh Al-Albani menyatakan hasan dalam Ash-Shahihah).
Di antara hal-hal yang tidak disukai oleh Allah ta’ala sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an adalah sebagai berikut:
- Melakukan segala bentuk kezaliman
إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ
“Sesungguhnya Dia tidak mencintai orang-orang yang zalim.” (QS Asy-Syura: 40)
- Bertindak melampaui batas aturan-aturan yang telah Allah tentukan
إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
“Sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang yang melampaui batas.” (QS Al-Baqarah: 190)
- Senantiasa melakukan perbuatan dosa
وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ
“Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran lagi selalu berbuat dosa.” (QS Al-Baqarah: 276)
- Melakukan kekafiran
قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْكَافِرِينَ
“Katakanlah: ‘Ta’atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir.’.” (QS Ali ‘Imran: 32)
- Berlaku sombong dan suka membanggakan diri
إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا
“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (QS An-Nisa’: 36)
Begitu pula firman-Nya:
إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ
“Sesungguhnya Dia tidak mencintai orang-orang yang sombong.” (QS An-Nahl: 23)
Dan juga firman-Nya:
إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْفَرِحِينَ
“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang bahagia (dengan kesombongannya).” (QS Al-Qashash: 76)
- Suka berkhianat
إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ خَوَّانًا أَثِيمًا
“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa.” (QS An-Nisa’: 107)
إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ خَوَّانٍ كَفُورٍ
“Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat.” (QS Al-Hajj: 38)
- Berkata dengan perkataan yang buruk
لَا يُحِبُّ اللَّهُ الْجَهْرَ بِالسُّوءِ مِنَ الْقَوْلِ إِلَّا مَنْ ظُلِمَ وَكَانَ اللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا
“Allah tidak menyukai ucapan buruk(yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS An-Nisa’: 148)
- Melakukan perusakan
وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
“Dan Allah tidak mencintai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS Al-Maidah: 64)
Dengan melihat dalil-dalil yang telah disebutkan kita bisa memahami bahwa Allah subhanallahu wa ta’ala sangat suka kepada keimanan dan amal shalih dan sangat membenci kekafiran dan kemaksiatan dengan segala bentuknya. Oleh karena itu, sudah sepantasnya orang-orang yang ingin dicintai oleh Allah selalu mempelajari agama Islam, sehingga dia tahu apa saja perintah-perintah Allah yang wajib dan yang sunnah sehingga dia bisa mengerjakannya, dan dia juga tahu apa saja larangan-larangan Allah yang haram dan yang makruh (dibenci) sehingga dia bisa meninggalkannya.
Demikian jawaban ini. Mudahan bermanfaat.
Dijawab oleh : Said Yai Ardiansyah
Jabatan : Pengurus Ponpes Darul-Qur’an Wal-Hadits/Yayasan Kunci Kebaikan OKU Timur
BACA JUGA:
Leave a Reply