Bahaya Tingkat Satu (Kesyirikan)

Kesyirikan adalah sebuah perbuatan dosa yang paling besar dan tak ada dosa yang lebih besar dari syirik, karena Allah Ta’ala telah mengabarkan dan mengancam, bahwasanya Ia tidak akan mengampuni pelaku dosa syirik sebelum dia bertaubat kepada Allah, padahal sejatinya bahwa Allah telah menetapkan pada diri-Nya sifat rahmah (yang artinya bahwa Allah Maha Pengampun), yang artinya dia akan mengampuni dosa yang lain jika Ia menghendaki. Hal ini menunjukkan begitu besar dan tercelanya dosa syirik tesebut. Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا

Artinya : “sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni dosa selain itu dan barangsiapa berbuat syirik kepada Allah maka sungguh dia telah melakukan dosa yang sangat besar ”(QS.An-Nisa’48).

Dan juga firmanNya:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا

Artinya : “sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni dosa selain itu dan barangsiapa berbuat syirik kepada Allah maka sungguh dia telah berada dalam kesesatan yang sangat jauh”(QS.An-Nisa’:116)

Allah mensifati pelakunya dengan pelaku dosa yan sanga besar dan sesat.

Oleh karena itu wajib bagi setiap muslim yang mengaku dirinya beriman kepada Allah dan hari akhir untuk mewaspadai dengan kewaspadaan yang tinggi dan rasa takut yang luar biasa dan menjaga dirinya agar tidak terjatuh ke dalamnya, karena sesungguhnya Allah telah menyifati dosa ini dengan ظلم عظيم yaitu dosa yang agung, Allah Ta’ala berfirman:

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَابُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

Artinya: dan ingatlah tatkala Luqman berkata dan dia sedang menasehati anaknya : janganlah engkau menyekutukan Allah (berbuat syirik ) sesungguhnya kesyirikan adalah seuah bentuk kezholiman yang besar (QS.Luqman:13)

Hal ini disebabkan karena dosa syirik mengurangi hak Allah Ta’ala , dan menjadikan yang lain (yang disekutukan selain Allah) sama derajatnya dengan Allah ‘Azza wa Jalla., seperti dalam firman Alllah Ta’ala:

الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ

Artinya: orang-orang yang kafir itu kepada Rabnya mereka membuat tandingan-tandingan ) QS.Al-An’am:1)

Dan juga firman-Nya:

فَلا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَاداً وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Artinya:”maka janganlah kalian menjadikan tandingan-tandinagn bagi Allah Ta’ala sedangkan kalian mengetahui” (QS. Al-Baqarah: 22)

Sesungguhnya kesyirikan itu bertentangan dengan tujuan penciptaan makhluk itu sendiri sebagaimana firman Allah Ta’ala:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

artinya : dan tidaklah aku menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka hanya menyembah kepadaku (QS. Adz-Dzariyat: 56)

didalam ayat tersebutAllah berfirman لِيَعْبُدُونِ yaitu hanya menyembah kepadaku tidak kepada yang lain dan tidak pula menyembahku dan menyembah pada yang lain. Bagaimana seseorang bisa dikatakan beribadah dan menyembah kepada Allah sedangkan dirinya menyekutukanNya, dia beribadah kepada Allah dan juga kepada selainNya.

dan juga merupakan pengingkaran dari perkataan yang sering kita ikrarkan tatkala shalat

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

Artinya: hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami meminta pertolongan(QS.Al-Fatihah:5)

pada ayat ini Allah menuturkan dengan lafazh إِيَّاكَ dengan meletakkannya di depan (seharusnya sebuah objek harus diletakkan setelan subjek dan predikat) dan ini memiliki makna pengkhususan dan pembatasan yang berarti tidak boleh bagi kita menyembah dan meminta tolong kepada selain Allah, atau kita menyembah kepada Allah dan meminta tolong kepada selain Allah kedua hal ini merupakan kesyirikan.

dan juga bentuk kedustaan dari apa yang sering dituturkan dalam dzikir-dzikir kita

لاإله إلا الله

artinya: tiada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah

dan bertentangan dengan perinth-perintah Allah Ta’ala, Allah Ta’ala berfirman:

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ

artinya: dan tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk beribadah kepada Allah dengan ikhlas (QS. Al-Bayyinah: 5)

Hakikat kesyirikan adalah menyerupakan makhluk dengan Khalik atau Sang Pencipta , dan seburuk-buruk penyerupaan adalah menyerupakan sesuatau yang lemah, fakir secara dzatnya, dengan Dzat Yang Maha Kuasa lagi Maha Kaya yang tidak butuh kepada makhluk-Nya sedikitpun. Kesyirikan adalah penyakit yang sangat berbahaya dan sebab terbesar dibinasakannnya umat-umat terdahulu, seperti kaum Nabi Nuh ‘alaihissalam, kaum ‘Aad ,kaum Tsamud dan yang lainnya sebagaimana yang telah Allah terangkan dalam banyak ayat-ayatNya.

Bagaimana seorang muslim bisa merasa aman dari kesyirikan, dan bagaimana seorang muslim dapat meremehkan perkara ini dan menjadikannya perkara yang diakhirkan sedangkan Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam berdakwah dari awal kenabian hingga akhir kehidupan beliau, tidak lupa dan terus perhatian agar umatnya tidak jatuh dalam kesyirikan. Tatkala menjelang wafatnya beliau bersabda:

لَعَنَ اللهُ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسْجِدًا (مَسَاجِدَ) قَالَتْ وَلَوْلَا ذَلِكَ لَأَبْرَزُوا قَبْرَهُ (لَأُبْرِزَ قَبْرُهُ) غَيْرَ أَنِّي أَخْشَى أَنْ يُتَّخَذَ مَسْجِدًا

Artinya: semoga Allah Ta’ala melaknat yahudi dan nashrani mereka telah menjadikan kubur-kubur nabi mereka sebagai masjid beliau berkata (‘Aisyah) kalaulah bukan karena hal tersebut pastilah mereka akan menampakkan kuburan Nabi, akan tetapi aku takut nanti akan dijadikan masjid (Muttafaqun’alaihi)

Beliau sangat takut kalau umatnya kembali terjatuh dalam kesyirikan. Nabi Ibrahim yang diberi gelar bapaknya para Nabi, dan dijamin masuk surga beliau berlindung kepada Allah agar tidak terjauh dalam kesyirikan , Alah Ta’ala berfirman:

وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ

artinya:dan jauhkanlah diriku dan anak keturunanku dari menyembah berhala, ya Tuhanku sesungguhnya telah menyesatkan banyak manusia (QS.Ibrahim:35-36)

menyembah berhala yaitu berbuat syirik

dan juga firman Allah ta’ala dalam hadits Qudsi:

أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ، مَنْ عَمِلَ لِي عَمَلًا أَشْرَكَ فِيهِ مَعِي غَيْرِي تَرَكتَه وَشِركَه

artinya: aku tidak butuh sama sekali dengan sesuatu yang disekutukan denganku, siapa saja yang menyekutukanku dengan apapun maka aku akan tinggalkan dia dan sesembahannya itu (HR.Muslim)

Wahai kaum muslimin sadarlah akan bahaya yang satu ini. Ini adalah bahaya tingkat satu yang tidak ada bahaya yang lebih besar diatasnya, tatkala seseorang menggantungkan kehidupannya, berdo’a meminta dan memberikan sembilahan kepada selain Allah, dan masih terus berada pada hal tersebut maka azab Allah yang sejatinya sedang ia tunggu, bisa jadi di dunia ini dan bisa jadi ditangguhkan kelak di hari kiamat. Jagalah diri kalian dan anak-anak kalian dari sebab terbesar masuknya seseorang ke neraka, Allah Ta’ala berfirman:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

artinya: wahai orang-orang yang beriman, jagala diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka (QS. At-Tahrim:6)

Peringatkan keluarga ,karib kerabat kita dari kesyirikan mudah-mudahan kita menjadi orang-orang yang beruntung.

 

Ditulis oleh Apriyanto

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.