Bila Ini Ramadhan Terakhirku

bila ini ramadhan terakhirku

Bila Ini Ramadhan Terakhirku – Saat ini kita telah berada di pertengahan bulan Sya’ban, yang artinya Ramadhan telah nampak jelas di depan kita. Oleh sebab itu satu hal yang harus kita panjatkan pada Allah yaitu agar kita diberikan kesempatan berjumpa dan beramal sholih di bulan Ramadhan.

Ramadhan yang kesekian kali ini adalah kesempatan terbaik untuk memperbanyak pundi-pundi bekal guna berjumpa dengan Allah kelak. Bulan Ramadhan begitu istimewa, satu hari di bulan Ramadhan nilainya sangat besar, coba kita perhatikan hadits di bawah ini.

Dari Abu Ayyub al-Anshâri Radhiyallahu anhu. Dalam hadits itu diberitakan bahwa ada seorang laki-laki mendatangi Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wasallam lalu mengatakan:

عظني وأوجز وفي رواية علمني وأوجز قال إذا قمت في صلاتك فصل صلاة مودع ولا تكلم بكلام تعتذر منه غدا واجمع اليأس مما في أيدي الناس

Artinya: Berilah aku nasehat dengan ringkas! (dalam riwayat lain) Ajarilah aku dengan ringkas! Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

1. “Jika kamu berdiri hendak melaksanakan shalat, maka shalatlah sebagaimana shalat orang yang pergi selamanya;

2. Janganlah kamu mengucapkan satu perkataan yang kamu akan meminta maaf karenanya pada esok harinya;

3. bertekadlah untuk tidak mengharapkan apa yang dimiliki orang lain.” [1]

Pelajaran dari hadits di atas :

• Jika kita memposisikan diri akan berpisah, akan pergi jauh maka akan melakukan sesuatu yang  terbaik, tanamkan dalam hati setiap sholat, bahwa bisa jadi ini sholat terakhir kita, kita tidak akan bisa sholat lagi. Orang yang punya pemahaman ini akan bersungguh-sungguh melakukan ibadah sholat yang dia lakukan. Dia akan bersungguh-sungguh dalam rukuk, sujud, dan setiap rukun-rukun dan wajib-wajib sholat ditunaikan dengan sebaik mungkin.

• Kita bisa pula asumsikan nasihat itu untuk setiap ibadah kita di bulan Ramadhan, ada kesadaran bahwa boleh jadi ini adalah Ramadhan terakhir, maka sebelum menghadap Allah ta’ala kita maksimalkan setiap ibadah di bulan Ramadhan, puasa yang berkualitas, sholat yang berkualitas, sholat malam yang bekualitas, sedekah yang berkualitas dll.

• Karena puasa itu memiliki 3 level:

1. Puasa yang sekadar agar tidak batal, ini level yang paling rendah

2. Puasa dengan juga membuat perut dan kemaluan berpuasa, serta semua anggota badan lainnya berpuasa dari hal-hal yang tidak selayaknya. Misalnya, mata puasa dengan ghodul bashar dari dunia. Telinga berpuasa dari hal-hal buruk, mendengar makian, sumpah serapah, dll, maka hindari tempat-tempat yang banyak orang berbicara cacian dan kata-kata kotor. Karena mencaci-maki orang muslim itu sebuah kefasikan.

3. Puasa level tertinggi yakni selain membuat perut, kemaluan, dan anggota badan berpuasa, maka juga bisa membuat hati berpuasa. Hati berpuasa dengan cara ditahan tidak memikirkan kecuali pikiran baik, memikirkan ilmu agama, memikirkan dosa-dosa kita, memikirkan perjumpaan dengan Allah dll. Sedikitpun hati tidak terbersit pada hal-hal yang buruk, yang aneh-aneh, yang remeh.

Kita bisa mengisi Ramadhan dengan maksimal jika kita:

1. Diliputi kesadaranbagaimana jika ini Ramadahan terakhir kita,

2. Dalam keadaan gembira ketika menyambut Ramadhan dan beribadah di dalamnya. Kenapa harus gembira dan bahagia? Karena Ramadhan itu kesempatan menjadi hamba Allah yang sejati dan penuh ketaatan, kita gembira. Bisa makan makanan yang mubah ketika berbuka, itu juga sebuah kegembiraan. Namun daripada makanan yang nikmat, tempat wisata yang indah dll, yang bisa membuat kita gembira, ada satu hal yang seharusnya membuat kita jauh lebih gembira dan bahagia, yakni diberi kesempatan menjadi hamba yang penuh ketaatan di bulan Ramadhan.

3. Mengetahui amal-amal sholih yang bisa kita lakukan selama bulan Ramadhan

Ini dia 60 amal sholih yang bisa kita lakukan di bulan Ramadhan:

1. Sholat lima waktu yang berkualitas, kita hormati sholat dengan cara sudah berada di masjid sebelum iqomah. Jadikan momen Ramadhan bisa membuat kita berada di masjid sebelum iqomah berkumandang.

سفيان يقول: قال رجل من توفير الصلاة أن يأتي قبل الإقامة

Artinya: Dari Sufyan ats-Tsauri, ada orang yang mengatakan, “Termasuk bentuk menghormati shalat adalah datang ke masjid sebelum iqomah” [2]

2. Puasa Ramadhan (berusaha menjalankan sebulan penuh).

3. Sholat tarawih. Di antara hal yang membuat sholat tarawih kita tidak maksimal yakni acara buka bersama, terutama buka puasa di restauran, maka buka puasa yang lebih baik itu buka puasa di Masjid, sehingga tidak ketinggalan sholat tarawih.

4. Menyegerakan berbuka, ketika waktu sudah tiba.

5. Mengakhirkan sahur, waktu sahur itu 1/6 malam terakhir, sekitar 2 jam atau 1,5 jam sebelum waktu subuh.

6. Ucapan dzikir,

سبحان الملك القدوس

Artinya: “Subhaanal malikil qudduus” dibaca 3x yang dibaca setelah selesai shalat Witir (artinya: Maha Suci Engkau yang Maha Merajai lagi Maha Suci dari berbagai kekurangan)”[3]

7. Berupaya sholat rawatib 12 rakaat selama Ramadhan.

SesudahSebelumSesudah
2 rakaatSubuh 
4 rakaatDzuhur2 rakaat
 Ashar 
 Magrib2 rakaat
 Isya2 rakaat

8. Sholat Dhuha, minimal 2 rakaat, Sebagian ulama mengatakan, sholat Dhuha minimal 2 rakaat dan maksimal 8 rakaat. Bagi yang belum terbiasa, bisa dibiasakan minimal 2 rakaar. Bagi yang sudah biasa 2 rakaat, bisa ditambah menjadi 8 rakaat. Termasuk bagian sholat Dhuha yakni sholat isyraq, sholat sunnah 2 rakaat sesaat setelah matahari terbit.

9. Bersedekah, berusaha bersedekah setiap hari. bisa kita contoh ulama salaf yang bernama Abul Khoir, setelah mendengar keutamaan bersedekah, kelak kita akan dinaungi oleh sedekah kita ketika di hari kiamat. Beliau setiap hari bersedekah, meski hanya dengan sepotong bawang, karena pada beliau adanya hanya itu.

عن يزيد بن أبي حبيب أن أبا الخير حدثه أنه سمع عقبة بن عامر يقول سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول كل أمرئ في ظل صدقته حتى يفصل بين للناس أو قال يحقم بين للناس

Dari Yazid bin Abi Habib, Abul Khoir bercerita bahwa beliau mendengar ‘Uqbah bin ‘Amir mengatakan bahwa beliau mendengar Rasulullah bersabda, “Setiap orang itu berada dalam naungan sedekahnya sampai Allah memberi keputusan di antara manusia”.

قال يزيد و كان أبو الخير لا يخطئه يوم إلا تصدق فيه بشيئ و لو كعكة أو بصلة أو كذا

Yazid mengatakan bahwa gurunya Abul Khoir Martsad bin Abdillah itu bersedekah setiap hari meski hanya sepotong kue, sebuah bawang atau semisalnya.[4]

10. Memperbanyak bacaan tahlil, “Laa illaha illallaah”

11. Memperbanyak bacaan tasbih, “Subhanallahu.”

12. Memperbanyak bacaan tahmid “Alhamdulillah”.

13. Memperbanyak bacaan takbir “Allahu akbar”.

14. Memperbanyak bacaan “Laa haulaa walaa quwwata illa billaah”

15. Menirukan bacaan muadzin ketika berkumandang adzan, jika banyak suara adzan berkumandang maka kita berpatokan pada masjid yang biasa kita sholat di sana.

16. Perbanyak istigfar, terutama istigfar setelah sholat Dhuha. “Rabbighfir-lii wa tub ‘alayya, innaka antat tawwabul ghofur“

17. Perbanyak doa di waktu-waktu mustajab, diantaranya, saat berbuka, antara adzan dan iqomah, saat mendengar ayam berkokok, saat turun hujan, saat 1/3 malam terakhir, saat sahur dll.

18. Perbanyak sholawat pada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Di antara kiatnya bisa dengan membaca hadits, baca buku Riyadush Shaalihin selama Ramadhan, khatamkan. Saat membaca buku Riyadhus Shalihin dan membaca nama Nabi semestinya kita mengucapkan shalawat untuk Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

19. Tilawah Quran

20. Tadabbur al Quran, baca terjemahnya juga dan catatan kaki di bawah

21. Menghafal Al Quran, alokasikan waktu untuk menghafalnya.

22. Mudarosah, ikut kajian.

23. Membaca tafsir Al Quran

24. Mengajarkan Al Quran, terutama Qs Al Fatihah untuk anak-anak.

25. Bertaubat, sesali dosa-dosa yang sudah kita lakukan selama ini.

26. Membantu orang tua, ringankan kesusahan orang tua. Jangan kira membantu ibu memasak untuk buka puasa itu bukan amal sholih, itu adalah amal sholih. Termasuk juga bantu ibu ketika pulang kampung.

27. Silaturahim pada saudara, pada kerabat.

28. Menjalin hubungan baik pada kawah ayah.

29. Memuliakan tamu.

30. Mengantarkan tamu, mengantarkan hingga ke depan rumah, ke kendaraan, bahkan membukakan pintu kendaraannya jika tamu misalnya tamu membawa mobil. Itu semua bentuk amal sholih.

31. Menjadi tetangga yang baik, berbagi makanan, berbagi hadiah dengan tetangga.

32. Menyebarluaskan salam, setiap bertemu orang tidak lelah untuk menebarkan salam.

33. Berbagi makanan baik pada tetangga, orang miskin, atau orang lain.

34. Husnul kalam kalam, bertutur kata yang baik lagi lembut. Tidak bersuara tinggi pada orang yang kita hormati, pada orang yang lebih tua, pada kakak, pada guru dll.

35. Jangan tinggalkan dzikir pagi-petang, dzikir pagi bisa mulai dilakukan setelah subuh, Adapun dzikir petang bisa dilakukan setelah ashar atau magrib.

36. Juga membiasakan diri untuk berdzikir setiap saat., dzikir yang dituntunkan pada kondisi kondisi tertentu. Contohnya Dzikir keluar rumah, masuk rumah, naik kendaraan, masuk masjid, keluar masjid, bersin dll

37. Tidur dalam keadaan berwudhu, coba jadikan Ramadhan menjadi momen kita untuk berubah, membiasakan diri tidur dalam keadaan sudah berwudhu. Itu adalah amal sholih.

38. Mandi Jumat.

39. Memakai parfum ketika hendak pergi sholat Jumat untuk laki-laki.

40. Berpagi-pagi berangkat ke Masjid untuk sholat Jumat, tidak mepet waktu.

41. Mendekat dengan imam ketika sholat berjamaah di Masjid.

42. Shadul furjah, menutup celah shaff sholat ketika sholat berjamaah di Masjid.

43. Menyempurnakan shaff, jika saff pertama belum penuh maka jangan buat shaff baru.

44. Tersenyum, latihlah untuk menjadi orang yang senyumnya manis. Ketika sudah bisa menjadi orang yang memiliki senyum manis, maka latih untuk mudah tersenyum. Bisa dengan berkaca, untuk mencari tahu apakah senyum kita sudah manis atau belum, apa yang kurang, bagaimana senyum yang paling manis yang bisa kita lakukan. Setelah itu berikan senyum pada tetangga, karena tersenyum pada orang lain itu seperti sedekah, apalagi jika tersenyum pada suami/istri, anak, orangtua, lebih-lebih besar lagi pahalanya.

45. Memikirkan ayat-ayat kauniah, ketika melihat bulan, bintang, matahari dan semua ayat-ayat Allah (tanda kekuasaan Allah) maka berfikirlah dan berdzikirlah.

46. Ihtimal adza, menjadi orang yang bersabar menghadapi gangguan orang muslim, semisal tetangga yang mengganggu, suami/istri yang sering membuat jengkel, anak yang sering membuat kesal. Jadilah orang yang sabar, yakni dengan menhan diri agar tidak marah-marah.

47. Berinteraksi dengan manusia dengan interaksi terbaik, ramah, lembut dan sopan pada setiap orang.

48. Jadilah orang yang tidak tergesa-gesa. Di antaranya jangan suka gebut di jalan.

49. Berwajah ceria, mata berbinar.

50. Tahan amarah, apalagi saat puasa, jangan luapkan dengan kata-kata atau sikap.

51. Tepati janji, jika mungkin berhalangan maka kasih kabar, jangan sampai menunggu ditanya dahulu.

52. Sholat taubat, sholat untuk mengikrarkan penyesalan kita, 2 rakaat sebagaimana biasa. Inti dari sholat taubat yakni memohon ampun kepada Allah dengan menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan dan bertekad untuk tidak mengulanginya.

Dalilnya Rasulullah bersabda, “Tidak ada seorang pun yang melakukan dosa kemudian berdiri lantas berwudhu kemudian mengerjakan shalat dan dilanjutkan dengan memohon ampun kepada Allah kecuali pasti Allah ampuni” [HR Tirmidzi no 406 dari Ali bin Abi Thalib dari Abu Bakr].

53. Sholat sunnah 2 rakaat setelah wudhu.

54. Memberikan saran pada orang-orang yang membutuhkannya, baik kita yang memberikan atau kita yang diminta saran.

55. Beri pengajaran pada orang yang tidak tahu dengan bahasa yang baik tanpa mengggurui.

56. Amar ma’ruf, berbuat baik dan perbaikan.

57. Nahi mungkar, mencegah keburukan

58. Membela orang yang terdzolimi, turut prihatin jika tahu berita tentang kedzoliman yang terjadi.

59. Menundukkan pandangan, dan di antaranya menundukkan pandangan dari kemewahan hidup di dunia.

Ibnu Sa’di mengatakan, “Berilah bimbingan dan sampaikan kepada mereka, orang-orang yang memiliki iman yang akan menghalangi mereka untuk terjerumus dalam hal-hal yang merusak iman agar menundukkan pandangan dari melihat

1) aurat,

2) wanita ajnabiah,

3) laki-laki baby face yang jika dipandang dikhawatirkan akan menimbulkan rasa suka dengan sesama jenis dan

4) kemewahan dunia yang demikian menggoda dan menjerumuskan ke dalam bahaya”

[Tafsir as-Sa’di hlm 659 ketika menjelaskan QS an-Nur: 30].

60. Berkunjung pada sahabat yang kita kenal dalam ketaatan, yang kita kenal dan kita jumpai dalam ketaatan, semisal kawan kajian, teman Ma’had dan lain-lain

REFERENSI:

Diringkas dari buku: 60 amalan sholih yang bisa kita lakukan di bulan Ramadhan

Cetakan: pertama

Penulis: Dr. Aris Munandar, S.S, M.P.I hafidzahullahu.

Diringkas oleh: Anggun Paramita Farhah

Status: Pengajar ma’had Darum Qur’an


[1] HR. Imam Ahmad, no. 23498 dan Ibnu Majah, no. 4171. Lihat as-Shahihah, no. 401

[2] Hilyah al-Auliyā’ 7/28

[3] HR.Abu Daud no. 1430, An-Nasai no. 1735, dan Ahmad 3: 406. Al-Hafizh Abu Thahir mengatkaan bahwa sanad hadits ini shahih

[4] HR Ahmad no 17333

BACA JUGA :

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.