Menjadi wanita yang di rindu surga sudah pasti adalah keinginan semua wanita muslimah di dunia ini. Hampir semua tidak kita temukan wanita yang tidak mau masuk surga. Karena memang kita mengharapkan kebaikan, keindahan, dan kenikmatan yang abadi di akhirat nantinnya. Inilah sifat-sifat wanita surga:
A. Al-Hur Al-‘Ain
Al-Hur adalah bentuk jamak dari kata Haura. Artinya adalah wanita muda yang elok, cantik, putih dan bermata hitam. Zaid bin Aslam berkata, “Al-Haura artinya adalah wanita yang putih anggota badannya, sedangkan ‘Ain artinya bermata cantik.”
Mujahid berkata, “Al-Haura artinya wanita yang putih anggota badannya, berkulit lembuut dan putih”. Adapun Hasan Al-Basri berkata, “Al-Haura artinya bermata sangat putih dan bermata sangat hitam.”
Ibnu Abbas berkata, “Al-Hur dalam bahasa Arab artinya putih.” Qatadah juga berkata sama. Adapun Maqatil berkata, “Al-Hur berarti wajah yang putih.” Sedangkan Mujahid berpendapat bahwa Al-Hur Al-‘Ain arti wajahnya pada tubuhnya yang putih angota badannya, sumsum tulang betisanya terlihat dari balik pakaiannya. Seseorang dapat melihat pantulan wajahnya pada tubuh bidadari. Dia laksana cermin karena sangat lembut dan mengkilap kulitnya.
Ini adalah suatu kesepakatan. Dengan demikian, kata ini bukan berasal dari kata Al-Hirah. Kata Al-Hur adalah Al-Bayadh yang berarti putih dan At-Tahwir yang berarti pemutihan.
Wanita menginginkan empat macam organ tubuh yang kecil pada dirinya, yaitu bibir, lubang telinga, hidung dan kemaluan. Wanita juga menginginkan empat macam organ tubuh besar dan indah pada dirinya, yaitu wajah, dada (payudara), bahu dan putih mata.
Wanita menginginkan empat macam warna putih pada dirinya, yaitu kulit, diantara rambut, gigi dan mata. Wanita juga menginginkan empat macam warna hitam pada dirinya, yaitu mata, alis, bulu mata dan rambut.
Wanita menginginkan empat macam yang ada pada dirinya, yaitu badan (postur tubuh), leher, rambut, jari-jari. Wanita juga menginginkan empat macam yang pendek (secara maknawi) pada, dirinya, yaitu lisan, tangan, kaki dan mata.
Pandangan bidadari terbatas, kakinya tidak sering melangkah keluar, lisannya sedikit bicara dan tangannya tidak pernah berbuat sesuatu yang dibenci suaminya serta membuatnya malu. Wanita menginginkan empatbentuk tipis pada dirinya, yaitu pinggang, belahan rambut, alis dan hidung. Semua ciri ini ada pada diri Al-Hur Al-‘Ain (bidadari). Bahkan lebih mulia, lebih cantik, lebih utama, lebih baik dan lebih sempurna.
B. Penciptaan Bidadari
Wahai orang yang bersiap-siap masuk surga, tak diragukan lagi bahwa bidadari tidak berasal dari bangsa manusia. Ibunya bukan Hawa dan ayahnya bukan Adam. Mereka adalah makhluk yang hidup di surga. Beberapa hadits yang dhaif dan atsar dari sebagian sahabat dan tabi’in menyebutkan bahwa bidadari diciptakan dari za’faran.
Mujahid menjelaskan bahwa bidadari diciptakan dari za’faran. Ibnu Abbad juga berkata sama. Abu Salamah bin Abdurrahman berkata, “sesungguhnya bagi wali Allah di surga telah disediakan bidadari yang tidak dilahirkan oleh Adam dan Hawa, tetapi ia diciptakan dari za’faran.”
Jika manusia diciptakan dari tanah dan peciptaanya menghasilkan bentuk yang sempuna, lantas bagaimana kira-kira rupa makhluk yang diciptakan dari za’faran ini?
Dari sebuah atsar berkata ada keterangan yang lebih agung dari semua ini. Ibnu Abbas Rhadiyallahu Anhu berkata, Allah Subhanahu Wa Ta’la menciptakan bidadari, dari jari-jari kaki lututnya, diciptakan dari za’faran. Dari lutut hingga payudaranya diciptakan dari minyak wangi. Dari payudara sampai lehernya diciptakan dari ambar kelabu. Dan dari leher sampai kepalanya diciptakan dari kapur barus yang putih.
Dia memakai tujuh ribu lapis pakaian sehingga bagaikan tumbuhan yang berbunga merah. Bila ia datang, wajahnya memancarkan cahay terang laksana matahari menyinari penduduk bumi. Bila ia berpaling, hatinya akan terlihat karena pakaian dan kulitnya yang tipis.
Dikepalanya terdapat 70.000 ikatan rambut yang diciptakan dari minyak wangi yang menyengat baunyam. Setiap ikatan memiliki dayang yang mengangkat ujungnya. Lalu ia akan berseru, Inilah pahala bagi para wali Allah Subahanu Wa Ta’ala .
Sebagaimana firman Allah Subahanu Wa Ta’ala:
جَزَآءًۢ بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
Artinya: “sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan.” ( QS. Al-Waqi’ah:24)
C. Golongan dan Tingkatan Bidadari
Bidadari memiliki beberapa tingkatan. Sebagaian dari mereka memiliki tingkatan lebih tinggi dari yang lain. Sebagian lebih baik, lebih cantik dan lebih sempurna dari yang lain. Penduduk surga akan ditemani oleh mereka sesuai tingkat ketaatannya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Orang-orang yang didekatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang paling dahulu berbuat kebaikan dan takut kepada Rabb semesta alam. Akan diberi bidadari yang paling cantik dan paling terhormat daripada bidadari yang diberikan kepada ashhabul yamin (golongan kanan).
Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surat Ar-Rahman:
وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ
Artinya: “Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga.” (QS. Ar-Rahman: 46) .
D. Awal Pertemuan dengan Bidadari
Ketika kekasih Allah Subhanahu Wa Ta’ala keluar dari kuburnya, maka mereka disambut orang-orang mulia. Kemudian mereka naik kendaraan, makan, minum dan besenandung hingga sampai kepada pintu surga. Lau mereka melihat dua mata air dari mata air yang ada di surga. Mereka minum dari salah satu mata air itu dan berwudhu dari mata air yang lain.
Tinggi mereka 60 hasta seperti Nabi Adam Alaihi Salam, kesabaran mereka seperti Nabi Ayub Alaihi Salam, ketampanan mereka seperti Nabi Yusuf Alaihi Salam, usia mereka seperti Nabi Isa Alaihi Salam yaitu 33 tahun dan akhlak mereka seperti Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasalam. Mereka masuk dari salah satu pintu surga. Mereka disambut oleh para bidadari yang telah menjadi istri mereka dengan nyanyian, pelukan dan ciuman.
E. Gambaran Bidadari
Jika anda bertanya tentang istri dan kekasih anda, maka mereka adalah para gadis remaja yang sebaya. Di dalam tubuhnya mengalir darah remaja, pipinya merah merekah bagaikn bunga mawar, giginya rapi seperti mutiara-mutiara yang tersusun, kulitnya lembut dan mengkilap, kecantikannya bagaikan semburat sinar matahari dan senyumannya membiaskan cahaya.
Andaikan bidadari turun ke bumi, niscaya wanginya akan memenuhi segala penjuru bumi dan langit. Lisan semua makhluk akan meneriakkan tahlil, takbir dan tasbih. Semua yang ada di barat dan timur akan menyambut kedatangannya. Semua mata akan tertuju padanya tanpa peduli pada lainnya.
Pesona kecantikannya akan mengalahkan keindahan matahari seperti halnya sinar matahar mengalahkan cahaya bintang-bintang. Seluruh umat manusia akanberiman kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala zat yang Maha Hidup lagi Maha Memelihara. Penutup kepalanya lebih indah daripada dunia seisinya.
Setiap saat ia semakin cantik dn mempesona dan rasa cinta kepadanyapun akan semakin besar. Dia tidak akan hamil dan melahirkan serta tidak haid dan nifas. Dia suci dari ingus, air ludah, tinja dan semua jenis kotoran. Dia akan tetap remaja, pakainnya tidak akan lusuhdan parasnya tetap cantik.
Bila dipandang membuat hati bahagia, bila disuruh ia akan taat dan bila ditinggal ia akan menjaga kehormatannya. Dia belum pernah disentuh jin ataupun manusia. Perkataanya lembut dan memikat ditelinga. Bila ia memasuki kamar maka segala penjuru kamar akan memantulkan cahaya.
F. Nyanyian Bidadari
Wahai wali Allah Subhanahu Wa Ta’ala, perhatikan nikmat agung dan sempurna yang akan anda dapatkan. Anda akan mendengarkan suara bidadari yang tiada tandingan. Alangkah merdu suanya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَهُمْ فِي رَوْضَةٍ يُحْبَرُونَ
Artinya: “Dan pada hari terjadinya kiamat, di hari itu mereka (mansuia) bergolong-golongan. Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka mereka di dalam taman (surga) bergembira.” (QS. Ar-Rum:15)
G. Berapa bidadari yang Menemani Penghuni Surga?
Dalil yang menguatkan bahwa setiap penghuni surga memiliki lebih dari dua bidadari di surga adalah beberapa riwayat hadits dhaif dan hasan yang menyebutkan bahwa baginya lebih dari dua orang istri. Dalam sebagian hadits Nabi Muhammad Shallalahu ‘Alaihi Wasallam bahwa bagi penghuni surga, diberi 72 orang istri dari bidadari surga selain istri-istrinya di dunia.
Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri bahwa Rasullullah Shallalahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “penghuni surga yang paling rendah derajatnya memiliki 80.000 pelayan dan 72 orang istri, kemudian dibuatkan untuknya sebuah kubah yang terbuat dari mutiara dan yakut seluas jarak antara daerah Jabiyah dan Shan’a.” (Shahih HR Tirmidzi)
H. Perjumpaan dengan Bidadari
Sebagian mukmin yang telah mencapai derajat tertinggi dalam ibadah dan kesalehan dapat melihat bidadari didalam tidrunya serta dapat merasakan dan mendengar perkataanya. Berikut sebagian dari mereka, yaitu sebagai berikut:
- Membeli bidadari
- Mahar bidadari
- Nasihat bidadari
- Syair bidadari
- Senandung bidadari
I. Wahai Pelamar Bidadari
Ada seorang anak yatim disuruh pamannya pergi ke sekolah, tetapi ia menolak. Dia malah sibuk mempelajari bebagai macam ilmu dan Al- Qur’an. Anak itu beranjak remaja dan menguasi Al-Qur’an dan ilmu-ilmu lain seperti zikir dan ibadah. Dia bangun dimalam hari, menyepi dengan Rabbnya untuk beribadah, berzikir, bertobat, memuji, rukuk dan sujud.
Di usia remajanya, pemudataat ini meninggal dunia. Peristiwa itu menjelang waktu shalat magrib. Pamannya mengurus jenazahnya, mulai dari memandikan, mengkafani, sampai menshalatkan. Malam harinya sang paman berkata, “kita tangguhkan pemakamannya sampai pagi.”
Karena lelah letih, ia pun terlelap. Dalam tidurnya ia bermimpi melihat seorang wanita yang belum pernah ia lihat sebelumnya.itulah bidadari. Kemudian bidadari itu berkata, “segeralah kemari wahai kekasihku”.
Paman ini bertanya, “siapa kekasihmu?”
“pemuda yang meninggal ini,” jawab bidadari itu.
Ketika terbangun, ia mencium bau yang sangat wangi. Dia tahu bahwa itun aroma dari bidadari itu. Kemudian para kerabat dan tetangga datang berbela sungkawa dan mereka mencium bau wangi ini. Paman itu berkata “ini adalah aroma wangi bidadari.”
Ada banyak kriteria dan sifat yang harus dimiliki calon suami bidadari. Kriteria dan sifat-sifat tersebut antara lain:
- Takwa
- Dekat dengan Allah
- Ikhlas
- Rasa takut kepada Allah
- Saling menasihati dan berwasiat dalam kebaikan
- Membiasakan puasa sunnah
- Menyapu masjid
- Shalat tahajud
J. Siapa yang Lebih Baik?
Ada yang berpendapat, wanita dari golongan anak Adam Alaihi Salam lebih baik 70.000 kali lipat daripada bidadari. Diriwayatkan dalam hadits marfu’, Ibnu Mubarak menyebutkan Rusydain menceritakan kepada kami, dari Ibnu An’am bahwa Hibban bin Abi Jabalah berkata, “sesungguhnya wanita-wanita dunia yang masuk surga lebih utama daripada bidadari karena amal mereka yang dilakukan di dunia.”
Wanita-wanita mukminah lebih baik daripada bidadari lebih utama dan lebih kuat. Pasalnya, wanita mukminah telah bersusah payah dan bersabar melakukan ketaatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, sabar menghadapi kemaksiatan, sabar menghadapi musibah dan sabar menghadapi kesulitan hidup.
Adapun bidadari adalah makhluk yang diciptakan di surga. Mereka tidak diberi ujian kemaksiatan yang menghalanginya dari melakukan ketaatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, atau seorang suami durhaka yang mencegahnya dari berhijab dan menyuruhnya membuka aurat.
K. Penawaran Surga
Ketahuilah barang dagangan Allah Subhanahu Wa Ta’ala itu mahal. Ketahuilah, barang dagangan Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah surga. Barang dagangan Allah Subhanahu Wa Ta’ala tawarkan kepada laki-laki mukmin dan wanita mukminah. Pembelinya adalah Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Penjualnya adalah wanita mukmnah. Barang yang dijual adalah harta dan jiwa. Dan keuntungannya adalah surga.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
إِنَّ ٱللَّهَ ٱشْتَرَىٰ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَٰلَهُم بِأَنَّ لَهُمُ ٱلْجَنَّةَ ۚ يُقَٰتِلُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ ۖ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِى ٱلتَّوْرَىٰةِ وَٱلْإِنجِيلِ وَٱلْقُرْءَانِ ۚ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِۦ مِنَ ٱللَّهِ ۚ فَٱسْتَبْشِرُوا۟ بِبَيْعِكُمُ ٱلَّذِى بَايَعْتُم بِهِۦ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيم
Artinya: “Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah Subhanahu Wa Ta’ala; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah Subhanahu Wa Ta’ala? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” ( Qs. At-Taubah:111)
Demikian artikel ini saya buat semoga kita semua bisa mengambil hikmah dan mencontoh daripada sifat wanita yang dirindu surga. Semoga artikel ini bermanfaat untuk dunia dan akhirat bagi para pembacanya. Wallah A’alam Bis Shawab.
REFERENSI:
Diringkas dari buku: Wanita Dirindu Surga Karya Dr. Mustafa Murad, Desember 2012.
Ditulis Oleh: Dea Arista (Pengajar Pondok pesantren Darul-Qur’an Wal-Hadits OKU Timur)
BACA JUGA:
Leave a Reply