Oleh: Ustadz Isa
Sudah menjadi kepastian bahwa setiap manusia membutuhkan bekal dalam menjalankan segala aktivitas dalam kehidupannya. Apapun bentuk aktivitas itu; seperti mengadakan perjalanan, menjalankan sebuah bisnis, ataupun menempuh pendidikan. Contoh yang paling sederhana adalah ketika seseoarang akan melakukan perjalanan panjang, maka dia membutuhkan bekal, baik berupa makanan dan minuman untuk mengisi kebutuhan perutnya, kendaraan untuk transportasi atau uang untuk membeli kebutuhan selama perjalanan dan lain sebagainya.
Allah Ta’ala memerintahkan manusia agar mereka mempersiapkan bekal sebaik-baiknya sebelum masuk ke kehidupan abadi di alam akhirat. Bekal yang mengantarkan manusia pada jalan keselamatan di akhirat kelak, bekal yang membawa manusia pada kesuksesan abadi.
Bagi seorang muslim, siapapun dia, baik laki-laki atau perempuan, pedagang atau pekerja, manajer atau karyawan bahkan pembantu sekalipun, membutuhkan bekal yang sangat sakral dan pokok. Hal ini dikarenakan hidup di dunia ini, bagi seorang muslim, hanyalah tempat singgah sejenak untuk menuju perjalanan ke akhirat yang kekal dan abadi.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَنْكِبِي فَقَالَ كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يَقُولُ إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الصَّبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الْمَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ
“Dari Ibnu Umar radiyallahu’anhu, ia berkata: “Rasulullah shalallahu ‘alahi wasallam memegang pundakku, lalu bersabda: Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau pengembara. Lalu Ibnu Umar radiyallahu’anhu berkata: “Jika engkau di waktu sore, maka janganlah engkau menunggu pagi dan jika engkau di waktu pagi, maka janganlah menunggu sore dan pergunakanlah waktu sehatmu sebelum kamu sakit dan waktu hidupmu sebelum kamu mati””. (HR Bukhari no: 6416)
Bekal tersebut bukanlah makanan atau minuman. Bukan juga pakaian yang mereka gunakan atau yang lainnya. Akan tetapi, bekal yang dimaksud adalah sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Allah Ta’ala, Yakni bekal menuju kehidupan abadi di alam akhirat nanti. Bekal yang mengantarkan manusia pada jalan keselamatan di akhirat kelak.
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَاأُوْلِي اْلأَلْبَابِ
“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal”. (QS. Al-Baqoroh: 197)
Ayat di atas menjelaskan bahwa taqwa adalah bekal bagi setiap muslim. Taqwa juga merupakan wasiat atau anjuran yang langsung disampaikan oleh Allah Ta’ala kepada setiap muslim.
Allah Ta’ala berfirman :
وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُوا اللَّهَ
“Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi, dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah”. (QS. An-Nisa: 131)
Tidak hanya bermanfaat untuk kehidupan akhirat, taqwa juga dapat menyelamatkan setiap muslim dalam kehidupan dunianya. Taqwa tak ubahnya “rambu-rambu” yang menjaga dan menuntun kita dalam menjalani kehidupan agar sesuai dengan yang dikehendaki Allah Ta’ala .
Akan tetapi, taqwa bukanlah perkara yang ringan. Diperlukan usaha yang keras untuk tetap istiqomah menjalankan perintah-perintah Allah Ta’ala serta berjuang melawan keinginan syahwatnya yang tidak jarang menyalahi tuntunan agama Islam.
Selain itu, agar seseorang mudah dan termotivasi untuk tetap istiqomah dalam melakukan ketaqwaan, maka hendaknya ia mengetahui fadhilah (keutamaan) dan fasilitas-fasilitas yang Allah Ta’ala akan berikan kepada orang-orang yang istiqomah dalam bertaqwa.
Dalam pandangan Allah Ta’ala, orang bertaqwa memiliki kedudukan yang sangat mulia. Oleh karena itu, siapapun yang ingin meraih kemuliaan tertinggi disisi-Nya, hendaknya ia tidak bersandar kepada harta, kemewahan, ataupun keturunan yang banyak. Akan tetapi terus-menerus meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Ta’ala dan memupuknya sampai akhir hayat.
Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (QS. Al-Hujurôt: 13)
Demikian pula jawaban Rasulullah shalallahu ‘alahi wasallam ketika seseorang bertanya kepadanya,
يا رَسُوْلَ اللهِ مَنْ أَكْرَمُ النَّاسِ ؟ قَالَ: أَتْقَاهُمْ
“Wahai Rasulullah, Siapakah manusia termulia?” Beliau menjawab: “Yang paling bertaqwa”. (HR. Bukhori dan Muslim)
Diantara fadhilah taqwa adalah terbebas dari segala problematika kehidupan. Artinya Allah Ta’ala menjamin kepada orang yang bertaqwa, jalan keluar atau solusi dari masalah yang sedang ia hadapi. Selain itu, Allah Ta’ala juga menjamin rejeki untuknya dari arah yang tidak ia sangka-sangka.
Allah Ta’ala berfirman :
وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لاَيَحْتَسِبُ
Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya” (QS. At-Tholâq: 2-3)
Fadilah dari ketaqwaan lainnya adalah akan dimudahkan dalam segala urusannya. Artinya Allah Ta’ala menjamin kepada orang yang bertaqwa kemudahan dalam setiap perkara yang ia hadapi dan ia lalui, baik yang bersifat materi ataupun imateri (bukan benda).
Allah Ta’ala berfirman :
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا
“Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” (QS. At-Tholâq: 4)
Selain itu Allah Ta’ala akan mengampuni dosa-dosanya dan dilipatgandakan pahala amal ibadahnya. Allah Ta’ala berfirman:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.” (QS. At-Tholâq: 5)
Masih banyak lagi keistimewaan orang-orang bertaqwa di hadapan Allah Ta’ala. Semoga kita menjadi bagian dari orang-orang yang Allah berikan kemudahan hidup di dunia dan kenikmatan di akhirat kelak dengan sebab taqwa. Amin.
Sumber: Majalah Lentera Qolbu tahun ke-4 edisi ke-8
Leave a Reply