Pondok Pesantren Darul Qur'an Wal-Hadits Martapura OKU

7 Tips Buat Anak Disiplin

7 Tips Buat Anak Disiplin
https://dakwahmakassar.files.wordpress.com

1. Lebih Peka Pada Anak

Salah satu cara terbaik terhindar dari masalah perilaku anak di masa depan adalah dengan menjadi lebih peka pada anak. Biarkan anak anda tahu bahwa anda merasakan apa yang ia rasa, bahkan ketika ia sedang bertingkah sekalipun. Contoh, saat Abdullah pulang ke rumah membawa surat peringatan dari sekolah karena berbicara tidak sopan kepada gurunya, dengarkan cerita dan rasa kecewanya dulu, tidak langsung menghakimi. Tunjukkan betapa anda mengerti perasaannya. Di lain waktu, beri masukan bagaimana sebaiknya menangani masalah yang sama agar tidak terulang lagi, kemudian anda bisa mempertimbangkan hukuman yang sesuai dg kadar kesalahannya.

Hukuman paling efektif tidak lepas dari unsur menghargai dan kasih sayang. Allah Subhanahu wata’ala berfirman dalam Al-Quran, artinya:

“Maka berkat rahmat dari Allah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu”. (QS. Ali Imron: 159)

2. Memuji Bukan Mengkritik

Carilah situasi dan perilaku dimana anda bisa memuji anak anda. Sebagai contoh, ketika anda memperhatikan Abdullah akur bermain dengan adiknya atau mengerjakan pekerjaan rumahnya tanpa diminta, tunjukkan betapa bahagianya anda. Tidak perlu sungkan untuk mengatakan: “Abdullah, terima kasih sudah membersihkan kamar tanpa ibu ingatkan. Kamarmu terlihat sangat bagus”.

Anda akan merasakan pujian seperti itu akan mengarahkan anak menjadi lebih disiplin ketimbang mengkritiknya. Dorongan semangat membuat orang merasa nyaman dengan dirinya dan mendorongnya berbuat lebih baik. Kritikan, di sisi lain menimbulkan perasaan putus asa yang hasilnya adalah apatis (ketidakpedulian).

3. Berikan Kendali Secara Berkala

Kita semua ingin dihargai dan mengatur hidup sendiri. Jika anda mendapati anak anda tambah berulah dan terlalu banyak alasan, berikan kesempatan ia bicara tentang kondisi di dalam rumah. Pastikan anda memberikan kesempatan kepada anak anda untuk membuat keputusan sendiri, sekarang dan akan datang. Biarkan mereka bertanggung jawab terhadap banyak hal di dalam rumah. Untuk anak-anak yang memiliki keinginan lebih kuat memegang kendali dibandingkan lainnya, pastikan mereka mendapat tanggung jawab lebih. Pikirkan untuk memberikan tugas kepada anak-anak setiap hari. Hal ini akan menanamkan rasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap lingkungannya. Buatlah daftar penghargaan yang akan mendorong mereka untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka.

Jika anak anda menolak untuk mandi ketika diminta, cobalah menawarkan beberapa pilihan ketimbang memaksa mereka. Contohnya, “Abdullah, mandinya sekarang atau sepuluh menit lagi?” Terkadang juga perlu membiarkan anak anda memutuskan mau makan malam dengan apa atau liburan mau pergi kemana?

4. Berbuat Adillah

Bersikap tidak adil dan sangat kasar ketika mengoreksi anak terkadang membuat anak membalas perlakuan itu secara diam-diam, seperti melampiskan kemarahannya kepada adiknya atau mempermalukan orang tua di hadapan teman dan keluarga dengan perilaku yang mengganggu.

Berdasarkan hadits, Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Berlaku adillah kamu terhadap anak-anakmu”. Dan beliau mengulang sebanyak 3 kali. (HR Ahmad, an-Nasa’i dan Abu Daud)

Setiap orang ingin dihormati dan dihargai. Memperlakukan anak-anak dengan adil akan mengurangi masalah-masalah kedisiplinan dan membantu mereka merasa dihargai. Seseorang yang dihargai akan tumbuh kesadaran untuk menegakkan aturan.

Jika anda sudah menerapkan disiplin dengan cara berlebihan dan tidak adil, perlihatkan penyesalan anda kepada anak-anak. Orang tua sewajarnya bisa meminta maaf juga. Ini akan mengajarkan kepada anak-anak bahwa kesalahan bisa diperbaiki.

5. Waspadai Tingkat Stress Anda

Jika anda berada dalam keadaan sangat tertekan akhir-akhir ini, sadarilah bisa jadi membuat anak-anak tidak nyaman dan lebih banyak bertingkah. Ketika anda dalam keadaan stres berlebih, anda akan cenderung kurang sabar. Anda akan mudah tersulut emosi oleh hal-hal yang sepele. Pada saat seperti ini, kendalikan emosi anda dan kurangi stres dengan rehat di kamar untuk beristirahat menenangkan diri. Anda juga bisa meleburkan diri anda di waktu khusus dengan membaca buku yang menyenangkan atau mendengarkan tilawah Quran.

6. Waspadai Tingkat Stress Anak

Anak dalam keadaan tertekan akan sulit diajak kerjasama dan lebih cenderung murung. Dua hal ini bisa mengarah pada masalah prilaku. Jika anda menyadari bahwa anak anda sedang tertekan, fokuslah untuk mengenali apa-apa yang membuatnya marah dan lakukan usaha untuk mengurangi atau menghilangkannya. Saat-saat tertekan seperti ini, cobalah untuk mengabaikan perilaku-perilaku sepele. Fokus untuk mencari solusi ketimbang menghukumi.

Dan juga, jangan lupa bahwa cara terbaik mengurangi tingkat stress anak adalah dengan memperlihatkan rasa cinta dan kasih sayang anda. Berdasarkan hadits, Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam sangat mencintai cucu beliau. Aisyah Radhiyallahu’anha meriwayarkan:

قَدِمَ نَاسٌ مِنَ اْلأَعْرَابِ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه و سلم فَقَالُوْا: أَتُقَبِّلُوْنَ صِبْيَانَكُمْ؟

فَقَالُوْا: نَعَمْ،

قَالُوْا: لكِنَّا وَاللهِ مَا نُقَبِّلُ،

فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و سلم أَوَأَمْلِكُ إِنْ كَانَ اللهُ نَزَعَ مِنْكُمُ الرَّحْمَةَ؟

“Serombongan orang dari Badui datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, mereka bertanya: ‘Apakah kalian mencium anak-anak kecil kalian?’ Rasulullah menjawab, ‘Ya’. Mereka berkata, ‘Akan tetapi demi Allah, kami tidak mencium (mereka)’. Maka Rasulullah bersabda, ‘Apakah saya memiliki (kuasa untuk memberi rasa kasih) di mana Allah mencabut rasa sayang dari hati kalian?'” (HR. Ibnu Majah)

7. Kenali Anak Yang Caper (Cari Perhatian)

Beberapa anak akan mencoba untuk menarik perhatian dengan cara apapun yang mereka bisa, bahkan dengan cara yang tidak sepatutnya. Cobalah untuk menghabiskan waktu lebih banyak dengan anak-anak bila anda sadar telah melalaikan mereka. Lebih banyak mendengarkan dan memperhatikan dengan seksama ketika anak-anak bicara kepada anda. Akan tetapi ingatlah untuk tidak mengandalkan hari khusus yang dihabiskan bersama anak-anak. Jadikanlah kebiasaan untuk bermain bersama atau jalan-jalan keluar setiap sabtu. Buat jadwal yang akan membuat nyaman semua anggota keluarga.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menghabiskan waktu untuk bersenang-senang bersama keluarga. Berdasarkan hadits, Radhiyallahu’anha berkata saat berada dalam sebuah perjalanan bersama Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengajakku lomba lari dan akulah yang menjadi pemenangnya dan setiap kami lomba lari aku pasti selalu menang, sampai pada saat aku keberatan badan beliau mengajakku lari lagi dan beliaulah yang menang, maka kemudian beliau bersabda, ‘Ini adalah balasan untuk kekalahanku yang kemarin’.” (HR. Abu Dawud)

Membangun teknik disiplin efektif di rumah bisa membantu para orang tua mencapai bagian tersulit dalam tugas mereka sekaligus peran paling penting dari orang tua.

Mengembangkan rumah tangga produktif adalah aspek penting membangun masyarakat yang sehat dan produktif. Jadilah bijak, bersabarlah menghadapi cobaan, jaga keutuhan rumah tangga, dan yang lebih penting dari segalanya adalah tetap beriman dan mengharap ridho Alloh, anda akan menyaksikan lingkungan rumah yang lebih positif dan menyenangkan di masa mendatang.

Diterjemahkan dari artikel “Tips to Effectively Discipline Your Children” yang ditulis oleh Grandma Jeddah dari http://productivemuslim.com/family-life-part-3-tips-to-effectively-discipline-your-children/#ixzz37VWkgg4r


Sumber: Majalah Lentera Qolbu, tahun ke 4 edisi ke 10

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.