Pondok Pesantren Darul Qur'an Wal-Hadits Martapura OKU

Sebaik-Baik Wanita

sebaik-baik wanita

Pernikahan merupakan pintu gerbang bagi wanita untuk meraih surga. Di dalam rumah tangganya itulah seorang wanita akan mudah mendapatkan surga ataupun neraka. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berpesan kepada sahabat dari kalangan kaum wanita,

فَانْظُرِي أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ فَإِنَّمَا هُوَ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ

Artinya: “Perhatikanlah posisimu terhadapnya. Sesungguhnya yang menentukan surga dan nerakamu terdapat pada (sikapmu terhadap) suamimu.” (HR. Ahmad)

Jika suami adalah surga dan neraka bagi wanita, maka seorang wanita (istri) hendaknya berusaha keras untuk dapat membahagiakan suami. Dengan mengetahuinya, seorang wanita akan berusaha keras untuk menghiasi dirinya dengan sifat-sifat terpuji sehingga dapat mengantarkannya kepada kebahagiaan hidup di dunia dan di akhira.

Salah satu karakter wanita shalihah adalah mampu menyenangkan hati suami ketika suami melihatnya, baik karena pakaian, dandanan, atau sebab-sebab yang lainnya. Lebih-lebih karena sang istri tersebut senantiasa menaati suami dan merespon perintah suami dengan penuh ketaatan, tanpa diiringi rasa sombong (congkak) atau merasa memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada suami.

Marilah kita renungkan sebuah hadits Nabi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Perempuan seperti apa yang paling baik?” Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjawab,

الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ، وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ، وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ

Artinya: “Yang paling menyenangkan jika dilihat suami, mentaati suami jika suami memerintahkan sesuatu, dan tidak menyelisihi suami dalam diri dan hartanya dengan apa yang dibenci oleh suaminya.” (HR. An-Nasa’i no. 3231, dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani).

Maksud, “tidak menyelisihi suami dalam diri dan hartanya dengan apa yang dibenci oleh suaminya”, misalnya sang suami tidak suka melihat istri memakai baju jenis tertentu, padahal baju tersebut sangat disukai oleh sang istri. Maka seorang istri shalihah akan mendahulukan keinginan suami daripada selera dirinya sendiri.

Inilah karakter wanita (istri) yang terbaik, yaitu dia berusaha memperbagus dan mempercantik dirinya ketika berada di hadapan suaminya atau setiap kali dia bersama dengan suami. Demikian pula, perhatian dan fokus utama seorang istri adalah berkaitan dengan kebutuhan, keinginan, dan perintah sang suami.

Di antara perkara yang memprihatinkan adalah banyak dari istri yang tidaklah berdandan dan berhias, kecuali karena hendak keluar rumah. Entah karena hendak berbelanja atau hendak mengikuti acara pertemuan di luar rumah, atau sejenisnya. Adapun jika berkaitan dengan hak suami ketika suami di rumah, dia pun menemui suaminya dengan baju ala kadarnya, bau yang tidak enak, rambut yang kusut dan acak-acakan, dan dalam kondisi-kondisi jelek lainnya. Sehingga sang suami pun akhirnya tidak berselera terhadap sang istri. Namun, begitu sang istri hendak keluar rumah, tiba-tiba dia berdandan dan berhias dengan penampilan terbaiknya.

Ini untukmu wahai sodariku yang saya sayangi karna Allah saya pilihkan hadis ini juga dibawakan oleh Al-Imam As-Syuyuuti di dalam kitab nya Al-Jami’ As-Shoghir Rosulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda”

قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ

Artinya: “Rasulullah ditanya; siapakah wanita yang paling baik? Beliau menjawab: “Yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, taat jika diperintah suaminya dan tidak menyelisihi suami dalam diri dan hartanya dengan apa yang dibenci suaminya.” (HR. An Nasa’i, shahih).

Itu sebaik-baik wanita, sebaik-baik wanita bukan yang paling cantik, bukan yang paling seksi, bukan yang paling kaya. Bukan yang paling putih. Bukan yang paling tinggi pendidikanya, sebaik-baik wanita bukan yang paling genit, sebaik-baik wanita bukan yang paling pinter bersolek dan  berhias. Akan tetapi wahai Sodariku sebaik-baik wanita itu adalah apabila suami memandangnya maka ia membuat suaminya senang, apabila suaminya memerintahkanya maka ia akan patuh terhadap suaminya seorang suami seorang laki-laki mungkin ia diawal-awal pernikahan dia sangat membanggakan kecantikan istrinya kemolekan istrinya setelah berjalan waktu pernikahan sebulan dua bulan, setahun dua tahun, tiga tahun, empat tahun, lima tahun, dan seterusnya maka barulah ia tahu yang paling diharapkan dari istrinya itu bukanlah dari kecantikan, akan tetapi yang ia harapkan adalah kepatuhan. ketaatan, kemudian juga selalu bisa membuat suaminya senang, bukan yang selalu membuat suaminya tidak betah berada di dalam rumahnya,

Duhai sodariku Muslimah ada sebuah kisah dari salah seorang ustdz yang semoga Allah merahmati beliau, keluarga dan harta beliau hafidzollahu taala. Beliau mengatakan: “Ada seorang pemuda dia ini selalu memberi syarat-syarat untuk menikah, syarat-syarat wanita-wanita yang akan dinikahinya harus sangat cantik, tinggi, putih pinter, pokoknya dibuatnyalah kriteria-kriteria yang berat sehingga sering kali  keluarganya menjodohkanya atau di jodohkan dengan wanita tetap dia tolak, kenapa..? wah ini tidak cantik, ini tidak putih, ini tidak tinggi seperti yang saya inginkan sampai akhirnya umur terus berjalan dan dia juga tidak kunjung menikah yang dia bayangkan dia harus seperti artis korea, artis luar negeri, dia ingin seperti artis fulanah, dia ingin seperti ini dan seperti itu dia tidak dapatkan, sampai akhirnya dia putus asa akhirnya mamaknya bertanya kepadanya, anak kapan lagi kamu menikah umur kamu terus bertambah tidak mungkin seperti ini, apa katanya, ya terserah maklah carikan sama mamak saja saya sudah capek cari tidak dapat-dapat, karna dia selama ini selalu membuat selera, kriteria-kriteria, patokan-patokan, yang tidak mungkin ada sulit di dapatkan akhirnya dia pasrah dia kepada mamaknya lalu dicarikanyalah oleh mamaknya seorang wanita, kemudian dia tanya, cantik dak mak, kalau menurut mamak cantik, kata mamaknyakan, yang penting insya Allah dia ini wanita baik-baik sholehah, akhlaknya bagus, kemudian apa kata pemuda tadi, ialah terserah mamak ajalah, dia serahkan kepada mamaknya, akhirnya tibalah waktu kumpul keluarga acara ini dan itu segala macam, ternyata ketika dia melihat calon istrinya itu tidak seperti apa yang dibayangkanya, tidak cantik, tidak tinggi, tidak putih, tapi keluarga inikan sudah terlanjur kumpul mau nolak pun sudah malu, tidak bisa lagi , bahkan kata dia, ayah saya sendiri pun bilang calon istrimu ini tidak cantik, nahh sama-sama laki-laki masalahnyakan, tapi akhirnya dia ada rasa kasihan, sudahlah kalau saya batalkan kasihan wanita ini, saya akan coba kalau sanggup saya akan jalani, tapi kalau tidak bisa saya akan cerai, itu pikiran dia, saya akan cari yang lain, saya akan cari palang pintu yang lain, akhirnya dia menikah, menikah dia, kemudia apa kata dia, eee berjalanlah waktu setahun dua tahun tiga tahun, apa kata dia akhirnya saya bertekad tidak pernah lagi menggantikan istri saya ini dengan wanita yang lain. Allahu akbar kenapa ayyuhal akhowaat?

Karna ternyata dia jauh lebih cantik dari yang saya bayangkan akhlaknya dia tidka pernah membantah saya sedikit pun, dia tidak pernah meninggikan suaranya, patuh dan taat, dia selalu tersenyum dihadapan saya. Membuat saya senang dia taat beribadah, penyayang dengan anak-anaknya. lembut kata-katanya dengan anak-anak dan kepada saya,

Ayyuhal akhowaatt sodari dan akhowaat  apalagi yang dicarinya..? karna kecantikan bisa hilang, sebentar saja, ketampanan bisa hilang sebentar saja karna seorang wanita itu sekali dua kali tiga kali empat kali melahirkan sudah tidak akan bisa seperti dulu lagi seiringnya berjalanya waktu bertambahnya usia maka dia tidak akan seperti dulu lagi mungkin antunna masih segar bugar, tapi ketika sudah menikah dan berumur tidak akan bisa kembali lagi, tapi akhlak, kepatuhan, ketaatan kalian itulah yang akan kekal bersama kalian.

Maka ayyuhal akhowatt sodariku sebaik-baik engkau kata Rosulillah adalah apabila dia dilihat oleh suaminya maka dia membuat suaminya senang, wanita di zaman sekarang malah dia membuat laki-laki senang waliyyahu zubillah. Karna bersolek dan berhias diluar rumah giliran di rumah dia biasa-biasa. Sehingga benarlah pepatah orang arab yang mengatakan  Ghozaalun fittoriiq qirdun fil baiiit “ Seperti kijang ketika di jalan dan seperti qirdun, apa qirdun..? didalam rumah.. Allahu akabar.

Ayyuhal akhowaat wa ummahat sodariku giliran dirumah dia biasa-biasa saja, akhirnya suaminya melihat dia biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa, ketika suaminya keluar suaminya melihat wanita yang energi, yang cantik yang berhias, segala macam, pas pulang kerumah istrinya biasa saja, bahkan bau bawang merah, bau bawang putih, bau minyak anging, bau minya sayur. Nah ayyuhal akhowaat sodariku istri yang baik dia akan selalu membuat suaminya senang melihatnya bukan laki-laki lain, dan dia selalu patuh kepada suaminya apabila suaminya memerintahkan nya atau memintanya, selama itu bukan maksiat kepada Allah.

Islam meminta agar seorang wanita menjadi orang yang baik, entah kepada orang tuanya, suaminya, atau dengan keluarganya secara umum. Wanita yang baik akan diganjar oleh Allah dengan surga-Nya.

Dalam hadis yang lain Rasulullah juga ditanya soal siapa wanita yang baik dalam Islam, kemudian beliau Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّذِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِيمَا يَكْرَهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهِ

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya; “Wanita yang bagaimana yang paling baik?” Beliau menjawab: “Jika dipandang (suami) ia menyenangkan, jika diperintah ia taat, dan ia tidak menyelisihi suaminya dalam perkara-perkara yang dibencinya, baik dalam diri maupun harta.” (HR. Ahmad)

Wallahu ta’ala a’lam

 

REFERENSI:

Di Ambil Dari  : Kajian Ustdz Syafiq Basalamah.MA di youtube. Di Ringkas Oleh: Anita Sari (pengajar ponpes Darul Qur’an Wal-Hadits, Oku Timur)

 

BACA JUGA :

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.