Indahnya Surga

indahnya surga

Indahnya Surga – Salah satu pokok keimanan yang harus diimani setiap muslim adalah beriman dengan hari akhir. Termasuk keimanan kepada hari akhir adalah beriman dengan adanya surga perkara yang sudah sangat familiar, tidak ada seorang pun yang tidak mengenalnya. Berbagai gambaran tentangnya banyak beredar di mana-mana, serta banyak perspektif dan ilustrasi yang meliputinya, padahal itu semua terkadang terlepas dari wahyu ilahi. Oleh karenanya, perlu diperjelas secara ringkas hakikatnya berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Mari ikuti pembahasannya berikut ini.

Surga adalah tempat terbaik yang Allah siapkan bagi para wali dan orang-orang yang menaati-Nya, sebuah kenikmatan yang sempurna, tidak ada sama sekali kekurangan di dalamnya, sudah diciptakan dan kekal. Sebagaimana firman-Nya:

وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِى جَنَّاتِ عَدْنٍ وَرِضْوَانٌ مِّنَ ٱللَّهِ أَكْبَرُ ذَالِكَ هُوَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ

Artinya: “Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan (mendapat) tempat yang baik di Surga ‘Adn. Dan keridhaan Allah lebih besar. Itulah kemenangan yang agung”. (QS. At-Taubah: 72)

Dalam Al-Qur’an disebutkan ada dua belas nama surga, yaitu,

  1. Al-Jannah. Dinamakan demikian sebab merupakan pahala (kenikmatan) yang tertutup atau yang memasukinya tertutupi berbagai macam pepohonan.
  2. Darus Salam. Dinamakan demikian sebab yang memasukinya selamat dari berbagai bala’ dan musibah atau semua kondisi dalamnya selalu tenteram.
  3. Jannatul Khuld. Dinamakan demikian sebab kenikmatannya kekal, tidak ada putusnya.
  4. Darul Muqamah. Dinamakan demikian sebab penghuninya tinggal di sana selamanya, tidak akan mati dan berpindah darinya.
  5. Jannatul Ma’wa. Dinamakan demikian sebab roh para syuhada mendatanginya.
  6. Jannatu ‘Adn. Dinamakan demikian sebab penghuninya betah dan tidak pernah ingin pindah.
  7. Darul Hayawan. Dinamakan demikian sebab kehidupan di dalamnya selamanya tanpa terputus dengan kematian.
  8. Al-Firdaus. Dinamakan demikian sebab tempatnya paling tinggi, paling utama, dan paling luas.
  9. Jannatun Na’im. Dinamakan demikian sebab di dalamnya terdapat berbagai kenikmatan, baik zahir maupun batin.
  10. Al-Maqam Al-Amin. Dinamakan demikian sebab tempat tinggal yang aman dari berbagai keburukan.
  11. Maq’at Ash-Shidq. Dinamakan demikian sebab di dalamnya diperoleh segala yang diinginkan.
  12. Qadam Ash-Shidq. Dinamakan demikian sebab mendapatkannya didahului dengan amal shalih.

 

Karakteristik Surga

  1. Penjaga surga.

Penjaganya adalah para malaikat. Jumlahnya tidak diketahui, sebagaimana firman-Nya,

وَسِيقَ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى ٱلْجَنَّةِ زُمَرًا حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَٰبُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَٱدْخُلُوهَا خَالِدِينَ

Artinya: “Sehingga apabila mereka sampai kepadanya (surga) dan pintu-pintunya telah dibukakan, penjaga-penjaganya berkata kepada mereka.” (QS. Az-Zumar: 73)

  1. Letak surga.

Para ulama menyebutkan letaknya di langit ketujuh, yaitu a’la ‘illiyyin, sebagaimana riwayat dari Abdullah bin Salam; dia berkata, “Sesungguhnya surga di langit dan neraka di bumi.” (HR. Hakim, no. 8698. Dinilai shahih oleh Imam Adz-Dzahabi. Wallahu a’lam.

  1. Luas dan tinggi surga.

Surga sangatlah luas. Hal ini ditunjukkan dalam firman Allah Subhanahu Wata’ala:

سَابِقُوٓا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ

Artinya: Bersegeralah kalian menuju ampunan Rabb kalian dan surga yang luasnya semisal luasnya langit dan bumi.  (QS. Al-Hadid: 21)

  1. Tingkatan level.

Surga memiliki seratus tingkatan. Setiap tingkatannya semisal jarak antara langit dan bumi, serta memiliki kenikmatan yang berbeda, sesuai kadar iman dan ketakwaan penghuninya. Tingkatan paling tingginya bernama Firdaus. Hal ini ditegaskan beberapa dalil, di antaranya: Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

ٱنظُرْ كَيْفَ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَلَلْآخِرَةُ أَكْبَرُ دَرَجاتٍ وَأَكْبَرُ تَفْضِيلًا

Artinya: “Perhatikanlah bagaimana Kami melebihkan sebagian mereka atas sebagian (yang lain). Dan kehidupan akhirat lebih tinggi derajatnya dan lebih besar keutamaannya”. (QS. Al-Isra’: 21)

  1. Jumlah pintu.

Jumlah pintunya ada delapan, sebagaimana sabda Nabi, “Surga memiliki delapan pintu. Terdapat salah satu pintu yang dibernama Ar-Rayyan. Tidak ada yang memasukinya, melainkan orang-orang yang berpuasa.” (HR. Bukhari, no. 3257)

  1. Tanah, kerikil, dan batu bata.

Dijelaskan dalam As-Sunnah bahwa:Tanah surga dari minyak misk dan za’faran. (HR. Bukhari, no. 349 dan 3342; serta Muslim, no. 163).

Kerikilnya dari mutiara dan batu permata. Batu batanya dari emas dan perak. (HR. Ahmad, no. 8043 dan 9744. Dinilai shahih oleh Syaikh Syu’aib Al-Arnauth)

  1. Sungai dan mata air.

1. Empat sungai Allah kabarkan dalam QS. Muhammad: 15), yaitu sungai air yang tidak payau, sungai susu, sungai khamr, dan sungai madu.

2. Sungai Al-Kautsar yang khusus diberikan kepada Nabi H. (HR. Bukhari, no. 6581 dan Muslim, no. 400)

3. Sungai Bariq khusus bagi para syuhada yang terletak di pintu surga. (HR. Ahmad, no. 2390. Dinilai hasan oleh Syaikh Syu’aib Al-Arnauth)

Adapun mata airnya banyak, sebagaimana diisyaratkan dalam QS. Al-Hijr: 45), sedangkan yang disebutkan namanya ada tiga:

  1. Mata air kafur. (QS. Al-Insan: 5-6)
  2. Mata air tasnim. (QS. Al-Muthaffifin: 22-28)
  3. Mata air salsabil. (QS. Al-Insan: 17-18)

 

  1. Istana dan tenda.

Di surga terdapat tempat tinggal yang indah, sebagaimana Allah sebutkan dalam (QS. At-Taubah: 72). Pada kesempatan yang lain dinamakan dengan ghurufat/kamar-kamar (QS. Saba’: 38). Tempat tinggal tersebut dalamnya bisa terlihat dari luar dan sebaliknya (HR. Ahmad, no. 6615. Syaikh Ahmad Syakir menilai sanadnya shahih). Di surga juga terdapat tenda dari mutiara yang berlubang, panjangnya 60 mil, dan lebarnya 60 mil. (HR. Bukhari, no. 3243 dan 4879; serta Muslim, no. 2838)

  1. Cahayanya abadi.

Para ulama menjelaskan bahwa di surga tidak ada malam dan siang. Yang ada hanya cahaya abadi. Dengan cahaya itu, penghuninya mengerti pergantian waktu, sebagaimana tafsir atas QS. Maryam: 62-63[5]. Wallahu a’lam.

  1. Aroma.

Surga memiliki aroma yang sangat wangi, bahkan tercium dari jarak yang sangat jauh, sekitar perjalanan tujuh puluh tahun. (HR. Ibnu Majah, no. 2687. Dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani)

  1. Pohon dan buah.

Gambaran tentang pohon-pohon di surga:

Jenisnya banyak dan bermacam-macam: anggur, kurma, delima, bidara, dan thalh. (QS. An-Naba’: 31-32, Ar-Rahman: 69, dan Al-Waqi’ah: 28-29)

Memiliki dahan dan ranting. (QS. Ar-Rahman: 49)

Selalu berbuah. (QS. Al-Waqi’ah: 33-34)

Buahnya mendekat, sehingga mudah dipetik. (QS. Al-Insan: 14)

Naungannya luas. (QS. Al-Waqi’ah: 30)

  1. Kenikmatannya tiada tara.

Dalam hadits qudsi disebutkan, “Aku siapkan untuk hamba-hamba-Ku yang shalih suatu (kenikmatan) yang tidak pernah dilihat mata, didengar oleh telinga dan tidak pernah terbetik pada hati manusia (mana pun),” kemudian Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Bacalah firman Allah, ‘Maka tidak ada seorang pun mengetahui hal yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyenangkan hati.’” (QS. As-Sajdah: 17) (HR. Bukhari, no. 3244)

  1. Makhluk yang kekal

Mazhab Ahlussunnah menyatakan surga adalah makhluk yang kekal, diciptakan sebelum makhluk lainnya, dan sudah ditentukan penghuninya. Imam Ath-Thahawi berkata, “Surga dan neraka sudah diciptakan, tidak fana dan tidak hancur. Allah menciptakan surga dan neraka sebelum makhluk lainnya, dan Dia menciptakan untuk keduanya penghuninya (masing-masing)”. Ibnu hazm menukil ijma ulama tentang hal ini di kitabnya Maratibul Ijma’. Gambaran penghuni surga adalah sebagai berikut:

  1. Semua penghuni surga kekal abadi di dalamnya tanpa ada kematian lagi. (QS. Ad-Dukhan: 56 dan Al-Kahfi: 107)
  2. Mereka tetap awet muda selamanya. (HR. Muslim, no. 2836)
  3. Fisiknya tidak berbulu. Berusia antara 30 sampai 33 tahun. (HR. Tirmidzi, no. 2545. Dinilai hasan oleh Syaikh Al-Albani)
  4. Laki-lakinya setampan Nabi Yusuf. Wanitanya lebih cantik dari bidadari. Hati penghuni surga selembut hati Nabi Ayyub. (Lihat Ash-Shahihah, Syaikh Al-Albani, no. 2512)
  5. Postur tubuh penghuni surga saat memasuki surga seperti postur Nabi Adam yang memiliki tinggi 60 dzira’ atau sekitar 27,5 meter. (HR. Bukhari, no. 3326 dan 6227. Muslim, no. 2841)
  6. Jumlah penghuni surga lebih sedikit dibandingkan penghuni neraka sebab kebanyakan manusia tidaklah beriman. (QS. Yusuf: 103)
  7. Mayoritas penghuni surga adalah orang-orang lemah dan miskin. (HR. Bukhari, no. 3241 dan Muslim, no. 2737)
  8. Kalangan perempuan paling banyak di surga dan di neraka sebab jumlah mereka lebih banyak daripada laki-laki. Wallahu a’lam.

 

Kehidupan di Surga

  1. Makanannya dan minumannya.

Makanan mereka berbagai macam buah dan burung. (QS. Al-Waqi’ah: 21 dan 32)

Minumannya berasal dari sungai dan mata air yang ada di surga. (QS. Az-Zukhruf: 71)

Mereka mendapatkan apa pun yang mereka inginkan. (QS. Az-Zukhruf: 71)

Tempat makan dan minumnya terbuat dari emas dan perak. (QS. Az-Zukhruf: 71 dan Al-Insan: 15)

  1. Pakaiannya.

Pakaian mereka sangat mewah, tidak pernah usang. (HR. Bukhari, no. 2615 dan Muslim, no. 2836)

Salah satu pakaiannya adalah sutra hijau yang halus dan yang tebal. (QS. Al-Kahfi: 31)

  1. Dipan, gelas, bantal dan permadaninya.

Dipannya bagus dan tersusun rapi. Gelasnya tersedia dan siap dipakai. (QS. Al-Ghasyiyah: 13-16)

Bantalnya berwarna hijau. (QS. Ar-Rahman: 76)

Permadaninya terbuat dari sutra tebal. (QS. Ar-Rahman: 54)

  1. Perhiasannya.

Perhiasanya dari emas, perak, dan mutiara. (QS. Al-Hajj: 23 dan Al-Insan: 21)

  1. Wajahnya.

Kondisi wajah penghuninya sangat berseri-seri, tertawa, dan gembira ria. (QS. ‘Abasa: 38-39)

  1. Pelayannya.

Pelayan di surga adalah para pemuda yang tampan dan awet muda. (QS. Al-Waqi’ah: 17-18 dan Al-Insan: 19)

  1. Tempat kumpulnya.

Penghuni surga memiliki tempat untuk berkumpul. Mereka mendatanginya setiap hari Jumat. Setiap kembali dari sana, mereka bertambah tampan dan cantik. (HR. Muslim, no. 2833)

  1. Saling berziarah dan berbincang.

“Para penghuni surga saling menziarahi dan berbincang-bincang tentang hal yang dahulu mereka lakukan di dunia, menceritakan karunia yang telah Allah anugerahkan kepada mereka, serta mengingat orang-orang yang dahulu mencoba membuat mereka ragu dengan keimanannya”. (QS. Al-Hijr: 47, Ath-Thur: 25, dan Ash-Shaffat: 50-61)

Wanita penghuni surga terbagi menjadi dua golongan; Wanita beriman. Mereka akan bersama dengan suaminya (QS. Az-Zukhruf: 70). Adapun wanita yang meninggal dan belum pernah menikah maka Allah akan nikahkan dengan hamba-Nya yang Allah kehendaki sebab tidak ada seorang pun yang jomblo di surga (HR. Muslim, no. 2834). Bidadari. Mereka akan dinikahkan dengan laki-laki yang beriman (QS. Ad-Dukhan: 54).

Demikian yang bisa Penulis jelaskan tentang surga dan segala perincian yang berkaitan dengannya. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan menjadi motivasi bagi kita semua untuk berjuang meraih surga. Semoga Allah memberikan taufik bagi kita untuk istiqamah dalam amal shalih. Akhir kata, kami memohon kepada Allah dengan segala asma’ dan sifat-Nya agar memberkahi dan meridhai tulisan ini. Wabillahi taufiq ila aqwamith thariq.

 

Referensi:

Ditulis oleh : Abdullah Yahya An-Najaty, Lc.

Majalah HSI Edisi 59-60 Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1445 H.

Diringkas oleh : Aryadi Erwansah (Staf Ponpes Darul Qur’an Wal Hadits OKU Timur).

 

BACA JUGA :

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.