LAGI, PONPES DQH TEMPAH SKILL SANTRI DENGAN EKSKUL MENJAHIT

Ekskul Menjahit

LAGI, PONPES DQH TEMPAH SKILL SANTRI DENGAN EKSKUL MENJAHIT-Pondok Pesantren Darul Qur’an wal Hadist OKU Timur benar-benar serius dengan visi “Mencetak Cikal Bakal Ulama dan Pengusaha Muslim yang Berpegang Teguh dengan Al-Qur’an dan As-sunnah”. Bagaimana tidak, selain para santri dibekali dengan ilmu akhirat agar bisa memahami dan menjalankan agama islam dengan benar sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad ﷺ, para santri juga terus diberikan pelatihan-pelatihan dalam ekstrakurikuler yang bertujuan untuk memberikan keahlian yang Insya Allah berguna bagi santri di masa depan.

Banyak sekali ekstrakurikuler yang beroreantasi pada pengembangan keahlian dan kemampuan santri di Pondok pesantren Darul Qur’an wal Hadist OKU Timur ini. Salah satunya adalah program ekskul menjahit yang rutin dilaksanakan setiap hari sabtu, jam 10:40 sampai dengan 12:25 WIB dan juga hari ahad jam 08:00 sampai dengan 10:00 WIB di ruang kelas Pondok Pesantren Darul Qur’an wal Hadist OKU Timur.

Pada kegiatan ekskul menjahit ini, para santri dilatih sedemikian rupa sehingga para santri memiliki keahlian dalam menjahit dengan menggunakan mesin jahit. Para santri diajarkan ilmu tentang tekhnik menjahit, permak pakaian, membuat pakaian dan lain sebagainya. Dan hasilnya, para santri peserta ekskul menjaahit sudah bisa membuat pakaian, membuat cadar, membuat jilbab, kuncir rambut, permak pakaian, pemasangan logo pada pakaian serta produk lainya yang tentunya bernilai ekonomis.

Ekskul Menjahit

Para santri yang dibimbing langsung oleh Ustadzah Fadwa ini sangat bersyukur atas kesempatan mengikuti ekskul menjahit ini. Bagaimana tidak, menjahit adalah keahlian yang seharusnya didapatkan di kursus dan dengan biaya kursus yang lumayan tinggi, namun bisa mereka dapatkan secara gratis di Pondok Pesantren Darul Qur’an wal Hadist OKU Timur ini, bahkan dibimbing langsung oleh tenaga ahli yang professional dibidangnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Niken Alya Cahyani, santri kelas 3 IMAH yang merupakan peserta ekskul menjahit.

“Dengan adanya kegiatan ini bisa membantu saya agar bisa menjahit dan kami bisa mewujudkan keinginan kami untuk belajar mennjahit tanpa harus kursus diluar dan mengeluarkan biaya yang banyak. Saya sangat bersyukur sekali atas diadakan kegiatan ekskul menjahit ini, karena insya Allah bisa menjadi pengalaman dan bekal bagi saya untuk kedepannya .” Ujar Niken (26/03/2022).

Malika Vajila, santri IDAMA 2 juga sangat bersemangat dalam mengikuti ekskul ini. bahkan menurut Malika, ekskul ini sangat berperan penting dalam menambah skill yang bisa bermanfaat untuk masa depannya.

“Kalau menurut saya kegiatan ini sangat menguntungkan, karena disamping membantu saya untuk memanfaatkan waktu luang, kegiatan ini juga begitu mengasah skill saya dengan fasilitas yang cukup memadai di segala bidang dan bimbingan para pembina ekskul yang benar-benar berantusias  membimbing kami sampai bisa.” Malika memaparkan.

Ekskul Menjahit

Para santri yang tergabung dalam ekskul menjahit ini terlihat sangat antusias dan semangat, terlihat dari kerasnya perjuangan para santri untuk terus mencoba dan mencoba, walaupun awalnya mengalami kesulitan, namun para santri sudah terlihat mulai menguasai tekhnik menjahit hanya dengan beberapa pertemuanya saja.

“Alhamdulillah, santriwati mengikuti kegiatan ekskul menjahiit terlihat sangat bersemangat, mereka terus berusaha agar cepat bisa mengayuh pedal. Setelah 2 sampai 3 kali pertemuan mereka sudah bisa mengayuh pedal dengan benar. Dan kurang dari satu semester ini, anak-anak sudah bisa menjahit lurus dan memasang karet pinggang, karet celana, membuat kerudung sederhana, mukena, dan belajar membuat pola celana tidur serta produk hasil menjahit lainya.” Tutur Ustadzah Fadwa.

“Bahkan Alhamdulillah, biiznillah, para peserta ekskul menjahit sudah bisa  refarasi mesin jahit ketika ada kerusakan.” Ustadzah Fadwa Menambahkan.

Semoga kegiatan menjahit ini akan tetap berjalan sampai kedepannya tentunya dengan menambah fasilitas lainya sehingga para santri bisa lebih mengembangkan bakat-bakatnya dan menghasilkan karya-karyanya yang bermanfaat bagi pondok dan santri itu sendiri.

BACA JUGA:

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.