Penyesalan Selalu Datang Terlambat

penyesalan selalu datang terlambat

Penyesalan Selalu Datang Terlambat – Kalau kita melihat kondisi dunia sekarang benar-benar apa yang ditakutkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah terjadi. Beliau Shallallahu Alaihi Wasallam pernah mengatakan kepada para sahabatnya, “Demi Allah aku tidak takut kalian ditimpah kefakiran tetapi yang aku takutkan tatkala dunia itu dibentangkan untuk kalian, kalian akan saling sikut, berebut untuk mendapatkannya sehingga dunia itu menghancurkan kalian sebagaimana dunia telah menghancurkan orang-orang sebelum kalian.”[1] Demi Allah dunia ini terlaknat, semua yang di dalamnya terlaknat kecuali dzikrullah (semua yang dicintai Allah dari ketaatan kepadanya) atau orang yang berilmu atau orang yang belajar ilmu.”[2] Tanyakan, antum berada di sisi mana sekarang? Orang yang berilmu atau orang yang mencari ilmu? Atau orang yang menuntut dunia?.

Banyaknya sarana hiburan, banyaknya sarana kemudahan kelezatan yang bisa kita raih sekarang ini membuat banyak orang menjadi terlena. Ketika kemudahan dibukakan membuat banyak hati tertutup, banyak mata membatu. Tanyakan kepada diri sendiri kapan terakhir kali kita menangis karena dosa-dosa yang kita lakukan, karena syukur kita yang masih sedikit?. Ternyata kemudahan yang diberikan membuat banyak orang sulit menangis, yang ada hanya ambisi-ambisi untuk mengumpulkan dunia. Allah subhaanahu wa ta’ala berfirman:

الهكم التّكاثر حتّى زرتم المقابر

Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur”. (QS. At-Takatsur: 1-2).

Berbicara mengenai penyesalan, memang benar penyesalan selalu datang terlambat, tentang bagaimana orang-orang yang menyesal kelak yang meraka tertipu dengan kehidupan ini Allah berfirman, “Wahai umat manusia sesungguhnya janji Allah itu benar… Allah berjanji bahwa gedung ini akan hancur, Allah berjanji bahwa tubuh kita ini akan menjadi tanah akan menjadi tulang, dan Allah berjanji bahwa kita akan dibangkitkan kembali. Dan sebagian janji Allah bisa kita liat di dunia ini, Allah berjanji bahwa semua yang bernyawa pasti akan mati.

Sesungguhnya satu hari di sisi Rabbmu itu sama dengan 1.000 tahun dalam perhitungan kalian.[3] Bagaimana mungkin kita tidak mau berebut dengan 1 hari yang kadarnya sama dengan 1.000 tahun?. Maka Allah menyebutkan suatu hari yang Allah namakan yaumul hasroh (hari penyesalan). Allah Subhanahu Wata’ala berkata:

وانذرهم يوم الحسرةإذقضي الامر وهم في غفلة وهم لا يؤمنون

“Dan berikan peringatan kepada mereka akan adanya hari yang penuh dengan penyesalan, ketika semua urusan telah ditetapkan tetapi mereka lalai dan mereka tidak beriman.” (QS. Maryam: 39).

Ahibbatiy fillaah kalau antum kehilangan rumah dan seisinya (tahu-tahu rumah antum ambles, istri dan anak-anak antum meninggal dunia). Antum akan menyesal akan tetapi penyesalan itu tidak lama, sebentar. Tetapi ada satu hari yang antum akan terus menyesal dan antum tidak bisa memperbaikinya. Ketika di dunia kita bisa memperbaiki, ketika antum gagal dalam usaha antum, dirampok, antum bisa memulai lagi, bangkrut antum akan mulai lagi. Akan tetapi pada hari itu tidak ada lagi.

Allah menceritakan beberapa penyesalan-penyesalan di dalam al-Qur’an dan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga menjelaskannya dalam haditsnya, diantaranya:

  1. Penyesalan terhadap Amal Sholih yang Dilakukan tetapi di Hari Kiamat Ditolak karena Ada Riya’

Dia capek berhaji, dia capek datang kajian, dia lelah berceramah, dia banyak bersodaqoh, dia berharap pahala dari amal sholih itu tetapi karena di situ tersisipkan niat selain Allah, maka kata Allah Subhanahu Wata’ala:

وقدمنا الى ما عملوا من عمل فجعلنه هبا ء منثورا

“Dan Kami datangkan terhadap amal-amal sholih yang mereka lakukan, yang mereka melihat seakan-akan amal sholihnya itu cukup untuk menyelamatkan dia, lalu kata Allah kami jadikan amal sholih tersebut debu yang berterbangan. (QS. Al-Furqon: 23).

Maka ingat ketika antum berbuat ketaatan bukan karena Allah antum akan menyesal. Yang selama ini mereka mengira itu amal sholih ternyata amal buruk, yang selama ini dia pikir ketaatan, ibadah kepada Allah, dicintai Allah ternyata ditolak gara-gara niatnya tidak benar atau amalannya tidak disyariatkan dalam Agama Allah. Karena kata Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam “Barang siapa yang beramal suatu amalan yang tidak ada tuntunannya dalam ajaran Kami maka akan tertolak.”[4]

Maka ingat syarat diterimanya amal kita, yang pertama ikhlas/tauhid dan kedua sesuai dengan ajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Jangan sampai menyesal, khususnya berkaitan dengan ikhlas. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

فويل للمصلّين الّذ ين هم عن صلا تهم سا هون الّذ ين هم يرا ءون

“Celaka bagi orang yang sholat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap sholatnya, yang berbuat riya’.” (QS. Al- Ma’un: 4-6)

Maka kita perlu mengevaluasi diri kita jangan sampai kita menjadi koreknya api neraka gara-gara pura-pura menjadi orang sholih.

  • Penyesalan karena Tidak Beramal Sholih

Menunda-nunda amal sholih, menunda-nunda kebaikan mengatakan nanti saya akan bertaubat nanti saya akan berbuat, Subhaanallaah padahal Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, ‘cepat-cepatlah kalian beramal jangan ditunda-tunda.’[5] Maka segera kita beramal sebelum kita menyesal, sebagaimana firman Allah Subhanahu Wata’ala:

ان تقول نفس يّحسرتى على ما فرّ طّتّ في جنب الله وان كنت لمن السّخرين اوتقو ل لو انّ الله هداني لكنت من المتّقين او تقول حين ترى العذاب لو انّ لي كرّة فا كو ن من المحسنين

“Agar jangan sampai ada orang yang mengatakan, “Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang mengolok-olok Agama Allah”. Atau jangan sampai ada orang yang berkata, “Sekiranya Allah memberi petunjuk kepadaku tentulah aku termasuk orang-orang yang bertakwa.” Atau (agar jangan) ada yang berkata ketika melihat azab, “Sekiranya aku dapat kembali (ke dunia) aku termasuk orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Az-Zumar: 56-58).

Jangan pernah meremehkan kebaikan sedikit pun. Ada amal-amal yang remeh yang dengan itu dia masuk surga. Kita tidak tahu amalan mana yang membuat Allah mengasihi kita. Seorang wanita pelacur memberi minum anjing, Allah ampuni dosa-dosanya, Allah masukkan ia ke surga. Maka ingat jangan pernah meremehkan amal sholih dan sunnah-sunnah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam sekecil apapun.

  • Penyesalan kepada Jiwa dan Keluarga

Orang ini ketika hidup di dunia selalu berbuat baik kepada istri dan anak-anaknya, para ayah dari pagi sampai sore bekerja untuk istri dan anaknya, dia belikan baju untuk anaknya, ketika anaknya sakit dia bawa ke rumah sakit. Bagaimana jika ternyata yang selama ini dia rawat, yang selama ini dia cintai bersama-masa masuk ke neraka?. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

قل انّ الخسر ين الّذ ين خسروا انفسهم واهليهم يوم القيمة الا ذلك هو الخسران المبين

“…Katakanlah, ‘Sesungguhnya orang-orang yang merugi ialah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri dan keluarganya di hari kiamat’. Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.” (QS. Az-Zumar: 15).

Ini adalah kerugian dan penyesalan yang sangat nyata. Kalau orang tua mendengar anaknya gagal dalam sesuatu orang tua memotivasi anaknya, tapi sebagian orang tua tidak pernah memotivasi anaknya untuk menuju ke surga Allah.

  • Penyesalan  terhadap Amal Sholih yang Diambil Orang Lain di Hari Kiamat

Menyesali amal sholih, antum sholat malam ikhlas karena Allah, sesuai sunnah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, antum sodaqoh bangun masjid ikhlas lillaahi ta’aala, antum berangkat umroh, berangkat haji tetapi di hari kiamat itu amalan diambil orang. Allah Subhanahu Wata’ala mengatakan:

وقد خاب من حمل ظلما

 “… sungguh telah merugi orang-orang yang melakukan kedzoliman.” (QS. Thaha: 111).

Siapa pun yang mendzolimi orang lain dalam kehidupan ini, baik dengan lisannya, baik dengan tulisannya, baik dengan tangannya, baik dengan mengambil hartanya. Apapun kedzoliman itu orang yang membawa kedzoliman pasti rugi. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah bertanya kepada para sahabat, ‘Siapa orang yang paling bangkrut di antara kalian?’ Kata para sahabat,  ‘orang yang bangkrut di antara kita adalah orang yang tidak mempunyai uang cash dan aset’. Kata Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, ‘adapun orang yang bangkrut dari kalangan umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala sholat, pahala puasa dan pahala zakat. Namun ia datang dalam keadaan pernah mencaci maki fulan, pernah menggunjing fulan, pernah mengambil hartanya fulan. Maka fulan diberi sebagian kebaikan-kebaikannya, dan si fulan yang lain diberi sebagian kebaikan-kebaikannya. Jika kebaikan-kebaikannya telah habis sebelum diselesaikan kewajibannya, kesalahan-kesalahan mereka diambil lalu ditimpakan kepadanya, kemudian dia dilemparkan kedalam neraka.’[6]

Diambil pahalanya, kenapa? Karena pada hari itu tidak ada emas dan perak, tidak ada uang, antum keluar dari kuburan dengan telanjang, tidak beralas kaki, tidak membawa apa-apa. Diambil semua pahalanya sampai pahalanya habis, ketika pahalanya habis maka diambil dosa orang yang dia dzolimi diberikan kepada orang yang mendzolimi, setelah itu dia dilemparkan ke dalam neraka. Hati-hatilah dengan kesalahan kepada orang lain, kalau engkau berbuat salah kepada Allah, sungguh Allah itu rahmaan, rahiim, ghafur, ‘afuuw, halim, syakur, shobur itu Allah, antum membawa dosa sepenuh bumi ini antum datang menghadap kepada Allah, antum mohon ampun kepada Allah maka Allah ampuni.

Akan tetapi tatkala engkau berbuat dosa kepada manusia, ia bisa jadi akan memaafkan antum atau dia akan tuntut antum. Oleh karena itu, Allah tidak akan memaafkan dosa kepada hamba-Nya kalau hamba berbuat dosa kepada orang lain, sampai dia minta maaf dan sampai orang yang didzolimi ridho dan menghalalkan untuk antum. Bagaimana jika orangnya sudah meninggal dunia? Antum tunggu di padang mahsyar, kalau sudah bertaubat maka perbanyak doa untuk si fulan yang didzolimi, kalau ada harta yang pernah diambil maka kembalikan kepada keluarganya sebelum kelak amalan-amalan sholih yang dikerjakan diambil di hari kiamat.

  • Penyesalan karena Berteman dengan Orang-orang Buruk

Penyesalan karena berteman dengan orang-orang buruk, bersahabat dengan manusia-manusia yang tidak baik. Kita tahu bahwa kalau kita punya teman yang suka datang kajian kita pun akan dibawa datang kajian, kalau sahabat antum suka nonton bioskop antum pun akan dibawa nonton bioskop, sahabat antum suka main bola antum akan diajak main bola, sahabat antum suka mancing antum pun akan diajak mancing, sahabat antum suka menghafal al-Qur’anul karim antum pun akan diajak menghafal al-Qur’anul karim.

Maka kata Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, ‘jangan bersahabat kecuali dengan orang yang beriman, dan jangan makan makananmu kecuali orang yang bertakwa, jangan ajak teman ke rumah kecuali telah yakin bahwa dia bertakwa.’[7] Bagaimana penyesalan orang-orang terhadap temannya dahulu? Allah Subhanahu Wata’ala ceritakan dalam Qur’an surah Al-Furqon ayat 27-29.

ويوم تعضّ الظّالم على يديه يقول يليتنى اتّخذت مع الرّسول سبيلا يويلتى ليتني لم اتّخذ فلانا خليلا لقد اضلّنى عن الذّكر بعد إذجاءني وكا ن الشّيطان للانسان خذولا

“Dan ingatlah pada hari ketika orang-orang dzalim menggigit dua jarinya (menyesali perbuatannya) seraya berkata: ‘wahai sekiranya dahulu aku mengambil jalan bersama Rasul. Wahai celaka aku! Sekiranya (dulu) aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrabku, sungguh dia telah menyesatkan aku dari peringatan al-Qur’an ketika al-Qur’an itu datang kepadaku. Dan setan memang penghianat manusia.

Berapa banyak orang yang gara-gara temannya bisa murtad, bisa melakukan kemaksiatan. Maka lihatlah siapa sahabat antum.

Kemudian ahibbatiy fillaah nanti orang-orang akan saling melaknat, teman dengan temannya, mungkin ayah dengan istri dan anaknya, suami dengan istrinya, mereka saling melaknat saling mencaci maki, dan anak buah akan berkata kepada bosnya, prajurit akan berkata kepada komandannya, orang-orang bawahan akan berkata kepada atasannya. Allah Subhanahu Wata’ala  bercerita dalam Qur’an Surah Ghafir ayat 47-48 yang artinya:

“Dan ingatlah ketika mereka berbantah-bantahan dalam neraka, maka orang lemah berkata kepada orang-orang yang menombongkan diri, “Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu melepaskan sebagian (azab) api neraka yang menimpa kami?.” Orang-orang yang menyombongkan diri menjawab, “Sesungguhnya kita semua sama-sama dalam neraka karena Allah telah menetapkan keputusan antara hamba-hamba-Nya.”

Kemudian Allah Subhanahu Wata’ala juga menyebutkan dalam Qur’an Surah Al-Ankabut ayat 12 dan 13 yang artinya:

“Dan orang-orang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, “Ikutilah jalan kami, dan kami akan memikul dosa-dosamu,” padahal mereka sedikit pun tidak sanggup memikul dosa-dosa mereka sendiri. Sesungguhnya mereka  benar-benar pendusta. Dan mereka benar-benar akan memikul dosa-dosa mereka sendiri, dan dosa-dosa yang lain bersama dosa mereka, dan pada hari kiamat mereka pasti akan ditanya tentang kebohongan yang selalu mereka ada-adakan.”

Tidak ada orang yang bisa mengambil dosa orang lain, dia akan membawa dosa orang lain akan tetapi orang itu akan tetap dalam dosanya. Ketika dia memberi contoh yang buruk maka dia akan mendapat dosa orang yang menirunya tanpa mengurangi dosa mereka.

Nanti pada hari kiamat ada konferensi pers di dalam neraka, yaitu klarifikasi dari Ilbis kepada orang-orang yang selama ini merasa disesatkan oleh setan. Hal ini Allah Subhanahu Wata’ala ceritakan dalam Qur’an surah Ibrahim ayat 22.

وقال شيطان لمّا قضي الامر انّالله وعدكم وعدالحقّ ووعدّتكم فاخلفتكم وما كا ن لي عليكم من سلطن الاّ ان دعو تكم فاستجبتم لي فلا تلوموني ولوموا انفسكم ما انا بمصرخكم وما انتم بمصرخيّ انّي كفرت بما اشركتمون من قبل انّ الظّلمين لهم عذاب اليم

“Dan setan berkata ketika perkara hisab telah diselesaikan, “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku pun menyalahinya. Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan sekedar aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh karena itu janganlah kamu mencela aku, akan tetapi celalah dirimu sendiri. Aku tidak dapat menolong kalian dan kalian pun tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu menyekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.” Sungguh orang yang dzalim akan mendapat siksaan yang pedih.”

Apa sih kekuatan setan? Apakah setan bisa memaksa kita untuk berzina? Memaksa antum untuk mencuri, untuk melakukan kesyirikan? Antum dirantai oleh setan, dipukul oleh setan akhirnya terpaksa mencuri? Tidak ada. Orang yang terpaksa tidak berdosa dan setan tidak berkuasa memaksa, setan hanya mengajak, menggoda kemudian kalian ikuti.

Ada banyak sekali penyesalan yang Allah Subhanahu Wata’ala sebutkan dalam al-Qu’an. Oleh karena itu, hendaklah semua penyesalan yang Allah Subhanahu Wata’ala telah ceritakan tersebut bisa kita jadikan pelajaran, agar jangan sampai kita menjadi orang yang menyesal dan merugi di hari kiamat nanti. Mudah-mudahan Allah Subhanahu Wata’ala memberikan kemudahan bagi kita untuk mendapatkan hidayah dan taufik untuk berbuat baik sesuai dengan perintah Allah Subhanahu Wata’ala dan sunnah Rasul-Nya Shallallahu Alaihi Wasallam. Aamiin.

Referensi:

Kajian ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. 2019. Penyesalan Selalu Datang Terlambat. Chanel youtubeSyafiq Riza Basalamah, https://youtu.be/bdhXeM_WWJs. Uk. 1:48 Menit.

Diringkas oleh Deti Mikarya (Pengajar di Ponpes Darul Qur’an wal Hadits OKU Timur)


[1] Hadits riwayat Muslim (2961) dan al-Bukhari (6425). Dan Ibnu Abi ad-Dunya dalam kitab tentang Zuhud hal. 73.

[2] Hadits riwayat Tirmidzi, Ibnu Majah dalam Shahibul Jami’, dihasankan oleh Syaikh al-Albani.

[3] QS. Al-Hajj: 47.

[4] Hadits riwayat Muslim no. 1718

[5] Hadits riwayat Muslim no. 118

[6] Hadits riwayat Muslim, no. 2581.

[7] Hadits riwayat Abu Daud, no. 4832, Tirmidzi, no. 2395, Ahmad, Ibnu Hibban dalam shahih-nya, no. 554, 555, dan 560, dinilai hasan oleh Syaikh Salim bin ‘Id Al-Hilali dalam Bahjatun Nazhirin Syarh Riyadhush Shalihin, 1:433, no. 366.

BACA JUGA :

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.