55 WASIAT NABI
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, semoga shalawat dan salam terlimpahkan atas junjungan kita Muhammad, rasul yang termulia, atas shahabatnya dan mencurahkan salam-Nya. Waba’du,
Saya telah membaca di berbagai kitab-kitab hadits tentang wasiat-wasiat yang bersumber dari Nabi untuk para shahabatnya radhiyallahuanhum, maka saya berkeinginan untuk mengumpulkan sebagian dari wasiat-wasiat itu di dalam sebua artikel, lalu aku pilih darinya lima puluh lima wasiat dengan mengambilnya dari Kitab Shahih al Bukhari, karya Imam al-Bukhari, Kitab Shahih Muslim karya Imam Muslim, Kitab Sunan Abi Dawud karya Imam Abu Dawud, Kitab at-Targhib wat Tarhib karya al-Hafidz al-Mundziri, Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi, Kitab at-Tajul Jami’ lil Ushul karya Syaikh Manshur Ali Nashif dan Kitab Taisirul Wushul karya Ibnu ad-Daibi’ asy-Syaibani.
Wasiat-wasiat yang mulia ini meski ditujukan kepada sebagian para shahabat, namun hal itu juga ditujukan untuk kaum Muslimin, yang menganjurkan untuk ikhlas dalam ibadah hanya untuk Allah semata, tidak menyekutukanNya, menerangkan tentang keutamaan tahlil (bukan tahlilan, pent.), sujud hanya kepada Allah keutamaan puasa dan shalat, qiyamul lail, keutamaan thalabul ilmi, keutamaan shadaqah dan tasbih, menganjurkan untuk taat kepada kedua orang tua, berakhlak yang baik, menyambung silaturahmi, berbuat baik terhadap tetangga, memberi makanan, mencintai orang miskin dan sebagainya dari perbuatan-perbuatan shalih. Saya juga menyebutkan hadits-hadits yang diriwayatkan dalam tema yang sama agar tambah dimengerti. Dan hanya kepada Allah subhanahuwata’ala saya memohon agar menjadikan upaya ini sebagai amal yang shalih dan diterima dan menjadikannya ikhlas demi mencari wajahNya yang mulia dan memberi kami manfaat dari apa yang ada di dalam wasiat-wasiat ini serta menganugerahkan kepada kami untuk mengamalkannya. Hanya Allah-lah Pemberi hidayah kepada jalan yang lurus. Semoga Allah mencurahkan shalawat dan salam atas junjungan kita Muhammad, atas keluarganya dan para shahabatnya.
Al-Madinah Al-Munawwarah,
Hamzah Muhammad Shalih Ajaj
WASIAT KE-1
KEUTAMAAN LAA ILAAHA ILLALLAAH
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahuanhu, ia berkata, “Aku berkata, Wahai Rasulullah, siapa orang yang paling bahagia dengan mendapat syafaatmu pada Hari Kiamat?” Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjawab,
لقد ظننت يا أبا هريرة أن لا يسألني عن هذا الحديث أحد أول منك لما رأيت من حرصك على الحديث أسعد الناس بشفاعتي يوم القيامة، من قال لا إله إلا الله، خالصا من قلبه، أو نفسه
Artinya: “Sungguh aku telah mengira ya Abu Hurairah, tidak ada seorang pun yang bertanya kepadaku tentang hal ini lebih dahulu daripada dirimu, karena aku melihat kesungguhanmu dalam meriwayatkan hadits. Orang yang paling bahagia dengan mendapat syafaatku pada Hari Kiamat adalah orang yang berkata laa ilaaha illallaah secara ikhlas dari dalam hatinya atau jiwanya.” Diriwayat kan oleh al-Bukhari.
Diriwayatkan dari Ubadah bin ash-Shamit radhiyallahuanhu dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam , beliau bersabda,
من شهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأن محمدا عبده ورسوله، وأن عيسى عبد الله ورسوله، وكلمته ألقاها إلى مريم وروح منه، والجنة حق، والنار حق، أدخله الله الجنة على ما كان من العمل.
Artinya: “Barangsiapa bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya dan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah hamba Nya dan utusanNya, sesungguhnya Isa adalah hamba Allah dan utusanNya dan (yang diciptakan dengan) ka limatNya yang disampaikanNya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dariNya, bahwa surga itu benar ada nya, neraka itu benar adanya, niscaya Allah memasuk kannya ke dalam surga atas dasar amal yang telah dilakukannya.” (Diriwayatkan oleh asy-Syaikhani dan at-Tirmidzi). Junadah menambahkan,
من أبواب الجنة الثمانية أيها شاء
Artinya: “ia masuk dari pintu mana saja yang ia kehendaki” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari, lafadz ini dari riwayatnya, dan Muslim). Dan dalam riwayat lain yang diriwayatkan oleh Muslim,
من شهد أن لا إله إلا الله، وأن محمدا رسول الله، حرم الله عليه النار
Artinya: “Barangsiapa bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah niscaya Allah mengharamkan neraka atas nya.”
WASIAT KE-2
WASIAT UMUM DALAM TAUHID
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahuanhuma ia berkata, “Aku pernah berada di belakang (dibonceng) Nabi pada suatu hari, lalu beliau bersabda, “Wahai anak, sesungguhnya aku akan mengajarimu beberapa kalimat; jaga lah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah,niscaya engkau mendapatiNya di hadapanmu. Jika engkau meminta, maka mintalah kepada Allah, jika engkau mohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. Ketahuilah sesungguhnya jika suatu umat bersatu untuk memberi mu suatu manfaat niscaya mereka tidak akan mampu memberimu suatu manfaat kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan bagimu, dan jika mereka bersatu untuk menimpakan suatu mudharat atas dirimu niscaya mereka tidak akan mampu menimpakan mudharat atas dirimu kecuali sesuatu yang telah Allah tetapkan terjadi pada dirimu. Pena-pena telah diangkat dan lembaran lembaran telah kering”.” (Diriwayatkan oleh at-Tirmi dzi, ia berkata, “Hadits ini hasan shahih”).
Dan dalam riwayat selain dari at-Tirmidzi,
احفظ الله تجده أمامك، تعرف إلى الله في الرخاء، يعرفك الشدة، واعلم أن ما أخطأك لم يكن ليصيبك، وما في أصابك لم يكن ليخطئك، واعلم أن النضر مع الصبر، وأن الفرج مع الكرب، وأن مع العسر يسرا.
Artinya: “Jagalah Allah, niscaya engkau mendapatiNya di depan mu. Kenalilah Allah pada saat senang, niscaya Allah me ngenalimu pada saat susah. Ketahuilah bahwa apa yang telah ditetapkan tidak menimpamu maka tidak mungkin akan menimpamu dan apa yang telah ditetapkan akan menimpamu pasti tidak akan meleset darimu. Dan ketahuilah bahwa pertolongan itu bersamaan dengan kesabar an, bahwa kemenangan itu bersamaan dengan kesusahan dan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan.”
WASIAT KE-3
KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU
Diriwayatkan dari Qubaishah bin al-Mukhariq radhiyallahuanhu, ia berkata, “Aku mendatangi Rasulullah, lalu beliau Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
يا قبيصة ما جاء بك؟ قلت: كبرت سني، ورق عظمي، فأتيتك لتعلمني ما ينفعني الله عز وجل به، قال: يا قبيصة
ما مررت بحجر، ولا شجر، ولا مدر، إلا استغفر لك، ياقبيصة، إذا صليت الصبح، فقل ثلاثا: سبحان الله العظيم وبحمده، تعافى من العمى، والجذام، والفالج، يا قبيصة، قل: اللهم إني أسألك مما عندك، وأفض علي من فضلك، وانشر علي رحمتك، وأنزل علي، من بركاتك
Artinya: “Wahai Qubaishah, Ada apa engkau datang?” Aku men jawab, “Umurku sudah tua, tulangku sudah lemah, maka aku mendatangimu agar engkau mengajariku apa yang dengannya Allah memberikan manfaat kepadaku.” Maka beliau bersabda, “Wahai Qubaishah, tidaklah engkau me lewati batu, pohon maupun perkampungan kecuali ia me mohonkan ampunan untukmu. Wahai Qubaishah, jika engkau telah melaksanakan shalat subuh, maka ucapkan lah, ‘Mahasuci Allah Yang Mahaagung dan segala puji bagiNya’ maka niscaya engkau akan disembuhkan dari kebutaan, lepra dan kelumpuhan. Wahai Qubaishah, ucapkanlah ‘Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu dari apa yang ada padaMu, curahkan padaku dari anugerahMu, sebarkan pada diriku dari rahmatMu dan turunkan atas diriku dari berkah berkahMu”.”
(Diriwayatkan oleh Imam Ahmad).
Wasiat yang mulia ini menunjukkan kemuliaan mencari ilmu.
Dan telah diriwayatkan dari hadits Abu ad-Darda radhiyallahuanhu , ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
من سلك طريقا يلتمس فيه علما، سهل الله له طريقا إلى الجنّة
Artinya: “Barangsiapa yang melewati suatu jalan dan ia mencari ilmu padanya, niscaya Allah akan memudahkan jalan menuju surga”. (HR. Muslim)
Maka beliau Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
مرحبا يطالب العلم، إن طالب العلم تحفة الملائكة بأجنحتها، ثم يركب بعضهم بعضا حتى يبلغوا الشماء الدنيا، من محبتهم لما يطلب.
Artinya: “Selamat datang, pencari ilmu, sesungguhnya seorang pencari ilmu itu dinaungi oleh para malaikat dengan sa yap-sayap mereka, kemudian sebagian dari mereka menaiki sebagian yang lain hingga mencapai langit dunia karena kecintaan mereka terhadap apa yang dicari”.” (Diriwayat kan oleh Ahmad, ath-Thabrani dengan sanad yang jayyid dan lafadz ini dari riwayatnya, Ibnu Hibban di kitab Shahihnya dan al-Hakim, ia berkata hadits ini sanadnya shahih).
Referensi : 55 Wasiat Nabi
Judul asli : Min Washaya ar-Rasul Khamsun wa Khamsuna Washiyah
Penulis : Hamzah Muhammad Shalih
Diringkas oleh : Lailatul Fadilah (pengajar di Ponpes Darul Qur’an Wal-Hadist)
BACA JUGA :
Leave a Reply