Dahsyatnya Hari Kiamat (bagian 1)

dahsyatnya hari kiamat

Dahsyatnya Hari Kiamat (bagian 1) – Segala puji hanya milik Allah rabb alam semesta, barangsiapa yang diberikan petunjuk oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang dapat menyesatkannya dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang dapat memberikan petunjuk. Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada utusan-Nya nabi kita Muhammad, sholawat juga untuk para keluarga dan para sahabat beliau.

Perkara hari kiamat merupakan suatu yang besar, dengan rahmat-Nya Allah jadikan hari kiamat memiliki tanda-tanda; untuk mengingatkan makhluk tentang hari kiamat, dan mempersiapkan hari perhitungan. Sebagaimana Allah jadikan hari kiamat memiliki tanda-tanda begitu juga Allah jadikan Sebagian tandanya memiliki alamat yang dapat dikenalinya.

Terdapat dalil-dalil tentang dekatnya hari kiamat, dan tampak sebagian tandanya sebagaimana firman Allah Subhanahu Wata’ala:

اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانشَقَّ الْقَمَرُ

Artinya: “Saat (hari kiamat) semakin dekat, bulan pun terbelah.” [1]

اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابـُهُمْ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ مُّعْرِضُونَ

Artinya: “Telah semakin dekat kepada manusia perhitungan amal mereka, sedang mereka dalam keadaan lalai (dengan dunia), berpaling (dari akhirat).” [2]

Pembahasan ini mengumpulkan dalil-dalil atas tanda datangnya hari kiamat dan telah dekatnya hari kiamat. Selamat membaca . . .

 

DITIUPNYA SANGKAKALA

Termasuk beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan akan ditiupnya sangkakala.

Dalam hadits disebutkan:

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ جَاءَ أَعْرَابِـيٌّ إِلَى النَّـبِـيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا الصُّورُ؟ قَالَ قَرْنٌ يُنْفَخُ فِيْهِ

Artinya: “Dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata, Seorang Badui mendatangi Nabi, ia berkata: Apa itu sangkakala? Beliau menjawab: “Tanduk yang ditiup.” [3]

Beberapa ayat menunjukkan bahwa sangkakala akan ditiup dua kali.

وَنُفِخَ فِى الصُّورِ فَصَعِقَ مَن فِى السَّمَاوَاتِ وَمَن فِى الْأَرْضِ إِلَّا مَن شَآءَ اللهُ ثُـمَّ نُفِخَ فِيْهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنظُرُونَ

Artinya: “Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah).” [4]

Tiupan sangkakala pertama meninggal semua yang ada di langit dan di bumi kecuali yang Allah kehendaki tiupan ini terjadi pada hari Jum’at.

Dalam hadits, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْـجُمُعَةِ فِيْهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيْهِ أُدْخِلَ الْـجَنَّةَ وَفِيْهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلَا تَقُوْمُ السَّاعَةُ إِلَّا فِي يَوْمِ الْـجُمُعَةِ

Artinya: “Sebaik-baik hari adalah hari Jum’at, karena pada hari itulah Adam diciptakan. Pada hari itu pula ia dimasukkan ke dalam surga dan pada hari itu pula ia dikeluarkan daripadanya. Dan hari kiamat tidak terjadi kecuali pada hari Jum’at.” [5]

Dan setiap hari Jum’at hewan-hewan mereka senantiasa memasang telinga antara waktu Subuh sampai terbit matahari karena takut bila ditiup sangkakala pada hari tersebut.

خَيْرُ يَومٍ طَلَعَتْ فِيْهِ الشَّمْسُ يَومُ الْـجُمُعَةِ فِيْهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيْهِ أُهْبِطَ وَفِيْهِ تِيْبَ عَلَيْهِ وَفِيْهِ مَاتَ وَفِيْهِ تَقُومُ السَّاعَةُ وَمَا مِنْ دَآبَّةٍ إِلَّا وَهِيَ مُسِيْخَةٌ يَومَ الْـجُمُعَةِ مِنْ حِيْنَ تُصْبِحُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ شَفَقًا مِنَ السَّاعَةِ إِلَّا الْـجِنَّ وَالْإِنسَ

Artinya: “Dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Sebaik-baik hari ketika matahari terbit adalah hari Jum’at, pada hari itu Adam di ciptakan, pada hari itu Adam di turunkan dari surga, pada hari itu pula taubatnya diterima, pada hari itu juga ia wafat, pada hari itu kiamat akan terjadi dan tidak ada binatang melata satu pun kecuali mereka menunggu pada hari Jum’at sejak Subuh sampai terbit matahari karena takut akan datangnya hari kiamat kecuali Jin dan Manusia.” [6]

Bila terdengar maka semua akan mencondongkan lehernya dan mengangkatnya dan yang pertama kali mendengar adalah seorang laki-laki yang sedang memperbaiki penampungan air untuk minum untanya maka diapun mati maka matilah semua manusia.

ثُـمَّ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَلَا يَسْمَعُهُ أَحَدٌ إِلَّا أَصْغَى لِيْتًا وَرَفَعَ لِيْتًا قَالَ وَأَوَّلُ مَنْ يَسْمَعُهُ رَجُلٌ يَلُوطُ حَوْضَ إِبِلِهِ قَالَ فَيَصْعَقُ وَيَصْعَقُ النَّاسُ ثُـمَّ يُرْسِلُ اللهُ أَوْ قَالَ يُنْزِلُ اللهُ مَطَرًا كَأَنَّهُ الطَّلُّ أَوْ الظَّلُّ نُعْمَانُ الشَّاكُّ فَتَنْبُتُ مِنْهُ أَجْسَادُ النَّاسِ ثُـمَّ يُنْفَخُ فِيْهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ

Artinya: “Kemudian sangkakala ditiup, tidak ada seorang pun yang mendengarnya melainkan memiringkan leher dan mengangkat leher.” Beliau bersabda: “Orang pertama yang mendengarnya adalah seseorang yang tengah memperbaiki telaga untuk untanya.” Beliau bersabda: “Ia mati dan orang-orang pun mati. Setelah itu Allah mengirim -atau bersabda, menurunkan- hujan seperti hujan rintik-rintik kemudian tubuh manusia bermunculan, ‘Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).” [7]

Waktu tersebut sangat singkat hingga seseorang tidak sempat berwasiat dan tidak ada waktu kembali ke keluarganya meraka meninggal di tempatnya masing-masing.

Dalam Al-Qur’an:

مَا يَنظُرُونَ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَـخِصِّمُونَ. فَلَا يَسْتَطِيْعُونَ تَوصِيَةً وَلَا إِلَى أَهْلِهِمْ يَرْجِعُونَ

Artinya: “Mereka hanya menunggu satu teriakan, yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar. Sehingga mereka tidak mampu membuat suatu wasiat dan mereka (juga) tidak dapat kembali kepada keluarganya.” [8]

Dalam shahih Bukhari bahwa ada sebagian yang sudah mengangkat makanan ke mulutnya namun tidak sempat memakannya karena sudah ditiup sangkakala meninggallah seluruh manusia dan kerajaan hari itu milik Allah semata.

لَتَقُومَنَّ السَّاعَةُ وَثَوبُـهُمَا بَيْنَهُمَا لَا يَطْوِيَانِهِ وَلَا يَتَبَايَعَانِهِ وَلَتَقُومَنَّ السَّاعَةُ وَقَدْ حَلَبَ لِقْحَتَهُ لَا يَطْعَمُهُ وَلَتَقُومَنَّ السَّاعَةُ وَقَدْ رَفَعَ لُقْمَتَهُ إِلَى فِيْهِ وَلَا يَطْعَمُهَا وَلَتَقُومَنَّ السَّاعَةُ وَالرَّجُلُ يَلِيْطُ حَوضَهُ لَا يَسْقِي مِنْهُ

Artinya: “Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Hari kiamat benar-benar terjadi sampai-sampai ada dua orang yang sedang jual beli pakaian namun belum sempat melipat dan menyelesaikan transaksinya, kiamat benar-benar terjadi sampai-sampai ada seseorang yang sedang memerah susu namun belum sempat merasakannya, kiamat benar-benar terjadi sampai-sampai ada seseorang yang sudah mengangkat sesuap makanan ke mulutnya namun ia tidak sempat memakannya, dan kiamat benar-benar terjadi sampai-sampai ada seseorang yang sedang berdiri ditepi telaganya namun tidak sempat meminumnya.” [9]

Ketahuilah bahwa malaikat yang akan meniup sangkakala sekarang telah menaruh sangkakala di mulutnya mengerutkan dahi memasang telingganya menunggu sewaktu-waktu diperintah oleh Allah.

Rasulullah pernah ditanya apa itu sangkakala? Maka beliau mengatakan tanduk yang ditiup.

Dalam hadits; Dari Abdullah bin Amru dari Nabi, beliau bersabda:

الصُّورُ قَرْنٌ يُنْفَخُ فِيْهِ

Artinya: “Ash Shur adalah sangkakala yang ditiup.” [10]

Dari Abu Said Al Khudri berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

كَيْفَ أَنْعَمُ وَقَدْ الْتَقَمَ صَاحِبُ الْقَرْنِ الْقَرْنَ وَحَنَى جَبْهَتَهُ وَأَصْغَى سَـمْعَهُ يَنْتَظِرُ أَنْ يُؤْمَرَ أَنْ يَنْفُخَ فَيَنْفُخَ قَالَ الْـمُسْلِمُوْنَ فَكَيْفَ نَقُولُ يَا رَسُولُ اللهِ قَالَ قُولُوا حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ تَوَكَّلْنَا عَلَى اللهِ رَبِّنَا

Artinya: “Bagaimana aku merasa Bahagia sementara (malaikat) peniup sangkakala telah memasukkan sangkakala ke mulut, telah menundukkan dahinya dan menyiapkan pendengarannya menanti perintah peniupan untuk meniup?” Orang-orang muslim bertanya: Apa yang harus kami ucapkan wahai Rasulullah? Beliau menjawab: “Ucapkan: Hasbunallaah Wan Ni’mal Wakill Tawakkalnaa ‘Alallaah Rabbinaa” (Cukuplah Allah bagi kami dan sebaik-baik penolong, kami bertawakkal kepada Allah Rabb kami) [11]

Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

لَتَقُومَنَّ السَّاعَةُ وَثَوبُـهُمَا بَيْنَهُمَا لَا يَطْوِيَانِهِ وَلَا يَتَبَايَعَانِهِ وَلَتَقُومَنَّ السَّاعَةُ وَقَدْ حَلَبَ لِقْحَتَهُ لَا يَطْعَمُهُ وَلَتَقُومَنَّ السَّاعَةُ وَقَدْ رَفَعَ لُقْمَتَهُ إِلَى فِيْهِ وَلَا يَطْعَمُهَا وَلَتَقُومَنَّ السَّاعَةُ وَالرَّجُلُ يَلِيْطُ حَوضَهُ لَا يَسْقِي مِنْهُ

Artinya: “Hari kiamat benar-benar terjadi sampai-sampai ada dua orang yang sedang jual beli pakaian namun belum sempat melipat dan menyelesaikan transaksinya, kiamat benar-benar terjadi sampai-sampai ada seseorang yang sedang memerah susu namun belum sempat merasakannya, kiamat benar-benar terjadi sampai-sampai ada seseorang yang sudah mengangkat sesuap makanan ke mulutnya namun ia tidak sempat memakannya, dan kiamat benar-benar terjadi sampai-sampai ada seseorang yang sedang berdiri ditepi telaganya namun tidak sempat meminumnya.” [12]

Demikian pembahasan ditiupnya sangkakala semoga dapat mengingatkan kita bahwa kiamat itu pasti datang dan apa yang harus kita siapkan untuk menghadapi.

MARAJI’:

  1. Al Qur’an
  2. Hadits Digital
  3. Nihayatul ‘Alami Asyratus Saa’atish Sughra Wal Kubra, Muhammad bin Abdurrahman Al ‘Uraifii
  4. Mukhtashar Asyratus Saa’atish Sughra Wal Kubra, Audh bin Ali bin Abdullah

[1] Q.S Al Qamar: 1

[2] Q.S Al Anbiya: 1

[3] Hadits riwayat Tirmidzi no. 2430, Abu Daud no. 4742 dan Ahmad no. 6218

[4] Q.S Az Zumar: 68

[5] Hadits Riwayat Muslim no. 1411

[6] Hadits Riwayat Abu Daud no. 488, Tirmidzi no. 3072

[7] Hadits Riwayat Muslim no. 2940

[8] Q.S Yasin: 49-50

[9] Hadits Riwayat Ahmad no. 8468, Muslim no. 5252

[10] Hadits Riwayat Abu Daud no. 4742, Tirmidzi no. 2430 dan Ahmad no. 6514

[11] Hadits Riwayat Tirmidzi no. 3243, Ahmad no. 2853

[12] Hadits Riwayat Ahmad no. 8468, Muslim no. 5252

 

BACA JUGA :

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.