Menempa Diri dengan Shalat Malam

menempa diri dengan shalat malam

Menempa Diri dengan Shalat Malam – Sebagai seorang muslim yang baik maka kita haruslah mengikuti apa yang telah di contoh kan oleh nabi kita Muhammad shallalahu alaihi wassalam. Dan juga kita berusaha untuk mengikuti apa yang telah beliau ajarkan kepada kita dan berusaha mencontoh perbuatan beliau dan melalui ringkasan ini semoga kita dapat mengambil pelajaran dan faedah dari ringkasan Artikel ini. Allah berfirman:

يَاأَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ (1) قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا (2) نِصْفَهُ أَوِ انْقُصْ مِنْهُ قَلِيلًا (3) أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا (4) إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيلًا (5)

Hai orang-orang yang berselimut(nabi Muhammad) Bangunlah (untuk sholat) di malam hari, kecuali sedikit (darinya),(yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau tambahkan lebih dari itu. Dan bacalah al qur’an itu dengan perlahan sesungguhnya kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat (QS Al-Muzammil/73:1-5)

Ini adalah seruan bagi Rasulullah agar segera memasuki medan penempatan dan penataran sehingga benar –benar siap menyampaikan perkataan yang agung dan risalah yang berat. Wadah penempatan itu adalah madrasah( malam) yang berfungsi untuk membuka mata hati, memperkokoh hubungan dengan Allah dan memancarkan cahaya (ketakwaan).

Rasulullah dan Shalat malam

Nabi shalallahu alaihi wasallam seorang yang paling kenal Allah dan paling bertakwa, sering menyendiri untuk mengingat RabbNYa. Setiap kali ada kesempatan, beliau bergegas untuk beribadah kepada Allah. Bila malam telah tiba dan mulai menyelimuti jagat raya, beliau pun segera menghadap Allah, bermunajat dan bertadaruh (menghinakan diri) di hadapan Nya, dengan berdiri sujud dan duduk. Ini beliau lakukan hampir sepanjang malam, akan tetapi beliau tidak merasa itu lama, sebagai mana akan merasa lama lantaran beliau sedang berkhalwat( berdua-duaan) dengan Allah  penguasa alam semesta bermunajat kepada-NYa merasakan nikmat-NYa beribadah dan menyerah kan diri sepenuhnya, dan jasadnya Allah berfirman:

تَججَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (16) فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (17

Artinya: ‘’lambung mereka jauh dari tempat tidurnya sedang mereka berdo’a kepada RabbNYa dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka. Seorang pun tidak mmengetahui apa yang di sembunyikan bagi mereka( berupa beraneka macam kenikmatan yang menyedapkan pandangan mata) sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka amalkan QS. As-Sajadah 32: 16-17)

Ada yang bertanya kepada hasan Al-Basri. ’’apa gerangan yang membuat orang-orang yang sering melakukan shalat tahajud menjadi orang yang elok rona wajahnya? ’ia menjawab, ‘’karena mereka menyendiri dengan( Allah) yang maha penyayang, maka Allah pun membaluri mereka (dengan sebagian) dari cahaya-Nya’’.

Sungguh, shalat malam merupakan ibadah yang menghubungkan hati manusia dengan Allah, menjadikannya mampu menghadapi kehidupan yang penuh dengan tipu-daya dan melawan hawa nafsu. Oleh karena itu, shalat malah adalah barometer yang menunjukkan keseriusan tekad seseorang dan merupakan salah satu karakter orang yang berjiwa besar.

Keutamaan shalat malam dan beberapa faedahnya

Alangkah banyak faedah yang di raih oleh seseorang dalam shalat malam untuk mendidik dan memperbaiki keadaannya. Diantaranya adalah:

  1. Menjadikan benih-benih keikhlasan tumbuh bersemi.
  2. Merealisasikan mutaba’ah dan meneladani Rasulullah yang melaksanakan shalat malam sampai pecah-pecah kedua kakinya.

Barang siapa yang merenungkan Al-Qur’an saat manusia sedang tertidur maka ia akan menyadar kealpaannya dan menyesali kelalaiannya . barang siapa khusyuk’ membaca Al-Qur’an dan melaksanakan shalat, niscaya air mata penyesalan dan taubatnya akan mengalir. Barang siapa mengingat Allah ketika menyendiri lalu dua kelopak matanya basah (karena takut kepada Allah), maka Allah akan mengumpulkannya di bawah naungan arsy-NYA (pada hari kiamat) ,tatkala tidak ada naungan melainkan naungan-Nya dan tidak ada pemaafan melainkan pemaafan dari-Nya.

Dzikir dalam shalat malam sungguh terasa manis dan shalat di malam hari lebih mudah mendatangkan kekhusyu’an. Sesungguhnya shalat malam akan menyirami hati dengan ketenteraman ,kebahagiaan dan cahaya. Oleh karena itu, salah seorang dari generasi salaf bertutur, ”orang yang terbiasa shalat malam akan merasakan kelezatan Malam mereka melebihi kelezatan yang di rasakan oleh orang yang hanyut dalam perbuatan sia-sia dalam kesia-siaan mereka.” Hasan al-Bashri menceritakan kondisi para pendahulu umat ini. Ia berkata,” sungguh aku telah menemani suatu kaum yang menghabiskan malam mereka untuk (mencari keridhaan) Rabb mereka dalam keadaan sujud dan berdiri (mengerjakan shalat).mereka berdiri di waktu malam di atas kaki mereka ,air mata membasahi pipi ,kadang mereka rukudan kadang mereka sujud. Mereka bermunajat kepada Rabb dalam rangka membebaskan jiwa mereka (dari api neraka, pent). mereka tidak merasa jenuh ketika lamabergadang ` karena hati –hati mereka telah diselimuti oleh rasa optimis terhadap kemurahan ALLAH .Mereka menikmati keletihan badan mereka demi menanggapi ridho Allah dan meraih ganjaran yang baik dari-Nya semoga Allah merahmati orang yang mau bersaing dengan mereka, dan tidak merasa puas dengan kealpaannya dan amalannya yang sedikit. Sungguh, dunia ini akan segera berakhir, sementara amalan akan dikembalikan kepada orang yang kepada orang yang mengamalkannya.”

Shalat malam melahirkan kelembutan dan cahaya dalam hati. Dahulu’ Atha’ Al khurasani berkata,” Shalat malam adalah kehidupan bagi badan, cahaya dalam hati, Sinar dalam pandangan dan kekuatan pada anggota badan sesungguhnya bila seorang (hamba) bangun di waktu malam untuk melaksanakan shalat tahajjud, niscaya ia akan mendapatkan keceriaan dalam hatinya. Dan bila mana ia takluk oleh dua kelopak matanya hingga dia tertidur dan tidak mengerjakan, maka ia akan merasakan kesedihan yang mendalam, hatinya hancur, seakan akan ia telah kehilangan sesuatu dan ia memang telah kehilangan suatu yang sangat besar manfaatnya.” Perlu di ketahui bahwa allah merasa takjub dengan seorang yang bangun di waktu malam (untuk melaksanakan shalat). Rasulullah bersabda :

Yang Artinya: Allah merasa takjub dari dua orang lelaki; seorang yang bangkit meninggalkan tempat tidurnya yang empuk dan selimutnya di antara keluarga dan orang yang di cintai untuk melaksanakan shalat. Maka Allah berfirman, “wahai para malaikat-ku, lihatlah hamba-ku, ia bangkit meninggalkan kasur dan tempat tidurnya dan dari tengah-tengah orang yang dia cintai dan keluarganya menuju shalat karna mengharapkan apa yang di sisi-Ku dan takut dari apa yang ada di sisi-ku…”.(HR.Ahmad dan dari jalan’ Abdullah bin mas’ud)

Perhatikanlah hadits di atas!. Alangkah mulianya  shalat malam, sampai Allah kagum dengan orang yang melaksanakannya. Barang siapa mengejar kemuliaan dan kehormatan (disisi Allah) , maka hendaknya ia kontinyu dalam menjalankan shalat malam.

Shalat malam adalah kebiasaan orang-orang yang shalih sarana  pendekatan diri kepada Allah, penghapus dosa dan pengusir penyakit dari badan. Shalat malam adalah piranti untuk mengangkat derajat dan salah satu pintu kebaikan.

 

REFERENSI:

Judul: Menempa Diri Di Shalat Malam

Judul kitab: Majalah As-sunnah

Edisi : 07/XIV/Dzulhijjah/1431H/ November 2010M

Peringkas: Anas Arlaya (Staf/Pengajar Ponpes Darul-Qur’an Wal-Hadits OKU Timur)

 

BACA JUGA:

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.