Iman Kepada Malaikat

IMAN KEPADA MALAIKAT

Iman Kepada Malaikat

  1. Hakikat malaikat

Malaikat adalah salah satu makhluk Allah Yang diciptakan dari nur ( cahaya ) dan mempunyai jasad. Malaikat bukanlah Suatu yang bersifat maknawi ataupun sekedar suatu kekuatan yang tersembunyi. Dari Aisyah Radhiyallahu Anha berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

خلقت الملائكة من نور و خلق الجان من مارح من نار و خلق آدم مما وصف لكم

Artinya: “para malaikat diciptakan dari cahaya, jin-jin diciptakan dari api, sedangkan Adam diciptakan seperti yang telah dijelaskan pada kalian.” (HR. Muslim)

Malaikat diciptakan khusus untuk taat dan beribadah kepada Allah dengan mengerjakan tugas-tugas dari-Nya. Mereka tidak dapat dilihat. Seorang muslim tidak akan mampu mengetahui hakikat para, hanyaYang mengetahui hakikatnya. Mereka adalah hamba-hamba Mulia yang tidak pernah melanggar perintah Allah dan selalu mengerjakan semua yang perintahkan yang disuruh oleh-Nya.Allah menciptakan malaikat karena hikmah yang banyak, sebagaimana firman-Nya :

وقالوا ٱتخذ الرحمن ولدا، سبحانه، بل عباد مكرمون، ٢٦، لا يسبقونه بالقول وهم بامره يعملون ٢٧

Artinya: “Dan mereka berkata: ” Rabb yang maha pengasih telah menjadikan malaikat sebagai anak,’ maha suci Dia. Sebenarnya mereka ( para malaikat itu ) adalah hamba-hamba yang dimuliakan. Mereka tidak berbicara mendahuluinya dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya. ”        ( QS. Al-Anbiya : 26-27)

Orang-orang musyrik menyangka bahwa para malaikat merupakan anak-anak perempuan Allah. Persangkaan ini dibantah oleh-Nya dalam surat az-zukhruf ayat ke 19 berikut :

وجعلوا الملائكة الذين هم عبد الرحمن إناثا، أشَهدوا خلقهم، ستكتب شهادتهم ويسألون ١٩

Artinya: “Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat hamba-hamba ( Allah ) yang maha pengasih itu sebagai jenis perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan ( malaikat-malaikat ) itu ? Kelak akan dituliskan kesaksian mereka dan akan dimintai pertanggungjawaban.” (QS. Az-Zukhruf: 19)

  1. Beriman kepada malaikat

Beriman kepada malaikat maksudnya percaya dan menyakini bahwa mereka benar-benar ada, diciptakan oleh Allah dari cahaya, dan mempunyai sifat-sifat serta tugas-tugas tertentu sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Sunnah.

Iman kepada malaikat merupakan rukun iman yang kedua dalam Islam. Tidak sah iman seseorang apabila ia tidak beriman kepada malaikat, atau meragukan adanya malaikat, sebagaimana firman-Nya :

ءامن الرسول بما أنزل إليه من ربه والمؤمنون، كل ءامن باالله وملئكته وكتبه ورسله

Artinya: “Rasul ( Muhammad) telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya ( Al-Qur’an) dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman.semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-Rasul- Nya.” (QS. Al-Baqarah: 285)

Allah menjelaskan pada ayat ini bahwa kewajiban beriman kepada para malaikat kedudukannya sama dengan kewajiban beriman kepada Allah dan rukun-rukun iman yang lainnya. Sehingga orang yang tidak beriman kepada malaikat dihukumi sebagai orang yang kafir. Al-Qur’an bahkan menyebutkan bahwa orang tersebut berada dalam kesesatan yang sangat jauh. Allah subhanahu  wa ta’ala berfirman:

ومن يكفر بألله وملئكته وكتبه ورسله اليوم الآخر فقد ضل ضللا بعيدا ١٣٦

Artinya: “Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat Nya, kitab-kitab Nya, Rasul-Rasul-Nya dan hari akhir, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.” (QS. An-nisa: 136)

Hal ini menunjukkan bahwa iman kepada malaikat merupakan pilar yang sangat penting bagi keimanan seorang muslim, mengingkarinya menyebabkan pelakunya keluar dari Islam.

  1. Tata cara Beriman kepada malaikat

Beriman kepada para malaikat meliputi lima perkara. Seseorang baru dikatakan telah beriman kepada Allah apabila kelima perkara itu terdapat dalam dirinya. Lima perkara tersebut adalah :

  1. Mengimani dan mempercayai keberadaan para malaikat. Hal ini sebagaimana dijelaskan pada ayat-ayat di atas, bahwa keimanan seseorang belum sah sampai dia beriman kepada para malaikat.
  2. Mengimani dan mempercayai bahwa jumlah malaikat begitu banyak, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah : seperti dalam firman Nya :

وما يعلم جنود ربك إلا هو

Artinya: Dan tidak ada yang mengetahui bala tentara Rabbmu kecuali dia sendiri.” (QS. Al-mudatsir:  31)

Rasulullah menceritakan jumlah malaikat ketika melakukan isra dan mikraj, sebagaimana yang tercantum dalam sebuah hadist riwayat Muslim yang artinya :

” Kemudian diperlihatkan kepadaku ( Rasulullah) al-Bait al-ma’mur dan aku berkata : wahai Jibril, apa ini ? ‘ Jibril menjawab : ‘ ini adalah al-Bait al-ma’mur, tempat yang setiap harinya dimasuki tujuh puluh ribu malaikat. jika mereka keluar darinya, maka yang terakhir dari mereka tidak kembali lagi kedalamnya.”

Selain itu kita wajib mengimani keberadaan, nama, dan tugas-tugas para malaikat yang disebutkan di dalam Al-Qur’an dan Sunnah. diantaranya malaikat Jibril atau Rahul Amin, malaikat Mikail, malaikat Israfil, malaikat Malik, malaikat Harut dan Marut, malaikat Ridhwan, malaikat penjaga gunung, dan malaikat lainnya yang disebutkan dalam Nash-nash yang syar’i.

  1. Mengimani bahwa para malaikat mempunyai kedudukan, kemuliaan dan sifat-sifat yang sangat agung di sisi Allah. Seperti dalam firman Allah Subhanahu Wata’ala:

بأيدى سفرة  ،  ١٥ ، كرام بررة ١٦

“Artinya: “Di tangan para utusan ( malaikat) yang mulia lagi berbakti.” ( QS. ‘Abasa : 15-16 )

  1. Mengimani jenis dan macam pekerjaan yang ditugaskan Allah kepada para malaikat.
  2. Beriman bahwa malaikat adalah makhluk Allah yang tidak memiliki sifat-sifat rububiyah, mereka hanyalah tentara-tentara Allah. Sehingga meniatkan suatu ibadah untuk malaikat hukumnya adalah syirik, karena ibadah hanya boleh diniatkan untuk Allah semata.

Sumber : Buku aqidah akhlak khusus Mts/ SMP Islam. Terbitan : dar Syafi’i

Ditulis ulang: Hesti opita sari ( pengabdian akhwat)

Baca juga artikel:

Menangani Kebiasaan Kebiasaan Buruk Anak (Part I)

Kekayaan Yang Sesungguhnya

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.