Pemicu Aksi Radikal

PEMICU AKSI RADIKAL

PEMICU AKSI RADIKAL

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah rabb semesta alam. Hanya kepadaNya kita memuji,memohon,berlindung,menyembah dan berserah diri. MilikNyalah jiwa dan raga kita. Untuk Nyalah shalat,ibadah,hidup dan mati kita. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi shalAllahu alaihi wasallam,keluarganya,sahabat-sahabatnya,dan segenap pengikutnya hingga akhir zaman kelak. Wa ba’du :

Langkah tepat untuk menanggulangi aksi terorisme adalah membedah akar permasalahan kenapa aksi teror dan aksi bom bunuh diri terjadi dan apa yang menjdi faktor pemicu aksi terorisme dan gerakan radikal?

Diantara faktor pemicu aksi terorisme dan gerakan radikal adalah:

  1. PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN

Kesenjangan ekonomi, kemiskinan dan pengangguran membuat potensi para pemuda macet dan tidak tersalurkan. Kalangan yang tidak bertanggung jawab tidak menyia-nyiakan kesempatan menghasut apalagi para pemuda yang semangatnya sedang bergejolak didekati dengan cara halus dan bertahap maka dengan mudah mereka direkrut karena mereka membutuhkan komunitas yang bisa menyalurkan aspirasinya, apalagi bila otak mereka dicuci bahwa yang menyebabkan mereka miskin adalah orang-orang kafir barat dan antek-antek thaghut.

Pemuda yang baru tumbuh, gairah dan semangat nya berapi-api, mudah tergiur dan terpengaruh oleh suatu yang dianggapnya baru dan menjanjikan apalagi ditanamkan bahwa membunuh orang-orang kafir termasuk jihad dan kalau harus mati statusnya syahid dan berbalas surga yang didalamnya terdapat bidadari-bidadari cantik yang siap menyambutnya. Dengan demikian para pemuda yang menganggur namu n potensial akan tergiur dengan iming-iming tersebut, sehingg nabi sangat memerangi pengangguran dan kemiskinanan dalam sabdanya Shallallahu Alaihi Wasallam,

اغتنم خمسا قبل خمس شبابك قبل هرمك وصحتك قبل سقمك وغناءك قبل فقرك وفراغك قبل شغلك وحياتك قبل موتك

Artinya: “Manfaatkanlah lima sebelum datangnya lima, masa mudamu sebelum tuamu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa miskinmu, masa longgarmu sebelum sibukmu dan masa hidupmu sebelum matimu.”  (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak)

Mengenai kemiskinan dan pengangguran bukan hanya dengan teori atau orasi politik, tetapi harus dengan langkah nyata yang bisa mengangkat kemiskinan dan memberantas pengangguran. Rakyat sudah bosan dengan alasan meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang lamban yang menyebabkan kemiskinan sulit ditanggulangi ironisnya banyak pejabat negara yang korupsi. Kas negara yang seharusnya digunakan untuk mensejahterakan rakyat hanya digunakan untuk kepentingan pribadi. Sehingga kemiskinan terjadi dimana-mana, rakyat kesulitan mendapatkan kesempatan kerja, generasi cerdas dan berlian tidak bisa melanjutkan sekolah dan jutaan rakyat tidak mempunyai rumah tinggal, para gelandangan tidur beratapkan jembatan beralaskan kardus, anak-anak jalanan dan kaum duafa hidup mengharapkan belas kasihan orang yang kebetulan lewat didepannya, dan para pemulung masih menggantungkan rezekinya dari kemurahan limbah rumah dan pabrik, sementara tidurnya bersama bau sampah yang menyengat yang dihiasi dengan cacing dan belatung.

  1. KEMUNGKARAN DAN KEMAKSIATAN

Kemungkaran dan kemaksiatan yang merajalela akan memancing emosi sebagian pemuda yang memiliki  semangat keagamaan yang tinggi yang tidak disertai dengan ilmu yang benar dibawah bimbingan ulama yang terpercaya ilmunya.

Generasi muda yang dibesarkan oleh tatanan sosial, moral, politik, dan ekonomi yang demikian buruk pasti akan mengalami kekalutan presepsi dan emosi lalu membenci semua kondisi serba negatif yang mengepung mereka sehingga muncul reaksi anarkis dan tumbuh ideologi ekstrimis.

Untuk menghambat laju arus negatif, langkah yang harus ditempuh adalah mengoptimalkan peran pesantren dan lembaga pendidikan dengan mengembalikan sistem, kurikulum serta metode pendidikan kepada al-Qur’an dan as-Sunnah yang sesuai dengan pemahaman agama yang benar maka kejayaan umat akan terwujud dan membuat gentar para musuh islam yang senantiasa mengintai kelemahan kaum muslimin, sementara yang menjadikan kaum muslimin lemah adalah jauhnya mereka dari ajaran islam yang benar sebagaimana sabda nabi Shallallahu Alaihi Wasallam,

اذاتبايعتم بالعينة وأخذتم أذناب البقر, ورضيتم بالزرع, وتركتم الجهاد, سلط الله عليكم ذلا لاينزعه حتى ترجعوا إلى دينكم

Artinya: “Jika kalian sibuk dengan jual beli inah, berternak sapi, bercocok tanam lalu kalian meninggalkan jihad, allah akan menguasakan atas kalian kehinaan dan tidak diangkatnya hingga kalian kembali kepada agama kalian.” (HR. Abu Dawud)

Dan tidak kalah pentingnya adalah kerajasama anatara orang tua dengan lembaga pendidikan untuk mengawasi anak-anak mereka dengan siapa mereka bergaul dan apa yang mereka lakukan,  serta penanaman akidah dan manhaj yang benar akan mengarahkan anak melangkah , sehingga terhindar dari penyakit moral dan sosial, karena dua penyakit tersebut yang banyak menghancurkan dan membinasakan para generasi muda.

  1. DOKTRIN AGAMA YANG SALAH

Aksi terorisme bisa juga muncul karena kesalahan mereka dalam mengambil ilmu. Sementara kesalahan dalam mengambil ilmu akan berakibat fatal. oleh sebab itu ibnu sirin berkata: sesungguhnya ilmu syariat akan salah pula dalam memahami ajaran islam, suatu contoh doktrin jihad bia mereka belajar dari bukan para ulama dan buku-buku yang menyimpang akan munciul anggapan bahwa semua aksi pembunuhan terhadap orang kafir termasuk jihad meskipun zona damai dan tidak sedang perang. Sementara dalam pandangan fiqih islam kafir yang boleh dibunuh hanyalah kafir harbi (kafir yang sedang terjun dimedan perang), Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

وقتلوا فى سبيل الله الذين يقتلونكم لا تعتدوا إن لله لا يحب المعتدين

Artinya: “Dan perangilah dijalan allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-Baqarah: 190)

Pemahaman agama yang salah akan menghasilakan teori dan aplikasi yang salah pula, sebagaimana yang dicontohkan diatas tentang doktrin jihad bila diambil dari ulama yang kerdil ilmunya akan menghasilkan pemahaman yang bisa membahayakan dirinya , orang lain bahkan agama. Maka tidak aneh kalau mereka rela mengorbankan dirinya demi keyakinan yang mereka yakini dengan aksi bom bunuh diri. Menurut keyakinannya mereka telah melakukan perkara mulia yaitu jihad walau harus mengorbankan nyawanya.

Teori yang mereka pelajari adalah bahwa aksi pembunuhan terhadap orang kafir, baik kafir muahadah, kafir dzimmi, ataupun kafir harbi baik dilakukan dizona damai maupun di medan perang adalah jihad. Dengan teori tersebut akan mengakibatkan pembunuhan terhadap orang kafir terjadi dimana-mana dan orang yang tidak setuju dengan mereka, mereka anggap kafir dan kosekuensi kafir adalah halal darah dan hartanya. Maka tidak heran jika terjadi perampokan terhadap kaum muslimin dan yang melakukan juga orang muslim. Dan jangan heran kalau pelaku pembunuhan dan perampokan pelakunya adalah aktivis masjid yang dikenal baik agamanya, rajin shalatnya dan baik tingkah lakunya.

  1. TIDAK MEMAHAMI KAIDAH MASLAHAH DAN MAFSADAH

Lemahnya pemahaman kaidah maslahat atau mafsadah dan kurangnya pemahaman terhadap hakekat keindahan syariat islam yang diturunkan untuk menjaga lima pokok kebutuhan hidup manusia yang amat mendasar dan mengharamkan siapapun yang merusaknya yaitu agama, jiwa, harta, kehormatan dan akal. Dan barangsiapa yang menodai salah satu diantara lima perkara tersebut akan merusak tatanan kehidupan dan manodai inti ajaran islam, serta melecehkan keindahan agama, sehingga tidak ada perselisihan diantara para ulama tentang haramnya melenyapkan nyawa orang terpelihara oleh islam baik nyawa muslim maupun non muslim kecuali ada alasan untuk membunuhnya seperti qisas, rajam  atau peperangan, dan barangsiapa melanggarnya, niscaya dia akan akan memikul dosa besar.

Allah juga menetapkan kepada bani israel agar melindungi nyawa manusia  dan tidak melenyapkannya kecuali adanya alasan yang benar. Barangsiapa melenyapkan nyawa tanpa alasan yang benar akan memikul dosanya sebagaimana firman Allah ta’ala:

من أجل ذلك كتبنا على بنى إسرءيل أنه من قتل نفسا بغير نفس أو فساد فى الأرض فكأنما قتل الناس جميعا

Artinya: “Oleh karena itu  kami tetepkan (suatu hukum) bagi bani israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seseorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain (hukum qisas) atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya.” (QS. Al-Maidah: 32).

Ayat ini menunjukkan betapa besarnya dosa membunuh jiwa tanpa alasan yang benar dan betapa tinggin allah melindungi dan memelihara nyawa manusia agar manusia tidak meremehkan pembunuhan.

  1. KONDISI POLITIK DAN KEAMANAN TIDAK STABIL

 Kondisi keamanan dan politik yang tidak stabil banyak dimanfaatkan oleh kelompok terorisme untuk melancarkan aksinya. Begitu pula negara yang sedang konfliik akan dimanfaatkan oleh kaum radikalis apalagi bila ada campur tangan pihak asing yang memanfaatkan situasi goncang, sehingga orang yang miskin iman dan lemah ekonomi sangat mudah diperalat dan diprovokasi untuk melancarkan target mereka.

Contoh paling faktual adalah negara indonesia sejak reformasi digulirkan, semua orang berharap terjadinya perbaikan mendasar pada tatanan sosial dan kenegaraan. Semua orang juga mengharap lahirnya masyarakat madani dibumi pertiwi, yaitu masyarakat yag hidup dalam sistem politik, ekonomi, budaya, dan sosial yang adil, bermoral, dan agamis. Namun tetap saja episode drama bangsa indonesia berkutat pada ideologi rusak, moral bobrok, perangai tercela, perilaku ganjil, tradisi jelek, kebiasaan buruk dan gagasan mandul, aksi teroris tidak kunjung berhenti meski korban berjatuhan. kondisi bangsa indonesia seperti yang digambarkan dalam firman Allah ta’ala,

وضرب الله مثلا قرية كانت ءامنة مطمئنة يأتيها رزقها رغدا من كل مكان فكفرت بأنعم الله فأذقها الله

لباس الجوع والخوف بما كانوا يصنعون

Artinya: “Dan allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tentram, rezeki nya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari nikmat-nikmat allah karena itu allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.” (QS. An-Nahl: 112).

Ketika anak-anak bangsa yang peduli terhadap masa depan bangsanya  menyaksikan aktraksi kejahatan sosial, penyimpangan akidah dan kebobrokan moral, maka bangkitlah semangatnya namun sangat disayangkan pemahaman yang mereka terima salah sehingga aksi yang mereka lakukan pun salah yaitu aksi bom bunuh diri , aksi terorisme dengan membunuh penguasa atau aparat dan aksi radikal lainnya. Oleh sebab itu hendaknya pemerintah bekerja sama dengan para ulama yang memiliki pemahaman yang benar terhadap agama untuk menjelaskan kepada rakyat apamakna jihad yang sebenarnya sesuai dengan pemahaman salafus shalih.

Bersambung …

Referensi:

Diringkas oleh: Nadia Dika Valency

Sumber: pemicu aksi radikal, penulis zainal abidin bin syamsudin, Lc. Cetakan pertama shafar 1436 H. penerbit Pustaka Imam Bonjol.

Baca juga artikel:

Anjuran Membaca Al-Qur’an

Kekayaan Yang Sesungguhnya

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.