Kiat – Kiat Sukses Taklukkan Hati Suami Bagian 10

kiat - kiat sukses taklukkan hati suami bag.10

KIAT-KIAT SUKSES TAKLUKKAN HATI SUAMI (Bag 10). Bismillah, Alhamdulillah wassolatu wassalamu ‘ala rosulillah. Alhamdulillah peringkas sudah meringkas kiat-kiat atau langkah-langkahnya sampai pada poin ke-233. In syaa Allah pada artikel bagian kedua ini peringkas akan melanjutkan meringkas nya pada poin ke-234. Ini adalah referensi penting tentang keluarga yang dibutuhkan oleh setiap istri, yang akan dikunjunginya dari waktu ke waktu untuk menciptakan suasana kasih sayang dan memperbarui cinta di antara suami-istri.

Berikut 251 kiat-kiat atau langkah-langkah menuju hati suami:

  1. TARUHLAH KARTU BERTULISKAN DO’A KELUAR RUMAH DI TEMPAT YANG TEPAT

Diriwayatkan Abu Dawud dalam Sunannya bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

إِذَا خَرَجَ الرَّجُلُ مِنْ بَيْتِهِ فَقَالَ: بِسْمِ اللهِ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ، فَيُقَالُ لَهُ: حَسْبُكَ قَدْ هُدِيتَ وَكُفِيتَ وَوُقِيتَ، فَيَتَنَحَّى لَهُ الشَّيْطَانُ، فَيَقُولُ لَهُ شَيْطَانُ آخَرُ: كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِيَ وَكُفِيَ وَوُقِي.

Artinya:

“Jika salah seorang dari kalian keluar dari rumahnya lalu mengucapkan, ‘Dengan menyebut nama Allah, aku bertawakal pada Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan seizin Allah, maka di- katakan kepadanya, ‘Sudah cukup bagimu. Sungguh engkau diberi petunjuk, engkau dicukupkan, dan engkau dilindungi. Maka syaitan menjauh darinya. Lalu, syaitan lainnya mengatakan kepada- nya, ‘Bagaimana engkau bisa mengganggu orang yang telah diberi petunjuk, diberi kecukupan, dan diberi perlindungan?” (HR. Abu Dawud dan At-trimidzi)

 

  1. BUATLAH CIKAL BAKAL PERPUSTAKAAN ISLAM DI RUMAHMU

Salah satu hal yang dapat membantu pengajaran anggota keluarga, memberikan ruang bagi mereka untuk memahami agama, dan membantu mereka untuk berkomitmen pada hukum-hukum syari’at ialah membuat perpustakaan Islam di rumah. Perpustakaan ini tidak harus besar, tapi cukup sebagai ungkapan tentang buku-buku penting pilihan, ditaruh di tempat yang mudah dijangkau dan memberi motifasi keluarga untuk membacanya.

  1. BUATLAH PERPUSTAKAAN AUDIO

Tape rocorder di setiap rumah bisa dipergunakan untuk kebaikan atau keburukan. Lalu, bagaimanakah kita harus menggunakannya agar mendatangkan ke ridhaan Allah?

Di antara sarana yang dapat mewujudkan hal itu ialah membuat perpustakaan audio di rumah yang berisikan sejumlah kaset Islami yang bagus dari para ulama, pembaca al-Qur-an, penceramah, khatib, dan juru nasihat.

  1. AJARKANLAH ANAK-ANAKMU TENTANG ADAB-ADAB MEMINTA IZIN

Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

يَأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتَّى تَسْتَأْنِسُوا وَتُسَلِّمُوا عَلَى أَهْلِهَا ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ فَإِن لَّمْ تَجِدُوا فِيهَا أَحَدًا فَلَا نَدْخُلُوهَا حَتَّى يُؤْذَنَ لَكُمْ وَإِن قِيلَ لَكُمُ ارْجِعُوا فَارْجِعُوا هُوَ أَزْكَى لَكُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ

Artinya:

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memasuki rumah orang lain sebelum kalian meminta izin dan mengucap salam terlebih dahulu. Sebab, yang demikian itu adalah lebih baik agar kalian menjadi dang-orang yang ingat. Jika kalian tidak mendapati seorang pun, maka janganlah kalian nekad untuk masuk, sampai kalian benar-benar diizinkan. Bila dikatakan kepada kalian, Pulanglah, maka pulang lah. Sebab yang demikian itu lebih selamat bagi kalian. Sungguh, Allah itu mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nuur: 27-28)

Dalam ayat lain. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

وَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ أَبْوَابِهَا  …

Artinya:

… dan masukilah rumah-rumah dari pintu-pintu- nya…” (QS. Al-Baqarah: 189)

Adapun diperbolehkannya memasuki rumah yang tidak dihuni seorang pun tanpa minta izin adalah dengan syarat jika orang yang memasukinya itu memiliki barang di dalamnya, seperti rumah yang disediakan untuk tamu.

Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

لَّيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَن تَدْخُلُوا بُيُوتًا غَيْرَ مَسْكُونَةٍ فِيهَا مَتَاعٌ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا تَكْتُمُونَ

Artinya:

Tidak ada dosa atas kalian untuk memasuki rumah yang tidak ada penghuninya, jika di dalamnya ada barang kalian. Allah itu mengetahui apa yang kalian tampakkan dan sembunyikan.” (QS. An- Nuur: 29)

Juga tidak ada salahnya makan di rumah kaum keabat dan kawan-kawan. Demikian pula rumah kaum kerabat dan rumah teman-teman dekat yang kuncinya dipegang oleh seseorang; ia boleh memasukinya, jika mereka tidak keberatan dengan hal itu.

Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

لَيْسَ عَلَى الْأَعْمَى حَرَجٌ وَلَا عَلَى الْأَعْرَجِ حَرَجٌ وَلَا عَلَى الْمَرِيضِ حَرَجٌ وَلَا عَلَى أَنفُسِكُمْ أَن تَأْكُلُوا مِنْ بُيُوتِكُمْ أَوْ بُيُوتِ ءَابَا بِكُمْ أَوْ بُيُوتِ أُمَّهَاتِكُمْ أَوْ بُيُوتِ إِخْوَانِكُمْ أَوْ بُيُوتِ أَخَوَاتِكُمْ أَوْ بُيُوتِ أَعْمَامِكُمْ أَوْ بُيُوتِ عمتِكُمْ أَوْ بُيُوتِ أَخْوَلِكُمْ أَوْ بُيُوتِخلَيْكُمْ أَوْ مَا مَلَكْتُم مَفَاتِحَهُ أَوْ صَدِيقِكُمْ لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَن تَأْكُلُوا جَمِيعًا أَوْ أَشْتَاتًا فَإِذَا دَخَلْتُم بُيُوتًا فَسَلِّمُوا عَلَى أَنفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِّنْ عِندِ اللَّهِ مُبَرَكَةً طَيِّبَةً كَذَلِكَ يُبَيِّنُ الله لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

Artinya:

Tidak ada halangan bagi orang buta, pincang, orang sakit, dan dirimu sendiri untuk makan (bersama-sama mereka) di rumah engkau sendiri atau di rumah bapak-bapakmu, ibu-ibumu, saudara-saudaramu yang laki-laki, saudaramu yang perempuan, saudara bapakmu yang laki-laki, saudara bapakmu yang perempuan, saudara ibumu yang laki-laki, saudara ibumu yang perempuan, atau di rumah yang engkau miliki kuncinya, atau di rumah kawan-kawanmu. Tidak ada halangan bagimu makan bersama-sama mereka atau sendirian. Maka, apabila engkau memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah engkau memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendin Yalam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayatnya(Nya) bagimu, agar engkau memaha minya.” (QS. An-Nuur: 61)

Anak-anak dan pelayan juga diperintahkan agar tidak memasuki kamar tidur kedua orang tua tanpa minta izin pada waktu-waktu tidur yang sudah biasa: sebelum shalat Shubuh, waktu tidur siang, dan sesu dah shalat ‘Isya’. Hal ini karena dikhawatirkan mata mereka melihat sesuatu yang tidak pantas. Seandainya mereka melihat sesuatu secara spontan di luar waktu-waktu itu maka dimaafkan, karena mereka sudah terbiasa lalu lalang dan sulit untuk dihalangi.

Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

يَأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لِيَسْتَعْذِنَكُمُ الَّذِينَ مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ وَالَّذِينَ لَمْ يَبْلُغُوا الْحُلُمَ مِنكُمْ ثَلَثَ مَرَّاتٍ مِن قَبْلِ صَلَاةِ الْفَجْرِ وَحِينَ تَضَعُونَ ثِيَابَكُم مِّنَ الظَّهِيرَةِ وَمِنْ بَعْدِ صَلَاةِ الْعِشَاءِ ثَلَاثُ عَوْرَاتٍ لَّكُمْ لَيْسَ عَلَيْكُمْ وَلَا عَلَيْهِمْ جُنَاحٌ بَعْدَهُنَّ طَوَّافُونَ عَلَيْكُم بَعْضُكُمْ عَلَى بَعْضٍ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْأَبَابُ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ )

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak- budak (lelaki dan wanita) yang engkau miliki dan anak-anak yang belum baligh meminta izin kepa- damu tiga kali (dalam satu hari), yaitu: sebelum shalat Shubuh, ketika engkau menanggalkan pakai- an (luar)mu di tengah hari, dan sesudah shalat ‘Isya’. (Itulah) tiga aurat bagimu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka pada selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayanimu, sebagian engkau (ada keperluan) kepada sebagian (yang lain). Demi- kianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagimu. Allah itu Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.” (QS. An-Nuur: 58)

Demikian pula diharamkan melihat ke dalam rumah orang lain tanpa seizin mereka. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ اطَّلَعَ فِي بَيْتِ قَوْمٍ بِغَيْرِ إِذْنٍ فَفَقَثُوا عَيْنَهُ فَلَا دِيَةً لَهُ وَلَا قِصَاصَ.

Artinya:

“Barangsiapa melihat ke dalam rumah suatu kaum tanpa izin lalu mereka mencungkil matanya, maka tiada hak diyat dan qishash baginya.” (HR. Ahmad dalam musnadnya)

  1. JANGAN PERLIHATKAN PERSELISIHAN KELUARGA DI DEPAN ANAK-ANAK

Jarang sekali sebuah komunitas yang tinggal di dalam sebuah rumah tanpa ada semacam perselisihan. Meskipun begitu, berdamai adalah lebih baik dan kem- bali kepada kebenaran adalah lebih utama. Satu hal yang dapat menggoncangkan kekukuhan rumah dan mengancam kesalamatan pondasinya ialah kemunculan persengketaan di depan anggota keluarga. Akibatnya, mereka terpecah menjadi dua kubu atau lebih dan keutuhan rumah tangga menjadi terceraiberai. Belum lagi di tambah dengan kerugian psikologis terhadap anak-anak, terutama yang masih kanak-kanak.

Maka, perhatikanlah keadaan rumah di mana ayah berkata kepada anak, “Jangan berbicara dengan ibumu,” dan ibu berkata kepada anaknya, “Jangan berbicara dengan ayahmu.” Tentu saja anak berada bhulam kegoncangan dan gangguan psikologis, sehingga damuanya hidup dalam kesusahan. Karena itu, hendak lah kita berusaha keras agar tidak terjadi perselisihan, dan ketika terjadi pun kita harus berusaha menyem bunyikannya. Kita memohon kepada Allah agar hati tersatukan.

  1. TIDAK MEMASUKKAN ORANG YANG TIDAK DIRIDHAI AGAMANYA KE DALAM RUMAH

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

وَمَثَلُ جَلِيسِ السُّوءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْكِيرِ.

Artinya:

“Perumpamaan teman yang buruk adalah seperti pandai besi.” (HR. Abu Dawud dalam sunannya)

Dan di dalam riwayat al-Bukhari:

وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً.

Artinya:

“Ububan tukang besi bisa membakar badanmu atau pakaianmu, atau engkau mencium bau busuk. nya. ” (HR. Bukhari)

Yakni, Allah akan membakar rumahmu dengan aneka macam kerusakan dan pengrusakan. Be. tapa banyak masuknya para pembuat kerusakan dan orang-orang yang tidak jelas menjadi sebab permusuhan di antara anggota keluarga dan memisahkan antara seorang laki-laki dengan istrinya. Semoga Allah melaknat siapa saja yang menyebabkan seorang wanita membenci suaminya atau suami membenci istrinya.

Alhamdulillah pada artikel bagian sembilan ini peringkas sudah masuk dan sampai pada poin ke-239 dari kiat-kiat atau langkah-langkah menuju hati suami, dari  buku yang berjudul  “merebut hati suami”. Mudah-mudahan ini menjadi langkah-langkah menuju hati suami, memperbaiki keluarga dan rumah tangga, serta menjadi langkah-langkah untuk membangun masyarakat yang dipenuhi cinta dan kasih.

Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan diamalkan ilmunya  untuk kita semua terutama saya sendiri selaku peringkas dalam artikel ini. Barakallahu fiik

Referensi :

 

Merebut Hati Suami  penulis Shafa’ Manshura Abdul Hamid, Penerbit pustaka Al-Inabah, Rabi’ul Awwal 1435 H – Januari 2014

Diringkas oleh : Latifah Septia Kirana

Baca juga:

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.