UMMI BETAPA AGUNG PERANMU
Agama islam sangat memuliakan dan mengagungkan kedudukan kaum perempuan ,dengan menyamakan mereka dengan kaum laki-laki dalam mayoritas hukum agama islam. dalam kewajiban bertauhid kepada Allah .menyempurnakan keimanan,dalam pahala dan siksaan,serta keumuman anjuran dan larangan dalam islam.
Allah berfirman :
ومن يعمل من الصّلحت من ذكر أو أنثى وهو مؤمن فأولئك يدخلون الجنّة ولا يظلمون نقيرا
barang siapa mengerjakan amalan-amalan saleh,baik laki-laki maupun perempuan sedang dia orang yang beriman, maka mereka itu akan masuk kedalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun (QS an-nisa 4:24)
Dalam ayat lain Allah berfirman yang artinya : Barang siapa mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman,maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (didunia), dan sesungguhnya akan kami berikan baladan kepada mereka (diakhirat) dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan (QS an-nhl/16:97)
Sebagaimana islam juga sangatmemperhatikan hak-hak kaum perempuan , dan mensyariatkan hukum-hukum yang agung untuk menjaga dan melindungi mereka.
Syaikh shaleh al-fauzan-hafizhahullah berkata,” wanita muslimah memiliki kedudukan (yang agung) dalam isalam, sehingga banyak tugas ( yang mulia dalam islam) yang disandarkan kepadanya. oleh karenaitu, nabi selalu menyampaikan nasehat-nasehat yang khusus bagi kaum wanita , maka rasulullah menyampaikan wasiat khusus tentang wanita dalam khutbah beliau di Arrafah (ketika haji wada) . ini semua menunjukkan wajibnya memberikan perhatian kepada kaum wanita di setiap waktu.
TUGAS DAN PERAN PENTING WANITA
Tugas dan peran wanita yang agung ini terlihat jelas pada kedudukannya sebagai pendidik pertama dan utama dalam generasi muda islam. dengan memeberikan bimbingan yang baik bagi mereka, berarti telas mengusahakan perbaikan besar bagi masyarakat dan umat islam.
Syaikh muhammad bin shaleh al-hutsaimin rahimallah berkata:” sesungguhnya kaum wanita memiliki peran yang agung dan penting dalam upaya memperbaiki kondisi masyarakat. hal ini karena upaya memperbaiki kondisi masyarakat nya itu di tempuh dari dua sisi
- Perbaikan kondisi di luar rumah, yang dilakukan dipasar, masjid dan tempat-tempat lainya diluar rumah. perbaikan ini didominasi oleh kaum laki-laki, karena merekalah yang banyak beraktifitas diluar rumah.
- Perbaikan di balik dinding (didalam tugas rumah), yang dilakukan di dalam rumah. tugas (mulia) ini umumnya disandarkan kepada kaum wanita. mereka lah pemimpin atau pendidik dalam rumah, sebagimana firman Allah kepada istri-istri nabi
وقرن فى بيوتكنّ ولا تبرّجن تبرّج الجهليّة الأولى وأقمن الصّلوة وءاتين الزكوة وأطعن الله ورسوله, إنّما يريد الله ليذهب عنكم الرّجس أهل البيت ويطهّركم تطهيرا
Dan hendaklah kamu tetap dirumahmu, dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti rang-orang jahiliya seperti dulu , dan dirikinlah shalat, tunaikan zakat dan taatilah Allah dan rasulnya. sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan doa dari kamu, wahai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. ( QS al ahzab/33:33)
Oleh karena itu, tidak salaah kalau sekiranya kita mengatakan bahwa sesungguhnya kebaikan masyarakat, separuh atau bahkan lebih di sandarkan kepada kaum wanita. hal ini dikarenakan dua hal :
- jumlah kaum wanita sama dengan jumlah laki-laki bahkan lebih banyak dari laki-laki ini berarti umt manusia yang terbanyak adalah kam wanita, sebagaiman telah ditunjukkan d hadits rasulullah . berdasarkan sumber ini, maka kaum wanita memiliki peran yang sangat besar dalam memperbaiki kondisi masyarakat.
- Awal mula tumbuhnya generasi baru adalah dalam ushaa para wanita, dan ini semua menunjukkan kemuliaan tugas kaum wanita dalam memperbaiki masyarakat. inilah makna ucpaan seorang penyair yang berkata:
الأمّ مدرسة إذا أعددتها أعددت شعبا طيّب الأعراق
ibu adalah sebuah madrasa (tempat pendidikan)yang jika kamu menyiapkannya berarti kamu menyiapkan lahirnya sebuah masyarakat yang baik budi pekertinya,.
BAGAIMANA SEORANG WANITA MEMEPERSIAPKAN DIRINYA AGAR MENJADI PENDIDIK YANG BAIK BAGI ANAK-ANAKNYA ?
Agar seorang wanita berhasil mengemban tugas mulia ini, maka dia perlu menyiapkan dalam dirinya faktor-faktor yang sangat menentukan dalam hal ini, dianataranya :
- berusaha memeperbaiki diri sendiri
faktor ini sangat penting, karena bagaiman mungkin seorang ibu bia mendidik anaknya bisa menjadi baik kalau dia sendiri tida memiliki kebaikan tersebut dalam dirinya, sebuah ungkapan arab yang terkenal mengatakan:
فاقد الشّيء لايعطيه
orang yang tidak memiliki sesuatu tidak bisa memberikan apa-apa .
Maka, kebaikan dan ketakwaan seorang pendidik saat menentukan keberhasilannya dalam mengarahkan anak didiknya kearah kebaikan. oleh karenaitu, para ulama sangat menekankan kewaajiban meneliti keadaan seorang yang akan dijadikan dalam pendidik dalam agama.
Dalam sebuah ucapan yang terkenal imam Muhammad bin sirin berkata,” sesungguhnya ilmu yang kamu pelajari adlah agamamu (yang akan membimbingmu mencapai ketakwaan) maka telitilah dari siapa kamu mengambil agamamu.
Faktor penting inilah yang merupakan slah satu yang menjadikan para sahabat nabi menjadi genberasi terbaik umat ini dalam pemahaman dan pengamalannya. bagaimana tidak? dai dan pendidik mereka adalah yang terbaik dan yang manusia yang mulia disis Allah, yaitu nabi kita Muhammad bin abdillah shalallahualaihi wasalam makna inilah yang diisyaratkan oleh ALlah dalam firmannya:
وكيف تكفرون وأنتم تتلى عليكم ءايت الله وفيكم رسوله
Bagaimana mungkin (tidak mungkin) kalian wahai para sahabat nabi, sampai menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah di bacakan kepada kalian, dan rasulnya pun berada ditengah tengah kalian (sebagai pemboimbing) (QS ALIMRAN /3.2 101)
contoh lain tentang peranan seorang pendidik yang baik adalah apa yang disebutkan dalam beografi seorang imam besar dari kalangantabiin, hasan bin abil hasan al bashri, ketika kholid bin sofhan menerangkan sifat-sifat hasan al-basri kepada masa lama in abu thalib berkata, ” dia adalah orang yang paling sesuai anatar apa yang di sembunyikannya dengan apa yang ditampakkannya hal yang sesuai ucapan dan perbuatannya. setelah mendengar penjelasan tersebut muslamah bin abdul mhalib ” cukuplah keterangnmu, bagaimana mungkin suatu kaum akan tersesat di agama mereka. klalau orang seperti ini (sifat-sifatnya) ada di tengah-tengah mereka.
oleh karena itulah, ketika seoranag penceramah mengadau kepad imam muhammad bin wasikh tentang sedikitnya dlam merubah akhlak orang-orang yang menceramahinya. maka Muhammad bin Wasi’ berkta,”Wahai fulan,menurut pandanganku,mereka ditimpa keadaan demikian(tidak terpengaruh dengan nassehat yang kamu sampaikan) tidak lain sebabnya adalah dari dirimu sendiri sesungguhnya peringatan (nasehat)itu jika keluarnya ikhalas dari dalam hati,maka akan mudah masuk kedalam hati orang yang mendengarnya.
- MENJADITELADAN YANG BAIK BAGI ANAK-ANAK,
faktor ini sangat berhubungan sangat erat dengan faktor yang pertama,akan tetapi kami jelaskan secara terpisah karna sangat penting.
menampilkan teladan yang baik dalam sikap dan tingkah laku di depan anak didik termasuk metode pendidikan yang paling baik dan utama.Bahkan para ulama menjelaskan bahwa pengaruh yang dutimbulkan dari perbuatan dan tingkah laku yang langsung terlihat terkadang lebih besar dari pada pengaruh ucapan.
Hal ini disebabkan jiwa manusia itu lebih mudah mengambil teladan dari contoh yang terihat dihadapannya,dan menjadika lebih semangat dalam beramal serta bersegera dalam kebaikan.
oleh karna itulah,dalam banyak ayat al-Qur’an,Allah menceritakan kisah-kisah para nabi yang terdahulu,serta kesabaran dan keteguhan mereke dalam mendakwahkan agama Allah untuk meneguhkan hati Rasulullah dengan mengambil teladan yang baik dari mereka.Allah berfirman
وكلاّ نّقصّ عليك من أنباء الرّسل ما نثبّت به, فؤادك وجاءك فى هذه الحقّ وموعظة وذكر للمؤمنين
Dan semua kisah para Rasul kami ceritakan kepadamu,ialah kisah-kisah yang denganya kami teguhkan hatimu ;dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serts pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman (QS.Surat Hud /11:120)
Syaikh bakr Abu Zaid -Hafidhahullah ketika menjelaskan pengaruh tingakah laku buruk seorang ibu dalam membentuk kepribadian buruk anaknya,beliau berkata ,”Jika seorang ibu tidak memakai hijab (pakaian yang menutup aurat),tidak menjaga kehormatan dirinya,sering keluar rumah(tanpa ada alasan yang dibenarkan agama)suka berdandan dengan menampakkan (kecantikannya diluar rumah),senang bergaul dengan kaum lelaki yang bukan mahromnya,dan lain sebagainya ,maka ini secara tidak langsung merupakan pendidikan yang berupa praktek nyata bagi anaknya untu mengarahkanya kepada penyimpangan akhlak dan memalingkannya dari pendidikn,baik yang membuahkan hasil tepuji berupa kesadaran untuk memakai hijab pakaian yang menutup aurat,menjaga kehormatan dan kesucian diri,serta memiliki rasa malu.inilah yang dinamakan dengan pengajaran pada fitrah manusiah.
sehubungan dengan hal ini,imam ibnul jauzi rahmatullah membawa sebuah ucapanseorang ulama salaf yang terkenal ,Ibrahimal-Harbi dari muqotil binMuhammad al ataqi,beliau berkata ,”Aku pernah hadir bersama ayahku Abu ishaq ibrahim al-Harbi ,maka beliau bertanya kepada ayahku” mereka ini anak-anak mu”.Ayahku menjawab,”IA”.Beliau berkata kepada ayahku,”hati-hatilah!jangan sampai mereka melihatmu melanggar larangan Allah,sehingga menyebabkan wibawamu jatuh dimata mereka”.
3.MEMILIH METODE PENDIDIKAN YANG BAIK BAGI ANAK
Syaikh Muhammad bin shaleh al utsaimin berkata, “yang menentukan keberhasilan pembinaan anak susah atau mudahnya adalah kemudahan taufik dari Allah ika seorang hamba bertaqwa kepada Allah serta berusaha menempuh metode pembinaan yang sesuai syariat islam,maka Allah memudahkan urusannya(dalam mendidik anak).Allah berfirman:
ومن يتّق الله يجعل لّه, من أمره,يسرا
Barang siapa yang bertaqwa kepada AllAH niscaya dia akan menjadikan baginya kemudahan dalam (semua )urusannya. (QS ath-thalaq/65:4).
Baca Juga Artikel:
Perjalanan Seseorang Setelah Meninggal
Hak-hak Anak Dalam Islam Part 3
NAMA : ATSIILAH ADRIDSAPUTRI
KELAS : IMAH 2 SMA
REFERENSI : ASSUNNAH NO 12/THN XIII RABIUL AAWWAL 1431 H/MARET 2010
Leave a Reply