3 Kesuksesan Generasi Muda – Sudah menjadi kewajiban serta tekat satu satunya umat yang beriman bahwa pembinaan agama harus di jalankan terus menerus, sampai illa yaumil qiamah. Hal ini karna jalan yang bisa dilewati untuk sampai ke surga Allah hanya menetapi al qur’an hadits, lestarinya agama islam illa yaumil qiamah berarti terbukanya jalan menuju surga, bila terjadi sebaliknya nerarti tertutuplah jalan menuju surga.
Keteladanan generasi muda dalam perjuangan menegakkan agama allah dari zaman ke zaman telah dapat kita lihat dalam sejarah perkembangan islam, sebagai mana yang telah di kisahkan bahwa ashabul kahfi adalah sekelompok pemuda yang berpendiriian teguh dalam mempertahankan keimananya. Mereka tidak gentar walaupun terhadap raja zolim, seperti yang di aebutkn dalam al qur’an.
نَّحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُم بِٱلْحَقِّۚ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ ءَامَنُوا۟ بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَٰهُمْ هُدًى
Artinya: “Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk”. (QS. Al-Kahfi: 13)
Dikisahkan lagi dalam al qur’an bahwa nabi ibrohim yang ketika itu masih muda telah berani menghancurkan dan memporak porandakan patung patung berhala yang disembah oleh koumnya kendati pun hari menanggung resiko yang amat besar, seperti yang disebutkan daglam al qur’an.
قَالُوا۟ سَمِعْنَا فَتًى يَذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهُۥٓ إِبْرَٰهِيمُ
Mereka berkata: “Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim”. (QS. Al-Anbiya’: 60)
Demikian pula pada zaman rasulullah banyak pemuda pemuda yang cerdas yang rajin dan semangat dalam menimba ilmu, ahli ibadah dan pemberani dalam perjuangan seperti ali bin abi tholib, anas bin malik, abdullah bin umar, abdullah bin abbas, abdullah bin masud dan masih banyak lagi lainnya.
Tentunya menjadi harapan dan dambaan bagi generasi pendahulu bajwa diawal abad ke 21 ini lahir pemuda pemuda yang selalu haus dengan ilmu agama, faqih dan berakhlakul karimah serta tegar dalam menghadapi tantangan akhir zaman. Sebab tidak di pungkiri lagi bahwa penerus agama illa yaumil qiamah adalah anak anak kita sebagai generasi yang secara qodrati akan mengganti generasi pendahulunya.
Agar harapan inienjadi kenyataan, maka seluruh orang tua dan para ulama harus ikut berperan aktif dan menyisihkan waktu, tenaga, harta dan pemikirannya serta mampu melaksankan program pembelajaran demi suksesnya pembinaan generasi muda ilaa yaumil qiyamah.
II. PEMBAHASAN
A. Peranan, tanggung jawab dan tantangan generasi muda
Peranan generasi dan tantangan yang akan dihadapi dalam kehidupan dan dalam perjuangan ini perlu diketahui dan dipahami baik oleh generasi itu sendiri sebagai motivasi agar mereka tidak hanya puas sebagai obyek akan tetapi tergugah kesadaran tekad dan semangatnya untuk mengambil peran secara proaktif dan memposisikan dirinya sebagai subyek dalam proses mencapai kesuksesan.
1. Sebagai generasi perjuangan.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa perjuangan qur’an hadits ilaa yaumil qiyamah adalah anak-anak yang secara qodrati akan menggantikan orang-orang tua sebagai generasi pendahulunya. Di dalam hadits diterangkan:
لايزال الله يغرس في هذا الدين غرسايستعملهم في طاعته
Artinya: Tidak henti-hentinya Allah akan selalu menanamkan pada agama ini, tanaman yang mana Allah menjadikan mereka sebagai pekerja-pekerja dalam rangka menthoatiNya (pejuang agamanNya). (HR. Ibnu Majah)
Keberhasilan Quran hadits dimasa yang akan datang sangat ditentukan oleh keberhasilan pembinaan anak-anak saat ini dan juga kesadaran anak-anak itu sendiri atas peran pentingnya dan tanggung jawabnya sebagai pembawa amanah perjuangan. Hal ini sejalan dengan ungkapan Salman al Farisyi:
2. Tanggung jawab dalam hidup berumah tangga
Hidup berumah tangga adalah merupakan suatu hal yang insyaallah pasti akan dialami oleh setiap orang. Karna ini adalah tabiat manusia semenjak mereka diciptakan oleh Allah yang dibekali oleh nafsu atau syahwat yang mendorong untuk saling mencari pasangannya. Tentu saja dengan bentuknya kehidupan berumah tangga ini bukan tanpa syarat melainkan telah diatur oleh tuntunan agama, sehingga tidak hanya sekedar penyaluran nafsu belaka tetapi terbentuklah situ ikatan yang saling bertanggung jawab antara keduanya. Yang pria sebagai suami bertanggung jawab kepada istrinya demikian sebaliknya wanita sebagai istri bertanggungjawab kepada suaminya. Bertanggungjawab berarti mereka berdua akan menunaikan kewajibannya di dalam semua urusan rumah tangganya termasuk memberikan pendidikan kepada anak-anaknya untuk mengantarkan menjadi generasi perjuangan pada masa berikutnya.
3. Kerusakan zaman akhir
14 abad silam Rasulullah telah menceritakan apa yang bakal terjadi pada zaman akhir tentang berbagai macam bentuk kerusakan dan sekarang telah menjadi kenyataan. Perilaku manusia yang sudah tidak memedulikan halal haram, dosa pahala, baik buruk dan surga neraka yang tidak menutup kemungkinan akan mempengaruhi pola hidup anak-anak hingga terjerumus ke dalam dunia kemaksiatan seperti pergaulan bebas kecanduan narkoba, minuman keras, dan pengaruh jelek lainnya. Keadaan zaman seperti ini tidaklah semakin mereda akan tetapi semakin lama semakin rusak. Kemaksiatan, kebobrokan moral manusia dan segala macam fitnah akan semakin meraja lela sebagai mana yang telah disabdakan oleh nabi:
لا ياتي عليكم زمان إلا الذي بعده شر منه
Artinya: Tidak dayang suatu zaman atas kalian kecuali aaman sesudahnya adalah lebih baik dari zaman sebelumnya. (HR. Bukhari)
B. 3 Sukses generasi Muda
Sebagaimana yang diketahui dalam rangka pembinaan pengembangan dan pelestarian qur’an hadits ilaa yaumil qiyamah, dengan 3 sukses ini diharapkan bisa dipahami dan muda di praktekakan dalam generasi muda, baik dalam kehidupan sebagai makluk individu, sebagai mahkluk sosial yang hidup di tengah tengah masyarakat yang heterogen maupun sebagai tanggungjawab terhadap Allah untuk memperjuangkan tegangnya agama allah di muka bumi ini. Dalam konteks pembinaan generasi ini, kita dapat menempatkan 3 target keberhasilan sebagai kebutuhan dan sekaligus sebagai tujuan. 3 target tersebut adalah:
1. Berakhlakul karimah
2. Alim Faqih
3. Mandiri
Dalam arti singakat bahwa generasi diharapkan:
1. Memiliki akhlakul karimah ( berbudi pekerti luhur).
2. Alim( bisa mengaji, membaca ilmu qur’an hadits) dan faqih (faham agama)
3. Memiliki bekal untuk hidup mandiri
Maka berikut ini akan dibahas dari ketiga target kesuksesan generasi
1. Memiliki Akhlakul karimah (berbudi yang luhur)
Kemajuan teknologi di bidang informasi menciptakan dunia ini menjadi meng-global seakan-akan satu kesatuan, tidak ada lagi batas tertorial dalam berkomunikasi dengan istilah yang disebut sebagai borderless world (dunia tanpa batas). Berkomunikasi ke luar negeri sama cepatnya, bahkan lebih murah biayanya daripada berkomunikasi dengan dalam negeri. Globalisasi juga mengakibatkan masuknya budaya-budaya asing baik sisi positif maupun sisi negatifnya. Aspek negatif budaya-budaya itu banyak yang bertentangan dengan agama dan norma yang berlaku. Dampak negatif budaya itu tanpa ada filter yang bisa menyaringnya kecuali filter keimanan, kefahaman dan ketawaan dari diri sendiri. Dan celakanya sebagian besar generasi muda menganggap bahwa budaya barat adalah peradaban tinggi dan bangga dapat mengadopsinya tanpa mengerti esensi sesungguhnya dari budaya tersebut. Banyak dari mereka cenderung meniru dari kulit luarnya berupa pesta hura-hura, berdugem di kafe dan night club yang akhirnya maksiat.
Pengaruh globalisasi juga telah membawa pengaruh menipisnya etika sopan santun, merosotnya rasa takzim anak terhadap orang tuanya, murid kepada gurunya. Celakanya mereka merasa sekarang ini bukan zamannya anak mengikuti nasehat orang tua sehingga anak lepas kontrol dan terbawa arus pergaulan bebas, kondisi ini sering di jumpai di sekitar kita dan sebagai bukti bahwa peringatan yang diriwayatkan Rasulullah sekarang telah menjadi kenyataan.
إذا اقترب الزمان لأن يربي الرجل جروا خيرا له من ان يربي ولدا له ولا يوقر كبيرا ولا يرحم صغيرا ويكثر أولأد الزنا حتى أن الرجل ليغشى المرأة على قارعة الطريق يللسون جلود الظأن على قلوب لذءاب رواه الطبر اني والحاكم
Artinya: Ketika zaman sudah dekat (kiamat), niscaya bahwasanya seorang laki-laki meramut anak anjingnya lebih baik daripada meramut anaknya sendiri. Dan orang muda tidak menghormat kepada orang yang lebih tua, orang tua tidak menyayangi pada orang muda, dan banyak anak-anak hasil perzinaan sehingga seorang laki-laki memyetubuhi wanita dipinggir jalan, mereka perpakaian kulit domba tapi berhati serigala. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Hakim)
Dari gambaran di atas kita bisa saksikan betapa rusaknya akhlaq dan moral manusia. Dekandesi (kemerosotan) moral terjadi di kalangan remaja, serta rusaknya sendi-sendi etika di dalam pergaulan dan norma di masyarakat, mengingatkan kita dalam sejarah peradaban bangsa Arab waktu sebelum datangnya Rasulullah. Untuk itulah salah satu misi Rasulullah diutus oleh Allah dalam rangka menyempurnakan akhlaq yang mulia.
إنما بعثت لأتمم صالح الأخلاق
Artinya: Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang baik. (Adabul Mufrod, Imam Al-Bukhari)
Dalam prakteknya, ternyata nabi juga telah menunjukkan keteladanan kepada umatnya dalam memimpin, beribadah, mencari maisyah/berdagang dan dalam mensyiarkan agama Allah, sehingga beliau mendapatkan julukan al-Amin.
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-Ahzab: 21)
BACA JUGA :
Leave a Reply