Al-Mujib (Allah Maha Mengabulkan Doa) – Allah سبحانه وتعالى maha pemurah kepada para hambanya dan maha memberi permintaan para hamba , sebagaimana firman-nya:
وءا تاكم من كل ما سألتموه وإن تعدوأ نعمت الله لا تحصوها إن الإنسان لظلوم كفار
Dan dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah ,tidaklah dapat kamu membatasinya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zhalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). (QS.Ibrahim/14:34)
Oleh karena itu, diantara sifat kesempurnaan Allah adalah sifat al-ijabah ,yaitu mengabulkan doa dan permintaan hamba yang memohon kepadanya.
Secara bahasa ijabah berarti :menjawab, mendengarkan, dan menerima. Sifat al-ijabah adalah sifat fi’liyah (yang berkaitan denganperbuatan Allah) berdasarkan Al-Qur’an dan as-sunnah. Al-mujiib (yang maha mengabulkan doa dan permintaan) adalah nama salah satu di antara nama Allah al-husna (yang terindah) (lihat: al-mausu’ah al-‘aqadiyah, 2/47)
DALIL AL-QUR’AN
Banyak sekali dalil dari Al-qur’an tentang sifat al-ijabah ini. Diantaranya, firman Allah :
فاستجاب لهم ربهم أنى لا أضيع عمل عامل منكم من ذكر أو أنثى
Maka rabbmereka memperkenankan permohonanya (dengan berfirman),”sesungguhnya aku tidak menyia-nyiakan amalan orng-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan . (QS.Ali-imran/3:195)
Juga firman-nya:
ونوحا إذ نادى من قبل فاستجبناله, فنجيناه وأهله من الكرب العظيم
Dan (ingatlah kisah ) nuh, sebelum itu ketika dia berdoa,dan kami memperkenankan doanya, lalu kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang besar. (QS. Al-anbiya’/21:76)
Allah juga berfirman:
وقال ربكم ادعو نى أستجب لكم إن الذين يستكبرون عن عبادتى سيدخلون جهنم داخرين
Dan rabbmu berfirman, “bedoalah kepada-ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahku (berdoa kepada-ku) akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina . (QS.Al-Mukmin/40:60)
Dalil as-sunnah
Diantara dalil dari sunnah tentang sifatal-ijabah adalah:
عن النعمان بنبشير قال سمعت النبي صلى الله عليه وسلم يقول: الد عاء هو العبادة ثم قرأ (وقال ربكم ادعو نى أستجب لكم إن الذين يستكبرون عن عبا دتى سيد خلون جهنم داخرين)
Dari an-nu’man bin basyir, dia berkata ,”aku mendengar nabi brsabda, ‘doa adalah ibada”,kemudian beliau membaca ayat ((dan rabbmu brfirman:”berdoalah kepada ku ,niscaya akan kuperkenankan baagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepadaku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina”.(QS.Al-mukmin/40:60). (HR. Tirmidzi, no.3247; Abu Dawud, no.1466; Ibnu Majah, no.3828; Amad dalam al-Musnad, 4/267; Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad, no.714. Hadits ini dihukumi shahih oleh syaikh al-Albani)
Didalam hadits lain disebutkan:
عن أبي هريرة :أنرسول الله صلى الله عليه وسلم قال:يستجاب لأ حدكم ما لم يعجل, يقول:دعوت فلم يستجب لي
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه , bahwa Rasulullah bersabda ,”dan salah seorang di antara kalian akan selalu diijabahi , selama ia tidak tergesa-gesa .yaitu dia berkata ,”aku telah berdoa, tetapi tidak diijabahi!”(lalu dia meninggalkan doa ). (HR.AL-Bukhari,no.6340; Muslim,no.2735)
Dalam hadits yang lain :
عن أبي هريرة رضي الله عنه: أنرسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ((ينزل ربنا تبارك وتعل لى كل ليلة إلى السماء الدنيا حين يبقى ثلث الليل الا خر يقول: من يدعوني, فأستجيب له من يسأ لني فأ عطيه,من يستخفر ني فأغفر له))
Dari abu Huraira bahwasanya Rasulullah bersabda,”rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia pada setiap malam,yaitu ketikatinggal sepertiga malam terakhir , dia berfirman: siapa yang berdoa kepada-ku,maka akanakukabulkan , siapa yang meminta kepada-ku,maka akan aku berikan ,dan siapa yang yang memohon ampunan kepada-ku,maka akan aku ampuni”.(HR.AL-Bukhari,no.1145 dan Imam Muslim,no.168/758)
MUJIB, NAMA ALLAH
Para ulama ahlus sunnah wal jama’ah menetapkan al-mujib sebagai salah satu dari asmaq’ul husna Allah . dalam sebuah ayat al-Qur’an disebutkan:
وألى ثمود أخاهم صالحا قال يقوم اعبدوا الله مالكم من إله غيره هو أنشأ كم من الارض واستعمركم فيها فاستغفروه ثم توبوا إليه إن ربى قريب مجيب
Dan kepada tsamud (kami utus) saudara mereka shaleh.shaleh berkata ,”hai kaumku! Ibadahilah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu tuhan selaidia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya ,karena itu mohonlah ampunan-nya,kemudian bertobatlah kepada-nya ,sesungguhnya rabbmu amat dekat lagi memperkenankan (doa hamba-nya).”(QS.Hud/11:61)
Syaikhul islam رحم الله berkata, “nama-nama Allah yang mutlak seperti as-sami’,al-Bashir,al-Ghafur,asy-syakur,al-mujib, dan al-Qarib, tidak harus berkaitan dengan semua yang ada, namun setiap nama itu berkaitan dengan apa yang sesuai denganya”.(Majmu’fatawa,5/494)
Syaikhul islam ibnu taimiyah ر حم الله berkata menjelaskantentang ayat di atas:
“dan telah diketahui bahwa firman Allah ‘tuhanku amat dekat lagi memperkenenkan’ di gabungkn dangan (perintah) taubat dan istigfar , beliau (nabi shaleh) bermaksud tuhanku amat dekat lagi memperkenankan istigfar dari orang-orang yang memohon ampunan dan bertaubat kepadan-nya.sebagaimana Allah juga maha pengasih dan maha penyayang kepada mereka.beliau menggabungkan al-qarib (maha dekat) dengan al-mujib (maha mengabulkan doa) , dan telah mengabulkan orang yang meminta dan berdoa kepada-nya. Demikian juga qurb (kedekatan) Allah yang maha suci lagi maha tinggi ( yaitu tidak kepada semua orang)”.(majmu’fatawa,5/493)
Imam ibnu Qayyim رحم الله berkata: Dia adalah al-mujib,dia berfirman :siapa yang berdoa kepada-ku , maka akan aku kabulkan dia
Aku al-mujib kepada semua yang memanggilku
Dia adala Al-mujib terhadap doa orang yang terdesak…dia berdoa kepadanya di saat rahasia dan terang-terangan.(An-Nuniyah,2/87)
Syaikh Abdurrahman bin nashir as-sa’diyرحم الله berkata,”di antara dampak nama Allah al-mujib adalah ijabah (mengabulkan doa) orang-orang yang berdoa dan ijabah(menerima ibadah) orang-orang yang beribadah.
Allah al-mujib (maha manyambut/mengabulkan ) dengan ijabah umum untuk orang-orang yang berdoa, bagaimanapun keadaan mereka, sebagaimana Allah telah memberikan janji yang bersifat mutlak (umum).
Allah juga al-mujib (maha menyambut/mengabulkan) dengan ijabah kusus untuk orang-orang yang menyambut seruan-nya dan tunduk terhadap syari’at-nya.
Allah juga al-mujib (maha menyambut/mengabulkan)bagi orang-orang yang terdesak dan orang-orang yang telah putus harapan mereka dari makhluk,dan kuat sikap bergantung kepada Allah dengan rasa ingin, harapan, dan takut”. (tafsir as-sa’diy,5/304)
Referensi :
Ditulis oleh ustadz Abu Isma’il Muslim al-Atsari حفظه الله , dari majalah As-Sunnah edisi 08/THN.XXII/Rabi’ul Awwal 1440 H November 2018 M
Diringkas oleh: Nur aisyah
BACA JUGA :
Leave a Reply