Pepustakaan Buku Islam di Rumah – Ilmu Agama bagi keluarga Muslim sudah merupakan kebutuhan yang tidak terpisahkan dari denyut kepribadian mereka. Kebutuhan terhadap ilmu jauh lebih besar daripada kebutuhan mereka terhadap makan dan minum. Mereka sadar, bahwa tanpa bimbingan ilmu agama, kehidupan mereka di dunia ini tidak akan berjalan dengan baik, sempit dan nasib mereka di akhirat pun jadi tidak karuan.
Allah ‘Azza Wajalla berfirman :
(وَمَنۡ أَعۡرَضَ عَن ذِڪۡرِى فَإِنَّ لَهُ ۥ مَعِيشَةً۬ ضَنكً۬ا… (124
Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit. (QS. Thaha/20:124)
Berguru kepada ahli ilmu dan mendatangi majelis ilmu merupakan langkah utama dalam mencari ilmu dan memahami agama. Selain itu, diperlukan adanya buku-buku referensi yang dapat dikonsumsi dan dibaca anggota keluarga dengan mudah di rumah. Buku-buku dari berbagai disiplin ilmu dan pengetahuan dalam agama yang telah diwariskan oleh Ulama Islam untuk menambah ilmu dan pengetahuan tentang Islam.
Setidaknya, pada setiap urusan agama, ada buku-buku yang dapat dijadikan rujukan oleh keluarga Muslim, dalam bidang Aqidah, Hadits, Tafsir, Fiqih, Sirah Nabi, Akhlak dan buku-buku yang memuat cerita-cerita generasi Salafush Shalih. Buku-buku yang berkarakter mudah dipelajari, ringkas, namun sudah memadai untuk dijadikan referensi dan berdalilkan al-Qur’an dan Hadits yang shahih yang bertumpu pada pemahaman Salafush Shalih, serta tentunya sudah dialihbahasakan ke bahasa kita.
Buku Aqidah
Al-Qur’an dan Sunnah merupakan landasan aqidah seorang Muslim. Maka, tidak ada ruang bagi orang untuk menetapkan suatu permasalahan aqidah kecuali yang telah di tetapkan oleh al-Qur’an dan Sunnah.
Dalam hal ini, buku penting sebagai peletak dasar aqidah bagi siapa saja, anak-anak, remaja, orang tua, lelaki dan perempuan adalah buku Ushul Tsalatsah atau Tiga Landasan Utama, karya Syaikh Mujaddid Muhammad bin ‘Abdul Wahhab at-Tamimi rahimahullah.
Kitab ini berkarakter ringkas, ilmiah, sarat dengan dalil-dalil al-Qur’an dan Sunnah, disertai beberapa kutipan perkataaqn dari beberapa Ulama Islam, semisal Imam Syafi’I rahimahullah dan Imam Al-Bukhari rahimahullah.
Buku Tiga Landasan Utama ini, meskipun kecil, akan tetapi berisi tiga pembahasan amat penting yang tidak boleh tidak harus diketahui oleh setiap Muslim dan Muslimah. Perkara-perkara yang nanti akan ditanyakan di alam kubur kepada orang yang telah masuk ke liang lahat. Yaitu, tentang Rabb-Nya, agamanya dan Nabinya. Apabila jawabannya benar, maka setalah itu orang tersebut akan hidup dalam kebahagiaan. Dan apabila jawabannya tidak benar, setalah itu, ia akan hidup di bawah ancaman siksa dan kesengsaraan.
Dan urgensi muatan kitab tersebut juga sangat dibutuhkan umat Islam untuk kehidupan sehari-hari, karena mengenalkan seorang hamba kepada Allah ‘Azza wajalla, satu-satunya Dzat yang berhak untuk diibadahi dengan seluruh jenis ibadah, mengenalkan tentang Nabi Muhammad dan kewajiban umat untuk mengikuti petunjuk Beliau Shallalahu ‘alaihi wasalam. Bukankah sebagian umat Islam masih melecehkan Allah ‘Azza wajalla dengan perbuatan syirik, berburuk sangka kepadaNya, kehilangan identitasnya sebagai Muslim, bahkan memuji agama-agama kufur dan menggunakan simbol-simbolnya serta mengutamakan tradisi-tradisi masyarakat diatas petunjuk-petunjuk beliau Shallalahu ‘alaihi wasalam yang bersumber dari wahyu ilahi.
Setelah itu, dilanjutkan ke level berikutnya, dengan mengkaji kitab at-Tauhid Syaikh Mujaddid Muhammad bin ‘Abdul Wahhab at-Tamimi rahimahullah yang menerangkan secara terperinci tentang hak-hak Allah atas hambaNya, contoh-contoh syirik besar dan kecil dengan karakternya yang ilmiah, selalu menyertakan dalil-dalil dari al-Qur’an dan Hadits.
Buku Tafsir
Al-Qur’anul Karim berisi petunjuk-petunjuk yang terbaik. Allah ‘azza wa jalla menurunkannya agar dimengerti, dipahami dan diamalkan oleh umat Islam. Untuk itu, umat memerlukan kitab-kitab yang menjelaskannya yang biasa dikenal dengan buku-buku tafsir.
Dalam memahami kitabulllah, Syaikh al-Fauzan merekomendasikan Tafsir ibnu Katsir dan menyebutnya sebagai salah satu tafsir yang terbaik dalam metodologi penulisannya. Beliau beralasan, “karena, Ibnu Tafsir rahimahullah menafsirkan (ayat) al-Qur’an dengan (ayat) al-Qur’an terlebih dahulu, kemudaian dengan Sunnah, tafsiran-tafsiran generasi Salaf, selanjutnya (menafsirkan) sesuai dengan pengertian yang terkandung dalam Bahasa Arab yang menjadi bahasa Al-Qur’an. Tafsir itu merupakan bagus dan dapat dipercaya”. (Al-Muntaqa II/81. kutipan dari Fatawa haula Ba’dhil Kutub hlm.56).
Selain itu, Tafsir Ibnu Katsir tidak setebal dan seluas tafsir Ibnu Jarir ath-Thabari. Bila diinginkan alternatif lain yang relatif lebih mudah dan ringkas, Tafsir as-Sa’di yang berjudul Taisiru al-Karimi ar-Rahman fi Tafsiri Kalamil Mannan, karya Syaikh ‘Abdur Rahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah sudah dapat memberikan pemahaman memadai tentang al-Qur’anil Karim biidznillah.
Buku Hadits
Posisi hadits-hadits Nabi Shallalahu ‘alaihi wasalam yang penting dapat diketahui melalui salah satu fungsinya yang merupakan penjelas ayat-ayat al-Qur’anul Karim yang petunjuknya bersifat global. Dengan demikian, keberadaannya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan umat Islam. Apalagi, hadits-hadits juga memuat hukum-hukum yang tidak benar kalau ada orang yang merasa hanya cukup dengan ayat-ayat suci Al-Qur’an dalam ber-Islam. Buku-buku hadits sangat banyak dengan berbagai karakteristiknya. Ulama ahli hadits juga sudah menjelaskan mana hadits yang shahih, lemah dan palsu, sehingga umat pun bisa memiliki pedoman untuk memilih buku-buku hadits. Dan ulama telah mendaulat bahwa kitab Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim sebagai kitab terbaik yang pernah disusun Ulama Islam.
Namun, tidak mudah bagi keluarga Muslim untuk menelaah dua kitab penting tersebut, sehingga diperlukan kitab hadits lain yang sudah siap saji untuk dikonsumsi mereka. Kitab karangan Imam Nawawi (wafat tahun 676H) yang berjudul al-Arba’in dan Riyadush Shalihin Shalihin bisa jdai pegangan keluarga Muslim di rumah mereka, dengan penjelasan-penjelasannya, karena mendidik umat untuk mengetahui perkara-perkara dalam agama melalui ayat-ayat al-Qur’an dan Hadits-Hadits. Dua kitab ini amatlah dikenal oleh umat Islam. Umat Islam memberikan perhatian besar terhadap keduanya dalam bentuk menghafal, mempelajari dan mengajarkannya.
Kandungan kitab pertama, hadits-hadits yang menjadi pondasi dalam agama Islamyang sudah dipilih Imam Nawawi rahimahullah sedemikian rupa. Sedangkan kitab kedua mencakup banyak hal: tazkiyatun nafs, akhlak terhadap siapa saja, adab-adab, dzikir-dzikir, fadhail a’mal, hadits-hadits larangan dan lain-lain.
Sedangkan dalam hadits-hadits hukum, yang berisi hukum-hukum fiqih, kitab Bulughul Maram karya al-hafidz Ibnu Hajar rahimullah juga direkomendasikan oleh Ulama.
Buku Fiqih
Dalam Fiqih, al-Qur’an dan Sunnah juga menjadi dasar primer bagi siapa saja yang ingin mengetahui hukum-hukum Allah ‘Azza wa jalla dan menjadikan buku-buku fiqih karya Ulama sebagai bahan bimbingan saat dibutuhkan, tanpa boleh fanatic dengan madzhab tertentu.
Buku Sejarah Nabi Muhammad Shallalahu ‘alaihi wasalam
Allah ‘azza wa jalla mengutus Muhammad Shallalahu ‘alaihi wasalam sebagai perantara antara Allah ‘azza wa jalla dan manusia untuk menjelaskan petunjuk-petunjukNya. Dengan itulah, umat Islam akan mengetahui apa saja yang Dia cintai untuk diikuti dan segala hal yang Dia benci untuk dijauhi, sehingga mereka akan memperoleh kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat dan merengkuh ridha-Nya di dunia dan akhirat.
Karena itu, sudah tidak perlu ditanyakan lagi, bahwa umat Islam harus mempelajari sejarah hidup nabi Muhammad Shallalahu ‘alaihi wasalam. Apalagi, belau disebut sebagai teladan terbaik bagi umat Islam. Allah ‘azza wa jalla berfirman:
(لَّقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٌ۬ لِّمَن كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡأَخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرً۬ا (21
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-Ahzab/33:21).
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Allah ‘Azza wajalla menggantungkan kabahagiaan dunia dan akhirat pada ittiba kepada Beliau, dan menjadikan celaka di dunia dan akhirat disebabkan menentang beliau”.
Imam Sufyan bin ‘Unaiyah rahimahullah berkata, “Sesungguhnya Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasalam adalah timbangan paling inti. Maka, segala sesuatu ditimbang dengan akhlak, sirah dan petunjuk Beliau Shallalahu ‘alaihi wasalam. Yang sesuai, maka itulah yang benar, dan yang berlawanan dengannya, maka itulah kebatilan”. (diriwayatkan al-Khathib al-Baghdadi rahimahullah dalam muqaddimah al-Jami li Akhlaqir Rawi wa Adabi as-Sami).
Yang dimaksud buku sejarah hidup Nabi Shallalahu ‘alaihi wasalam, bukan hanya buku-buku yang berjudul Sirah Nabi Shallalahu ‘alaihi wasalam yang identik dengan kisah-kisah dan kejadian-kejadian yang menghiasi tahun-tahun kenabian dan kerasulan Belaiau Shallalahu ‘alaihi wasalam, akan tetapi lebih luas dari itu, yaitu semua buku yang membahas kehidupan sehari-hari Nabi Shallalahu ‘alaihi wasalam sebagai hamba Allah ‘azza wa jalla yang wajib beribadah kepada Rabbnya, sebagai suami, anak, pendakwah, pejuang dan bagian dari masyarakat dan serta lain-lainnya. Dan buku Zaadul Ma’adi fi Hadyi khairil ‘Ibad karya Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah cocok untuk menempati perpustakaan di rumah. Selain berisis sejarah hidup Nabi Muhammad Shallalahu ‘alaihi wasalam, buku tersebut juga menguraikan petunjuk-petunjuk Nabi dalam berbagai keadaan.
Buku-Buku Sejarah hidup Salaful Ummah
Sesungguhnya generasi Salaf umat Islam, yaitu para Shahabat Nabi Shallalahu ‘alaihi wasalam dan dua generasi setelah mereka yang mengikuti mereka dengan ihsan, adalah generasi terbaik manusia, pembela-pembela Islam dan menjadi sebaba orang-orang mendapatkan petunjuk Allah ‘azza wa jalla.
Mereka adalah generasi pengemban syariat kepada generasi selanjutnya. Secara khusus, para shahabat Nabi, orang-orang yang diistimewakan, mereka ini mengambil syariat Islam dalam keadaan masih bersih, murni dan segar.
Orang yang membaca sejarah hidup mereka, mengetahui kebaikan-kebaikan mereka dan untuk mengikuti Nabi Shallalahu ‘alaihi wasalam, ketakutan mereka terhadap dosa dan maksiat, kewaspadaan mereka dari riya dan nifak, semangat mereka untuk berlomba dalam kebikan, sesungguhnya ia akan memperoleh bukan sekedar cerita-cerita indah dan menarik, akan tetapi juga akan dapat menguatkan keimanannya, memoleh hatinya dan mengetahui kedudukan penting mereka yang akan melahirkan sikap hormat kepada mereka.
Di samping itu, mutiara-mutiara perkataan mereka dalam aqidah, pengagungan terhadap sunnah Nabi, akhlak, bahaya bid’ah dibutuhkan umat Islam untuk mengarungi kehidupan bermasyarakat yang hiterogen.
Buku-buku karya Imam Ibnu Katsir dapat dijadikan pilihan dalam tema-tema sejarah, baik sejarah Nabi para Shahabat dan generasi selanjutnya.
Buku Bahasa Arab
Terakhir, akan tetapi tidak boleh disepelekan, yaitu menghadirkan buku-buku yang mengenalkan Bahasa Arab bagi keluarga. Mempelajari Bahasa arab bukanlah monopoli orang-orang Arab, dan santri-santri pesantren saja, akan tetapi seluruh umat islam sebenarnya sangat butuh untuk mengerti bahasa Arab, supaya dapat memahami kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasalam. Sudah dimaklumi bersama, bahwa bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an dan Hadits.
Generasi Salaf memahami urgensi Bahasa Arab untuk tujuan tersebut. Karena itu, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, “Untuk itu, kaum Muslimin terdahulu, ketika mereka tinggal di negeri Syam dan Mesir, sedangkan bahasa asli penduduknya adalah bahasa Romawi, dan (tinggal) di negeri Irak, Khurasan yang berbahasa Persia, serta (tinggal) di Maghrib (negeri Barat, Spanyol dan lainnya), mereka membiasakan penduduk negeri-negeri itu untuk berbahasa Arab, sehingga menguasai penduduk negeri-negeri tersebut, penduduk Muslimpun maupun non-Muslim.
Media-media pembelajaran Bahasa Arab, baik yang berupa buku-buku cetakan atau pelajaran yang berbasis program-program komputer sudah banyak untuk dimanfaatkan keluarga Muslim.
Penutup
Ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shallalahu ‘alaihi wasalam adalah ilmu-ilmu yang bersandarkan dalil al-Qur’an dan Hadits. Dengan memiliki referensi-referensi yang memadai, keluarga Muslim akan mengenal agamanya dengan benar dan yakin. Dan dengan ilmu yang shahih tersebut, sedikit demi sedikit ketidaktahuan kita tentang Islam akan berkurang, dan seseorang kemudian memiliki pengetahuan cukup tentang Islam sebagai dasar untuk mengamalkan ajaran-ajarannya. Buku-buku diatas hanyalah bersifat contoh saja, masih banyak buku lain yang pantas diusahakan. Wallahu a’lam.
Penulis Ustadz Abu Minhal, Lc.
Diringkas oleh Fauzan Alexander (Staf Ponpes Darul-Qur’an Wal-Hadits OKU Timur)
Diambil dari Rubrik Baituna, Majalah As-Sunnah Edisi 06 Dzulhijjah 1436H Oktober 2015M Tahun XIX
Leave a Reply