DIBANGKITKAN SESUAI NIAT NYA
Berikut ini adalah pembahasan hadits tentang seseorang dibangkitkan sesuai niat nya:
عَنْ أُمِّ اْلمؤْ مِنِيْنَ عَاءِشَةَ رَضِي اللهُُ عَنْهَا قَالَتْ قَالَ رَسُولَُ اللهِ يَغْزُو جَيْشٌ الْكَعْبَةََ فَاءِذَا كَانُوا بِبِيْدَاءَ مِنَ الأَرضِ يُخْسَفُ بِأَوَّلهِمْ وَآخِرِهِمْ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللهِ كَيْفَ يُخْسَفُ بِأَوَّلِهمْ وَآخِرِ هِمْ وَفِيهِمْ أَسْوَ اقُهُمْ وَمِنْ لَيْسَ مِنْهُمْ قَالَ يُخْسَفُ بِأَوَّ لِهِم وَآخِرِهِمْ ثُمَّ يُبْعَثُو نَ عَلىَ نِيَّاتِهِمْ وَ آ خِرِ هِمْ ثُمَّ يُبْعَثُوْ نَ عَلَى نَيَّا تِهِمْ
Dari Ummul Mukminin ‘Aisyah rodhiallahu’anha, beliau berkata: Rasulullah Shallalluhu ‘alaihi wassallam telah bersabda: “satu pasukan besar menyerang Ka’bah, ketika mereka berada di tanah yang luas dihancurkan (ditenggelamkan) seluruhnya dari awal sampai akhir”, “Aisyah berkata: “saya bertanya: “bagaimana mereka semua dihancurkan dari awal sampai akhir mereka padahal ada orang-orang yang hanya melakukan jual-beli dan orang yang bukan dari kalangan mereka!?” beliau Shallalluhu ‘alaihi wassallam menjawab: “dihancurkan semuanya kemudian dibangkitkan sesuai dengan niat mereka”. (Mutafaqun Alaihi)
TAKHRIJ HADITS
Lafazh ini dikeluarkan oleh al-Bakhari No. 2118 Kitab al-Buyu’ Bab Ma Dzukira Fil Aswaq 3/65 dari jalan periwayatan Nafi’ bin Jubair Muth’im dari ‘Aisyah. Imam muslim meriwayatkan juga hadits ini pada hadits No. 2884 Kitab al-Fitan semakna dengan hadits al-Bukhari dengan redaksi yang berbeda dari jalan Abdullah bun az-Zubair dari ‘Aisyah. Redaksi riwayat Muslim:
عَنْ عَبْ اللهِ بْنِ الزُّبَيْر , أَنَّ عَا ءِشَةَ, قَالَت : عَبَثَ رَسُولُ اللهِ فِي مَنَا مِهِ, فَقُلْنَا : يَا رَسُلَ اللهِ صَنَعْتَ شَيْأً فِي مَنَا مِكَ لَمْ تَكُنْ تَفْعَلُهُ, فَقَالَ : ((الْعَجَبُ إِنَّ نَاسًا مِنْ أُمَّتِي يَؤُ مُّونَ بِا لْبَيْْتِ بِرَ جَلٍ مِنْ قُرَيْشٍ, قَدْ لَجَأَ بِالْبَيتِ، حَتَّى إِذَاكَانُوا بِالْبَيْدَاءِ خُسِفَ بِهِمْ))، فَقُلْنَا: يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّ الطَّرِيقَ قَدْ يَجْمَعُ النَّاسَ، قَالَ: ((نَعَمْ، فِيهِمُ الْمُسْتَبْصِرُ وَالْمَجْبُورُ وَا بْنُ السَّبِيلِ، يَهْلِكُونَ مَهْلَكًا وَاحِدًا، وَيَصْدُرُونَ مَصَا دِرَ شَتَّى، يَبْعَثُهُمُ اللهُ عَلَى نِيَّا تِهِمْ))
Dari Abdullah bin Zubair Sesungguhnya ‘Aisyah berkata: “Rasulullah gelisah dalam tidurnya”. Maka kami berkata: “wahai Rasulullah engkau telah melakukan sesuatu dalam tidurmu yang tidak pernah engkau lakukan”. Maka beliau Shallalluhu ‘alaihi wassallam bersabda : “sungguh aneh, sejumlah orang dari umatku yang menuju Ka’bah untuk menyerang seseorang dari Quraisy yang telah berlindung ke Ka’bah sehingga ketika mereka ada di Baida’, mereka ditenggelamkan (dalam tanah). Lalu kami berkata: wahai Rasulullah Shallalluhu ‘alaihi wassallam sungguh jalanan telah mengumpulkan orang-orang. Beliau Shallalluhu ‘alaihi wassallam menjawab: “iya, ada diantara mereka yang tahu dan sengaja ada yang terpaksa dan ibnu sabil, mereka binasa sekaligus dan mereka dibangkitkan pada keadaan yang berbeda-beda, Allah ‘aza wajalla membangkitkan mereka sesuai niat mereka”
BIOGRAFI SHAHABAT PERAWI HADITS
Ummul Mukminin ‘Aisyah binti Abu Bakar Abdullah bin Utsman Abu Quhafah at-Taimi berkunyah Ummu Abdillah. ‘Aisyah meriwayatkan banyak sekali ilmu dari Rasulullah Shallalluhu ‘alaihi wassallam. Hadits-hadits yang beliau riwayatkan mencapai 2210 hadits.
Rasulullah Shallalluhu ‘alaihi wassallam menikahi beliau sebelum hijrah dan tinggal Bersama di Madinah ketika beliau berusia 9 Tahun setelah kepulangan Rasulullah Shallalluhu ‘alaihi wassallam dari Perang Badar pada bulan Syawal dan tinggal Bersama selama 9 Tahun sehingga beliau berusia 18 tahun ketika ditinggal wafat Rasulullah Shallalluhu ‘alaihi wassallam.
Diantara keutamaan beliau adalah:
- Istri Nabi yang paling dicintai dan memiliki kedudukan tertinggi di sisi Rasulullah Shallalluhu ‘alaihi wassallam. Hal ini disampaikan Abu Musa al-Asy’ari yang mendengar Rasulullah Shallalluhu ‘alaihi wassallam bersabda:
كَمَلَ مِنَ الرَّجَالِ كَثِيرٌ، وَلَمْ يَكْمُلْ مِنَ النِّسَاءِ: إِلَّ آسِيَةُامْر أَةُ فِرعَونَ، وَمَرْيَمُ بِنتُ عِمْرَانَ، وَإِنَّ فَضْلَ عَاءِشَةَ على النِّسَاءِ كَفَضلِ الثَّرِ يدِ عَلَى سَا ءِرِالطَّعَامِ
Orang yang sempurna dari kalangan lelaki banyak dan tidak sempurna dari kalangan wanita kecuali ‘Asiyah istri Fir’aun dan Maryam bintu Imran. Sungguh keutamaan ‘Aisyah atas kaum wanita seperti keutamaan Tsarid (Makanan daging berkuah) dari makanan yang lainnya. (Muttafaqun ‘alaih).
- Termasuk orang yang paling faqih dan paling alim sebagaimana pengakuan para ulama, diantaranya as-Zuhri, ‘Atha’ bin Abi Rabah, Urwah bin az-Zubair dan lain-lainnya.
- Allah ‘Aza wajalla mensucikan beliau dari tuduhan jelek dalam hadits Ifki dari atas tujuh langit dan diturunkan ayat al _qur’an khusus untuk itu.
Beliau wafat di kota Madinah pada malam selasa tanggal 17 Ramadhan tahun 57 H dan di shalatkan kaum muslimindengan Imamnya Abu Hurairah waktu itu, serta dikubur 5 orang keponakan beliau, 2 orang putra Muhammad bin Abu Bakar yaitu al -Qasim bin Muhammad, Abdullah bin Muhammad dan Putra Abdurrahman bin Abu Bakar yaitu Abdullah bin Abdurrahman.
KOSAKATA HADITS (Dibangkitkan sesuai niat)
- ( (يغز و جيث الكعبة : sebuah tantara yang besar memerangi Ka’bah. Tantara disini disebutkan tanpa menisbatkannya kepada sesuatu, agar tidak dibatasi oleh waktu dan tempat. Namun tampaknya tantara disini adalah tantara yang dikirim untuk memerangi al-Mahdi ketika beliau berlindung ke Ka’bah, sebagaimana yang ada dalam riwayat Muslim.
- (ببيداء):Padang pasir yang rata atau dataran yang rata. Sebagian perawi hadits ini dalam riwayat muslim menafsirkannya dengan daerah baida’ Madinah yang terletak antara Madinah dan Makkah yang berada didepan daerah Dzul Hulaifah ke arah Makkah
- (يخسف با وّ لهم واخر هم) ditenggelamkan seluruhnya ke dalam tanah
- (و فيهم أسو ا قهم) orang-orang yang berada di pasar mereka yang melakukan jual beli dan tidak bermaksud menyerang Ka’bah.
- (يبعثون علئ نيا تهم) dibangkitkan pada hari Kiamat sesuai dengan maksud dan niat-niat mereka.
SYARAH HADITS (Dibangkitkan sesuai niat)
Kota Makkah dan Ka’bah memiliki kedudukan yang tinggi bagi setiap Mukmin. Allah ‘Aza Wajalla menjelaskan
keutamaan dan kedudukannya dalam firman Allah ‘Aza Wajalla :
{إن أول بيت وضع للناس للذي ببكة مباركا وهدى للعالمين (96) فيه آيات بينات مقام إبراهيم ومن دخله كان آمنا ولله على الناس حج البيت من استطاع إليه سبيلا ومن كفر فإن الله غني عن العالمين (97)} [آل عمران : 96-97]
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat ibadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (diantaranya) Maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (keawajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Q.S. Ali-Imran [3]: 96-97)
Hadits yang mulia ini menjelaskan dan memperingatkan kaum Muslimin bahwa Ka’bah yang Allah ‘Aza Wajalla jaga terkadang mendapatkan gangguan orang-orang yang memusuhi dan membenci Islam. Peringatan ini disampaikan dalam bentuk peringatan tentang kejadian yang akan datang sehingga kaum Muslimin siap dan bersiap-siap untuk membela Ka’bah. Ungkapan Beliau shallallahu ‘alaihi wassallam dengan menggunakan redaksi (يغز جيش الكعبة) memberikan pengertian bahwa kisah Abrahah yang berusaha menghancurkan ka’bah bukanlah yang dimaksudkan dalam hadits ini dan akan ada usaha dari kaum kafir untuk mengulangi usaha Abrahah dalam menghancurkan Ka’bah. Namun semua usaha tersebut akan berakhir dengan kebinasaan mereka.
Abrahah ingin menyerang Ka’bah dari Yaman dengan pasukan yang besar dan dipimpin seekor gajah yang sangat besar untuk menghancurkan Ka’bah, ketika mereka sampai di al-Mughamas gajah tersebut tidak mau berjalan dan berhenti, lalu mereka menghardiknya akan tetapi tidak ada gunanya kemudian mereka tinggal di sana tertahan dan Allah kemudian mengirim burung Ababil kepada mereka, Ababil adalah sekelompok besar burung yang setiap ekornya membawa sebuah batu yang dipegang kedua kakinya kemudian melemparkannya kepada seorang dari mereka sampai mengenai kepala sampai keluar dari duburnya.
{فجعلهم كعصف مأكول} [الفيل : 5]
Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat), (QS. Al-Fiil[105]:5)
seakan-akan mereka seperti tumbuhan yang dimakan binatang ternak dan mereka bergelimangan di tanah, tentang hal ini berkata Umayah bin Ash-Shalt:
Sang gajah tertahan di Al-Mughammas sampai merayap seakan-akan tidak bisa berjalan lagi
Oleh karena itulah dalam perjanjian Hudaibiyah ketika onta Rasulullah Shallalluhu ‘alaihi wassallam berhenti dan tidak mau berjalan, para sahabat berkata: Al-Qaswa’ berhenti tanpa sebab, Al-Qaswa’ berhenti tanpa sebab! Lalu Rasulullah Shallalluhu ‘alaihi wassallam berkata :
مَا خَلأَتِ القَصْوَ اءُوَمَا ذَاكَ لَهَا بِخَلُقٍ وَلَكِنْ حَبَسَهَا حَابِسُ الْفِيلِ
Al-Qaswa’ tidak berhenti tanpa sebab dan itu bukan adatnya akan tetapi ditahan oleh Dzat yang menahan gajah (milik Abrahah), yaitu Rabb Subhanahu wata’ala.
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لاَ يَسأَ لُونِي خُطَّةً يُعَظِّمُونَ فِيهَا حُرُ مَا ت ِاللهِ إِلَّا اَجَبْتُهُمْ عَلَيهَا
Demi dzat yang jiwaku ada ditangan-Nya tidaklah mereka meminta kepadaku satu rencana yang mereka agungkan dengannya kesucian Allah kecuali saya memberinya4[1]
Lalu beliau Shallalluhu ‘alaihi wassallam menjelaskan pada akhir zaman nanti akan ada suatu kaum dengan pasukan besar yang menyerang Ka’bah.
Sabda Rasulullah Shallalluhu ‘alaihi wassallam : فاذا كانوا ببيداءمن الارض maknanya tanah yang luas, Allah akan menenggelamkan mereka seluruhnya tanpa kecuali. Bumi menenggelamkan mereka dan orang-orang yang sedang berjual-beli dan orang yang bersamanya ditenggelamkan, di sini ada dalil yang menunjukkan bahwa mereka adalah tentara yang sangat besar karena bersama mereka pasar-pasar untuk berjual beli dan yang selainnya. Lalu Allah menenggelamkan mereka semuanya dari awal sampai akhir. Ketika Rasulullah Shallalluhu ‘alaihi wassallam berkata demikian maka terbesit di hati ‘Aisyah rodhiallahuanha pertanyaan:
كَيْفَ يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ ثُمَّ يُبْعَثُ نَعَلَى نِيّاَتِهِمْ
Bagaimana mereka semua dihancurkan dari awal sampai akhir mereka padahal ada orang yang hanya berjual-beli dan orang yang bukan dari kalangan mereka!
Pasar mereka adalah orang-orang yang datang untuk berjual beli yang tidak ada niat jelek dalam menyerang Ka’bah dan ada di antara mereka orang di luar kalangan mereka yang mengikuti mereka dalam keadaan tidak mengerti rencana busuk mereka, maka Rasulullah Shallalluhu ‘alaihi wassallam menjawab:
يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وآخِرِ هِمْ ثُمَّ يُبْعَثُونَ عَلَى نِيَّا تِهِمْ
Dihancurkan semuanya kemudian dibangkitkan sesuai dengan niat mereka.
Setiap orang mendapatkan apa yang dia niati. Ini adalah satu bagian dari pengertian sabda Rasulullah Shallalluhu ‘alaihi wassallam :
إِنَّمَا الأَ عَمَا لُ بِا لنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِ ئٍ مَا نَوَى
Semua amalan tergantung pada niat nya dan setiap orang akan mendapatkan apa yang telah diniatkannya.
FAEDAH HADITS (Dibangkitkan sesuai niat)
Diantara faedah yang dapat diambil dari hadits ini adalah:
- hadits ini menunjukkan kesucian dan kemulian Ka’bah serta penjagaan Allah terhadapnya.
- Menjauhi orang-orang zhalim. Imam An-Nawawi rohimahullah berkata: “dalam hadits ini ada pelajaran untuk menjauhi orang-orang zhalim dan peringatan dari bermajelis dengan mereka dan dari orang-orang jahat dan sejenis mereka, agar tidak menimpa semua yang menimpa mereka”5[2]
Sumber : Majalah As Sunnah Edisi 11 Tahun ke- XXII Edisi #11
Rajab 1440, Maret 2019, Ditulis oleh: Ustadz Kholid Syamhudi, Lc.
Diringkas oleh: Supriyadi (staf ponpes Darul-Qur’an Wal-Hadits)
4 dikeluarkan oleh al-Bukhari No. 2731 Kitab asy-Syarth
6 Fathul Bari4/341
7 Asy-Syifa bi Ta’rif Huquq al-Musthafa 1/229
artikel lainnya:
Leave a Reply