ASIYAH BINTI MUZAHIM

ASIYAH BINTI MUZAHIM

 

ASIYAH BINTI MUZAHIM

Ia adalah teladan terbaik bagi istri-istri Nabi dan salah satu wanita surga yang ppaling utama .Ia adalah contoh yang paling baik bagi wanita-wanita mukminah, yang namaya tetap disebut-sebut hingga hari kiamat, tidak akan terputus. Ia telah mengguncang singgasana kekafiran serta menggetarkan lantai kesirikan dan paganisme. Ia disebut berderetan dengan penghulu wanita Bani Israil ,Maryam

Keimananya begitu menghujam. Hubunganya dengan Allah sangat kuat. Pemahamanya begitu mendalam. Tuturkatanya lemah lembut, cara berpikkirnya sangat cermat, cita-citanya adalah mengabdi kepada Allah. Diantara kesaksian-kesaksian Islam yang telah ia peroleh adalah, Rosulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

أنّ النبيّ -صلّى الله عليه وسلّم- قال: خيرُ نساءِ العالَمينَ: مَريمُ بنتُ عِمرانَ، وخديجةُ بنتُ خُوَيلدٍ، وفاطمةُ بنتُ مُحمَّدٍ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم، وآسيةُ امرأةُ فِرعونَ

Artinya: “Pemuka wanita ahli surga ada empat. Ia adalah Maryam binti Imran, Fatimah binti Rasulallah, Khadijah binti Khawailid dan Asiyah, istri Firaun.” (HR Muslim dan Hakim).”

Al-Qur’an nul karim telah sekilas menyebutkan kisah tentang Asiyah binti Muzahim Semoga Allah Ta’ala meridhainya yang disebutkan didalam peristiwa.

Ketika keluarga fir’aun memungut musa. Musa jatuh ketangan yang kotor, berumuran dosa lagi buruk. Namun, ia memiliki kemampuan untuk melawan secara terang-terangan, tanpa tedeng Aling-aling, ia telah menghadapi Fir’aun, Hammam, danbala tentaranya.

Mereka terus membunuh setiap bayi laki-laki yang terlahir dari kaum Musa, karena mengkhawatirkan kerajaan, singgasana, dan anak keturunan mereka. Mereka pun menyebar mata-mata dan telik sandi.

Namun takdir berbicara lain. “ Wahai raja yang sombong dan terperdaya atasbanyaknya bala tentara, sangat kejam menyiksa dan banyak yang mengikuti kekuasaaanmu,ketahuilah bahwa Allah yang maha agung tidak dapat dikalahkan dan tidak dapat dicegah serta tidak dapat ditentang taqdir. Dia telah menetapkan bahwa bayi itulah yang sangat kamu khawatirkan dan karenanya kamu telah membunuh jiwa-jiwa yang tidak berdosa dan tidak terhitung lagi jumlahnya. Ketahuilah bahwa bayi tersebut dipelihara di dalam rumahmu sendiri, diatas ranjangmu, makan dan minum di rumahmu sendiri, kamulah yang mengangkatnya sebagai anak, mendidiknya, dan menyiapkanya, namun, kamu tidak mampu menengok rahasia dibalik itu semua. Kemudian kehancuranmu ,baik di dunia maupun akhirat, berada di tanganya, sebab, kamu menyelisihi kebenaran nyata yang ia sampaikan, mendustakan dari apa yang telah diwahyukan kepadanya, ketahuilah olehmu dan seluruh mahluk bahwasanya Robb penguasa langit dan bumi berbuat sesuai dengan kehendaknya, dia maha kuat lagi maha perkasa memiliki siksa yang amat pedih. Kehendaknya tidak dapat dilawan.

Inilah tangan dzat pemilik kekuasaan menyerahkanya kepada mereka tanpa perlu mencari dan susah payah. Ia adalah seorang bayi laki-laki. Bayi macam apakahia? Ia adalah bayi yang akan menghancurkan mereka semua, lalu, inilah tujuan darinya yang disebutkan secara transparan dan menantang. Allah Ta’ala berfirman “

لِيَكُوْنَ لَهُمْ عَدُوًّا وَّحَزَنًاۗ

Artinya: Agar ia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka (QS. Al-Qashash: 8)

Agar ia menjadi musuh bagi mereka yang akan menantang mereka ,serta akan menjadi kesedihan yang bakal dimasukan kedalam hati mereka. Allah Ta’ala Berfirman:

وَقَالَتِ امْرَاَتُ فِرْعَوْنَ قُرَّتُ عَيْنٍ لِّيْ وَلَكَۗ  لَا تَقْتُلُوْهُ ۖ عَسٰٓى اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَه وَلَدًا وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ

Artinya: “Dan istri Fir‘aun berkata, “(Dia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan dia bermanfaat kepada kita atau kita ambil dia menjadi anak,” sedang mereka tidak menyadari. (QS. Al- Qashash : 9)

Tangan taqdir telah memasukanya kedalam keluarga Fir’aun, yaitu kedalam hati istrinya, yang sebelumnya telah memasukanya kedalam benteng pertahananya yaitu di dalam lingkungan istana, Istri Fir’aun telah menjaganya dengan cinta, yaitu sebuah tabir yang halus dan lembut. Tidak dengan senjata, kedudukan ataupun harta benda, ia telah menjaganya dengan cinta kasih sayang yang berada di dalam hati seorang wanita. Cinta itulah yang melawan kekerasan, kebengisan, ambisi, dan ancaman Fir’aun.

Mengatasi Fir’aun sangatlah mudah bagi Allah dalam menjaga bayi yang lemah tersebut meski tanpa tabir yang lembut tersebut, Istri Fir’aun mengatakan, sebagaimana tertera dalam firman Allah ta’ala “ ia adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu, “ Taqdirlah yang telah menyerahkanya kepada mereka untuk menjadi musuh sekaligus kesedihan, kecuali bagi istri Fir’aun. Ia mengatakan. “Janganlah kamu membunuhnya’  padahal dialah yang akan melawan Fir’aun dan bala tentaranya, ia juga mengatakan , Mudah-Mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak, “  Padahal dialah yang sekian lama mereka cari-cari, yang telah disembunyikan oleh taqdir dan penglihatan mereka . “ Sedang mereka tidak menyadari “ Sungguh kekuasaan dari Allah yang telah melawan mereka “

Disini kami bukan bermaksud ingin memastikan sejarah beografi istri Fir’aun, Isyarat Al-Qur’an hanya terfokus pada sebuah realita yang senantiasa tidak hanya terkait dengan diri seseorang sosok-sosok personal tersebut hanya sebatas contoh atas realita tersebut.

Yang menjadi tujuan inti bahwasanya keinginan istri Fir’aun untuk mendapatkan keselamatan tidak terhalangi oleh badai kekafiran yang mengitarinya di istana Fir’aun. Ia telah berlapas diri dari istana Fir’aun untuk meminta kepada Rabnya sebuah rumah didalam surga. Ia berlepas diri dari hubungan dengan Fir’aun dan memohon kepada Allah keselamatan dari Fir’aun. Ia berlepas diri dari segala perbuatan Fir’aun. Khawatir perbuatanya tersebut menimbulkan sesuatu pada dirinya. Padahal ia adalah manusia yang paling dekat denganya, ia mengatakan. Yang sebagaimana tertera di dalam Firman Allah Subhanahu Wata’ala:

وَنَجِّنِيْ مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِه وَنَجِّنِيْ مِنَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَۙ

Artinya: “Dan selamatkanlah aku dari Fir‘aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim,” (QS. At-Tahrim : 11)

Doa Istri fir’aun dan sikapnya adalah suri teladan terkait sikap meremehkan terhadap segala perhiasan dunia yang telah mencapai puncaknya. Ia istri fir’aun, seorang raja bumi yang paling berkuasa saat itu, ia tinggal didalam istana fir’aun, tempat paling nyaman yang menyediakan segala apa yang diinginkan oleh seorang wanita. Meski begitu, keimanan yang menancap dihatinya menganggap remeh itu semua. Ia tidak tertarik sama sekali terhadap perhiasan tersebut bahkan ia menganggapnya sebagai sebuah keburukan, kotoran, dan musibah, ia berlindung kepada Allah darinya dan merasa jijik dari efek buruknya, ia memohon keselamatan kepada Allah dari hal-hal tersebut.

Ia merupakan adalah satu-satunya wanita yang berada di kerajaan yang luas dan kuat tersebut. Ini juga merupakan bentuk keutamaan yang lain, sebab wanita lebih peka , terhadap kondisi dan cara pandang sebuah masyarakat, namun wanita, tersebut berada di tengah-tengah tekanan masyarakatynya, istana,raja, orang-orang yang berada di sekitaran raja, dan posisi raja , saat ia berada di tengah-tengah itu semua, menengadahkan kepalanya ke langit di antara lautan kekafiran dan tirani.

Ia adalah suri tauladan yang mulia terkait dengan keiklasan terhadap Allah dari segala pengaruh, rintangan,halangan, dan bisikan. Oleh karena itu, ia berhak mendapatkan isyarat dalam kitabullah yang senantiasa di baca disegala penjuru alam. Sebuah isyarat yang diturunkan dari para malaikat.

Penyebutan istri Fir’aun dalam ayat diatas beriringan dengan maryam binti Imran menunjukkan kedudukan tinggi yang dijadikan sejajar dengan maryam secara penyebutan. Hal tersebut dikarenakan liku-liku perjalanan hidupnya yang telah kami sebutkan diatas, kedua wanita tersebut adalah dua contoh bagi wanita yang suci, beriman, percaya dan taat kepada Allah.

Wallahu ta’ala a’lam

Referensi:

Di Tulis oleh : DR. Mushthafa Murad

Di ringkas Oleh : Anita Sari Ummu Hizam

Di Ambil Dari Kitab : Wanita Teladan Sepanjang Zaman

Baca juga artikel:

Izin Menikahkan Gadis Dan Janda

Sikap Kita Terhadap Ahlul Bid’ah

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.