ADAB PENGAJAR & PENGHAFAL AL-QUR’AN

ADAB PENGAJAR DAN PENGHAFAL AL-QUR'AN

ADAB PENGAJAR & PENGHAFAL AL-QUR’AN

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kita curahkan kepada Rasulullah. Amma ba’du:

Ini adalah mukhtasar (ringkasan)  dari kitab akhlaq hamalah al-qur’an  karya imam abu bakar  muhammad al-husain  al-ajuri  yang wafat 360 H, semaga allah meninggikan derajatnya disurga .

Tujuan dari ringkasan ini adalah mendekatkan kitab ini ke kalangan sehinga ia bisa bermanfaat bagi siapa yang dikehendaki  dari kalangan pengajar ataupun  pelajar pada halaqah-halaqah al-qur’an dan lainnya.

Kitab ini sangat penting dalam temanya  hanya ia berisi sebagian  riwayat-riwayat  dhaif  yang kemudian dijadikan sandaran untuk metapkan adab dan lainnyadisamping itu juga ada pengulangan sebagiannya maka ringkasan ini hadir membatasi intisari dari kitab dan meninggalkan selainnya.

Allah menurunkan al-qur’an kepada nabinya dan allah memberitahu beliau kepada keutamaan apa yang dia turunkan kepada beliau,allah memberitahu makhluk-makhluk nya didalam al-qur’an al-karim adalah pelindung bagi siapa yang berpegang teguh kepadanya ,petujuk bagi  siapa yang menjadikannya sebagai petujuk,kecukupannya  bagi siapa yang berpegang teguh kepadanya ,petujuk bagi siapa yang menjadikannya petujuk,kecukupan bagi siapa yang merasa cukup dengannya ,tameng dari api neraka bagi siapa yang mengikutinya ,cahaya siapa yang menjadikanya penerang,kesembuhan untuk apa yang ada didalam dada,dan hidayah serta rahmat bagi orang-orang beriman.

  • Bab: keutamaan para penghafal al-qur’an

Dari anas bin malik Radhiyallahu Anhu, dia berkata, rasululullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,:

لله من الناس أهلون, قيل: من هم يا رسول الله؟ قال: أهل القرآن وخاصته

Artinya: Allah memiliki keluarga dari kalangan manusia.mereka bertanya ,”siapa mereka wahai rasulullah?”beliau menjawab,”para penghafal al-qur’an ,mereka adalah keluarga allah dan orang-orang khususnya.” (diriwayatkan oleh ibnu majah, no. 215, dishahihkan oleh hakim, 1/556 , al-mudziri didalam targhib.)

Dari abdullah bin amr,dari nabi beliau Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,

يقال لصا حب القرآن: إرأ, وارتق, ورتل كما كنت ترتل في الدنيا, فإنمنزلتك عندآخر آية تقرؤها

Artinya: “Dikatakan para penghaffal al-quran ,bacalah dan naiklah ,bacalah dengan tartil supaya kamu membacanya demikian didunia, karena sesunggihnya kedudukanmu ada pada ayat terakhir yang kamu baca.” (HR. At-tirmizi no: 2914, abu dawud 1464, dishahihkan oleh at-tirmizi, ibnu hibban no. 766)

Dari abdullah bin masud,dia berkata : pelajarilah al-qur’an karena sesungguhnya kalian diberi pahala karenanya,untuk setiap huruf darinya sepuluh kebaikan , aku tidak berkata alif, Lm, mim itu sepuluh akan tetapi alif sepuluh, lam sepuluh dan mim sepuluh. (sanadnya shahih dalam sanad atha bin as-saib)

  • Bab : keutamaan siapa yang belajar dan mengajarkan al-qur’an

Dari usman bin afffan syu’bah berkata ,aku bertanya kepadanya ,apakah ini dari nabi ?”dia menjawab ,”ia.”-beliau Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,

خير كم من تعلم القرآن وعلمه.

Artinya: “sebaik-baik kalian adalah siapa yang mempelajari al-qur’an dan mengajarkannya.” Abu abdurrahman berkata ,”itulah yang mendudukanku pada posisiku ini.”dia mengajar al-qur’an pada masa khalifah usman hingga kekuasaan al-hajjaj. (HR. al-bukhari, no. 5027)

Dari Uqbah bin Amr dia berkata,:”Rasulullah keluar bersama kami pada saat kami ada di Shuffah,beliau bersabda siapa diantara kalian yang berhasrat pergi ke buthan atau al-aqiq lalu dia pulang dengan membawa dua ekor unta betina yang berpunuk besar yang gemuk berkeputih-putihan dia mengambil keduanya tanpa melakukan dosadan memutuskan hubungan silaturahim ?’”dia berkata,’wahai rasulullah ,setiap orang dari kami menginginkannya.’seorang dari kalian berangkat ke masjid, lalu dia belajar dua belajar dua ayat dari kitab allah adalah lebih baik baginya daripada dua ekor unta, tiga ayat lebih baik baginya daripada dua ekor unta, tiga ayat lebih baik dari pada tiga ekor, empat ayat lebih baik daripada empat ekor dan dari jumlah-jumlah unta’.

  • BAB: keutamaan berkumpul dimasjid untuk belajar al-qur’an

Dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam besabda,

“Tidak ada satukaum yang berkumpul disalah satu rumah allah (masjid), mereka membaca kitab allah,rahmat memayangi mereka,dan allah memuji mereka didepan malaikat-malaikat yang ada di sisinya.

Dari Harun bin Antarah, dari bapaknya, dia berkata, “ Aku berkata kepada Ibnu Abbas, ‘Amal apa yang paling utama?’ Dia menjawab, ‘Menyebut dan mengingat Allah lebih besar (keutamaannya), dan tidaklah sekelompok orang duduk di salah satu rumah Allah, yang di dalamnya mereka membaca Kitab Allah secara bergiliran dan menyimaknya di antara mereka secara bergantian, melainkan para malaikat memayungi mereka dengan sayap-sayap mereka, dan mereka adalah para tamu Allah selama mereka di sana sampai mereka beralih ke pembicaraan yang lain.’’

 

  • Bab: Keterangan Tentang Akhlak Penghafal Al-Qur’an

Patut bagi siapa yang Allah ajarkan Al-Qur’an kepadanya dan Allah unggulkan dirinya atas orang lain yang tidak di beriNya kemudahan dalam menghafal KitabNya, dan dia berminat untuk menjadi orang yang  senantiasa dekat dengan Al-Qur’an, menjadi keluarga Allah dan orang-orang khususNya, termasuk orang-orang yang Allah janjikan karunia yang besar yang telah kami sebutkan di atas, termasuk orang-orang yang Allah Subhanahu Wata’ala berfirman tentang mereka,

(يتلونه حق تلاوته)

Artinya: “Mereka membacanya sebagaimana mestinya.” (QS. Al-Baqarah: 121)

Ada yang berkata tentang tafsirnya, “Mereka mengamalkannya dengan sebenar-benarnya,” dan termasuk orang-orang yang tercakup oleh sabda Nabi: “Orang yang membaca al-Qur’an sementara dia mahir padanya, maka dia akan bersama para malaikat yang mulia lagi baik, dan orang yang membaca Al-Qur’an sementara hal itu berat baginya, maka dia mendapatkan dua pahala,”

Patut baginya untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai penenteram hatinya, mengisi bagian hatinya yang kosong dengannya, menghiasi diri dengan adab-adab al-Qur’an dan menampilkan diri dengan akhlak-akhlak mulia yang membedakannya dari orang-orang yang tidak membaca al-Qur’an.

Perkara pertama yang patut dipegang olehnya adalah takwa kepada Allah dalam keadaan sendirian dan terbuka di keramaian dengan menggunakan tameng wara’ pada makanan,minuman, pakaian dan usahanya, mengetahui zaman yang dia hidup padanya dan kerusakan orang-orangnya, dia mewaspadai mereka agar tidak merusak agamanya, berkonsentrasi kepada kepentingannya, memfokuskan diri untuk memperbaiki apa yang rusak dari kehidupannya, menjaga lisannya, menyeleksi perkataannya, jika berkata, maka dia berkata atas dasar ilmu, yakni apabila dia melihat bahwa berkata merupakan kebenaran. Namun jika diam, maka dia diam atas dasar ilmu,yakni apabila dia melihat bahwa diam merupakan kebenaran. Meminimalkan pertisipasi dalam urusan yang tidak penting baginya, lebih takut terhadap dampak buruk perkataannya daripada musuhnya, menahan perkataannya seperti dia menahan musuhnya agar aman dari keburukan dan dampaknya yang tidak baik.

Sedikit tertawa dalam urusan yang manusia tertawa karenanya, karena dampak banyak tertawa memang tidak baik, jika ada sesuatu yang membahagiakannya karena ia sejalan dengan kebenaran,maka dia cukup tersenyum, tidak suka bercanda karena tidak ingin bermain-main, andaipun bercanda, maka dia mengatakan kebenaran, memperlihatkan wajah ceria dan kata-kata yang baik.

Tidak memuji diri dengan apa yang dimilikinya, alih-alih dengan apa yang tidak dimilikinya, mewaspadai hawa nafsu diri agar jangan sampai menyeretnya kepada perkara yang mengundang murka Tuhannya, tidak menggunjing siapa pun, tidak menghina siapa pun, tidak mencaci maki siapa pun, tidak berbahagia atas musibah yang menimpa saudaranya, tidak melanggar siapa pun, tidak hasad terhadap siapa pun, tidak berprasangka buruk terhadap siapa pun kecuali terhadap siapa yang layak, jadi dia hasad dengan dasar ilmu, menduga dengan dasar ilmu, membicarakan aib seseorang dengan dasar ilmu, dan diam dari hakikat apa yang ada padanya dengan dasar ilmu.

Dia menjadikan al-Qur’an, as-Sunnah, dan pemahaman dari keduanya sebagai petunjuk jalan kepada semua akhlak yang baik lagi luhur, menjaga seluruh anggota tubuhnya dari apa yang dilarang, jika berjalan, dia berjalan dengan dasar ilmu, jika duduk, dia duduk dengan dasar ilmu, berusaha dengan sungguh-sungguh agar manusia selamat dari lidah dan tangannya, tidak bertindak bodoh, jika seseorang bertindak bodoh terhadapnya, maka dia membalasnya dengan sikap santun, tidak menzhalimi, jika dizhalimi, maka dia memaafkan, tidak melanggar siapa pun, jika dilanggar, maka dia bersabar, menahan amarahnya untuk meraih ridha Tuhannya, menjengkelkan musuhnya, bertawadhu’ pada dirinya, jika kebenaran disampaikan kepadanya, dia menerimanya, baik dari anak-anak atau orang yang dewasa.

Mengikuti kewajiban-kewajiban yang ditetapkan oleh al-qur’an dan as-sunnah ,makan dengan dasar ilmu,minum denga dasar al-qur’an berpakaian dengan dasar laut, menyetubuhi istri-istri dengan dasar ilmu,bergaul dengan rekan-rekannya dengan dasar ilmu, mengujungi mereka dengn dasar ilmu dan bergaul dengan tetangga dengan ilmu.

Mewajibkan diri untuk berbakti  kepada kedua orang tua, menyayangi keduanya dengan kasih sayangnya, merendahkan suanya di depan keduanya, memberikan harta keduanya,memandang mata keduanya dengan penghargaan dan kasih sayang, mendoakan keduanya agar tetap hidup sehat berterima kasi manakala sudah tua tidak merasa sumpek terhadapnya, dan masih banyak lagi contohnya.

Menyumbang silaturahim, membenci pemutuan silaturahim, siapa yang memutus silaturahim denganya, dia tidak memutusnya, siapa yang durhaka terkait dengan dirinya, dia menaati allah dengan orang itu.berkaitan dengan orang itu.

Berkawan dan bergau dengan dasar ilmu dan orang-orang mukmin memberikan mangfaat dengan orang yang bergaul dengannya, mengajari ilmu, menasehati temannya, bersikap lembut dengannya.

Jika ditimpa musibah, maka al-qur’an dan as-sunnah adalah dua pendidik baginya,berduka dengan dasar ilmu, menangis dengan dasar ilmu, besabar dengan dasar ilmu, besuci, sholat menunaikan zakat, berjihad, menunaikan haji, berkerja, berinfakbesikap tegas, besikap lentur semuanya ini di dasarkan dengan ilmu.

Al-qur’an dan as-sunnah dia membuka halaman-halaman al-qur’an untuk mendidiknya dirinya,tidak rela menunaikannya apa yang allah wajibkan baginya dengan dasar tidak tahu,karena dia telah menjadikan ilmu dan pemahaman sebagai petujuknya kepada segala kebaikan.

Kemudian allah memperingatkan orang-orang mukmin terhadap sikap melalaikan apa yang dia wajibkan atas mereka dan apa yang dia wajibkan atas mereka dan apa yang diembankan kepada mereka,agar mereka tidak menyoa-nyiakannya,agar mereka menjaga batas-batasanya yang dia amanatkan kepadanya, tidak seperti menjadi orang lain yang menyimpang dari pemerintahnyaakibat allah mengazab mereka dengan berbagai macam azab Allah Subhanahu Wata’ala berfirman, Atinya: “Dan janganlah kalian seperti orang-orang yang lupa kepada allah,sehingga allah menjadikan mereka lupa akan diri sendiri, mereka itulah orang-orang fasik.” (QS. al-hasyr: 19)

Kemudian Allah memberi tahu orang-orang mukmin bahwa penghuni neraka dan penduduk surga itu tidak sama.

Allah Subhanahu Wata’ala berfirman,

لا يستوى اصحاب النار واصحاب الجنة اصحاب الجنة هم الفآئزون

Artinya: “tidak sama para penghuni neraka dengan para penghuni surga; (karena para penghuni surga itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.” (QS. al-hasyr: 20)

Muhammad bin al-husain berkata,aku telah menyebutkan golongan manusia yang membaca al-qur’an ,yang keinginan mereka dalam membaca nya adalah wajah allah,dan aku akan menyebutkan dua golongan lainnya,yaitu orang-orang yang membaca al-qur’an untuk dunia dan perdebatan,aku akan menjelaskan sifat-sifat mereka sehingga hal itu diketahui oleh siapa yang bertakwa kepada allah yang maha besar ke agungannya agar dia bisa mewaspadainya, insya allah. 

Referensi:

Meringkas/ mengambil isi buku  yang

Berjudul      : Adab Pengajar dan Penghafal Al-qur’an

Penulis        : Imam Muhammad bin al-Husain al Jurri

Cetakan      : D.hijriah 1441 H.(08.20.02)

Peringkas: Helmalia Putri

Baca juga artikel:

Wasiat Takwa dan Kiat Meraihnya

Ingin Mendapatkan Kebahagian Dunia?

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.