10 Kunci Keselamatan (Part 2)

10 KUNCI KESELAMATAN (PART 2)

10 Kunci Keselamatan (Part 2)

Segala puji hanyalah milik Allah, Rabb Al-Alamin shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad berikut juga kepada para keluarga semua sahabatnya dan orang yang mengikuti beliau dengan baik sampai hari kiamat.

Keselamatan di dunia dan akhirat adalah tujuan agung yang didampakkan oleh setiap orang beriman. Ia akan sibuk memikirkannya dan mencari cara agar bisa meraih keselamatan tersebut. Bahkan generasi terbaik umat ini yaitu 3 khalifah pertama juga memiliki keinginan yang besar untuk bisa meraih keselamatan.

Utsman bin ‘Affan menceritakan “ketika aku sedang duduk di bawah bayangan sebuah bangunan Umar lewat di hadapanku. Lalu beliau pun mengucapkan salam kepadaku, namun aku tidak merasa jika beliau lewat dan memberi salam.

Beliau pun pergi hingga bertemu dengan Abu Bakar, lalu berkata, ‘Ada sesuatu yang akan mengejutkanmu! Sesungguhnya aku telah bertemu dengan ‘Utsman, lalu aku pun memberi salam kepadanya namun dia tidak membalas salamku!’.

Kemudian Abu Bakar dan ‘Umar menemuiku dan keduanya memberi salam kepadaku. Hal ini terjadi pada masa pemerintahan Abu Bakar. Abu Bakar pun mengatakan, ‘Saudaramu ‘umar telah datang kepadaku dan mengatakan bahwa dirinya telah lewat di hadapanmu dan memberikan salam, namun engkau tidak membalasnya. Apa yang menyebabkanmu melakukan hal tersebut?’

Aku pun menjawab, ‘Demi Allah, aku tidak merasa bahwa engkau (‘Umar) lewat di hadapanku dan memberi salam.’

Abu Bakar berkata. “Utsman telah jujur. Pasti engkau telah disibukkan oleh suatu perkara!’

Aku pun mengatakan, ‘Benar’.

‘Umar bertanya, ‘Perkara apa itu?’

Aku pun menjawab, ‘Allah telah mewafatkan Nabinya sebelum kita menanyakan kepadanya tentang bagaimana cara selamat dalam kehidupan ini.’

Abu Bakar membalas, ‘sesungguhnya aku sudah pernah menanyakan tentang hal itu.’

Aku pun berdiri mendekati Abu Bakar dan mengatakan, ‘Aku akan menebusmu dengan ayah dan ibuku![1] Engkau memang orang yang pantas mendapatkannya.’

Abu Bakar menjelaskan, ‘Aku bertanya: ‘Wahai Rasulullah bagaimanakah cara agar meraih keselamatan?’ Maka Rasulullahpun menjawab:

من قبل منّي الكلمة الّتي عرضت على عمّي فردّها علّي, فهي له نجاة

Artinya: “Barangsiapa yang menerima dariku sebuah kalimat yang pernah aku tawarkan kepada pamanku namun dia menolaknya, maka dirinya akan meraih keselamatan.”[2]

Barangsiapa yang merenungi kisah tersebut, maka ia akan menyadari bahwa keselamatan merupakan perkara yang sangat agung. Sehingga, akan membuat orang yang jujur keimanannya disibukkan untuk memikirkanbagaimana meraihnya.

Disini akan dibahas tentang 10 perkara penting bagi seorang hamba untuk meraih keselamatan.

  1. Mengikuti Sunnah Nabi

Di antara sebab untuk meraih keselamatan pada hari kiamat adalah mempelajari dan mengamalkan sunnah Nabi. Oleh karena itu, Imam Malik bin Anas  رحمه اللهberpesan,

من أرد النّجاة فعليه بكتاب الله وسنّة نبيّه

Artinya: “Barangsiapa yang ingin selamat, maka wajib bagi dirinya untuk berpegang teguh dengan kitabullah (al-Qur’an) dan sunnah Nabi-Nya.[3]

Beliau رحمه الله juga mengatakan,

السّنة سفينة نوح, من ركبها نجا, و من تخلّف عنها غرق.

Artinya: “Sunnah (Nabi) bagiakan perahu Nabi Nuh. Barangsiapa yang menaikinya, maka akan selamat. Adapun yang tertinggal (tidak menaikinya), maka akan tenggelam (binasa).”[4]

Di antara dalil yang menunjukkan bahwa mengikuti sunnah Nabi adalah kunci keselamatan, yaitu firman Allah yang berbunyi:

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْآخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا

Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”[5]

Allah Subhanahu Wata’ala juga berfirman :

لّا تَجْعَلُوا۟ دُعَآءَ ٱلرَّسُولِ بَيْنَكُمْ كَدُعَآءِ بَعْضِكُم بَعْضًا ۚ قَدْ يَعْلَمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ يَتَسَلَّلُونَ مِنكُمْ لِوَاذًا ۚ فَلْيَحْذَرِ ٱلَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِۦٓ أَن تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Artinya: “Hendaknya orang-orang yang menyelisihi perintah Rasul-Nya takut akan mendapat fitnah atau ditimpa azab yang pedih.”[6]

Selain itu, masih banyak lagi ayat-ayat yang maknanya serupa.

Ibnul Qayyim mengatakan, “Allah menjadikan kunci kebaikan dunia dan akhirat adalah dengan mengikuti Nabi. Sedangkan menyelisihi Nabi akan menyebabkan kesengsaraan di dunia dan akhirat.

Para pengikut Nabi akan mendapatkan hidayah, keamanan,kemenangan, kemuliaan, perlindungan, pertolongan, penjagaan, kekuatan, dan kehidupan yang baik di dunia dan akhirat. Adapun orang yang menyelisihi Nabi akan mendapatkan kehinaan, kerendahan, ketakutan, kesesatan, keterlantaran dan kesengsaraan di dunia dan akhirat.

Orang yang amalannya tidak sesuai tuntunan Nabi. Maka ia adalah orang yang jauh dari keselamatan. Amalan yang dikerjakan pun akan tertolak. Sehingga, amalan yang diterima dan bisa menyelamatkan pada hari kiamat adalah amalan yang sesuai dengan tuntunan Nabi yang mulia. Sebagaimana beliau Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

من عمل عملًا ليس عليه غيرُ أمرِنا فهو رَدٌّ

Artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan sebuah amalan yang tidak sesuai tuntunanku, maka amalan tersebut tertolak.”[7]

Barangsiapa yang menginginkan keselamatan maka wajib bagi dirinya untuk berpegang teguh dengan tuntunan Nabi. Ia harus berhati-hati dengan bid’ah dalam agama. Oleh karena itu, di antara isi nasihat Nabi ketika berkhotbah adalah peringatan dari kebidahan dan ajakan untuk selalu berpegang teguh dengan sunnahnya. Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

فإنّ خير الحديث كتاب الله, وخير الهدى هدى محمّد, وشرّ الأمور محدثاتها, وكلّ بدعة ضلالة

Artinya: “Sesungguhnya sebaik-baik ucapan adalah Kitabullah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad. Seburuk-buruk perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, dan setiap kebidahan adalah kesesatan.”[8]

Nabi juga mengabarkan bahwa orang yang berpegang teguh dengan sunnahnya, maka ia akan mendapatkan telaga Nabi pada hari kiamat. Ia juga diizinkan untuk minum air dari telaga tersebut. Adapun orang yang mengubah sunnah dan menggantinya dengan kebidahan, maka dia akan diusir dan dijauhkan dari telaga Nabi. Disampaikan kepada Nabi.

إنك لا تدري ما أحدثوا بعدك, فأقول: سحقا سحقا لمن غيّر بعدي

Artinya: “Sesungguhnya engkau tidak mengetahui apa yang mereka perbuat setelah engkau wafat.” Maka aku pun mengatakan “Celakalah! Celakalah orang yang mengubah agama setelah aku wafat[9].”

Oleh karena itu, orang yang benar-benar menginginkan kebaikan dan mengharapkan keselamatan bagi dirinya, wajib untuk menjahui hawa nafsu dan kebid’ahan. Ia harus berpegang teguh dengan sunnah pada semua perkara sesuai dengan pemahaman para sahabat yang mulia.

Abdullah bin ‘Amr I mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

إنّ بني إسرائيل تفرّقت على ثنتين وسبعين ملّة, و تفترق أمّتي على ثلاث وسبعين ملّة, كلّهم في النّار إلّا ملّة واحدة. قالوا: و من هي يا رسول الله؟ قال: ما أنا عليه وأصحابه

Artinya: “Sesungguhnya Bani Israil terpecah menjadi 72 golongan. Sedangkan umatku akan terpecah menjadi 73 golongan. Semuanya berada di neraka kecuali 1 golongan saja.” Para sahabat pun bertanya, “Siapakah mereka (satu golongan yang selamat) itu wahai Rasulullah?. Maka Nabi pun menjawab, “ Mereka yang berada di atas jalanku dan para sahabatku.”[10]

Adapun cara mewujudkan itibak Rasulullah adalah dengan bersungguh-sungguh mempelajari ilmu syar’i yang dibangundi atas al-Qur’an dan sunnah. Sehingga seorang muslim bisa beribadah kepada Allah di atas ilmu dan sesuai tuntunan Nabi.

Kunci ketiga

Khasyyatullah[11] dan Bertakwa kepada Allah

Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَيَخْشَ ٱللَّهَ وَيَتَّقْهِ فَأُو۟لَٰئِكَ هُمُ ٱلْفَآئِزُونَ

Artinya: “Barangsiapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya serta takut dan bertakwa kepada Allah, maka mereka itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.”[12]

Pada ayat tersebut, Allah menyebutkan beberapa kunci untuk meraih keselamatan. Di antaranya adalah dua kunci yang telah dijelaskan, yaitu taat kepada Allah dan taat kepada Rasulullah dengan mengikuti sunnahnya. Adapun du akunci berikutnya adalah takut dan bertakwa kepada Allah.

Khasyyatullah

Takut kepada Allah merupakan pondasi penting untuk meraih keselamatan pada hari kiamat. Sungguh Allah  menyebutkan karakter orang yang selamat dan beriman yaitu,

هُم مِّنْ خَشْيَةِ رَبِّهِم مُّشْفِقُونَ

Artinya: “Mereka merasa takut kepada Tuhannya.”[13]

Begitu pula dalam ayat lainnya yang berbunyi:

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ

Artinya: “Sungguh, hanyalah orang beriman saja  yang ketika disebutkan nama Allah, hatinya merasa takut.”[14]

Sesungguhnya takut kepada Allah akan mendorong manusia untuk meninggalkan keburukan, melakukan ketaatan dan bersungguh-sungguh dalam beribadah. Khasyyatullah hanyalah akan terwujud dengan cara mengenal nama-nama Allah yang baik dan sifat-sifat-Nya yang mulia, serta berusaha merenungi ayat-ayat kauniyyyah[15]dan syar’iyyah.[16]

Oleh karena itu, semakin seorang hamba mengenal Allah, maka ia akan semakin takut kepada-Nya.

Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّمَا يَخْشَى ٱللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَٰؤُا۟

Artinya: “Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah yang paling takut kepada-Nya hanyalah para ulama.”[17]

Bertakwa kepada Allah

Ketakwaan adalah sebab terkumpulnya semua kebaikan bagi seorang hamba. Selain itu, takwa juga merupakan kunci utama untuk meraih keselamatan pada hari kiamat. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

وَنَجَّيْنَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَكَانُوْا يَتَّقُوْنَ

Artinya: “Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa.”[18]

Di antara penjelasan terbaik tentang pengertian takwa adalah sebagaimana yang disampaikan oleh Talq bin Habib. Beliau pernah ditanya tentang makna takwa. Lalu beliau (Talq bin Habib) Rahimahullah menjawab:

التّقوى عمل بطاعة الله, رجاء رحمة الله, على نور من الله. التَقوى ترك معصية الله, مخافة عقاب الله, على نور من الله.

Artinya: ”Takwa adalah mengerjakan ketaatan kepada Allah di atas cahaya (petunjuk) dari-Nya, dengan mengharapkan kasih sayang-Nya. Kemudian meninggalkan maksiat di atas cahaya (petunjuk) dari-Nya, karena takut akan hukuman-Nya.”[19]

Tidak diragukan lagi bahwa orang yang melaksanakan kewajiban dalam agama dan menjauhi larangan dan perbuatan dosa, maka ia adalah orang yang selamat dan beruntung di dunia dan akhirat.

REFERENSI:

Diringkas oleh                  : Dewi Sartika (pengajar di ponpes darul Qur’an wal Hadits Ogan Komering Ulu timur sumsel)

Judul                                : 10 Kunci Keselamatan part 2

Judul Buku                   :  10 kunci keselamatan

Karya                              : Syaikh ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdul Muhsin al-Badr

Penerbit                         : pustaka el-Minha

Penulis                            : Abu Ubay Aden S.T.

[1] “Aku akan menebusmu dengan ayah dan ibuku” adalah ungkapan yang sering digunakan oleh orang Arab untuk memuliakan orang yang diajak bicara.

[2] HR. Ahmad, dinilai sahih dengan beberapa penguat

[3] Zamm al-Kalam wa Ahlih karya Abu Isma’il al Harawi

[4] Zamm al-Kalam wa Ahlih karya Abu Isma’il al Harawi

[5] QS. Al-Ahzab : 21

[6] QS. An-Nur: 63

[7] HR. Muslim

[8] HR. Muslim

[9] HR. Bukhari

[10] HR. Tirmizi, dishahihkan oleh Syeikh al-Albani.

[11] Khasyyah adalah takut yang dibangun di atas ilmu. Sehingga makna khasyyatullah adalah rasa takut yang timbul karena mengenal keagungan Allah

[12] QS. An-nur: 52

[13] QS. Al-Mu’minun : 57

[14] QS. Al-Anfal : 2

[15] Ayat kauniyyah maksudnya adalah tanda-tanda ketuhanan Allah سبحانه وتعال yang terdapat pada makhluknya. Adapun manusia, hewan, tumbuhan, langit, bumi, matahari, bulan dan seluruh makhluk lainnya. Merupakan bukti akan kesempurnaan sifat dan perbuatan-Nya سبحانه وتعال.

[16] Adapun ayat syar’iyyah merupakan wahyu yang diturunkan kepada para rasul. Di antaranya adalah al-Qur’an pada tafsir QS. Fussilat : 53

[17] QS. Fatir : 28

[18] QS. Fussilat : 18

[19] Diriwayatkan oleh Hannad bin As-Sari dalam kitabnya az-Zuhd.

Baca jug artikel:

Kedudukan Akal Dalam Islam

Berdalil Untuk Melakukan Maksiat

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.