ANJURAN MEMBACA AL-QURAN
Sangat penting bagi sorang muslim,untuk meyakini bahwa al-quran adalah kalamullah. Ia sebaik-baik perkataan yang di firmankan Allah. Tidak ada kebatilan padanya sedikitpun, baik pada perintah-perintahnya, berita-beritanya maupun larangan-larangannya. Orang yang menjadikan bacaan al-qur’an sebagai bagian dari aktifitas harinya, ia tidak hanya meraup pahala dan kebaikan yang banyak, namun juga sedang melakukan dzikir yang paling afdhal, beribadah kepada Allah, dan menunjukan kecintaan dirinya kepada Allah.
Ada sejumlah dalil yang memerintahkan dan menganjurkan untuk membaca al-qur’annul karim sebanyak-banyaknya.
Allah Subhanahu Wata’ala memerintahkan nabinya untuk membaca kitabullah,dan secara otomatis umat islam masuk dalam khithab tersebut. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
اتل ما أوحي إليك من الكتاب وأقم الصلوٰة
Artinya: ”Bacalah apa yang telah di wahyukan kepadamu, yaitu al-kitab (al-qur’an) dan dirikanlah shalat”. (QS. Al-ankabut 29; 45).
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
إنما أمرت أن أعبد ربّ هذه البلدة الذی حرّمها ولهۥ كلّ شیءٍۖ وأمرت أن أكون من المسلمين وأن أتلوا القرءانۖ فمن اهتدیٰ فإنما يهتدی لنفسهۦۖ ومن ضلّ فقل إنّما أنا۟ من المنذرين
Artinya: “Aku hanya di perintahkan untuk menyembah Rabb negeri ini (mekah) yang telah menjadikan suci dan kepunyaan-Nyalah segala sesuatu, dan aku di perintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri. Dan supaya aku membaca al-qura’an. (Qs. An-Naml/27: 91-92).
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam juga memerintahkan umatnya untuk banyak membaca al-qur’an. Beliau Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
اقرؤو۟ا القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعًا لأصحابه
Artinya: Bacalah al-qur’an sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai syafaat bagi orang-orang yang membaca (dan mengamalkannya). (HR. Muslim, no. 804)
Hadist ini menunjukakan anjuran untuk membaca al-qur’an, sesering mungkin dan tidak di sibukkan dengan urusan lainnya.
Memang sudah sepantasnya seseorang harus dekat dengan al-qur’an,ia gemar membacanya, ia suka menghususkan waktu untuk mengaji al-qur’an dan betah berlama-lama dengan al-qur’an, ia betah lama-lama melantunkan surat-surat al-qur’an dengan lisannya, pandangannyapun antusias dan tidak pernah bosan untuk melihat-lihat ayat-ayat Allah.
Beribadah kepada Allah Subhanahu Wata’ala dengan membaca al-qur’an bukanlah pekerjaan yang memberatkan dan memakan waktu panjang,sehingga seseorang sebenarnya tidak punya alasan yang bisa di terima bila ia tidak membaca al-qur’an pada setiap harinya. Apalagi, orang yang membacanya, meskipun tidak memahami maknanya,maka baginya ganjaran pahala dari Allah Subhanahu Wata’ala pada setiap huruf yang ia baca, ada sepuluh hasanah yang di janjikan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bagi pembacanya. Sangat beruntung bagi pembaca al-qur’an dan sangat merugi orang-orang yang enggan untuk membacanya.
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
من قرأ حرفًا من كتاب الله فله به حسنة، والحسنة بعشر أمثالها، لا أقول، الم، حرف، ولكن ألف حرف ولام حرف وميم حرف
Artinya: “Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitabullah, maka baginya satu hasanah. Dan satu hasanah di lipat gandakan sampai sepuluh hasanah, saya tidak mengatakan الم ,satu huruf, akan tetapi alif satu huruf,lam satu huruf,miim satu huruf”. (HR. At-Tirmidzi dan berkata, ‘hadits hasan shahih’)
Hadist ini berisi dorongan untuk selalu menambah kebaikan dan banyak membaca Al-quran, dengan menerangkan pahalanya yang banyak lagi besar. Bahkan,setiap huruf mendatangkan pahala bagi orang yang membacanya.
Maka setiap orang yang membaca al-quran dengan baik untuk mengharap pahala dari Allah niscaya orang tersebut di janjikan memperoleh pahala tersebut, baik ia membacanya untuk menghafalnya, murojaah, atau membaca ayat sebagai dalil suatu masalah. Termasuk di dalamnya membaca basmalah, karena termasuk ayat dalam al-quran. Manusia yang tanggap akan menunggu-nunggu janji-janji pahala dan iming-iming ganjaran yang banyak.
Ayat yang paling menjanjikan kebaikan bagi para pembaca Al-qur’an adalah firman Allah Ta’ala:
إن الذين يتلون كتٰب اللهوأقامواْ الصلوٰة وأنفقوا مما رزقنٰهم سرًّا وعلا نية يرجون تجٰرةً لن تبور
ليوفّيهم أجورهم ويزيدهم من فضلهۦۚ إنّهۥغفورشكور
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang kami anugrahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. fathir/35: 29-30)
Betapa menguntungkan perniagaan dengan Allah bagi para hambanya melalui membaca Al-qur’anul karim. Maka, seyogyanya seseorang membaca Al-quran sebanyak mungkin.Tidak mesti, seseorang harus menghafal Al-qur’an seluruhnya. Hendaknya ia membaca surat-surat yang mudah baginya. Anggap saja, seseorang tidak hafal kecuali surat Al-fatihah saja, Juzz ‘amma dan Juzz Tabaraka, hendaknya ia membaca itu.
Membaca Al-qur’an dalam keadaan apapun, lancar atau kesulitan dalam membacanya, mendatangkan pahala dengan izin Allah. Ini termasuk karunia Allah, rahmatnya yang merata kepada hamba-hambaNya, kemudahan agama Islam,luasnya cara taat kepadanya dan dekatnya islam dengan para pemeluknya. Allah , tidak menghalangi seorangpun untuk melakukan kebaikan dan amal shaleh. Manusia dalam hal ini bertingkat-tingkat. Kebaikan di tangan Allah ,diberikan kepada orang yang dia kehendaki. Sebab, tidak sama antara orang yang beramal dengan orang yang tidak beramal.
Maka, hendaknya punya alokasi waktu untuk membaca porsi bacaan al-qur’an setiap hari. Orangpun pantas untuk ghibthah(iri) kepada orang yang banyak membaca al-qur’anul karim mengingat hal itu termasuk nikmat mulia yang di terima seorang hamba.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
لاحسد إلافی اثنتين رجل علمه الله القرأن فهو يتلوه أناء الليل واناء النهار فسمعه جارٌ له فقال ليتني أوتيت مثلَ أُوتي فلان
Artinya: “Tidaklah iri pada dua hal: ( salah satunya ) seseorang yang Allah ajarkan kepadanya Al-qur’an, lalu ia membacanya pada siang dan malam hari,lalu tetangganya mendengarnya lalu berkata,’ seandaynya aku di beri seperti yang di berikan kepada sifulan, lalu aku akan beramal seperti yang ia amalkan. (HR Bukhari).
Semangat seorang muslim akan meningkat untuk membaca Al-qur’an di bulan Ramadhan,bulan yang penuh keberkahan, bulan yang Allah menurunkan Al-qur’an padanya.
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman;
شهر رمضان الذیٓ أنزل فيه القرءان هدًی للناس وبينات من الهدی والفرقان
Artinya: (Beberapa hari yang di tentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya di turunkan ( permulaan ) Al-qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda ( antara yang hak dan yang batil ).“ (QS. al-baqorah/2; 185)
Allah menyanjung bulan Ramadhan di antara bulan-bulan yang lainnya, dengan memilihnya untuk menurunkan Al-qur’anul ‘Azhim padanya.
Imam Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan dalam Lathaiful ma’arif, bab mengenai keutamaan kedermawanan pada bulan Ramadhan dan membaca Al-qur’an. Kemudian beliau membawakan sebuah hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Ibnu Abbas Radiyallahu’anhumaa;’Nabi orang yang paling dermawan. Dan beliau menjadi lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan, ketika jibril menjumpai beliau, kemudian beliau melakukan madrasah Al-qur’an dengannya. Jibril mendatangi beliau pada setiap malam di bulan Ramadhan untuk madrasah Al-qur’an bersamanya.’
Dalam hadits ini trrdapat dalil yang menunjukkan disunnahkannya banyak membaca al-qur’an di bulan Ramadhan.
Mari kita tingkatkan semangat kita untuk membaca kitabullah, untuk menggapai hasanah yang banyak pada bulan Ramadhan yang penuh berkah. Semoga Allah memudahkan kita untuk menghiasi kehidupan kita sehari-hari dengan berbagai jenis ketaatan dan Semoga Allah memudahkan kita dalam membaca Al-qur’an dan mengamalkannya,sesuai dengan apa yang telah di ajarkan oleh nabi. Aamiin.
REFERENSI:
Judul asli: Menggapai Limpahan Hasanah di Bulan Berkah
Oleh: Ustadz Abu minhal Lc
Diringkas oleh: Abu Yazid Budi (pegawai ponpes DQH)
Sumber: Majalah Asunnah terbitan juni 2019.
Baca juga artikel:
Leave a Reply