Tahukah anda apa itu islam, Islam adalah agama yang diakui dan diridhoi Alloh, tidak ada agama yang diakui dan dibenarkan selain agama Islam. Maka sungguh merugi orang yang tidak memilih Islam sebagai agamanya, dan sungguh merugi orang yang telah beragama Islam namun tidak menerapkan peraturan, ketentuan, dan syari`atnya. Sungguh kerugian dunia-akhirat bagi orang yang enggan menjadikan Islam sebagai agamanya, dan menolaknya sebagai jalan hidupnya. Oleh karena Islam merupakan jalan menuju kepada kebahagiaan dan keberuntungan di dunia dan akhirat, maka perlu kita memahaminya dengan benaryang kemudian mengamalkannya juga dengan benar.
Pengertian Islam
Islam adalah menyerahkan diri kepada Alloh dengan mentauhidkan-Nya, tunduk dan taat kepada-Nya, serta membersihkan diri dari kesyirikan.
Orang yang beragama Islam harus berserah diri kepada Alloh dengan cara mentauhidkan-Nya dengan segala macamnya yaitu tauhid Rububiyah, Uluhiyah, serta tauhid Asma’ dan Sifat. Orang yang paling baik agamanya adalah orang yang berserah diri kepada Alloh secara penuh. Alloh berfirman:
وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَاتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا
“Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang dengan ikhlas berserah diri kepada Alloh, sedang dia mengerjakan kebaikan, dan mengikuti agama Ibrohim yang lurus? Dan Alloh telah memilih Ibrohim menajadi orang yang dikasihi-Nya.” (QS. An-Nisa: 125)
Orang yang memeluk agama Islam harus tunduk kepada Alloh, dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Banyak sekali ayat-ayat Al-Qur’an yang memerintahkan untuk taat kepada Alloh. Di antara ayat-ayat itu adalah. Alloh berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Alloh dan taatilah Rosul.” (QS. An-Nisa’: 59)
Orang yang beridentitaskan Islam harus menyelamatkan dirinya dari kesyirikan. Islam adalah agama yang memerintahkan untuk mentauhidkan Alloh, dan melarang dari menyekutukan-Nya baik dengan orang yang paling dekat dan paling mulia Nabi Muhammad ataupun dengan malaikat yang paling tinggi derajatnya yaitu malaikat Jibirl, apalagi dengan orang yang derajatnya rendah, atau sama sekali tidak mempunyai kedududukan. Alloh mengampuni dosa selain syirik yang Dia kehendaki dan tidak mengampuni dosa syirik kecuali jika bertaubat saat di dunia sebelum ajal datang menyapa. Alloh berfirman:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya Alloh tidak akan mengampuni (dosa) syirik, dan Dia mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Alloh, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa: 48)
Rukun-rukun Islam
Agama Islam adalah ibarat sebuah bangunan yang memiliki rukun-rukun. Dengan menegakkan rukun-rukun itu, maka bangunan Islam akan menjadi tegak, kokoh, dan tidak akan runtuh, sebaliknya dengan tidak menegakkan rukun-rukun itu, maka sama saja dengan merobohkan dan meruntuhkan bangunan itu. Rukun-rukun itu ada lima, berdasarkan sabda Rosululloh:
بُنِيَ الإِسْلامُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَنَّ مُحَمَّدَاً رَسُوْلُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلاةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَحَجِّ البِيْتِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ
“Islam itu dibangun di atas lima perkara, bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Alloh, dan Muhammad adalah utusan Alloh, mendirikan sholat, membayar zakat, haji, dan berpuasa pada bulan Romadhon.”[1]
Rukun-rukun itu adalah:
- Syahadat (bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Alloh, dan Muhamad adalah utusan Alloh)
- Mendirikan sholat
- Membayar zakat
- Berpuasa pada bulan Romadhon
- Melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu
Tingkatan-tingkatan dalam agama Islam
Islam mempunyai tingkatan-tingkatan. Semakin tinggi tingkatan keislaman seseorang maka semakin tinggi derajatnya dan posisinya di hadapan Alloh. Tingkatan ini disebutkan oleh Rosululloh dalam hadits Jibril yang sangat terkenal sekali[2], ketika beliau ditanya oleh Jibril tentang pengertian Islam beliau menjawab:
(الإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدَاً رَسُولُ الله، وَتُقِيْمَ الصَّلاَة، وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ، وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ، وَتَحُجَّ البيْتَ إِنِ اِسْتَطَعتَ إِليْهِ سَبِيْلاً
“Islam itu adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Alloh, dan Muhamad adalah Utusan Alloh, engkau mendirikan sholat, engkau membayar zakat, engkau berpuasa pada bulan Romadhon, dan engkau mengerjakan ibadah haji, apabila kamu mampu melaksanakannya.”
Beliau ditanya tentang iman, beliau menjawab:
أَنْ تُؤْمِنَ بِالله، وَمَلائِكَتِه، وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ، وَالْيَوْمِ الآَخِر، وَتُؤْمِنَ بِالقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ
“Iman adalah engkau percaya kepada Alloh, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rosul-Rosul-Nya, hari akhir, dan engaku beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.”
Dan beliau ditanya tentang ihsan, beliau menjawab:
أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
“Ihsan adalah engkau beribadah kepada Alloh seolah-olah engkau melihat-Nya, dan apabila engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Alloh melihat-mu.”
Secara rinci tingkatan-tingkatan keislaman seseorang adalah sebagai berikut:
-
- Islam yaitu amalan-amalan lahir. Islam adalah tingkatan yang pertama.
- Iman yaitu amalan-amalan hati; mempercayai Alloh, malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, rosul-rosul-Nya, hari akhir, dan takdir yang baik maupun yang buruk. Iman adalah tingkatan yang kedua.
- Ihsan yaitu beirbadah kepada Alloh seolah-olah melihat-Nya dan apabila tidak dapat melihat-Nya maka seorang hamba meyakini dan merasakan bahwa Alloh melihat ibadah yang ia laksanakan. Ihsan adalah tingkatan yang paling tinggi.
Akan tetapi perlu dimengerti bahwa apabila Islam disebutkan dalam suatu ayat atau suatu hadits tanpa penyebutan kata iman, maka kata Islam mencakup makna iman, demikian juga apabila iman itu disebutkan dalam suatu ayat atau suatu hadits, tanpa penyebutan kata Islam, maka kata iman mencakup makna Islam. Namun, jika keduanya disebutkan secara bersamaan, maka Islam berbeda dengan iman.
Inilah sekilas tentang pengertian agama Islam, mudah-mudahan Alloh menjadikan kita orang yang beragama Islam, memahami Islam dengan benar dan mengamalkan segala ajaran yang terkandung di dalamnya dengan benar. Dan mudah-mudahan Alloh menjadikan kita orang yang beriman kepada-Nya dengan iman yang sebenar-benarnya, serta mampu berbuat ihsan dalam menjalankan ibadah. Wallôhu a`lam bishshowâb
[1] Shohih: HR. Bukhori (no: 8), Muslim (no: 16), Ahmad (II/26, 93, 120, 143), Tirmidzi (no: 2609), Nasai (VIII/108), dan selainnya.
[2] Shohih: HR. Muslim (no: 4692), Abu Dawud (no: 4695), dan Tirmidzi (no: 2610), dan selainnya.
Ditulis oleh: Adi M Abu Aisyah Lc
Referensi: Diambil dari Majalah Lentera Qolbu
Baca juga artikel berikut:
Leave a Reply