Pertama : Pengertian Shalat Tahajud
Dikatakan (dalam bahasa Arab), artinya, laki-laki tidur pada malam hari. Dan juga bermakna dia melakukan shalat malam hari. Adapun orang bertahajud (mutahajjid) ialah orang yang bangun dari tidurnya untuk mendirikan shalat.
Kedua: Hukum Shalat Tahajud
Shalat tahajud hukumnya sunnah mu’akkad; berdasarkan al-Qur’an, as-Sunnah, dan Ijma’ umat. Allah berfirman mengenai sifat Ibad Ar-rahman (hamba-hamba Allah Yang Maha Pengasih),
والذين يبيتون لربهم سجدا وقيما
“Dan orang-orang yang melalui malam hari dengan bersujud berdiri untuk Rabb Mereka.”(Al-Furqan:64)
Dia juga berfirman tentang sifat orang yang bertakwa,
كانو قليلا من اليل ما يهجعون. وباالأسحار هم يستغفرون
“Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam dan di akhir akhir mereka memohon ampun kepada Allah(Adz-Dzyariyat:17-18)
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
ومن اليل فسبحه وأدبر السجود
“Dan bertasbihlah kamu kepadaNya di malam hari dan setiap shalat “(Qaf: 40)”
Tiga : Keutaman Qiyamullail [Shalat Sunnah Malam]
Keutamaan Qiyamul itu sangat besar; karena berapa hal:
- Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam sangat memperhatikan Qiyamullail sehingga kedua telapak kaki beliau pecah-pecah (karena bengkak). Beliau sangat bersungguh-sungguh melakukan Qiyamul
Dari Aisyah Radhiyallahu Anha berkata:
“Bahwasanya Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam (giat ) melakukan Qiyamul sehingga kedua telapak kaki beliau pecah-pecah, maka Aisyah bertanya.’ Mengapa Anda melakukan semua ini wahai Rasullah , padahal Allah telah mengampuni dosa Anda yang telah mengampuni dosa Anda yang telah lalu dan yang akan datang? Beliau menjawab, “(Justru itu), maka apakah aku tidak menjadi seseorang hamba yang banyak bersyukur?.
Sungguh indah ucapan seseorang sahabat Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam ketika dia bersenandung.
Di tengah kami ada Rasulullah
Yang membacakan Kitab Suci-Nya
Apabila fajar telah tersibak memancarkan cahayanya
Pada malam hari lambungnya jauh dari tempat tidurnya
Saat kaum kafir berat(pula) di tempat tidur mereka.
- Qiyamul merupakan salah satu penyebab terbesar masuk surga
Sungguh indah ucapan seorang penyair, ketika dia bersenandung:
Kelezatan tidur melalaikanmu dari kebaikan hidup
Berikut kebaikan-kebaikan di kamar-kamar Surga
Kau akan hidup abadi. Tidak akan mati di sana
Kau juga merasa nikmat dalam Surga
Beserta bidari-bidari yang cantik
Bangunlah dari tidurmu
Sesungguhnya yang lebih baik tidur
Adalah tahajud dengan membaca Al-Quran
- orang-orang menjaga Qiyamul adalah orang-orang yang berbuat kebaikan dan berhak mendapatkan limpahan rahmat Allah dan Surga-Nya;
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
كانوا قليلا من اليل ما يهجعون وبا الأسحار هم يستغفرون
“mereka sedikit sekali tidur di waktu malam dan di akhir –akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah). (QS. Adz-dzyariyat:17-18)
- Adab-adab Qiyamuillail
- ketika beranjak tidur seorang hendaknya berniat untuk melaksanakan Qiyamuillail
- menghilangkan bekas tidur dari wajahnya saat bangun tidur
- mengawali tahajudnya dengan dua rakaat ringan
- disunnahkan melakukan shalat tahajud (Qiyamuillail) di rumah
- kontinuitas (berkesinambungan) melaksanakan Qiyamullail dan tidak memutuskannya.
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
“Amal yang paling disukai oleh Allah adalah amalan yang dikerjakan pemiliknya secara berkesinambungan, meskipun sedikit.
- Jika seseorang mengantuk, sebaiknya dia meninggalkan shalat dan tidur sehingga rasa kantuk hilang darinya
- Dianjurkan baginya untuk membangunkan keluarganya, karena nabi biasa melakukan shalat malam. Lalu apabila beliau mengerjakan witir, beliau bersabda kepada Asyiah
“bangunlah dan kerjakanlah shalat witir, wahai Asyiah.”
- Orang yang melaksanakan shalat tahajud hendaknya membaca satu juz Al-qur-an atau lebih atau kurang dari itu menurut dianggapnya ringan di sertai dengan tadabur atas ayat-ayat yang dibacanya
Hadist hadist nabi telah menunjukkan semua ini. Dari Abdullah bin Mas’ud ia menuturkan,
“aku pernah shalat bersama Rasulullah pada suatu malam di mana beliau berdiri cukup lama, sehingga aku berniat buruk.’ Ada yang bertanya.’ Anda berniat apa saat itu? ‘. Aku berniat untuk duduk dan meninggalkan beliau.’
- Sekali boleh shalat secara berjamaah dalam shalat sunnah malam: karena nabi secara berjamaah dan pernah pula shalat sendirian . tetapi pada umumnya beliau melakukan shalat sunnah sendirian
Nabi pernah shalat sunnah berjamaah bersama
- Hudzaifah sekali
- Ibnu Abas sekail
- Anas dan ibunya serta seorang anak yatim sekali
- Dengan Ibnu Mas’ud sekali. Dengan Auf bin Malik sekali
- Beliau juga pernah shalat bersama Anas dan ibunya serta Ummu Haram, bibis Anas sekali
- Juga pernah shalat bersama Annas Bin Malik dan Abu bakar sekali.
- Serta beliau juga pernah mengimami para sahabat beliau di rumah Utsman sekali
- Lama berdiri disertai banyak rukuk dan sujud
“Hendaklah kamu memperbanyak sujud kepada Allah; karena sesungguhnya tidaklah
Kamu bersujud kepada Allah sekali Allah akan mengekalkanmu dengan sujud itu satu derajat dan menggugurkan darimu dengannya satu kesalahan.
Referensi:
Rahasia Qiyamuil Lail//karya: Dr.Sa’id Ali bin Whaf Al-Qathani//Darull Haq//Rahmadan1438H//Juni 2017M//
Diringkas oleh : Aimar (Pelajar Ponpes Darul-Qur’an Wal-Hadits OKU Timur)
Artikel lainnya:
Agar Jauh dari Sikap Durhaka Kepada Kedua Orang Tua
Bagaiman Kedudukan Ilmu Umum dibandingkan dengan Ilmu Syar’i
Leave a Reply