PILAH PILIH JODOH. LAKI-LAKI DAMBAAN WANITA
- Beragama Dan Berakhlak Mulia
Setiap wanita selalu mendambakan seorang laki-laki yang beragama baik, berakhlak mulia, dan taat ibadah. Laki-laki yang shalih berpotensi memberi jaminan rasa aman kepada masa depan keluarganya, bertanggung jawab dalam membina rumah tangga serta mendidik anak-anaknya
Laki-laki semacam ini, apabila ia mencintai, maka akan menjadi mulia siapapun yang dicintainya. Dan apabila ia membenci, maka ia tidak akan menzaliminya. Laki-laki yang baik agamanya akan memelihara keluarganya agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan terkutuk dan tindakan tercela yang bisa menghancurkan harga diri keluarga dan memporak-porandakan bangunan rumah tangga. Dengan agama dan akhlak, ketangguhan dan amanah bisa berbentuk. Hal demikian itu menjadi landasan utama yang menentukan suksesnya sebuah rumah tangga.
Perhatikan putri Nabi Syu’aib ‘alaihissalam ketika mengajukan kepada orangtuanya agar mengangkat Nabi Musa ‘alaihissalam sebagai pekerja, yang akhirnya menjadi pasangan hidupnya,
قَالَت إِحدَاهُمَا يأَبَتِ ٱستَـجِرۡهُۖ إِنَّ خَيرَ مَنِ ٱستَـجَرتَ ٱلقَوِیُّ ٱلأَمِينُ
Artinya:
“Salah seorang dari dua wanita itu berkata, ‘Wahai bapakku, ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.” (QS. Al-Qashash: 26)
Sebaliknya, laki-laki yang buruk agama dan akhlaknya akan menghancurkan diri, menghancurkan masa depan rumah tangga dan keluarganya. Abu Hamid Al-Ghazali berkata, “Bila seseorang menikahkan putrinya dengan laki-laki zalim, fasiq, ahli bid’ah, atau pemabuk maka ia telah merusak agamanya dan diancam dengan murka Allah, karena ia telah memutuskan hak-hak silaturahim dan keliru dalam memilihkan (jodoh untuk putrinya).”[1]
- Berkepribadian Tangguh, Berperndirian Teguh, Dan Suka Bekerja Keras
Wanita menyukai laki-laki berkepribadian teguh yang tidak goyah mempertahankan prinsip kebenaran, sehingga keberadaannya senantiasa disegani orang. Laki-laki yang kuat bukanlah diktator yang ingin menang sendiri. Laki-laki kuat adalah seorang laki-laki yang mampu menghadapi berbagai macam tantangan dan problema hidup, semangat bekerja untuk menafkahi keluarga, tegas dalam kebenaran serta mencintai segala kebaikan. Ia mampu meletakkan segala sesuatu pada tempatnya dan memberikan hak sesuai dengan porsinya.
Demikian juga dalam bekerja, istri tidak akan khawatir dengan kebutuhan diri dan anak-anaknya, karena ia tahu suaminya bertanggung jawab dan sosok pekerja keras yang tidak mudah menyerah, karena menyadari tugas dan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga.
- Penuh Perhatian, Memahami Tabiat Dan Perasaan Wanita
Wanita merindukan laki-laki yang santun, memahami tabiat dan perasaannya, memperlakukannya dengan lemah lembut, dan mencintainya dengan tulus. Wanita sangat sedih jika berdampingan dengan laki-laki egois hanya ingin menang sendiri, suka mencela dan menghina, atau laki-laki yang hanya mau dicintai tapi tidak pandai dalam memlihara cinta. Laki-laki semacam ini hanya ingin orang lain berbuat baik kepadanya, tapi kurang cakap dalam berbuat kebaikan untuk orang lain. Rasulullah mengajarkan bagaimana seharusnya kaum laki-laki bersikap kepada wanita,
إِنَّ المَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ لَنْ تَسْتَقِيمَ لَكَ عَلَى طَرِيقَةٍ, فَإِن استَمتَعتَ بِهَا استَمتَعتَ بِهَا وَبِهَا عِوَجٌ, وَإِن ذَهَبتَ تُقِيمُهَا كَسَرتَهَا وَ كَسرُهَا طَلاَقُهَا.
Artinya:
“Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk yang tidak akan bisa lurus bersamamu di atas satu jalan. Jika kamu menikmatinya, maka kamu akan menikmatinya dalam kondisi bengkok, namun bila ingin meluruskannya, maka boleh jadi patah dan patahnya adalah thalak.”[2]
Wanita amat sensitif dari laki-laki sehingga dia lebih condong kepada laki-laki yang bisa memberi perhatian penuh, cinta yang tulus dan peka terhadap keluhan hati dan jeritan jiwa serta bisa memahami watak dan permasalahannya.
- Santun Dan Dermawan
Sifat bakhil adalah akhlak tercela yang sangat dibenci oleh Allah Ta’ala, sebagaimana firmanNya, Artinya: “Sekali-kali janganlah orang yang bakhil atas harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya itu menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di Hari Kiamat.” (QS. Ali-Imran: 180)
Wanita sangat berharap mempunyai pendamping hidup yang dermawan dan membenci laki-laki yang bakhil. Kedermawanan seorang laki-laki menjadi tanda perhatian dan kasih sayang yang tulus kepada keluarganya. Laki-laki yang shalih akan memanfaatkan hartanya untuk kebaikan, bukan hanya untuk keluarga dan kerabatnya, namun juga untuk umat dan masyarakat. Sementara, laki-laki yang bakhil akan menahan hartanya dan tidak menafkahkan kepada keluarga, istri, anak-anak, maupun kerabatnya secara wajar.
- Pemberani Dan Kuat
Wanita mencintai laki-laki pemberani dan kuat, sebaliknya sangat membenci laki-laki pengecut dan lemah. Laki-laki pemberani sanggup menghadapi segala masalah secara ksatria, arif dan bijaksana, sehingga seorang wanita merasa aman dan tenang karena mempunyai tempat berteduh dan bergantung setelah Allah ﷻ. Tabiat wanita yang lemah, pengecut dan tidak bisa mandiri membutuhkan pendamping yang tangguh, kuat, siap melindungi, dan mengayomi dari segala marabahaya yang sewaktu-waktu menghampirinya.
Nabi pun membenci laki-laki pengecut dalam sabdanya,
أشرّ ما في رجل شحّ هالع وجبن و خالع
Artinya:
“Seburuk-buruknya akhlak pada seseorang adalah bakhil lagi tamak dan sifat pengecut yang amat sangat.”[3]
Laki-laki pengecut dan tamak hanya akan membuat rumah terasa panas dan sellau dihantui was-was dan tidak ada kedamaian di dalamnya.
- Bersih Dan Rapi
Islam sangat memperhatikan kebersihan dan kerapian, karena itu merupakan tanda keimanan kepada Allah. Allah mencintai keindahan dan kebersihan, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam,
إنّ الله طيّب يحبّ الطّيّب, نظيف يحبّ النّظافة.
Artinya:
“Sesungguhnya Allah itu baik dan mencintai kebaikan, bersih dan mencintai kebersihan.”[4]
Hampir semua wanita akan terpesona kepada laki-laki yang berpenampilan bersih dan rapi. Sebaliknya, dia akan menghindari laki-laki yang berpenampilan kusut, kumuh, tidak menjaga kerapian dan kebersihannya.
- Bersahaja Dan Pandai Menjaga Rahasia
Wanita mendambakan laki-laki bersahaja yang pandai menjaga rahasia, setia memegang janji, amanah dalam memelihara kehormatan, dan tidak mudah mengobral rahasia rumah tangga kepada orang lain, terutama mengenai kekurangan istrinya. Laki-laki semacam ini mendapat jaminan surga, sebagaimana diriwayatkan dari Sahl bin Saad rahimahullah, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
من يضمن لي ما بين لحييه وما بين رجليه أضمن له الجنّة.
Artinya:
“Siapa yang mampu menjaga bagiku apa yang ada diantara kumis dan jenggot dan diantara dua kakinya, maka aku akan jamin baginya surga.”[5]
- Terpandang, Memiliki Status Sosial Dan Popularitas
Semua itu akan menjadi nikmat jika bersanding dengan sifat takwa dan tawadhu’ dan akan menjadi petaka bila disikapi dengan ujub dan sombong. Sebaik-baik bekal dalam rumah tangga adalah ketakwaan seperti yang telah ditegaskan Allah Ta’ala dalam firmanNya,
“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adakah takwa, dna bertakwalah kepadaKu hai orang-orang yang berakal.” (Al-Baqarah; 197)
- Ceria Dan Jenaka
Tidak ada seorang pun tang menginginkan kehidupan yang tegang, murung, bermuka masam, selalu marah-marah, tidak ada canda ria maupun senyuman. Kondisi seperti itu hanya akan membuat hidup kurang bergairah dan beban hidup semakin terasa berat. Rasulullah menyukai suasana ceria yang kadang-kadang beliau selingi dengan senda gurau, sebagaimana dikisahkan Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, bahwa ada seorang laki-laki berasal dari daerah pedalaman bernama Zahir bin Haram, dia sering memberi Nabi hadiah berupa barang-barang dari pedalaman dan Nabi pun sering memberi bekal saat ia ingin kembali ke kampungnya. Beliau Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
إنّ زاهرا باديتنا ونحن حاضروه.
Artinya:
“Zahir adalah orang pedalaman dan kita orang perkotaannya.”
Nabi sangat mencintainya meskipun orang-orang ini berwajah sangat buruk. Pernah suatu hari Rasulullah menghampirinya saat sedang berjualan kemudian beliau memeluknya dari daerah belakang, sehingga Zahir tidak bisa melihatnya. Ia berkata, “Lepaskan aku. Siapakah ini?”
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berkata, “Siapa yang mau membeli budak ini?” Zahir berkata, “Engkau akan mendapati aku tidak mungkin laku dijual, wahai Rasulullah.”
Beliau Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
لكن عندالله لست بكاسد, أو قال: لكن عندالله أنت غال.
Artinya:
“Tetapi engkau di sisi Allah bukan barang tidak laku,” atau beliau bersabda, “Tetapi engkau di sisi Allah sangat mahal.”[6]
Demikian gaya Rasulullah dalam bercanda untuk menghilangkan ketegangan dan mendatangkan gelak tawa orang yang mendengarnya, tetapi bersih dari kedustaan, penghinaan dan tidak menghilangkan muru’ah serta kewibawaan.
- Memiliki Rasa Cemburu
Rasa cemburu adalah tanda cinta dan menjadi bukti perhatian sang suami kepada istri. Namun hendaknya rasa cemburu itu dengan kadar yang sewajarnya, bukan cemburu buta. Karena laki-laki yang tidak memiliki rasa cemburu kepada istrinya disebut dayyuts. Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu’anhunmaa bahwa Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
ثلاثة لا ينظر الله إليهم يوم القيامة, ألعاقّ لوالديه والمرأة المترجّلة والدّيّوت.
Artinya:
“Tiga orang yang tidak dilihat Allah pada Hari Kiamat, anak yang durhaka kepada orangtuanya, wanita yang mirip laki-laki, dan laki-laki dayyuts (orang yang tidak punya rasa cemburu pada istri dan keluarganya).”[7]
- Mencintai Istri Secara Tulus
Sudah menjadi fitrah seorang wanita jika ingin dicintai secara tulus oleh laki-laki. Ketulusan cinta seorang suami akan mendatangkan ketenangan bagi wanita yang menjadi istrinya. Sungguh sangat menyedihkan jika laki-laki yang menikahinya dan yang dicintainya, ternyata tidak mencintainya secara tulus dan keinginan hawa nafsu belaka atau hanya ingin mendapatkan keuntungan pribadi, misalnya ia memperistri hanya karena ingin menikmati harta si istri yang kaya, atau terobsesi kecantikan dan kesaksian semata. Maka saat kekayaan, kecantikan, keseksian itu sirna, cinta pun pudar bersamanya.
- Setia Dan Suka Membantu Kesulitan Istri
Wanita sangat sayang dan bangga di saat suaminya menyadari kesulitan dan kerepotan istrinya, sehingga tidak segan-segan membantu menyelesaikan tugas-tugas sang istri. Ia tidak segan-segan menyapu dan mengepel lantai, bahkan memasak dan mencuci pakaian mereka. Kemauan seperti ini sungguh dibutuhkan dan menjadi sangat berarti disaat sang istri sedang sakit. Laki-laki semacam ini sungguh menjadi dambaan wanita dan idola ibu rumah tangga.
Hanya ini yang bisa saya tulis, semoga bermanfaat bagi kita semua terutama di kalangan anak muda yang belum menikah. Semoga materi ini bisa menjadi dasar atau pegangan dalam memilih pasangan, Wallahu a’lam bishowaab.
REFERENSI:
Ditulis oleh: Yasmin Yuni Azrah (pengabdian ponpes Darul Quran wal Hadits)
Sumber : Cerdas dalam memilih jodoh yang ditulis oleh Ustadza Zainal Abidin bin Syamsudin.
[1] Lihat Ihya Ulumuddin, 2/59.
[2] Shahih: diriwayatkan oleh Imam Bukhori dalam shahihnya, no.5186 dan Imam Muslim dalam shahihnya, no.1468.
[3] Shahih: Diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dalam sunanny, no.2511 dan Imam Baihaqi dalam Syu’abul Imam, no.10831.
[4] Dhaif: Diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dalam sunannya, no.2799.
[5] Shahih: Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam shahihnya, no.6474 dan Imam Muhammad at-Tibrizi dalam Miskatul Masabih, Bab Mizah, no.4889, 3/1370.
[6] Shahih: Diriwayatkan Imam oleh Ahmad dalam Musnadnya, no.12585; Imam Tirmidzi dalam Syamaail, no.240 dan lihat al-Fathur Rabbani, Ahmad Abdurrahman al-Bana, 22/239 dan Imam Muhammad at-Tibrizi dalam Miskatul Masabih, Bab Mizah, no.3/1370. dishahihkan Syaikh al-Albani.
[7] Shahih: Diriwayatkan oleh Imam Nasa’i dalam Sunanny, no.2561.
Baca juga:
Leave a Reply