
Dasar-Dasar Tauhid dan Fikih Bagi Anak-Anak – Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji hanya bagi Allah dengan pujian yang banyak, baik, lagi penuh berkah. Saya bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang benar kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, dan saya bersaksi bahwa NabiMuhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Amma ba’du,
Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam kitab-Nya yang mulia,
أَمْ كُنتُمْ شُهَدَآءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ ٱلْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنۢ بَعْدِى قَالُوا۟ نَعْبُدُ إِلَٰهَكَ وَإِلَٰهَ ءَابَآئِكَ إِبْرَٰهِۦمَ وَإِسْمَٰعِيلَ وَإِسْحَٰقَ إِلَٰهًا وَٰحِدًا وَنَحْنُ لَهُۥ مُسْلِمُونَ
Artinya ; Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab: “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”. (QS. Al-Baqarah: 133)
Suatu hari aku berada di belakang nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian beliau berkata, “Wahai ananda, aku akan mengajarimu beberapa perkara: Jagalah Allah, niscaya Dia menjagamu. Jagalah Allah, niscaya Dia akan selalu berada dihadapanmu. Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah. Jika kamu meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah sesungguhnya jika sebuah umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu atas sesuatu, mereka tidak akan dapat memberikan manfaat sedikitpun kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu, dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu atas sesuatu, niscaya mereka tidak akan mencelakakanmu kecuali kecelakaan yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering.” Ayat dan hadits diatas serta berbagai ayat dan hadits senada merupakan landasan pokok dalam menyampaikan berbagai kalimat komprehensif kepada para anak. Kalimat yang mendidik mereka untuk menauhidkan Allah ‘azza wa jalla, beribadah hanya kepada-Nya, menjaga dan tidak melanggar segala batasan yang telah ditetapkan oleh-Nya, bertawakkal kepada-Nya, senantiasa merasa diawasi oleh-Nya serta mengimani segala takdir yang telah Ia tetapkan, baik yang baik maupun yang buruk. (Demikianlah, tarbiyah yang dilandasi oleh segala aspek diatas adalah) tarbiyah yang benar dan sesuai dengan syari’at. Generasi yang tumbuh dan berkembang diatas metode tarbiyah tersebut, diharapkan mampu menjadi bagian dari para hamba Allah yang terbaik lagi shalih.
Hal itulah yang mendorong saya untuk menulis untaian kalimat ringkas berikut yang saya peruntukkan bagi anak-anakku yang masih belia saya memohon kepada Allah agar memperbaiki kondisi mereka dan memperbaiki kondisi kaum muslimin dengan keberadaan mereka-. Untaian kalimat ini mencakup berbagai permasalahan pokok dalam bidang tauhid, akidah dan fiqih yang disusun dengan bertopang pada berbagai dalil Al Qur-an dan sunnah. Saya berharap kepada Allah agar untaian kalimat ini dapat bermanfaat bagi mereka serta seluruh putra-putri kaum muslimin. Hanya kepada Allah kami memohon taufik.
Dasar-Dasar Tauhid dan Akidah
- Apabila anda ditanya, “Siapakah yang menciptakanmu?”
Maka jawablah, “Yang menciptakanku adalah Allah. Dia-lah yang
menciptakan seluruh makhluk.” Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,
ٱللَّهُ خَٰلِقُ كُلِّ شَىْءٍ ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ وَكِيلٌ
Artinya; “Allah menciptakan segala sesuatu”. (QS. Az Zumar [39]: 62).
- Apabila anda ditanya, “Siapakah Rabb-mu?”
Maka jawablah,, “Rabb-ku adalah Allah. Dia adalah Rabb segala
sesuatu.” Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,
قُلْ أَغَيْرَ ٱللَّهِ أَبْغِى رَبًّا وَهُوَ رَبُّ كُلِّ شَىْءٍ ۚ وَلَا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍ إِلَّا عَلَيْهَا ۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ ۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُم مَّرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
Artinya: Katakanlah “Apakah aku akan mencari Rabb selain Allah, padahal Dia adalah Rabb bagi segala sesuatu.” (QS. Al An’am [6]: 164).
Begitu pula dala firman Allah Ta’ala:
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Artinya: “Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam”. (QS. Al Fatihah [1]).
- Apabila anda ditanya, “Mengapa Allah menciptakanmu?”
Maka jawablah,, “Dia menciptakanku supaya beribadah kepadaNya.”
Dalinya adalah firman Allah ta’ala,
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku”. (QS. Adz Dzariyyat [51]: 56).
- Apabila anda ditanya, “Apa agamamu?”
Maka jawablah,, “Agamaku adalah agama Islam yang benar.
Dalilnya adalah firman Allah ta’ala:
إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلْإِسْلَٰمُ ۗ
Artinya: “Sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam”. (QS. Ali’Imran [3]: 19)
Dalam ayat lain,
هُوَ ٱلَّذِىٓ أَرْسَلَ رَسُولَهُۥ بِٱلْهُدَىٰ وَدِينِ ٱلْحَقِّ لِيُظْهِرَهُۥ عَلَى ٱلدِّينِ كُلِّهِۦ وَلَوْ كَرِهَ ٱلْمُشْرِكُونَ
Artinya: Dialah yang telah mengutus rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur`an) dan agama yang benar. (QS. At Taubah [9]: 33).
Allah subhanahu wata’ala juga berfirman,
وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ ٱلْإِسْلَٰمِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِنَ ٱلْخَٰسِرِين
Artinya: Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, sekali-kali tidak akan diterima (agama itu) darinya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS. Ali ‘Imran [3]: 85).
Oleh karena itu, barangsiapa yang tegar di atas Islam, insya Allah akan tegar di atas Ash Shirath, yaitu jembatan yang dibentangkan di atas neraka Jahannam. Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,
وَإِن مِّنكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا ۚ كَانَ عَلَىٰ رَبِّكَ حَتْمًا مَّقْضِيًّا
Artinya: Dan tidak ada seorang pun di antara kalian kecuali mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Rabb-mu, adalah suatu kepastian yang sudah ditetapkan. (Maryam [19]: 71).
Dalil lainnya adalah hadits dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu, Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “…Dan diutuslah amanah dan rahim, Lalu keduanya berdiri di kedua sisi kanan dan kiri Ash Shirath. Kemudian, Golongan pertama di antara kalian melewatinya secepat kilat, golongan selanjutnya melewatinya seperti angin, Kemudian ada yang terbang bagaikan burung dan ada yang berlari kencang. Mereka semua dijalankan oleh berbagai amalan mereka…hingga amalan-amalan para hamba pun menjadi lemah…Sedangkan di kedua sisi Ash Shirath terdapat gancu-gancu dari besi yang tergantung dan diperintahkan untuk mengait siapa saja yang diperintah. Di antara mereka ada yang terluka dan terpotong anggota tubuhnya, tetapi masih bisa terselamatkan dari jurang Jahannam, namun ada yang terdorong dan terlempar ke dalam jurang neraka.” (HR. Muslim).
- Apabila anda ditanya, “Siapa Nabimu?”
Maka jawablah,, “Nabiku dan nabi seluruh umat ini adalah Muhammad, rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,
مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَآ أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَٰكِن رَّسُولَ ٱللَّهِ وَخَاتَمَ ٱلنَّبِيِّۦنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمًا
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki diantara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi.” (QS. Al Ahzab [33]: 40).
Dalil lain nya, dalam Al Qur’an Surah Al Jumuah Allah Subhanahu Wata’ala berfirman ;
هُوَ ٱلَّذِى بَعَثَ فِى ٱلْأُمِّيِّۦنَ رَسُولًا مِّنْهُمْ يَتْلُوا۟ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا۟ مِن قَبْلُ لَفِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ
Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang rasul di antara mereka yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah (As Sunnah). Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (QS. Al Jumu’ah [62]: 2).
- Apabila anda ditanya,, “Apakah kewajiban pertama yang wajib ditunaikan oleh setiap hamba?”
Maka jawablah,, “Kewajiban pertama yang wajib ditunaikan adalah mempelajari cara menauhidkan Allah ‘azza wa jalla (dalam peribadatan). Dalilnya adalah hadits Ibnu Abbas radliallah‘anhuma, dia berkata, “Ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus Mu’adz bin Jabal ke negeri Yaman, beliau berkata kepadanya ,
“Sesungguhnya anda akan mendatangi kaum dari kalangan ahli kitab. Karena itu, hendaknya hal pertama yang kamu serukan kepada mereka adalah agar mereka menauhidkan Allah ta’ala.” (Muttafaqun ‘alaih). Lafadz diatas merupakan lafadz Al Bukhari.
- Apabila anda ditanya, “Apakah arti kalimat la ilaha illallah?”
Maka jawablah, “Artinya adalah tidak ada sembahan yang berhak disembah melainkan Allah semata. Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,
فَٱعْلَمْ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَٱسْتَغْفِرْ لِذَنۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَىٰكُمْ
Artinya ; Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal. (QS Muhammad [47] :19)
- Apabila anda ditanya, “Apa arti Muhammad utusan Allah?”
Maka jawablah, “Artinya beliau adalah utusan Allah kepada seluruh umat manusia baik dari bangsa jin maupun manusia. Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,
وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا كَآفَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya ; Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. (QS Saba [34] : 28).
Kita semua wajib mentaati apapun yang Nabi Muhammad perintahkan, dalil tentang ketaatan ini Allah subahana wata’ala firman kan dalam surat An-nur ayat 54,
قُلْ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ ۖ فَإِن تَوَلَّوْا۟ فَإِنَّمَا عَلَيْهِ مَا حُمِّلَ وَعَلَيْكُم مَّا حُمِّلْتُمْ ۖ وَإِن تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا۟ ۚ وَمَا عَلَى ٱلرَّسُولِ إِلَّا ٱلْبَلَٰغُ ٱلْمُبِين
Artinya ; Katakanlah: “Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang”. (QS An Nur : 54)
- Apabila anda ditanya, “Apakah syirik itu?”
Maka jawablah, “Syirik adalah beribadah kepada selain Allah ‘Azza wa jalla. Sehingga setiap ibadah yang seharusnya diberikan kepada Allah ‘azza wa jalla, maka memperuntukkan ibadah tersebut kepada selain Allah merupakan kesyirikan.” Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,
وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا وَبِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْجَارِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلْجَنۢبِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا
Artinya ; “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (QS An Nur [4] :36)
Demikian ringkasan buku Dasar-dasar tauhid dan fikih bagi anak-anak saya buat, semoga pembaca dapat mengambil hikmah dan pelajaran yang bermanfaat dai ringkasan ini.
Jazakumullahu Khairan Katsiran
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
REFERENSI:
Judul buku: Dasar-Dasar Tauhid dan Fikih Bagi Anak-anak, Karya: Abu ‘Abdir Rahman
Diringkas oleh: Ivan Ferdyana
BACA JUGA :
Ajukan Pertanyaan atau Komentar