Adab-Adab Seorang Muslim Dihari Jum’at

adab seorang muslim dihari jumat

Adab-Adab Seorang Muslim Dihari Jum’at – Hari Jum’at adalah hari yang paling agung bagi umat Islam. Ada sejumlah adab yang bisa dilakukan dalam menghidupkan hari yang penuh kemuliaan tersebut. Keagungan hari Jumat disebutkan dalam sejumlah hadits. Salah satunya dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Lubabah bin Abdul Mundzir, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda,

إن يوم الجمعة سيد الأيام وأعظمها عند الله من يوم الأضحى ويوم الفطر.

Artinya: “Hari Jumat adalah ‘tuannya’ semua hari, dan hari yang paling agung. Di mata Allah, hari Jumat lebih agung dari Hari Idul Fitri dan Idul Adha.”  (HR al-Baihaqi).

Adab Hari Jumat dan Amalan yang Dikerjakan

Abu Bakar Jabir Al-Jazairi dalam Kitab Minhajul Muslim sebagaimana diterjemahkan, menyebut sejumlah adab dan amalan yang bisa dikerjakan kaum muslim dalam menghidupkan hari Adapun amalnya ialah:

1. Mandi sebelum Salat Jumat

Abu Bakar Jabir Al-Jazairi mengatakan, orang yang hendak menghadiri salat Jumat dianjurkan mandi. Hal ini merujuk pada sabda Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam,

غُسْلُ يَوْمِ الجُمُعَةِ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُحْتَلِمٍ

Artinya: “Mandi dihari jum’at adalam wajib dilaksanakan oleh setiap orang yang sudah baligh HR Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud)

Mandi Jumat ini diwajibkan bagi setiap muslim pria yang telah baligh, tetapi tidak wajib bagi anak-anak, wanita, orang sakit dan musafir. Sedangkan waktunya adalah sebelum berangkat sholat Jumat. Adapun tata cara mandi Jumat ini seperti halnya mandi janabah biasa. Rasulullah bersabda yang artinya, “Barang siapa mandi Jumat seperti mandi janabah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Mengenakan Pakaian Bersih dan Wewangian

Adab lainnya adalah mengenakan pakaian yang bersih dan menggunakan wewangian. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya: “Setiap muslim wajib mandi pada hari Jumat dan mengenakan pakaian terbaiknya. Apabila dia memiliki wewangian, hendaklah dia menggunakannya.” (HR Ahmad dalam musnadnya)

3. Bergegas ke Masjid untuk Salat Jumat

Bagi laki-laki dianjurkan untuk bergegas menghadiri salat Jumat, yakni datang lebih awal sebelum masuk waktunya. Hal ini bersandar pada sabda Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam, yang artinya: “Barang siapa mandi pada hari Jumat seperti mandi junub kemudian berangkat di waktu awal, seakan-akan dia bersedekah seekor unta. Barang siapa berangkat di waktu yang kedua, seakan-akan dia bersedekah seekor sapi. Barang siapa berangkat di waktu yang ketiga, seakan-akan dia bersedekah seekor kambing. Barang siapa berangkat di waktu yang keempat, seakan-akan dia bersedekah seekor ayam. Barang siapa berangkat di waktu yang kelima, seakan-akan dia bersedekah sebutir telur. Jika imam telah keluar (untuk berkhutbah) maka malaikat datang mendengarkan khutbah.” (HR Malik, Bukhari, dan At-Tirmidzi)

4. Salat Sunnah ketika Masuk Masjid

Adab lainnya adalah mendirikan salat sunnah ketika masuk masjid sebanyak empat rakaat atau lebih, sebagaimana Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, yang artinya: “Seseorang yang mandi pada hari Jumat, kemudian bersuci semampunya, meminyaki rambutnya, atau menggunakan wewangian, kemudian menuju masjid dan tidak memisahkan antara dua orang (yang melangkahi leher keduanya), kemudian melaksanakan salat semampunya, lalu diam ketika imam berkhutbah, niscaya dosanya antara Jumat ke Jumat diampuni, kecuali dosa besar.” (HR. Bukhari dan Ahmad)

5. Berhenti Bicara ketika Imam Salat Jumat Tiba

Umat Islam khususnya jemaah salat Jumat hendaknya berhenti berbicara atau bermain ketika imam telah tiba. Hal ini bersandar pada sabda Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam, “Seandainya engkau berkata, ‘Diamlah! kepada temanmu pada hari Jumat ketika imam tengah berkhutbah, berarti salat Jumatmu sia-sia.” (HR Muslim dan Ahmad)

6. Cukup Salat Tahiyatul Masjid saat Imam Khutbah

Abu Bakar Jabir Al-Jazairi menyebut, apabila seseorang memasuki masjid ketika imam tengah berkhutbah, maka dia cukup salat tahiyatul masjid secara ringan. Sebagaimana Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, yang artinya: “Apabila masing-masing kalian memasuki masjid pada hari Jumat ketika imam sedang berkhutbah, hendaklah dia salat dua rakaat dengan ringan.” (HR Muslim dan Ahmad)

7. Makruh Melangkahi atau Menyela Jemaah

Disebutkan lebih lanjut, makruh hukumnya melangkahi antara leher dua orang yang duduk ataupun menyela-nyela di antara barisan mereka. Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam bersabda, yang artinya: “Katakanlah kepada orang yang melangkahi leher orang-orang, ‘Duduklah! Engkau telah menyakiti mereka.'” Begitu pula sabdanya, “Dan, tidak melangkahi antara dua orang.” (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah)

8. Tidak Melakukan Jual Beli ketika Sudah Azan

Adab hari Jumat lainnya adalah tidak melangsungkan praktik jual beli ketika azan sudah dikumandangkan. Abu Bakar Jabir Al-Jazairi mengatakannya haram, sebagaimana firman Allah Subhanahu wata a’la:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, apabila (seruan) untuk melaksanakan salat pada hari Jumat telah dikumandangkan, segeralah mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS Al Jumu’ah: 9)

9. Disunnahkan Membaca Surah Al Kahfi

Amalan yang bisa dikerjakan umat Islam sebagaimana sunnah nabi adalah membaca surah Al Kahfi pada malam atau siang harinya. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

Artinya: “Barang siapa membaca Surat Al- Kahfi pada hari Jumat, niscaya Allah meneranginya dengan cahaya di antara dua Jumat.” (HR Al-Hakim dan dinilai shahih)

10. Memperbanyak Sholawat Nabi

Adab dan amalan yang bisa dikerjakan umat Islam lainnya pada hari Jumat adalah memperbanyak sholawat serta salam bagi Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Hal ini bersandar pada sabda Nabi Shalallahu alaihi wasallam: “Perbanyaklah bersholawat untukku pada hari Jumat dan malam Jumat. Barang siapa melakukannya, niscaya aku menjadi saksi dan pemberi syafaat baginya pada hari kiamat.” (HR Al-Hakim dan Al-Baihaqi).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda yang artinya, “Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jumat, maka perbanyaklah sholawat kepadaku di dalamnya, karena sholawat kalian akan ditunjukkan kepadaku, para sahabat berkata: ‘Bagaimana ditunjukkan kepadamu sedangkan engkau telah menjadi tanah?’ Nabi bersabda: ‘Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi.” (Shohih. HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, An-Nasa’i)

11. Memperbanyak Doa pada Siang Hari

Adab hari Jumat lainnya adalah memperbanyak doa pada siang hari karena ada waktu yang mustajab di dalamnya. Abu Bakar Jabir Al-Jazairi mengatakan, barang siapa beruntung mendapatinya, niscaya Allah SWT mengabulkan doanya dan memberikan apa yang diminta. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, yang artinya: “Sesungguhnya, pada hari Jumat ada waktu yang apabila seorang hamba muslim memohonkan suatu kebaikan kepada Allah Azza Wa Jalla, niscaya Dia memberikannya.” (HR Muslim dan Ahmad).

12. Tidak Duduk dengan Memeluk Lutut Ketika Khatib Berkhotbah

“Sahl bin Mu’ad bin Anas mengatakan bahwa Rasulullah melarang Al Habwah (duduk sambil memegang lutut) pada saat sholat Jumat ketika imam sedang berkhotbah.” (Hasan. HR. Abu Dawud, Tirmidzi)

13. Sholat Sunnah Setelah Sholat Jumat

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:

إِذَا صَلَّيْتُمْ بَعْدَ الْجُمُعَةِ فَصَلُّوْا أَرْبَعًا.

 Artinya: “Apabila kalian telah selesai mengerjakan sholat Jumat, maka sholatlah empat rakaat.” Amr menambahkan dalam riwayatnya dari jalan Ibnu Idris, bahwa Suhail berkata, “Apabila engkau tergesa-gesa karena sesuatu, maka sholatlah dua rakaat di masjid dan dua rakaat apabila engkau pulang.” (HR. Muslim, Tirmidzi)

Waktu itu batasnya adalah sampai dengan ‘Ashar, dan inilah pendapat Jumhur ulama yang dikuatkan oleh Ibnul Qayyim dalam kitabnya, Zaadul Ma’aad fii Hadyi Khairil ‘Ibaad I/389-394, berdasarkan hadits Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً لاَ يُوْجَدُ فِيْهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ إِيَّاهُ فَالْتَمِسُوْهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ.

Artinya: “Hari Jum’at itu dua belas jam. Tidak ada seorang muslim pun yang memohon sesuatu kepada Allah dalam waktu tersebut melainkan akan dikabulkan oleh Allah. Maka carilah di akhir waktu tersebut, yaitu setelah ‘Ashar.” (HR. Abu Dawud)

Referensi:

Judul: Adab seorang muslim dihari Jumat

Penulis: Oleh Syaikh ‘Abdul Hamid bin ‘Abdirrahman as-Suhaibani

Diringkas: Andika Lestiyanto

BACA JUGA :

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.